12. Demi kamu di hati.

Satu kecupan mendarat di bibir manis Rila. Bang Rigo mengabaikan tubuhnya yang lelah, ia pun berusaha mengambil hati dan membujuk Rila dengan caranya.

"Ke kamar yuk..!!"

\=\=\=

"Kita tidak jadi ke rumah sakit, Bang??" Tanya Rila yang sudah ada di depan parkiran kantor Batalyon.

"Ini hasilnya sudah Abang bawa..!!" Bang Rigo menyerahkan berkas dari rumah sakit tentara pada Rila. "Urusan berkas pengajuan kita sudah beres."

"Tidak ada prosesnya, Bang??" Rila bingung karena tidak menjalani proses pemeriksaan kesehatan sebagaimana mestinya.

"Ada kawan Abang, baru datang dari pusat. Jadi semuanya beres. Sudahlah, kau tenang saja..!! Yang penting berkas kita sudah aman dan nama kita sudah resmi secara agama, hukum dan militer." Jawab Bang Rigo dengan senyumnya yang semakin lama semakin tampan.

Rila mengangguk saja mendengarnya dan mengikuti langkah Bang Rigo yang mendahuluinya namun kemudian Bang Rigo meraih tangannya dan menggandengnya hingga sampai ke mobil.

"Kalau begitu, kita mau kemana sekarang?"

...

"Waaahh.. indah sekali." Rila berlari kecil melihat indahnya suasana pantai di ujung kabupaten. Pantai yang begitu sepi seolah belum pernah terjamah oleh manusia.

"Kau suka?" Bang Rigo ikut tersenyum melihat Rila begitu bahagia menikmati indahnya pantai.

"Suka sekali. Rila ingin punya rumah di tepi pantai dan kita bisa bermain dengan anak-anak kita nanti." Kata Rila.

Senyum Bang Rigo mendadak memudar. Teringat olehnya semua pesan sahabatnya, Aldo.

POV Flashback Bang Rigo on..

"Rig, maaf aku harus menyampaikan perkara yang kurang atau mungkin tidak menyenangkan. Sakit yang kamu rasakan selama ini memang mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuhmu." Kata Bang Aldo.

"Katakan saja. Tak usah bertele-tele..!!"

"Kanker darah, kamu terkena leukemia stadium awal. Tapi jika gaya hidupmu tidak di jaga, maka stadiumnya akan semakin bertambah." Jawab Bang Aldo.

Sungguh saat itu perasaanku bagai terhantam batu besar. Bagaimana aku yang kini adalah seorang kepala keluarga harus menerima penyakit seburuk ini dalam hidupku. Bagaimana dengan istriku, dia sangat membutuhkan perlindungan dariku.

Hatiku terasa sakit bukan karena penyakitku, tapi karena takdirku yang kini membuat pergerakanku semakin terbatas. Apa yang harus aku lakukan, aku tidak ingin membawa Rila dalam masalahku, aku menikahinya bukan ingin membuatnya menangis.

"Rig.. kamu baik-baik saja?" Aldo menegurku seakan paham isi hatiku.

Aku menarik garis senyum di wajahku. "Aku baik-baik saja..!!" Jawabku tak ingin terlihat lemah di hadapan siapapun.

"Aku buatkan resep obat dan kamu harus meminumnya teratur. Jangan membangkang..!!"

"Aku tau." Tak ingin lagi aku berdebat dengan Aldo tapi ada rasa penasaran yang akhirnya mengganggu batinku. Berapa lama harapan hidupku?"

"Kamu jangan tanyakan hal itu. Semangat lah untuk sembuh, pesimis sekali. Bukankah kau ini pasukan khusus??? Kenapa lemah?"

"Aku juga manusia bro. Aku tidak terlalu peduli dengan sakitku, hanya sekelebat terpikir olehku, bagaimana nasib istriku nanti." Jawabku jujur.

Aldo berhenti menulis resep pada secarik kertas yang di bawanya. Pandangannya berganti menatapku.

"Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Nomer satu yang harus kamu lakukan adalah berdo'a dan yang kedua adalah ikhtiar. Jangan menyerah sebelum berperang, ini seperti bukan Rigo yang ku kenal." Aldo benar-benar mendukungku tapi entahlah, ada rasa yang mengganjal dalam hatiku.

