Ekor mata elang di dalam kacamata hitam menyisir seluruh isi bandara kedatangan domestik. Tak lama mata tersebut mengarah pada satu titik.
Bang Atmaja membuang nafas berat saat melihat penampilan gadis itu. Rambut warna caramel cerah, kacamata coklat gelap, sepatu boots hitam dengan penyangga tinggi, rok denim jauh di atas lutut, kaos crop yang lebih terlihat seperti pakaian dalam dan piercing di pus*r menambah aura cantik bagi pria yang memandang sekaligus ngeri karena cemas nalurinya akan tergugah.
"Bukan main, tegang sekali aku lihatnya."
Dengan langkah besar, Bang Atmaja segera menghampiri. "Shiby?" Sapanya.
Gadis itu menoleh karena ada yang memanggil namanya ia membuka kacamata dan meletakkan di atas puncak kepalanya.
"Om.. siapa?"
"Saya Reno." Jawab Bang Atmaja.
"Oohh.. pasti sopirnya Abang." Shiby menyerahkan tas dan kopernya pada Bang Atmaja lalu melenggang pergi.
"Sopir dia bilang. Ini anak, kelakuannya tak ubah Abangnya yang selalu cari perkara." Gumam Bang Atmaja kemudian menarik koper dan menenteng tas Shiby di pundak.
"Sebentar ya, om. Shi mau pi*is dulu."
"Ya sudah sana, bocorkan tangki mu sampai tuntas." Jawab Bang Atmaja kemudian bersandar pada sisi dinding menuju toilet.
Shiby melintas, aroma tubuhnya begitu harus semerbak menggoda. Wajah Bang Atmaja pun sampai mengikuti arah langkah Shiby sampai tak sengaja matanya melihat sedikit noda di belakang rok gadis itu.
Bang Atmaja segera mencekal lengannya. "Kau sedang datang bulan?" Bisiknya.
"Apa sih?" Shiby menepis tangan Bang Atmaja tapi Bang Atmaja terus menutupi bagian belakangnya.
"Rok mu kotor." Jawabnya.
Shiby melihat ke arah belakang roknya. Benar saja, ada noda di belakang roknya.
"Benar khan?"
Shiby mengangguk, wajahnya yang tadinya ceria berubah menjadi murung dan panik.
Bang Atmaja melepas jaketnya lalu segera mengikatnya di lengan Shiby. "Tunggu saya di dalam..!!"
:
"Aaaaaaa.." banyak wanita menjerit di dalam toilet karena Bang Atmaja tiba-tiba saja masuk tanpa ijin.
"Apa yang kalian ributkan??? Saya ini manusia, bukan hantu." Jawab Bang Atmaja.
"Kami tau bapak manusia, tapi kenapa bapak masuk toilet wanita."
"Masuk pun kalian semua pakai pakaian. Kecuali kalau saya menerobos masuk ke dalam ruangan kecil itu dan mengintip, baru lah kalian boleh teriak sekencangnya." Kata Bang Atmaja kemudian mengarahkan pandangan pada empat ruangan di depannya.
"Shi..!!!!" Bang Atmaja berhenti di salah satu ruangan yang ia yakini ada Shiby di dalamnya. "Buka pintunya..!!"
Benar saja, pintu terbuka. Tangan Shiby segera menyambut plastik dari tangan Bang Atmaja.
Bang Atmaja segera keluar dengan tampang tidak bersalah sedikitpun.
:
"Terima kasih." Kata Shiby.
"Kau hampir buat saya di keroyok banyak wanita."
"Lagian kenapa Om nggak titip barang itu saja, kenapa harus masuk toilet wanita." Jawab Shiby.
"Tak ada dalam pikiran saya bertele-tele. Kau mau pakai, ya segera saya antar. Keburu banjir bandang."
Shiby tak habis pikir dengan ulah Bang Atmaja, tapi apapun alasannya.. pria itu sudah berjasa menyelamatkannya dari rasa malu.
