14. Panik.

Sebisa mungkin Bang Rigo berusaha untuk tenang saat dirinya beradu dalam detik waktu agar paracute nya bisa terbuka. Tangannya sibuk dan sigap meraba paracute cadangan.

bllpp..

"Alhamdulillah..!!" Ucap syukur Bang Rigo saat paracute cadangannya bisa mengembang dengan sempurna.

//

"Abaaaaang..!!!" Rila menjerit sampai berlari ke tengah landasan pacu, mendekati area DZ ( drop zone ).

"Rila.. no..!!!!! Kembali ke tempatmu, ini kawasan steril..!!!" Teriak Bang Atmaja akhirnya melompat dari mobil dan mengejar Rila karena takut istri sahabatnya itu semakin tak terkendali.

Angin kencang membawa Bang Rigo jauh keluar jalur dan hampir mencapai aliran kabel listrik.

"Matikan listrik di pusat sekarang..!!!!" Teriak Bang Atmaja memberi perintah.

~

Angin yang berhembus kencang, Bang Rigo terbawa angin hingga paracute nya menabrak tiang listrik utama.

braaaakk..

"Awwhh.." Bang Rigo terpelanting dan para anggota segera berlari membantu Danton mereka yang sempat terbelit tali parasut dan akhirnya terbanting di atas tanah dengan kuat. "Uhuuukk.."

Darah segar menyembur dari mulut. Bang Rigo sempat menggelinjang kesakitan. "Allahu Akbar, sakit sekali."

Sesaat kemudian kestabilan kesadarannya sudah benar-benar utuh, ia melihat ada jerit tangis yang ia tau betul siapa pemiliknya, banyak orang menenangkannya.

Perhatian Bang Rigo teralihkan melihat paniknya Letnan Atmaja yang berlari menghampirinya, ia pun bangkit. Gemuruh kesal di dadanya mengalahkan perhatiannya untuk Rila.

"B*****t kau Teng..!!!!"

buugghh..

Baku hantam tak terhindarkan, tak banyak tai apa yang terjadi pada kedua Letnan tersebut.

"Opo salahku????" Protes Bang Atmaja masih mengambang bingung dengan tindakan Bang Rigo.

Bang Rigo menubruk dan memberikan hantaman kuat tepat ke wajah Bang Atmaja.

"Rigooooo...!!!!! Aawwwhh.. opo sih???" Bang Atmaja hanya bisa menghindar saat sahabatnya itu terus memberinya hantaman di wajah dan yang terakhir mendarat tepat di pelipis.

"Danton.. sudah Danton..!!!! Ijin, ibu pingsan di pinggir lapangan..!!!"

Mendengar laporan Prada Togar, Bang Rigo langsung meninggalkan Bang Atmaja yang masih berguling di pinggir landasan tengah karena merasakan wajahnya seakan hilang entah kemana.

"Wajah cover boy ku yang ganteng." Ia meraba wajahnya yang mungkin kini babak belur. "Tolong panggilkan dokter..!!"

Bang Wido datang dengan kesal, dirinya tau sedang berhadapan dengan senior tapi seniornya kali ini sudah membuatnya sakit kepala.

"Dokter kulit dan kel*min mau, Bang??" Tanya Bang Wido.

//

"Rila.. sadar sayang..!! Ini Abang..!!" Bang Rigo menepuk pipi Rila agar istrinya itu segera tersadar.

Tak lama Rila tersadar. Ia memegangi perutnya. "Abaaang.. perut Rila sakit."

"Kenapa kau panik sekali????? Apa kau tak percaya dengan suamimu????" Suara Bang Rigo akhirnya kembali meninggi. Rasa cemasnya sungguh membuat detak jantungnya nyaris terhenti.

Rila tak sanggup berdebat untuk membalasnya, ia hanya memeluk Bang Rigo dengan erat di sisa tenaganya. "Jangan buat Rila takut lagi..!!"

Bang Rigo hanya mengecup kening Rila kemudian membawanya ke mobil.

...

Plaaakk..

Satu tamparan kembali melayang di pipi Bang Atmaja, Bang Rigo sampai berkacak pinggang melihat kelakuan Bang Atmaja. Tangan kekarnya itu kemudian menarik kerah seragam sahabatnya.

