Rila melihat Bang Rila begitu menderita. Entah kenapa ada lelehan darah yang terus mengucur deras dari hidungnya.
"Baang.. Abaaang..!! Sadaar Abaaaang..!!!!" Rila seakan tidak tahan lagi melihat suaminya tak kunjung dalam keadaan sadar.
Para team medis berusaha keras untuk membantu dan menyelamatkan kedua Danton yang mengalami heat stroke parah.
Shiby memeluk kakak iparnya. Tak ada kata terucap, hanya tangis mewarnai kesedihan mereka berdua.
"Jangan nangis Mbak Rila, Abang pasti baik-baik saja." Tapi arah mata itu malah tertuju pada Letnan Atmaja yang perlahan mulai stabil. Pria itu hanya lemas sampai muntah.
"Tolong handuk dan pakaian saya donk, saya malu nih di lihat gadis cantik..!!" Pinta Bang Atmaja karena saat ini dirinya hanya mengenakan selembar pakaian dalam menutupi bagian paling sakral dalam tubuhnya.
"Siap..!!"
"Ijin, Letnan Arigo sudah sadar."
Shiby memeluk Rila dengan erat. Sedihnya semakin menjadi di balik rasa syukurnya.
:
Di dalam tenda kesehatan, Bang Rigo dan Bang Atmaja di rawat bersebelahan ranjang. Keadaan Bang Atmaja sudah semakin membaik, hanya keadaan Bang Arigo yang masih dalam pantauan khusus.
"Istrimu jejeritan sejak tadi. Tak kasihan kau lihatnya??" Tegur Bang Atmaja.
Bang Rigo masih terdiam. Hatinya tak karuan kala mengingat bahwa dirinya akan memiliki buah hati dari Rila istrinya.
Tak lama Rila dan Shiby masuk ke dalam tenda kesehatan. Rila langsung berlari memeluk suaminya.
"Bisakah kau tidak lari-lari. Di dalam perutmu ada anak Abang sekarang." Kata Bang Rigo.
Tangis Rila tidak bisa berhenti, ia duduk di samping Bang Rigo dan menelungkupkan wajahnya, bersandar meluapkan perasaan yang tidak bisa ia katakan seluruhnya.
Tangan Bang Atmaja berusaha meraih botol minuman dan saat itu Shiby melihatnya. Shiby membantu mengambilkan botol tersebut lalu membantu Bang Atmaja untuk minum.
"Terima kasih, Om sudah bantu Abangku..!!" Katanya pelan.
"Apa saya setua itu? Saya ini seumuran Abangmu." Jawab Bang Atmaja.
Rasanya Bang Rigo ingin menampar wajah Bang Atmaja tapi jika mengingat kembali bahwa sahabatnya itu yang telah membantunya, menggendongnya dan terus ada di sampingnya, ia pun tak sanggup berteriak meskipun hatinya terus mengumpat.
Kali ini Bang Rigo membiarkan adiknya Shiby yang membantu sahabatnya, anggap saja sebagai tanda terima kasih darinya.
"Sakit sekali ya Bang?" Kini Shiby mengubah sapaannya dan itu berhasil mengembangkan senyum licik yang pastinya hanya Bang Rigo yang paham maksudnya.
"Awhh.. Aaaahh.. tolong pegang dada Abang, Dek. Sakit sekali." Bang Atmaja menarik tangan Shiby agar mengusap dadanya.
Bang Rigo semakin jengah melihat tingkah Bang Atmaja sebab sudah jelas sahabatnya itu sedang dalam pemulihan kondisi yang stabil.
Shiby menurut dan duduk di kursi. Ia mengusap dada Bang Atmaja dengan lembut. "Cepat sembuh ya, Abang..!!" Kata Shiby. Gadis itu merasa begitu bersalah dan berhutang budi karena tadi ia sempat mendengar para anggota membicarakan kehebatan Letnan Reno Atmaja dalam membantu Letnan Arigo dan rekan karena mengalami beberapa insiden di jalan.
"Abang akan lebih cepat sembuh kalau Shiby yang rawat."
"Banyak kali alasanmu, nggak ada..!! Ku panggil Gatot untuk merawatmu..!!" Sambar Bang Rigo.
"Aahh, kau memang tidak bisa lihat orang senang. Kalau Gatot yang merawatku, bisa-bisa aku gagal ginjal di buatnya." Jawab Bang Atmaja.
"Biar Shiby yang rawat, Bang..!!" Kata Shiby.