Tak berapa lama mobil mereka masuk ke area batalyon.
"Selamat malam, ijin Danton. Bisa di nyalakan lampunya?" Kata petugas piket jaga kesatrian kemudian melongok melihat seseorang di dalam mobil tersebut.
Secepatnya Bang Atmaja mendorong wajah petugas piket jaga kesatrian. "Apa yang kau lihat. Ini calon mamanya anak-anak."
"Siap, salah. Silakan Danton..!!"
Shiby semakin bersungut kesal dengan jawaban Bang Atmaja. Mobil pun berbelok pada tikungan pertama lalu berhenti pada rumah paling ujung.
"Turunlah, itu rumah Abangmu..!!"
~
"Abang kuno."
"Apa-apaan kau ini..!!! Pakaian kurang bahan, gaya metropolitan, kau mau seret Abang ke neraka?????" Bentak Bang Rigo memarahi adiknya di ruang tamu.
Kedua sahabatnya hanya bisa menguping di teras depan rumah dengan rasa penasaran masing-masing.
"Kau ambil dulu pakaianmu, dek..!! Cepat suruh Shiby pakai pakaian yang benar..!!" Pinta Bang Rigo pada Rila. "Mau di taruh dimana muka Abangmu ini, Shi. Disini banyak mata jelalatan. Tau bentukmu begini, lebih baik tadi Abang yang jemput kau, Shi. Sumpah Abang malu sama kawan Abang." Bang Rigo sampai mengusap dadanya karena lumayan kaget melihat penampilan Shiby.
"Shi.. ayo ikut Mbak Rila..!!" Ajak Rila lembut.
Bang Rigo segera keluar menemui Bang Odi dan Bang Atmaja lalu duduk bergabung bersama mereka.
"Bagaimana yang tadi?" Bang Rigo kembali membahas soal pekerjaannya.
"Woaahh.. seksi sekali, aku suka yang b*hay." Jawab Bang Atmaja.
"Kita bahas kerjaan, Teng. Bukan soal Shiby. Kau ngeres aja lihat adik ku. Ku hantam juga rahangmu itu." Emosi Bang Rigo sampai merangkak naik.
"Kau ini bagaimana sih Teng. Bukankah baru saja kusampaikan, ada tembusan dari squadron bahwa satu pesawat sedikit trouble untuk bantuan peluncuran demo besok, sedangkan kita satu bulan ini sudah gladi."
Bang Rigo sudah mulai geram dengan Bang Atmaja yang mulai 'blank' usai bertemu dengan adiknya.
***
Pagi ini Bang Rigo berwajah masam, ia melirik adiknya yang masih memakai baju super pendek. Stress nya seorang Abang tiba-tiba saja muncul apalagi ia tau betul, sosok Atmaja sedang mengincar adik perempuannya.
"Kalau kau mau ikut lihat lintas medan, jangan pernah kau ambil jarak dari Mbak Rila mu, apalagi kau dekat dekat kawan-kawan Abang. Termasuk Ateng..!!"
"Siapa Ateng?" Tanya Shiby.
"Yang kemarin jemput kau di bandara, dia yang namanya Ateng." Jawab Bang Rigo.
"Tapi katanya, namanya Reno."
"Reno Pandu Atmajaya. Sudahlah, kau tak usah pedulikan namanya. Cukup kau dengar kata Abangmu..!! Abang tak mau kau ada urusan dengan dia." Pesan Bang Rigo.
"Memangnya kenapa sih, Bang."
"Kau tak perlu banyak tanya..!!!!!" Suara Bang Rigo meninggi karena darahnya seakan naik setiap mendengar nama Reno Atmaja.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
🍀 chichi illa 🍒
wkwkwk nambah lagi yang bikin kamu marah bang 😂
2024-10-18
0
mudahlia
wkwkwkwkwk supir bang supir
2024-05-18
1
Mika Saja
bang rigo gak rela adeknya di taksir bang Atma,,,bang odi kalem bgt ya ....
2024-05-18
2