"Kapan kita buat anak, Bang?" Tanya Rila tidak sabar lagi.
Kepala Bang Rigo terasa berdenyut pening karena sudah lebih dari lima kali Rila menagih soal anak padanya.
"Kau pikir gampang mengarahkan anak buah dalam barisan. Kalau hanya sekedar menebar saja tidak ada yang sulit. Yang sulit adalah membuatnya tinggal dan bertahan di wadahnya." Jawab Bang Rigo.
"Kalau begitu, Rila mau pulang ke rumah Papa." Lagi-lagi Rila mengancam ingin pulang ke rumah Papa Jatmiko.
"Jangan kau buat malu Abang di depan orang tuamu..!! Kalau Abang hilang sabar.. Abang seret kau betul kau, dek..!!"
Rila memilin ujung pakaiannya, ingin rasanya berteriak sekencang-kencangnya karena sikap dingin Bang Rigo tapi kekesalannya seakan sia-sia belaka.
Rila melangkah menjauh kemudian mengomel sendiri. "Mungkin kalau Rila menikah dengan Bang Dhofir, nasib Rila tidak akan seperti ini. Kenapa juga Papa menikahkan aku sama Bang Rigo. Apa di dunia ini tidak ada laki-laki lain??"
"Berhenti..!!!!"
Rila terus melangkah dan tidak menggubris perkataan Bang Rigo. Bang Rigo yang kesal sampai menyentil sebiji kacang goreng dari dalam toples tepat ke arah belakang kepala agar Rila berhenti melangkah.
Benar saja, langkah Rila terhenti. "Ternyata benar, kita belum punya anak saja.. Abang sudah KDRT."
"Apa sakit?"
"Abang menyakiti hati..!!"
Tak lama Rila mengambil ponselnya dan membuat Bang Rigo panik.
...
Papa Seno dan Papa Jatmiko membidik tajam arah pandangan. Papa Jatmiko sudah menampakan wajah marah karena menantunya mengadukan kelakuan putranya yang melakukan tindak KDRT.
"Mana buktinya, Rila??" Tanya Papa Seno.
"Dan kau Rigo, apa kau tak tau biji pe*or sangat berbahaya. Bagaimana kalau sampai tembus ke dalam tubuh Rila." Tegur keras Papa Jatmiko.
"Ya ampun Pa, jangan mengintimidasi. Saya tidak punya niat untuk celakai Rila." Jawab Bang Rigo.
"Bohong Pa. Abang lempar peluru ke belakang kepala Rila." Pekik Rila.
"Abang lempar kacang. Masa sakit???"
"Tuh khan, Papa dengar sendiri. Abang lempar sesuatu di kepala Rila tapi Abang merasa nggak salah." Rengek Rila di depan Papa Jatmiko dan Papa Seno.
"Memangnya Abang lempar satu kilo kacang???? Abang hanya lempar satu biji."
Pintu ruang kerja Bang Rigo terbuka dan saat itu Bang Wido masuk membawa wajah kesal.
"Selamat sore.. Ijin menghadap, Abang." Sapa Bang Wido.
"Ya, silakan duduk..!!" Bang Rigo mengarahkan juniornya, Letda Herwido untuk ikut duduk dan bergabung bersamanya.
Bang Wido duduk pun langsung duduk di samping Rila.
"Abaaang.. tolong Rila..!!" Rila menangis dan menghapus air matanya kemudian memeluk Bang Wido sampai terisak-isak.
"Gawe ulah opo sampai di lempar pe*or sama Bang Rigo??" Tanya Bang Wido ikut sedih memikirkan nasib adik perempuannya.
"Nggak ada Bang, tapi Bang Rigo marah padahal Rila hanya bertanya soal anak." Jawab Rila masih menangis sesenggukan.
Seketika Bang Wido terpancing emosi mendengarnya "Kenapa?? Bang Rigo nggak mau punya anak dari kamu????"
Rila mengangguk mantap seolah membenarkan setiap cerita tragis Rila.
Kini Abang mana yang ikhlas dan rela melihat adiknya menangis, tersiksa dengan pernikahan yang terpaksa terjadi.
"Apa-apaan ini Bang? Meskipun pernikahan yang terjadi bukan atas keinginan Abang tapi pernikahan kalian adalah sesuatu yang sah. Pantaskah Abang melampiaskan amarah pada Rila. Rila adalah istri Abang, seharusnya Abang belajar menyayangi Rila setulus hati." Ucap Bang Wido panjang lebar.
Bang Rigo duduk bersandar sembari melipat kedua tangan di depan dada. Sorot matanya tak lepas dari Bang Wido.
"Sudah??? Apa masih ada nasihat lain yang harus Abang dengar??" Kata Bang Rigo.
Tatapan mata senior killer itu membuat Bang Wido menelan ludah dengan susah payah. Ia melirik Rila yang kini menjadi terlihat mencurigakan di hadapannya.
"Kalau saya memang mau menyiksa Rila, dari awal sudah saya lakukan, saya biarkan keluarga kalian bahkan Rila merasakan malu sendirian. Saya akan meninggalkannya sendiri dan tidak akan peduli tentang kebutuhannya, satu lagi.. saya tidak akan memperjuangkan Rila di dalam aturan keluarga militer." Ucap geram Bang Rigo. "Gara-gara sebutir kacang, saya di hakimi seperti ini. Lama-lama saya luluskan juga buat cucu untuk Papa."
Papa Jatmiko dan Papa Seno sampai menggeleng kepala.
"Sebenarnya Papa belum pengen punya cucu lagi. Tapi kalau lihat keadaan seperti ini, benar katamu, Rig. Jangan di tunda." Kata Papa menimpali ocehan geram Bang Rigo.
"Jangan dulu..!! Saya cemas mental Rila belum siap Mas Sen." Ujar Papa Jatmiko. "Kau jangan buat masalah ya Rigo..!!" Pesan Papa Jatmiko pada putranya.
"Yang berumah tangga khan saya, Pa."
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
😂😂😂
2024-10-18
0
Queen Sha
istrinya minta di edukasi pelan2 itu banggg. Yang sabar Bang😂
2024-06-19
2
Yayuk Bunda Idza
yang anak papa JJ kan bang Rigo
2024-05-13
2