"Nggak ada, Abang bilang. Kau pulang sama Abang. Jauh-jauh kau dari ular kasur itu..!!"
"Ular kasur??" Rila dan Shiby bertanya bersamaan. Wajah kedua wanita polos itu semakin membuat gemas.
"Mau tau ular kasur kau, dek?" Goda Bang Atmaja melihat ekspresi lugu Shiby.
Bang Atmaja tertawa terbahak mendengarnya tapi tidak dengan Bang Rigo yang merasakan ubun-ubun kepala.
"Jangan macam-macam kau Ren..!!" Ancam Bang Rigo.
"Adikmu yang mau, mana ada aku minta di rawat."
Rila tau emosi Bang Rigo sedang tidak baik. Ia pun berdiri dan memeluk Bang Rigo. Mendapatkan perlakuan demikian, rasanya amarah Bang Rigo mulai memudar.
"Kamu periksa kehamilan dimana? Sama siapa?" Tanya Bang Rigo.
"Di Bu Sartono, beliau bidan di asrama. Jadi Rila pergi kesana." Rila segera mengeluarkan testpack dari dalam tasnya. "Ini Bang." Rila menyerahkan testpack tersebut pada Bang Rigo.
Bang Rigo menerima benda kecil itu, bibirnya diam dan terpaku. Ingin rasanya menolak tapi Bang Rigo tidak bisa memungkiri hati kecilnya bahwa dirinya begitu bahagia dengan kehamilan Rila.
"Abang tidak suka ya?"
"Siapa bilang? Rejeki dari Tuhan tidak mungkin Abang tolak. Alhamdulillah." Jawabnya.
"Mbak Rila, Shiby pinjam..!! Mau lihat bagaimana bentuknya."
"Coba Abang lihat juga, dek. Penasaran bagaimana bentuknya." Kata Bang Atmaja.
...
Hingga siang hari, keadaan kedua Danton sudah mulai membaik namun karena dehidrasi parah dan sempat heat stroke maka dokter memutuskan untuk kedua Danton mendapatkan perawatan di rumah sakit tentara.
"Bagaimana keadaan kalian?" Tanya Pak Harjono
"Siap.. ijin.. sudah lebih baik." Bang Rigo dan Bang Atmaja berusaha bangkit tapi Pak Harjono menahannya. Pak Harjono wakil 'panglima', sekaligus senior para tetua keluarga mereka.
"Tidak usah bangun, kalian tidur saja..!!"
Bang Rigo kembali merebahkan diri tapi tidak dengan Bang Atmaja yang sepertinya enggan untuk merebahkan diri, bahkan untuk menatap mata pria itu pun tidak.
"Apa kabarmu, le?"
"Siap.. baik, Komandan." Jawabnya tegas seakan memberi jarak.
"Saya juga Papamu..!!"
Mata Bang Atmaja berkaca-kaca. Terlihat nyata bahwa Letnan muda itu terlihat menyimpan rasa sakitnya.
"Sudah makan?"
"Siap.. sudah." Jawab Bang Atmaja.
"Kapan kamu mau melamar Sely? Dia minta Papa segera melamarnya." Tanya Pak Harjono menegaskan kesiapan 'putranya'.
"Aku tidak bisa melamar wanita lain." Tolak Bang Atmaja.
"Tapi kenapa Ren, Om Wiguna menyukaimu. Mamanya Sely........"
"Pacarku hamil." Jawab Bang Atmaja.
"Kau jangan mengada-ada, Ren..!!!!"
Bang Atmaja merogoh saku bajunya dan memberikan benda kecil pada Pak Harjono. Wakil panglima itu melihatnya.
"Astaghfirullah..!!!!!! Kamu hamili siapa Reno??????" Bentak Pak Harjono.
"Adiknya Letnan Arigo." Jawab Bang Atmaja.
Sontak Bang Rigo terkejut bukan main. Mulutnya ingin menjawab tapi tiba-tiba Pak Harjono mengejang di tempat membuat para ajudan dan yang lainnya ikut panik.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
ternyata itu guna nya tespeck tadi
2024-10-18
0
Tri Tree R
😂🤣 ada aja ulang bang admaja
2024-05-19
1
Mika Saja
ternyata ada udang dibalik bakwan maksud beng Atma pinjam tespeck Rila 🤦🤦binggung nih siby,,,tau2 di nikahkan nti,,,,bang Rigo pasrah SJ lah SDH dr PD tambah ruwet😄😄😄😄
2024-05-19
3