EnaMBelaS

Hari ini cuaca begitu panas, maklum efek pergantian musim dari musim semi ke musim panas.

Tapi hal tersebut, tak membuat senyum di bibir Lia luntur.

Sejak berpacaran dengan Jisung, hari harinya menjadi bermakna.

Dengan riangnya, Lia berjalan menunju kelas-nya.

"Maaf!", bahu Lia tak sengaja tersenggol oleh seseorang saat ingin masuk ke dalam kelasnya. Orang itu pun segera menudukan wajahnya ke bawah karena takut di marahi.

Lia mengambil buku-nya yang tak sengaja jatuh tadi, merapikan penampilanya. "Tak apa, pasti kau tak sengaja"ucapnya ramah. Membuat orang tersebut mengangkat wajahnya karena tak percaya dengan apa yang di dengarkan nya sekarang.

Kalian tahu kan, Lia terkenal dengan sifat arogant-nya. Jadi ucapan dari bibir Lia tadi merupakan hal menakjubkan bagi yang mendengarkan nya.

Maklum perubahan sikap Lia ini efek dari hubungan nya dengan Jisung.

Setelah menggatakan hal tersebut, Lia langsung masuk ke dalam kelas. Jam pertama materi kuliah hari ini akan segera di mulai, dia tak mau ketinggalan kelas. Hanya tinggal 2 bulan lagi dirinya akan sidang skripsi dan saat musim berganti lagi, dia akan lulus dari sini.

Akhirnya, setelah 5 jam dirinya bisa keluar dari kelasnya.

"Panas sekali" gumam Lia sambil mengibaskan jemari tangan-nya ke wajah cantiknya.

Panas panas gini, enaknya minum yang segar segar. Oke, mari kita pergi Kantin Universitas begitu pemikiran di otak Lia.

Giselle yang baru ke luar dari kelas-nya,  mata-nya tak sengaja melihat sosok Lia yang berjalan menuju kantin. Segeralah, dia berlari menyusul sahabatnya.

Lain cerita ini...

Winter sedang duduk lesehan di depan kelas Jisung, dia sedang menungu pemuda itu untuk minta traktir es krim di kantin Universitas.

"Oppa!" Penghuni jurusan bisnis sudah terbiasa mendengar teriakan Winter saat menghampiri Jisung ke mari.

Bukan satu atau dua kali, Winter gedung fakultas bisnis tapi sering.

Jisung yang melihat Winter di depan pintu kelasnya segera menghampiri gadis itu, "Ada apa?" Tanyanya sambil mengacak acak surai rambut Winter.

Perlakuan Jisung terhadap Winter membuat para wanita yang ada di sana, iri.

Pipi Winter merona bak tomat, malu di lihat banyak orang. Dia lalu mengandeng tangan Jisung pergi dari sina.

Taeyong yang melihat kelakuan adik dan sepupu nya, cuma bisa geleng kepala.

Eh, daripada bengong lebih baik Taeyong nyamperin Ryujin ngajak sang doi ke Kantin Universitas.

Akhirnya sampai di kantin, Lia segera mengantri dia ingin memesan Jus saja untuk menahan rasa laparnya.

"Hosh, Hosh" Giselle menyapu keringat di dahinya, lalu mengantri berbaris di belangkang Lia.

Tentu saja, Lia menyadari keberadaan Giselle. Keduanya sedikit berbincang bincang mengenai kelas kelas kuliah masing masing sambil menungu giliran mereka.

"Kau hanya minum Jus saja? Tidak makan?"

"Aku lagi diet".

DIET

Menurut Giselle badan sahabatnya ini itu udah ideal banget.

Sebenarnya, perut Lia laper tapi dia harus menahanya sampai pulang nanti. Uang yang di berikan oleh Orang Tuanya sangat sedikit untuk bulan ini.

Kondisi keuangan Keluarga Lia lagi dalam keadaan memburuk.

"Hai, boleh aku duduk di sini?" Lia dan Giselle saling memandang satu sama lain, mendengar pertanyaan dari Winter.

Saat masuk ke dalam kantin, semua meja telah terisi penuh. Membuat Winter binggung untuk makan di mana.

Maklum cuaca begitu panas, jadi para pelajar kampus lebih senang makan di Kantin utama daripada di kantin luar.

Untung saja, mata cantiknya jeli, dia melihat masih ada dua tempat duduk kosong di tempat meja makan Lia dan Giselle.

"Tentu, duduk saja" Giselle lalu menyuruh Winter duduk. Dan Winter pun segera duduk di samping Giselle.

