Kelopak kelopak Bunga Sakura masih berguguran, menghiasi indahnya jalanan.
Tak ada perasaan sedih atau kecewa lagi di hati Lia, ia malah meras lega.
Duduk di sebuah bangku taman, suasananya begitu hening membuat pikirannya tenang.
"Malam ini mungkin aku patah hati, tapi besok atau lusa mungkin hatiku akan berbunga bunga lagi" Gumamnya dalam hati.
Melihat ponsel pintarnya sebentar, ternyata waktu sudah menujukan pukul 22.00 KST.
Ternyata sudah 1,5 jam dirinya berada di sana sendirian.
Lia bangkit dari duduknya, meningalkan taman berjalan menuju halte bus terdekat.
"Hai, gadis cantik. Kenapa aku sering melihatmu sedih? Mau pulang bersamaku?"
Senyuman kecil muncul dari bibir Lia mendengar rayuan konyol dari Jisung.
Pemuda ini selalu ada saat dirinya sedang kacau.
Jisung menengakan tubuhnya yang semula bersandar di salah satu pohon. Dia mendekat ke arah Lia, jarak mereka sekarang sangat dekat hinga membuah wajah gadis itu merona hebat.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Lia gugup, tak mungkin kan jika pemuda ini mengikutinya.
"Suara hatimu memangil ku" bisik Jisung di telinga gadis ini.
Posisi wajah Jisung sangat dekat dengan wajah Lia, hanya sedikit dorongan dari belakang keduanya akan berciuman.
Wajah Lia memanas, tak tahu harus berkata apa. Ini situasi yang begitu ambigu"
"Ayo! Ikut aku!"
Jisung mengenggam erat tangan Lia, menariknya pergi dari sana.
Restauran Galbi
Pemuda yang duduk satu meja dengan nya ini sunguh tak bisa di tebak. Lia pikir keduanya akan pergi ke mana. Ternyata ke sebuah restaurant daging.
"Makanlah" Jisung menaruh sepotong daging yang baru matang di piring Lia.
Dengan senang hati, Lia memakannya dengan sekali suap. Sunguh enak sekali daging yang baru matang ini.
"Kau belum menjawab pertanyaan ku tadi, Tuan Han. Kau tak mungkin kah kebetulan lewat"
Haruskah, Jisung menggatakan kalau dia mengikuti gadis ini. Sejak Gadis ini pergi bersama Taeyong dan Ryujin.
"Anggap saja begitu" Jisung memasukan sepotong daging ke dalam mulutnya.
Menyebalkan
Kata itu memang pantas bagi Jisung.
Tapi, Lia tak peduli perutnya lapar sejak tadi lebih baik di isinya lebih dulu.
Keduanya makan secara lahap.
Apalagi Lia dia senang di layani oleh Jisung. Pemuda bermarga Han itu selalu memanggang daging untuk nya.
"Ayo pulang".
Jisung telah selesai membayar makanan mereka tadi, dia menghampiri Lia yang ternyata sudah mabuk berat tak sadarkan diri di meja.
Percuma menggatakan hal itu tadi, dengan terpaksa di gendong lah Lia di belakang pungungnya.
...****************...
"Kau tahu, Taeyong dan Ryujin sudah menikah".
"Kau tahu, selama ini aku salah orang".
"Sunguh menyebalkan".
Jisung tertawa mendengar ucapan Lia dalam keadaan tak sadar kan diri. Di selimutinya tubuh gadis itu.
Kemana Jisung membawa Lia ?
Ke Rumah Jisung.
Tak mungkin Jisung membiarkan Lia pulang ke rumah nya dengan keadaan mabuk seperti ini, berbahaya bagi gadis itu.
Setelah membenarkan posisi tidur Lia, Jisung mengambil kasur kecil, selimut dan bantal. Dia akan tidur di lantai.
"Semoga mimpi indah" Jisung mencium dahi Lia sebelum memejamkan matanya.
Haahhh Haahh
Lia mengusap kedua matanya, kepalanya pening efek kebanyakan minum alkohol kemarin malam. Di rentangkan, kedua tanganya ke atas. Baru membuka kedua mata indahnya.
Ini bukan tempat tidur nya.
Dia pun bangkit dari tempat tidur, mengamati tempatnya berada sekarang.
Satu kasur, satu kamar mandi, dapur yang menyatu dengan ruang tamu, rapi dan sedikit luas dari tempat tingalnya.
Ini tempat tinggal siapa ?
Dia berjalan menuju semua meja yang terdapat beberapa figura foto.
