11. Ungkapan hati.

Rila mengamati dirinya dari pantulan cermin di kamarnya, ia mengulum senyumnya mengingat malam yang panjang bersama Bang Rigo. Terbayang dalam ingatannya wajah sang suami yang kini tiba-tiba saja menjadi begitu gagah dan tampan.

Senyum Rila perlahan memudar kala bayang Bang Fariz yang dulu begitu di cintainya kembali hadir dan berkelebat di dalam benaknya. Tangannya segera membenahi jilbab yang menutupi rambutnya seakan menyesali sesuatu.

"Maaf Abang, Rila tidak akan memikirkan pria lain lagi..!!" Gumam Rila kemudian meremas jilbab di depan dadanya. "Bang Fariz, Rila tidak tau sejak kapan hati ini berkhianat. Tapi saat ini, ada sosok pria lain di hati Rila."

...

"JunGar nanti terbuka untuk umum, pasti banyak cewek cantik." Kata Bang Atmaja dengan semangat begitu menggelora. "Eehh Rigo, ayo kita adu skill terbaik. Cari pacar, kitaaa..!!!"

"Kita itu terjun penyegaran memang untuk membuat pikiran segar. Namanya saja JunGar, terjun penyegaran..!! Kalau misi yang kau laksanakan mungkin niatnya jadi lain." Jawab Bang Rigo malas.

"Tumben kau tidak semangat. Ada apa nih???" Tak lama Bang Atmaja tersungging usil. Tangannya menepak lengan Bang Rigo. "Kau punya pacar ya Bang???? Iiihh.. Abang mengkhianatiku..!!!" Bang Atmaja bergelayut manja di lengan Bang Rigo membuat seisi kantin memperhatikan ke arah mereka.

Para anggota sudah tau kedekatan di antara Bang Rigo dan Bang Atmaja, apalagi kedua Danton adalah satu angkatan tapi jelas tingkah Bang Atmaja terkadang juga mengesalkan dan saling menimbulkan tanda tanya sebab tingkahnya yang spontan.

Seperti biasa Bang Rigo hanya menanggapi sahabatnya dengan santai. Ia pun menyeruput kopi hitamnya yang masih panas kemudian meletakkan gelas itu kembali lalu menyulut rokok di bibirnya. "Kapan Abang mengkhianatimu, sayang?? sapi yang putih mulus, punya s**u yang m**t*k pun Abang tidak berpaling darimu. Kurang setia bagaimana lagi??"

"Abang semakin tampan saja. Nanti bayarin kopinya adek ya Bang..!!" Pinta Bang Atmaja dengan suara lembut.

Bang Rigo tersenyum saja mendengarnya, pasalnya memang dirinya selalu membayar tagihan apapun jika bersama rekan-rekannya.

-_-_-_-_-

Bang Rigo bersandar lelah dengan banyaknya kegiatan di dalam batalyonnya. Ia mengusap wajahnya kemudian turun hingga menyentuh dadanya. Di pejamkan sejenak matanya berharap rasa lelah akan sedikit berkurang.

'Kenapa belakangan ini aku sering tidak enak badan? Kalau sudah terlanjur lelah, sekujur tubuhku terasa sakit.'

Sejenak Bang Rigo memercing merasakan sakit, ia pun sebisa mungkin mengatur nafas.

"Astaghfirullah.. kenapa rasa lelahnya sampai seperti ini." Gumamnya terus menahan diri.

cckkllkk..

"Abang?? Kenapa tidur disini? Sejak kapan Abang pulang?"

Mendengar suara Rila, Bang Rigo membuka matanya. Jujur suara dan hadirnya Rila dalam hidupnya menjadi semangat tersendiri untuknya.

"Siapa yang tidur? Abang hanya pejamkan mata sebentar. Kau tau sendiri bagaimana sibuknya Batalyon, Abang ngantuk." Jawab Bang Rigo kemudian melepas sepatunya dan meletakannya asal.

"Abaaang.. letakan di tempatnya..!! Apa sebegitu sulitnya meletakan sepatu pada tempatnya????" Protes Rila.