"Kalau saja aku tidak menukar paracute itu, kau nyaris menghilangkan nyawa anggotamu..!!!!!" Bang Rigo menghempaskan Bang Atmaja begitu saja.

"Aku hanya ingin Gatot lebih sigap. Mentalnya benar-benar buruk, pasukan tapi tidak berani menghadapi tantangan, gugup sampai tidak bisa melipat paracute." Kata Bang Atmaja.

"Itu bukan hak mu Teng. Seharusnya kau tau kapasitasmu menjadi pimpinan adalah untuk mengarahkan anggotamu. Kalau mereka belum sanggup, takut.. dampingi dan arahkan..!!! Kalau mentalnya down, beri dukungan. Kau itu bapak, Abang dan panutan. Bagaimana bisa kau ceroboh begini, Teng????" Bentakan keras Bang Rigo menggelegar mengisi ruang perawatan yang Rila gunakan.

"Ya maaf..!!!"

"Kalau begini kau ucap maaf, bagaimana jika Gatot sudah bilang nyawa???? Maaf mu tiada guna." Kata Bang Rigo.

"Dia pacaran sama adik ku. Aku hanya ingin memberinya syok terapi." Jawab Bang Atmaja.

"Ya Tuhan, kau ini terlalu sekali. Jadi kau mengopspek calon adik iparmu?"

Bang Atmaja memalingkan wajahnya dengan malas, Bang Rigo pun bertambah kesal karena kini tingkah Bang Atmaja semakin mirip Rila yang sedang marah.

"Kau jangan pernah menirukan gaya istriku yang sedang merajuk." Ucap geram Bang Rigo sekaligus jijik melihatnya.

Rila yang kini sedikit banyak sudah paham dengan keadaan yang terjadi hanya bisa membuang nafas berat.

"Abang..!!"

"Iya, dek..!!" Bang Rigo segera menghampiri Rila lalu duduk di ranjang, tepat di samping Rila.

"Abang sudah baik-baik saja?"

"Sudah, tidak ada yang perlu di permasalahkan. Kau lihat sendiri keadaan Abang sangat sehat dan baik-baik saja. Abang hanya cemas dengan anggota yang mentalnya masih low padahal dirinya sudah menjadi seorang tentara." Jawab Bang Rigo.

Rila menyentuh kening Bang Rigo yang sempat tergores hingga sedikit meninggalkan luka. Ia mengedarkan pandangan melihat lengan dan tangan Bang Rigo yang juga terlihat ada goresan luka dan lebam.

"Sakit ya Bang?"

Bang Rigo mendekatkan wajahnya lalu menautkan keningnya pada kening Rila. "Lebih sakit melihatmu tidak bahagia." Perlahan Bang Rigo mencari sela bibir Rila dan ingin menguraikan rindunya.

Bang Atmaja melengos gemas. Ia berdehem karena merasa di abaikan. "Apa tidak ada yang lihat ada jomblo disini?"

Rila cukup terkejut kala menyadarinya, ia segera menarik diri tapi Bang Rigo kembali menariknya.

"Biarkan saja, di setiap hubungan pria dan wanita sudah bisa di pastikan pihak ketiga adalah setan. Pulang yuk, bikin dedek..!!" Kata Bang Rigo dengan sengaja.

Bang Atmaja yang kesal segera berdiri lalu menendang kursi disana kemudian berjalan keluar ruangan. "Okee.. okeeee.. fine. Kalian tunggu undangan dariku..!!"

"Nikahan?"

"Sun*t." Jawab Bang Atmaja dengan wajah berang.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

