8. Malam ini.

"Dia siapa Bang?? Rila dengar, Abang marah sama laki-laki itu?" Tanya Rila saat tamu yang berbicara dengan suaminya sudah pergi.

"Dhofir." Jawab Bang Rigo singkat.

Rila terdiam sejenak kemudian tersenyum kecut. "Jadi dia laki-laki yang kabur itu?"

"Bukankah kau juga lari dari pernikahan itu?"

Rila tak bisa menjawabnya lagi apalagi Bang Rigo sudah paham jika dirinya kabur dengan alasan yang sama.

"Iya.. iyaaa.. si paling penyelamat. Abang mau bilang khan kalau pernikahan ini tidak terjadi, keluarga kita akan malu setengah mati." Kata Rila kembali mengulang ucapan Bang Rigo.

"Itu tau. Sudahlah jangan bahas Dhofir lagi. Abang pusing mikirnya..!!" Bang Rigo segera melanjutkan tugasnya, dirinya harus segera melaporkan tentang kegiatan lintas medan antar Batalyon di akhir bulan depan.

"Bang, seandainya Bang Dhofir ingin mengambil Rila kembali dan meminta untuk menikahi Rila, apa jawaban Abang." Tanya Rila.

"Tidak boleh."

"Kenapa?" Tanya Rila lagi.

"Apa harus ada alasannya??? Sudah jelas hukumnya tidak boleh karena kau istri Abang. Kecuali Abang sudah mati, silakan kau kawin dengan dia." Jawab Rigo.

Hati Rila yang awalnya baik-baik saja tiba-tiba menjadi sangat kesal. Ia menutup layar laptop dengan kasar kemudian berjalan masuk ke dalam kamar.

"Apa lah kau ini, Abang sedang kerja. Kenapa laptopnya kau tutup paksa????"

"Rila nggak senang dengar sesuatu tentang kematian. Kalau Abang niat mati, kenapa harus menikah sama Rila????" Pekik Rila kemudian menutup pintu kamar dengan kencang.

jdeerr..

"Astaghfirullah.." Bang Rigo mengusap dadanya, sempat terlintas emosi tapi kemudian ia mengingat ucap Papa mertuanya sebelum pernikahan di laksanakan.

POV Flashback Bang Rigo on..

"Tolong di ingat, Rila pernah punya 'persahabatan' manis dengan seorang pria, dia juga memakai seragam seperti kalian, pembela tanah air, namun sayang Tuhan belum mengijinkan mereka memiliki hubungan lebih dekat. 'Sahabat' Rila itu tidak selamat dari berondongan peluru tajam saat bertugas dan itu sebabnya Rila tidak menginginkan punya 'sahabat' tentara lagi." Kata Papa Seno saat itu.

"Lalu bagaimana Pa. Bukankah profesi saya akan menyakiti Rila?"

"Tidak apa-apa, Rila pun harus belajar menerima takdirnya. Waktu akan menyembuhkan lukanya dan juga Papa percaya kamu bisa mendidik nya." Imbuh Papa Seno.

"Saya tidak seamanah itu Pa. Saya juga pernah gagal membina 'persahabatan' dan kini saya masih memiliki kekasih." Jawabku tanpa ada yang ditutupi lagi.

"Sudahlah Rig, jangan di bahas lagi. Papa percaya sama kamu. Dengan kamu jujur masih memiliki kekasih, itu sudah suatu tanggung jawab moral bahwa kamu memahami posisimu." Papa Seno menepuk bahuku dan beliau begitu berharap padaku. "Bisa di mulai sekarang??"

"Bisa Pa." Ucapku setelah memantapkan hati.

POV Bang Rigo off..

Bang Rigo beranjak dari duduknya, ia pun menyusul Rila masuk ke dalam kamar. "Yang sudah pergi biarlah pergi, kenapa harus kau ingat lagi?"

"Abang ingin Rila melupakan dia??? Rila terpisah oleh keadaan, Bang Fariz tertembak. Kalau saja Bang Fariz masih ada, mungkin sekarang Rila sudah bertunangan dengan Bang Fariz." Rila tidak bisa menahan diri setiap membahas tentang kekasih di masa lalunya. "Sekarang Rila sudah menikah dengan Abang. Lalu apakah Abang juga berniat meninggalkan Rila?"

Bang Rigo duduk di samping Rila kemudian mengintip wajah sang istri yang setengah tertelungkup di atas tempat tidur.

"Kau cinta sama Abang?"

"Abang sendiri??" Tantang Rila.

"Cinta kau lah." Jawab Bang Rigo dan jawaban kecil itu membuat Rila terdiam. Wajahnya kini memerah seperti tomat matang namun mengingat segala perlakuan Bang Rigo padanya, secepatnya ia menepis pikiran 'konyolnya' yang berharap suaminya itu akan mencintainya.

"Apa buktinya??? Bukti setiap hari Abang hanya bisa marah sama Rila????"

"Kapan Abang marah??? Setiap hari Abang bicara lembut." Ujar Bang Rigo yang sama sekali tidak menyadari nada bahasanya yang meninggi.

Rila memalingkan wajahnya, jengah sekali rasanya memiliki suami yang selalu meninggikan suara di hadapannya.

"Sekarang kau marah, sebenarnya letak masalahnya ada dimana????" Bang Rigo yang tidak paham segera meninggalkan Rila sendiri di dalam kamar.

***

Hari menjelang pagi, hujan deras mengguyur wilayah tersebut setelah kemarau yang cukup panjang. Bau tanah yang tersiram air hujan membuat Rila terbangun dari tidurnya, hatinya gelisah karena tidak menyukai bau hujan.