"Al, aku minta tolong. Jika kau sempat bertemu dengan istri aku, jangan pernah kau katakan apapun. Aku janji akan berobat, tapi rahasiakan dari Rila.. Istriku..!!"

POV Flashback Bang Rigo off..

"Dek, bagaimana kalau kita tunda punya anak?"

Kini senyum Rila yang terlihat memudar bahkan nyaris hilang. Rila langsung duduk di bawah tepi pantai dan memantap luasnya hamparan biru yang terbentang. Ia mengusap lembut perutnya kemudian menarik senyum yang terlihat di paksakan.

"Kalau memang begitu mau Abang, Rila bisa bilang apa. Bukankah anak juga harus dari kesepakatan kita berdua." Jawab Rila.

Bang Rigo berjalan menghampiri kemudian membenahi kerudung Rila.

"Sudah satu setengah bulan ini kita bersama. Apakah ada yang mengganjal dalam hatimu selama Abang menjadi suamimu?" Tanya Bang Rigo lembut.

"Rila masih tidak bisa memaklumi suara Abang. Rila nggak suka Abang marah."

"Abang sudah pernah bilang, tak ada niat Abang marah. Bagaimana cara Abang jelaskan??" Tidak ada niat marah dari Bang Rigo tapi kenyataannya suara itu tetap saja meninggi.

Rila melirik Bang Rigo yang ucapannya sama sekali tidak sesuai dengan keadaannya.

Bang Rigo yang menyadari titik kesalahan sampai mengusap wajahnya.

"Maaf ya, ternyata sulit sekali melemahkan suara. Entah kenapa pita suara ini selalu nge-gass." Ucapnya.

"Ternyata memang Rila yang harus sabar..!!"

Mereka berdua kembali menikmati keindahan pantai tersebut sambil memainkan pasir di sekitarnya.

Melihat senyum Rila, jelas Bang Rigo tidak ingin melewatkan hal tersebut, ia mengambil sebatang ranting pohon kemudian menuliskan sesuatu di atas pasir.

I LOVE YOU RILAKU SAYANG

"Sejak kapan Abang pintar menggombal???" Ledek Rila.

"Sejak mencintamu." Jawab Bang Rigo.

Keduanya tertawa kemudian berlari mengikuti alur bibir pantai hingga kemudian Rila berhenti berlari.

"Awh.." Rila meringis dan meremas pakaian Bang Rigo sebagai penyangga tubuhnya.

"Kau kenapa, dek?" Bang Rigo terkejut melihat Rila kesakitan.

"Nggak.. nggak apa-apa Bang." Jawab Rila.

"Kau mau datang bulan ya? Mau Abang belikan obat? Di tasmu ada pembalut?" Bang Rigo memberondong pertanyaan sampai Rila bingung menjawabnya.

"Nggak ada Bang."

"Atau Abang antar ke rumah sakit?" Ajak Bang Rigo tidak tega melihat Rila kesakitan

"Nggak Bang. Rila nggak apa-apa."

Secepatnya Bang Rigo menggendong Rila sampai ke mobil.

"Abang cemaskan Rila ya?" Tanya Rila.

"Pertanyaan macam apa itu? Masa Abang harus cemaskan istri orang??"

