Cemburu
Sedih
Kecewa
Walau suasana begitu riuh, perasaan hati Lia tak karuan. Tanpa terasa air matanya menetes di kedua sudut matanya. Dia kecewa pada dirinya sendiri. Seharusnya, dia lebih berusaha agar menempati posisi pertama.
Di hadapannya kini, Taeyong dengan senyum tampannya mencium kening Ryujin.
Memang acara ini hanya permainan, tapi bila yang di posisi pertama dirinya dapat bersatu dengan orang yang di cintainya.
"Kenapa menangis? Kau tak senang aku yang menjadi pasanganmu".
Jisung mengangkat wajah Lia yang tertunduk menatap rumput liar Lapangan Sepak Bola. Dengan lembut, di usap lah air mata gadis itu, serta merapikan rambutnya yang sedikit berantakan tertiup hembusan angin.
Di tatap se-intens dan sedekat ini, tubuh Lia terpaku. Pandangan matanya teralihkan oleh sosok di hadapan kini. Senyumannya begitu manis, sentuhan tangannya sangat lembut, kata kata yang keluar dari bibir-nya penuh dengan nada perhatian. "TIDAK!", ia sedikit melangkah ke belakang memperluas jarak dengan nya.
"Aku menangis, karena kelilipan debu" ucap Lia berbohong, padahal jantung nya berdebar tak karuan. Dia binggung ada apa dengan dirinya sekarang. Jisung bukanlah orang yang di cintai nya selama ini.
Jisung hanya tersenyum, tubuhnya sekarang menghadap ke arah penonton lagi.
"Nah, sekarang giliran Jisung mencium kening Lia sebagai penutup acara karena udara semakin dingin". Nayeon yang merasakan perubahan udara, awalnya sejuk berubah menjadi sangat dingin segera membenarkan mantel di tubuh nya.
Minho juga merasakan perubahan udara tersebut. "Sebelum acara perjodohan ini berakhir. Saya dan Nayeon sebagai pembawa acara minta maaf bila ada kesalahan baik dalam perkataan dan perbuatan selama acara tadi. Dan saya juga berpesan untuk pasangan terpilih. Walau ini hanya permainan, jika kalian setelah ini tak menjadi pasangan sebenarnya tidak apa apa. Ku harap kalian nantinya bisa menjadi teman".
Penonton bertepuk riah mendengarkan pesan yang sunguh bermakna dari Minho.
Jisung sudah memutar badanya menghadap Lia, dia mempersempit jarak di antara keduanya. Di genggamnya tangan Lia "Pasti dingin kan" ucapnya sambil mengosok gosokan tangan gadis itu.
"Pakailah ini". Jisung melepaskan mantelnya, memberikan pada Lia.
Perlakuan manis Jisung kepada Lia yang di saksikan oleh para Mahasiswa dan Mahasiswi Universitas Stay, menimbulkan kehebohan luar biasa.
Wajah Lia merah merona saat memakai Jaket dari pemuda ini. Ini sudah ke-2 kalinya, dia di beri perhatian seperti ini.
Cium...Cium...Cium...
Teriakan heboh mulai mengema.
"Permainan di mulai" Ucap Winter di dalam hati nya. Dia memang penonton di acara ini, tapi setelah acara ini selesai dirinya juga akan menjadi penonton kehidupan kedua nya.
Respon Taeyong yang melihat adegan tersebut- memberikan senyuman miring. "Brother, akhirnya kau berani mendekati seseorang" Perkataan yang begitu ambigu.
Bruk..Bruk...Bruk
"Giselle! Bangun! Tolong! Giselle tak sadarkan diri!" . Aria berteriak begitu keras, di pangkuan nya badan Giselle terbaring tak berdaya.
Suasana yang awalnya ramai menjadi sunyi senyap seketika.
Minho sebagai pembawa acara segera menelpon Ambulans agar cepat datang ke sana.
"Biar aku yang membawanya ke Rumah Sakit" Jisung mengangkat badan Giselle yang terbaling lemah ke dalam gendongan nya. Dia segera berlari dari sana.
Lia sangat khawatir dengan keadaan sang sahabat, dia segera berlari menyusul Jisung.
Sekarang, mereka bertiga telah sampai di Area Parkir Mobil.