"Iyaa.. Maaf..!!" Bang Rigo mengambil kembali sepatunya lalu meletakan pada tempatnya. "Tolong ambilkan handuk, dek..!! Abang mau mandi. Lelah sekali rasanya, pengen tidur sebentar."

:

"Abaaaaang..!!!!! Handuknyaaaaa..!!!!!!! Ini handuk basah, kenapa di letakan di atas tempat tidur???" Rila menyambar handuk yang baru di pakai Bang Rigo. Suaminya itu tidak jadi tidur dan malah sudah sibuk dengan laptopnya.

Bang Rigo meletakan telunjuknya agar Rila diam, nampaknya Bang Rigo hendak menghubungi seseorang di seberang sana.

"Teng, saya mau minta tolong, kirim file nama anggota yang akan terjun Para. Sepertinya ada salah input nama............!!!"

Rila meninggalkan kamar dan segera menjemur handuk yang masih basah. Mulutnya masih ingin mengomel tapi nampaknya Bang Rigo terlalu sibuk dengan kegiatan kantornya.

"Inikah rasanya menikah dengan seorang tentara??? Abang sibuk sekali, apa di setiap harinya hidupku akan kesepian seperti ini??"

Tak disangka Bang Rigo memeluknya dari belakang, membuat Rila cukup terkejut di buatnya. Ada desir menggelitik hatinya saat satu kecupan di kening mendarat di pipi Rila.

"Abang minta maaf..!! Abang janji tidak akan pernah membuatmu kesepian." Bang Rigo mengusap lembut perut Rila. "Sebisa mungkin Abang akan buatkan kau teman di rumah."

"Rila senang kalau ada anak di rumah, tapi Rila juga ingin Abang temani di rumah." Kata Rila tidak ada yang di tutupi lagi dari perasannya.

Bang Rigo mengarahkan Rila agar bisa berhadapan dengannya. "Kau dengar kata Abang..!! Abang ini tentara, dek. Kesibukan selalu mengantri di belakang untuk di kerjakan. Jika saja boleh memilih.. tentu kau yang ingin Abang dahulukan tapi apa mau di kata, jiwa raga Abang pun milik negara."

Rila menepis tangan Bang Rigo yang masih memegang erat kedua lengannya. Bang Rigo pun kembali mengarahkan Rila agar tidak berpaling darinya.

"Kata baku itu memang ada, tapi bagi Abang.. kata hanya sekedar kata. Andai kau minta nafas Abang berhenti sekarang, maka akan Abang lakukan." Kata Bang Rigo bersungguh-sungguh.

Rila menatap mata Bang Rigo tanpa ragu. "Darimana Abang belajar kata gombal? Apa dulu begini cara Abang merayu?"

"Tidak pernah, Rila yang pertama."

"Yang pertama Abang bohongi????" Lirik Rila semakin kesal.

"Abang cintai."

Tatapan mata itu terus membidik bola mata Rila hingga akhirnya Rila sendiri yang tidak tahan dengan tatapan Bang Rigo yang semakin lama semakin mengusik hatinya.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Mira Lusia

Mira Lusia

kurangi rokoknya ya bang rigo..buat rila jadi istri jangan banyak ngeyel ya..baik2 sama suami yg tentara..jgn sampek nyesel belakangan ya