Aslinya, Winter malas untuk duduk di samping Giselle, ya karena gak suka ajah. Tapi kalau dirinya tak duduk di samping gadis ini, bisa bisa nanti ya begitulah.

Dengan keberadaan Winter di sini, membuat Lia binggung untuk bersikap seperti apa.

Jisung yang sudah selesai memesan, melihat sekeliling penjuru kantin untuk mencari Winter duduk di mana.

"Ini pesanan mu" Jisung telah berada di meja ke-tiga gadis tersebut. Dia lalu duduk di sebelah Lia, membuat gadis itu sedikit malu.

Mata Winter berbinar binar melihat Es Krim cup Jumbo di hadapanya dan mie miso semangkuk besar. Sunguh beruntung punya sepupu kayak Jisung penuh perhatian padanya. Dengan perasaan terharu, dia mulai menikmati hidangan tersebut.

Tring

Lia lalu mengecek ponselnya ternyata ada pesan dari Jisung yang bunyinya 'Kenapa tidak memesan makanan?'. Dia membalas pesan singkat tersebut dengan jawaban yang telah dia berikan sebelumnya pada Giselle yaitu Diet.

Mendapat balasan tersebut, Jisung lalu berdiri dari duduknya menuju area pemesanan lagi.

"Ini untukmu, makanlah" Jisung menaruh satu piring roti sandwich di hadapan Lia.

Tentu saja, Lia langsung memakan roti tersebut dengan sangat lahap.

Sementara, Giselle sedikit kesal dengan perhatian yang di berikan Jisung kepada Lia.

Kalau Winter, bagian penyimak saja soalnya sudah tahu hubungan keduanya.

"Jisung Oppa, aku sudah ku tingal pergi dulu soalnya kelas ku selanjutnya akan di mulai", dengan terburu buru Winter pergi dari kantin sambil berlari. Cuma tinggal 5 menit lagi kelasnya di mulai, kalau sampai terlambat dirinya akan mendapat pengurangan nilai. Sunguh sangat menakutkan kan.

Hanya tersisa 3 orang saja di sana, dalam satu meja.

Lia, Giselle, Jisung, ke-3 nya asik menikmati ponsel mereka masing tak ada pembicaraan sama sekali.

Akhirnya hari ini terlewati, Lia baru saja keluar dari gedung universitas nya. Dia berjalan begitu lemas.

Suasana Universitas begitu sepi, maklum sudah malam juga. Hanya, tingal sedikit orangnya. Pasti mereka sama kayak Lia baru selesai kelas.

Di langkah kakinya menuju halte terdekat dari sana, menungu jemputan.

Tin Tin...

Sebuah mobil berhenti di hadapan Lia.

Dua orang yang sedang berada di dalam mobil sudah tak asing lagi di mata-nya siapa lagi kalau bukan Taeyong dan Ryujin.

"Nungguin doi ya? Calon adik sepupu".

Senyuman kecil muncul dari bibir Lia mendengar perkataaan Ryujin.

Taeyong dan Ryujin sudah tahu hubungan Lia dan Jisung.

Sehari setelah resmi jadian, Jisung langsung mengajaknya makan malam bersama para sepupu nya.

"Kalau begitu kami duluan, ya. Kalau dia macem macem aduin ajah sama aku. Aku siap kok jadi tempat bersandar" ucap Taeyong dengan nada bercanda membuat Ryujin dan Lia tertawa mendengarnya.

Mobil Taeyong sudah pergi, sekarang tinggal Lia sendirian lagi di halte ini.

"Menungu lama?".

Lia bangkit dari duduknya, menaiki motor Jisung, melingkarkan tanganya di pingang sang kekasih.

Sebelum melajukan motor-nya, Jisung menolehkan kepalanya menghadap Lia terlebih dahulu. Dia memasangan helm di kepala gadis itu, baru setelahnya melajukan sang motor.

"Kenapa telat?" Tanya Lia di belangkang, kepala gadis itu sudah menyender indah di punggung Jisung.

Sebelah tangan Jisung mengelus tangan Lia yang melingkar di pingangnya. "Tadi, aku mengantarkan Winter terlebih dahulu".

Jisung tidak bohong, hari ini kuliahnya hanya sampai jam 3 sore sama dengan Winter. Beda dengan Lia yang sampai jam 8 malam.

Kebiasaan Jisung sebelum pacaran dengan Lia, tiap harinya pemuda tersebut akan menjemput Winter dan mengantarnya pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!