"Bawalah, mobilku Brother" Jisung segera menangkap Kunci Mobil yang di lempar oleh Taeyong.
Segeralah, dia menempatkan Giselle di Kursi pengemudi setelah itu berlari ke arah Kursi penumpang.
"Jisung, aku ikut denganmu. Aku khawatir sekali dengan keadaan Giselle" Lia meminta pada Jisung sebelum pemuda itu menyalakan Mesin Mobil. Dia ingin menemani serta menjaga sang Sahabat.
"Pulanglah, ini sudah malam. Kau tak usah khawatir dengan sahabatmu" Jisung menghidupkan Mesin Mobil, melajukannya dengan kecepatan penuh.
Di dalam hati, Lia berdoa agar sang sahabat tak apa apa.
"Mau, pulang bersamaku" Tawar Taeyong dengan senyuman di bibir nya.
Lia kaget, dia menepuk dadanya ringan. Dia tak menyadari keberadaan Taeyong. Dengan gugup nya, ia mengangukan kepalanya sebagai jawaban IYA atas tawaran dari pemuda ini.
Taeyong menyuruh Lia berjalan bersamaan, keduanya menuju sebuah Mobil Fan hitam yang sudah terparkir cantik di depan Pintu masuk Universitas.
"Menyusahkan ku saja, Lia masuklah dan kau Taeyong! pulang sana sendiri!. Aku tak mau satu Mobil dengamu"
Winter turun dari Mobil, dia lalu menarik Lia masuk ke dalam Mobil.
Lia tak mengerti? Keadaan macam apa ini?
Taeyong mendengkus kesal, ucapan dari bibir Winter sunguh keterlaluan sekali. "Lalu, aku pulang dengan apa?" Ucapnya sambil mengerucutkan kedua bibirnya.
Winter menatap malas sang lawan bicara, dia menyuruh sopirnya turun. "Pulang! Dengan ini!", Lalu dia masuk ke dalam Mobil setelah menyerahkan sebuah Sepeda Listrik kepada Taeyong.
Mobil Fan yang di tumpangi oleh Lia dan Winter melaju pesat meningalkan area Universitas.
Taeyong tertawa terbahak bahak sambil membawa Sepeda Listrik itu menuju seseorang. "Yeobo, sepertinya kita harus pulang ke rumah dengan ini" ucapnya lembut.
"Tak masalah, daripada aku harus melihatmu pulang dengan Lia. Kau harus segera menolaknya dengan tegas".
"Ternyata, Ryujin ku bisa cemburu juga". Taeyong segera mendudukan Ryujin, meletakan tangan gadis itu di pingang nya. Barulah, mereka pergi dari sana.
Di dalam Mobil, Lia binggung harus bicara apa dengan Winter. Winter kan saingannya.
"Ini minumlah, pasti kau kedinginan" Winter memberikan Lia sekaleng Coklat panas.
Lia meminumnya pelan pelan, coklat panas ini sedikit menghilangkan hawa dingin di tubuhnya.
"Kenapa, kau ada di sana tadi? Kau membuntuti, Taeyong? Kau memaksaku naik ke Mobil mu karena kau tak suka aku dekat dengannya?"
Winter tertawa keras mendengar pertanyaan asal dari bibir Lia.
Ada salah paham di sini.
"Aku di sana, karena Jisung Oppa mengirimi ku pesan agar mengantarkan mu pulang. Masalah, Taeyong aku tak menyukainya sama sekali".
Dalam hati, Lia senang Jisung mengkhawatirkannya. Tapi, dia binggung gadis ini memangil Jisung dengan sebutan Oppa. Apa mereka hubungan lain? Memang sih, keduanya ke mana mana selalu bersama.
Ada sedikit kebahagian di hatinya mendengar Winter mengkatakan tak menyukai Taeyong sama sekali. Jadi ada harapan untuk-nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🇮 🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
/Gosh//Gosh//Gosh/
2024-08-06
1
Ni Hart
lanjut sebentar
2024-08-02
2
🟡。゚ᴵᴰᴺ𝄟≛⃝λɴλᴬˡⁱⁿᵃ👣◦༢࿔ྀુ✅
Dsni mnggil oppa, di ats knapa gak pke "hyung" mlh pke brother??
2024-06-20
0