Di sana ada, foto Jisung saat SHS dengan penampilan yang begitu culun. Foto Jisung dengan Winter di sebuah sirkuit balapan sepeda motor , dan potret Jisung kecil bersama seorang gadis kecil.
"Jadi ini rumah Jisung"
"Kau sudah bangun ternyata"
Jisung masuk ke dalam baru, pemuda itu baru kembali dari berbelanja.
Lia yang sedang mengamati foto Jisung, langsung mengembalikan foto tersebut ke tempatnya mengikuti pemuda itu yang berjalan ke dapur.
"Mandilah, terlebih dahulu. Aku akan membuatkan makanan untuk sarapan kita di pagi hari ini"
Lia menuruti perintah Jisung, dia masuk ke dalam kamar mandi membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Sekitar 30 menit...
Keduanya sedang duduk di lantai menikmati sarapan pagi bersama.
"Enak sekali masakanmu, uhuk uhuk..."
Jisung langsung memberikan segelas air untuk Lia.
"Jangan bicara, kalau sedang menguyah makanan"
"Oh, ya, Kenapa kau membawaku pulang ke rumahmu?"
Jisung menjelaskan kalau Lia sangat mabuk sekali, saat di tanya tentang tempat tinggal nya. Gadis itu malah meracau tak jelas. Terpaksa membawanya ke sini.
"Kau ada jadwal mata kuliah hari ini?"
Lia langsung mengecek jadwal kuliah nya di ponsel nya, ternyata hari ini semua mata kuliah nya kosong.
"Tak ada".
"Pakai ini"
Jisung memberikan Lia satu set pakian wanita.
"Ini, pakian Winter?"
Dalam pikiran Lia, mungkin Winter sering menginap di sini. Ada sedikit kecemburuan dalam hatinya serta pertanyaan juga.
Mungkin kah, Jisung dan Winter seperti Ryujin dan Taeyong.
Lia harus menyiapkan hatinya.
"Bukan, tak usah banyak tanya. Pakailah, kali ini akan ku ajak kau ke sesuatu tempat".
Jisung berdiri dari duduknya, sambil membereskan sisa sisa makanan mereka.
Dasar sok misterius.
Begitulah pendapat Lia kepada Jisung sebelum memasuki kamar mandi lagi untuk menganti bajunya.
Wah
Motor sport yang begitu keren, pastinya mahal.
Lia terkagum kagum dengan motor sport yang di tumpangi oleh Jisung sekarang.
"Naiklah" suruh Jisung kepada Lia.
Menghentikan raga kagumnya, Lia menaiki motor sport itu.
Setelah Lia naik, Jisung memberikan helm untuk di kenakan oleh gadis itu.
"Pegangan" Jisung menaruh kedua tangan Lia melingkar di perutnya.
Jisung pun menghidupkan mesin motor, mengendarainya dengan kecepatan lumayan tinggi. Lia yang berada di boncengan mempererat pelukan tangan nya di perut Jisung, membuat pemuda itu tersenyum tipis di balik helm-nya.
Butuh 2 jam....
Jisung membawa Lia ke sebuah Taman Bermain.
Taman bermain yang berada dekat dengan pantai.
Saat turun dari sepeda motor, Lia tersenyum dengan senangnya. Dia tak pernah ke tempat seperti ini.
"Ini kita berada di mana?"
"Di pingiran kota seoul, kau senang ku ajak sini".
Tentu saja, Lia senang dia akan bermain main sepuasnya di taman hiburan ini sampai sore. Nanti saat matahari akan tengelam, dia akan menikmati deburan ombak.
"Ayo masuk ke dalam, kenapa kau hanya diam saja?" Jisung menungu Lia di depan pintu masuk taman bermain.
Gadis itu malah bengong di tempat, tak mengikutinya.
Terpaksa, Jisung menghampiri Lia menarik tangan nya untuk masuk ke dalam.
"Jisung, tiket hadiah yang ku menangkan dari lomba kemarin. Harus aku apakan? Kan jadi sia sia, kalau tak aku gunakan".
Lia memang senang di ajak ke sini, tapi tiket hadiahnya tak bisa dia gunakan di sini.
Jisung tak mengerti jalan pikiran gadis ini, dia pun menarik tangan gadis itu untuk masuk ke dalam.
"Tak usah pikirkan hal lain, ayo kita berkencan hari ini".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Lei.
hikss lebihh tepatnyaaa inii buatt kamuuu terakhir kalinyaa parah hatii/Cry/
2024-05-30
1
Tini Timmy
aku mau jadi nyamuk mereka 😅
semangat nulisnya kakak😊
2024-05-24
1