😂😂😂

2024-10-18

0

Septi Yani

Septi Yani

hahahaaa undangan sunat emang ateng blm sunat

2024-06-30

1

Nenden Zakiah Bahasuan

Nenden Zakiah Bahasuan

😅😅😅 macam betul bang bikin ko pengumuman segala

2024-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 1. Mendadak jadi suami istri.
2 2. Pria kaku dan dingin.
3 3. Emosi jiwa.
4 4. Tidak akur.
5 5. Tidak di sadari.
6 6. Soal anak.
7 7. Tamu tak di harapkan.
8 8. Malam ini.
9 9. Panas.
10 10. Hati yang tulus.
11 11. Ungkapan hati.
12 12. Demi kamu di hati.
13 13. Berat di rasakan.
14 14. Panik.
15 15. Emosi tinggi.
16 16. Jengkel.
17 17. Hari yang berat.
18 18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19 19. Antara musibah dan berkah.
20 20. Bertengkar.
21 21. Tenang.
22 22. Jika cinta harus berkorban.
23 23. Rindu tak tersampaikan.
24 24. Menguras emosi.
25 25. Tertantang dan menantang.
26 26. Main cantik.
27 27. Lupa diri.
28 28. Mendebarkan.
29 29. Benang kusut.
30 30. Sabar dan sabar.
31 31. Kacau.
32 32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33 33. Bagian dari ujian sabar.
34 34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35 35. Apapun yang terbaik.
36 36. Berjuang bersama.
37 37. Kacau lagi.
38 38. Cerita yang kupendam.
39 39. Masa lalu.
40 40. Jangan memancing reaksi.
41 41. Kasmaran.
42 42. Hot.
43 43. Terbawa perasaan.
44 44. Rayuan gombal Om tentara.
45 45. Jalan takdir.
46 46. Pertahanan yang menyakitkan.
47 47. Entah apalagi.
48 48. Tidak tahan cemburu.
49 49. Lebih damai.
50 50. Jangan ada luka.
51 51. Cara meredam.
52 52. Harus di selesaikan.
53 53. Debu yang terhapus.
54 54. Keikhlasan.
55 55. Rindu dan dendam.
56 56. Mempertaruhkan segalanya.
57 57. Fatal.
58 58. Menantang maut.
59 59. Berjuang untukmu kesayangan.
60 60. Antara hidup dan mati.
61 61. Rasa yang terdalam.
62 Cerita baru.
63 62. Awal sebuah pengorbanan.
64 63. Gemas.
65 64. Pak Danton rewel.
66 65. Curiga.
67 66. Di antara bahagia dan gelisah.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Mendadak jadi suami istri.
2
2. Pria kaku dan dingin.
3
3. Emosi jiwa.
4
4. Tidak akur.
5
5. Tidak di sadari.
6
6. Soal anak.
7
7. Tamu tak di harapkan.
8
8. Malam ini.
9
9. Panas.
10
10. Hati yang tulus.
11
11. Ungkapan hati.
12
12. Demi kamu di hati.
13
13. Berat di rasakan.
14
14. Panik.
15
15. Emosi tinggi.
16
16. Jengkel.
17
17. Hari yang berat.
18
18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19
19. Antara musibah dan berkah.
20
20. Bertengkar.
21
21. Tenang.
22
22. Jika cinta harus berkorban.
23
23. Rindu tak tersampaikan.
24
24. Menguras emosi.
25
25. Tertantang dan menantang.
26
26. Main cantik.
27
27. Lupa diri.
28
28. Mendebarkan.
29
29. Benang kusut.
30
30. Sabar dan sabar.
31
31. Kacau.
32
32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33
33. Bagian dari ujian sabar.
34
34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35
35. Apapun yang terbaik.
36
36. Berjuang bersama.
37
37. Kacau lagi.
38
38. Cerita yang kupendam.
39
39. Masa lalu.
40
40. Jangan memancing reaksi.
41
41. Kasmaran.
42
42. Hot.
43
43. Terbawa perasaan.
44
44. Rayuan gombal Om tentara.
45
45. Jalan takdir.
46
46. Pertahanan yang menyakitkan.
47
47. Entah apalagi.
48
48. Tidak tahan cemburu.
49
49. Lebih damai.
50
50. Jangan ada luka.
51
51. Cara meredam.
52
52. Harus di selesaikan.
53
53. Debu yang terhapus.
54
54. Keikhlasan.
55
55. Rindu dan dendam.
56
56. Mempertaruhkan segalanya.
57
57. Fatal.
58
58. Menantang maut.
59
59. Berjuang untukmu kesayangan.
60
60. Antara hidup dan mati.
61
61. Rasa yang terdalam.
62
Cerita baru.
63
62. Awal sebuah pengorbanan.
64
63. Gemas.
65
64. Pak Danton rewel.
66
65. Curiga.
67
66. Di antara bahagia dan gelisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!