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

mulai bertabur bawang 🥺

2024-10-18

0

Nenden Zakiah Bahasuan

Nenden Zakiah Bahasuan

ya Allah Thor baru juga menikah udah dikasih ujian

2024-05-27

2

Mika Saja

Mika Saja

jgn sedih ya,.....,klo Rila tau gmn bang Rigo

2024-05-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mendadak jadi suami istri.
2 2. Pria kaku dan dingin.
3 3. Emosi jiwa.
4 4. Tidak akur.
5 5. Tidak di sadari.
6 6. Soal anak.
7 7. Tamu tak di harapkan.
8 8. Malam ini.
9 9. Panas.
10 10. Hati yang tulus.
11 11. Ungkapan hati.
12 12. Demi kamu di hati.
13 13. Berat di rasakan.
14 14. Panik.
15 15. Emosi tinggi.
16 16. Jengkel.
17 17. Hari yang berat.
18 18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19 19. Antara musibah dan berkah.
20 20. Bertengkar.
21 21. Tenang.
22 22. Jika cinta harus berkorban.
23 23. Rindu tak tersampaikan.
24 24. Menguras emosi.
25 25. Tertantang dan menantang.
26 26. Main cantik.
27 27. Lupa diri.
28 28. Mendebarkan.
29 29. Benang kusut.
30 30. Sabar dan sabar.
31 31. Kacau.
32 32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33 33. Bagian dari ujian sabar.
34 34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35 35. Apapun yang terbaik.
36 36. Berjuang bersama.
37 37. Kacau lagi.
38 38. Cerita yang kupendam.
39 39. Masa lalu.
40 40. Jangan memancing reaksi.
41 41. Kasmaran.
42 42. Hot.
43 43. Terbawa perasaan.
44 44. Rayuan gombal Om tentara.
45 45. Jalan takdir.
46 46. Pertahanan yang menyakitkan.
47 47. Entah apalagi.
48 48. Tidak tahan cemburu.
49 49. Lebih damai.
50 50. Jangan ada luka.
51 51. Cara meredam.
52 52. Harus di selesaikan.
53 53. Debu yang terhapus.
54 54. Keikhlasan.
55 55. Rindu dan dendam.
56 56. Mempertaruhkan segalanya.
57 57. Fatal.
58 58. Menantang maut.
59 59. Berjuang untukmu kesayangan.
60 60. Antara hidup dan mati.
61 61. Rasa yang terdalam.
62 Cerita baru.
63 62. Awal sebuah pengorbanan.
64 63. Gemas.
65 64. Pak Danton rewel.
66 65. Curiga.
67 66. Di antara bahagia dan gelisah.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Mendadak jadi suami istri.
2
2. Pria kaku dan dingin.
3
3. Emosi jiwa.
4
4. Tidak akur.
5
5. Tidak di sadari.
6
6. Soal anak.
7
7. Tamu tak di harapkan.
8
8. Malam ini.
9
9. Panas.
10
10. Hati yang tulus.
11
11. Ungkapan hati.
12
12. Demi kamu di hati.
13
13. Berat di rasakan.
14
14. Panik.
15
15. Emosi tinggi.
16
16. Jengkel.
17
17. Hari yang berat.
18
18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19
19. Antara musibah dan berkah.
20
20. Bertengkar.
21
21. Tenang.
22
22. Jika cinta harus berkorban.
23
23. Rindu tak tersampaikan.
24
24. Menguras emosi.
25
25. Tertantang dan menantang.
26
26. Main cantik.
27
27. Lupa diri.
28
28. Mendebarkan.
29
29. Benang kusut.
30
30. Sabar dan sabar.
31
31. Kacau.
32
32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33
33. Bagian dari ujian sabar.
34
34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35
35. Apapun yang terbaik.
36
36. Berjuang bersama.
37
37. Kacau lagi.
38
38. Cerita yang kupendam.
39
39. Masa lalu.
40
40. Jangan memancing reaksi.
41
41. Kasmaran.
42
42. Hot.
43
43. Terbawa perasaan.
44
44. Rayuan gombal Om tentara.
45
45. Jalan takdir.
46
46. Pertahanan yang menyakitkan.
47
47. Entah apalagi.
48
48. Tidak tahan cemburu.
49
49. Lebih damai.
50
50. Jangan ada luka.
51
51. Cara meredam.
52
52. Harus di selesaikan.
53
53. Debu yang terhapus.
54
54. Keikhlasan.
55
55. Rindu dan dendam.
56
56. Mempertaruhkan segalanya.
57
57. Fatal.
58
58. Menantang maut.
59
59. Berjuang untukmu kesayangan.
60
60. Antara hidup dan mati.
61
61. Rasa yang terdalam.
62
Cerita baru.
63
62. Awal sebuah pengorbanan.
64
63. Gemas.
65
64. Pak Danton rewel.
66
65. Curiga.
67
66. Di antara bahagia dan gelisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!