2024-05-15

2

mudahlia

mudahlia

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/geli sendiri

2024-05-15

1

Murni Zain

Murni Zain

malu malu meong tu Rila 😚😚😚

2024-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mendadak jadi suami istri.
2 2. Pria kaku dan dingin.
3 3. Emosi jiwa.
4 4. Tidak akur.
5 5. Tidak di sadari.
6 6. Soal anak.
7 7. Tamu tak di harapkan.
8 8. Malam ini.
9 9. Panas.
10 10. Hati yang tulus.
11 11. Ungkapan hati.
12 12. Demi kamu di hati.
13 13. Berat di rasakan.
14 14. Panik.
15 15. Emosi tinggi.
16 16. Jengkel.
17 17. Hari yang berat.
18 18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19 19. Antara musibah dan berkah.
20 20. Bertengkar.
21 21. Tenang.
22 22. Jika cinta harus berkorban.
23 23. Rindu tak tersampaikan.
24 24. Menguras emosi.
25 25. Tertantang dan menantang.
26 26. Main cantik.
27 27. Lupa diri.
28 28. Mendebarkan.
29 29. Benang kusut.
30 30. Sabar dan sabar.
31 31. Kacau.
32 32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33 33. Bagian dari ujian sabar.
34 34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35 35. Apapun yang terbaik.
36 36. Berjuang bersama.
37 37. Kacau lagi.
38 38. Cerita yang kupendam.
39 39. Masa lalu.
40 40. Jangan memancing reaksi.
41 41. Kasmaran.
42 42. Hot.
43 43. Terbawa perasaan.
44 44. Rayuan gombal Om tentara.
45 45. Jalan takdir.
46 46. Pertahanan yang menyakitkan.
47 47. Entah apalagi.
48 48. Tidak tahan cemburu.
49 49. Lebih damai.
50 50. Jangan ada luka.
51 51. Cara meredam.
52 52. Harus di selesaikan.
53 53. Debu yang terhapus.
54 54. Keikhlasan.
55 55. Rindu dan dendam.
56 56. Mempertaruhkan segalanya.
57 57. Fatal.
58 58. Menantang maut.
59 59. Berjuang untukmu kesayangan.
60 60. Antara hidup dan mati.
61 61. Rasa yang terdalam.
62 Cerita baru.
63 62. Awal sebuah pengorbanan.
64 63. Gemas.
65 64. Pak Danton rewel.
66 65. Curiga.
67 66. Di antara bahagia dan gelisah.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Mendadak jadi suami istri.
2
2. Pria kaku dan dingin.
3
3. Emosi jiwa.
4
4. Tidak akur.
5
5. Tidak di sadari.
6
6. Soal anak.
7
7. Tamu tak di harapkan.
8
8. Malam ini.
9
9. Panas.
10
10. Hati yang tulus.
11
11. Ungkapan hati.
12
12. Demi kamu di hati.
13
13. Berat di rasakan.
14
14. Panik.
15
15. Emosi tinggi.
16
16. Jengkel.
17
17. Hari yang berat.
18
18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19
19. Antara musibah dan berkah.
20
20. Bertengkar.
21
21. Tenang.
22
22. Jika cinta harus berkorban.
23
23. Rindu tak tersampaikan.
24
24. Menguras emosi.
25
25. Tertantang dan menantang.
26
26. Main cantik.
27
27. Lupa diri.
28
28. Mendebarkan.
29
29. Benang kusut.
30
30. Sabar dan sabar.
31
31. Kacau.
32
32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33
33. Bagian dari ujian sabar.
34
34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35
35. Apapun yang terbaik.
36
36. Berjuang bersama.
37
37. Kacau lagi.
38
38. Cerita yang kupendam.
39
39. Masa lalu.
40
40. Jangan memancing reaksi.
41
41. Kasmaran.
42
42. Hot.
43
43. Terbawa perasaan.
44
44. Rayuan gombal Om tentara.
45
45. Jalan takdir.
46
46. Pertahanan yang menyakitkan.
47
47. Entah apalagi.
48
48. Tidak tahan cemburu.
49
49. Lebih damai.
50
50. Jangan ada luka.
51
51. Cara meredam.
52
52. Harus di selesaikan.
53
53. Debu yang terhapus.
54
54. Keikhlasan.
55
55. Rindu dan dendam.
56
56. Mempertaruhkan segalanya.
57
57. Fatal.
58
58. Menantang maut.
59
59. Berjuang untukmu kesayangan.
60
60. Antara hidup dan mati.
61
61. Rasa yang terdalam.
62
Cerita baru.
63
62. Awal sebuah pengorbanan.
64
63. Gemas.
65
64. Pak Danton rewel.
66
65. Curiga.
67
66. Di antara bahagia dan gelisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!