Rila melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul dua dini hari, space kosong di tempat tidurnya pun tidak ada Bang Rigo. Meskipun kemarin mereka melewatkan malam dengan penghalang guling dan bantal namun hatinya lumayan tenang karena ada yang menemani.

"Abaang..!!!" Panggilnya.

"Hmm.."

Rila bangkit dari posisinya tidurnya karena mendengar respon dari Bang Rigo. Ia pun memastikan kembali.

"Abang dimana?"

"Di ruang tamu, dek. Ada apa?"

Rila segera berjalan menuju ruang tamu. Baru saja Rila membuka pintu, tiba-tiba lampu padam. Suasana menjadi semakin hening dan gelap gulita.

"Aaaaaaaaaaa...." Jerit Rila melihat hanya ada titik api di sofa ruang tamu.

Bang Rigo terkejut, ia segera bangkit dan menghampiri Rila. Karena terlalu panik, bang Rigo sampai tidak sengaja menabrak Rila hingga keduanya terjerembab di depan kamar.

"Aaaawwh.. sakiiitt Abaaaaang..!!!!" Jerit Rila lagi.

"Allahu Akbar.. Abang yang sakit dek. Betah kau ya numpang di badan Abang??" Bang Rigo memercing kesakitan namun posisi ini adalah kali pertamanya dirinya benar-benar dekat dengan Rila.

Rila segera bergeser dari tubuh Bang Rigo dan tanpa sengaja dirinya menginjak sesuatu yang keras dengan lututnya.

"Abang bawa apa di saku?" Tanya Rila penasaran.

"Geser lah dek, persneling Abang kena tekan." Jawab Bang Rigo sembari menggelinjang menahan sakit karena tingkah polah Rila.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍀 chichi illa 🍒

🍀 chichi illa 🍒

😁😁😁

2024-10-18

0

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Ngantongi sepapan laras pendek, Dek😂😂😂

2024-05-29

1

Nenden Zakiah Bahasuan

Nenden Zakiah Bahasuan

kian hari kian lucu tingkah bang rigo nih,logatnya urg Medan begitu rila

2024-05-26

2

lihat semua
Episodes
1 1. Mendadak jadi suami istri.
2 2. Pria kaku dan dingin.
3 3. Emosi jiwa.
4 4. Tidak akur.
5 5. Tidak di sadari.
6 6. Soal anak.
7 7. Tamu tak di harapkan.
8 8. Malam ini.
9 9. Panas.
10 10. Hati yang tulus.
11 11. Ungkapan hati.
12 12. Demi kamu di hati.
13 13. Berat di rasakan.
14 14. Panik.
15 15. Emosi tinggi.
16 16. Jengkel.
17 17. Hari yang berat.
18 18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19 19. Antara musibah dan berkah.
20 20. Bertengkar.
21 21. Tenang.
22 22. Jika cinta harus berkorban.
23 23. Rindu tak tersampaikan.
24 24. Menguras emosi.
25 25. Tertantang dan menantang.
26 26. Main cantik.
27 27. Lupa diri.
28 28. Mendebarkan.
29 29. Benang kusut.
30 30. Sabar dan sabar.
31 31. Kacau.
32 32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33 33. Bagian dari ujian sabar.
34 34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35 35. Apapun yang terbaik.
36 36. Berjuang bersama.
37 37. Kacau lagi.
38 38. Cerita yang kupendam.
39 39. Masa lalu.
40 40. Jangan memancing reaksi.
41 41. Kasmaran.
42 42. Hot.
43 43. Terbawa perasaan.
44 44. Rayuan gombal Om tentara.
45 45. Jalan takdir.
46 46. Pertahanan yang menyakitkan.
47 47. Entah apalagi.
48 48. Tidak tahan cemburu.
49 49. Lebih damai.
50 50. Jangan ada luka.
51 51. Cara meredam.
52 52. Harus di selesaikan.
53 53. Debu yang terhapus.
54 54. Keikhlasan.
55 55. Rindu dan dendam.
56 56. Mempertaruhkan segalanya.
57 57. Fatal.
58 58. Menantang maut.
59 59. Berjuang untukmu kesayangan.
60 60. Antara hidup dan mati.
61 61. Rasa yang terdalam.
62 Cerita baru.
63 62. Awal sebuah pengorbanan.
64 63. Gemas.
65 64. Pak Danton rewel.
66 65. Curiga.
67 66. Di antara bahagia dan gelisah.
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Mendadak jadi suami istri.
2
2. Pria kaku dan dingin.
3
3. Emosi jiwa.
4
4. Tidak akur.
5
5. Tidak di sadari.
6
6. Soal anak.
7
7. Tamu tak di harapkan.
8
8. Malam ini.
9
9. Panas.
10
10. Hati yang tulus.
11
11. Ungkapan hati.
12
12. Demi kamu di hati.
13
13. Berat di rasakan.
14
14. Panik.
15
15. Emosi tinggi.
16
16. Jengkel.
17
17. Hari yang berat.
18
18. Situasi tidak sesuai ekspektasi.
19
19. Antara musibah dan berkah.
20
20. Bertengkar.
21
21. Tenang.
22
22. Jika cinta harus berkorban.
23
23. Rindu tak tersampaikan.
24
24. Menguras emosi.
25
25. Tertantang dan menantang.
26
26. Main cantik.
27
27. Lupa diri.
28
28. Mendebarkan.
29
29. Benang kusut.
30
30. Sabar dan sabar.
31
31. Kacau.
32
32. Amukan Letnan Reno Atmaja.
33
33. Bagian dari ujian sabar.
34
34. Sedalam-dalamnya perasaan.
35
35. Apapun yang terbaik.
36
36. Berjuang bersama.
37
37. Kacau lagi.
38
38. Cerita yang kupendam.
39
39. Masa lalu.
40
40. Jangan memancing reaksi.
41
41. Kasmaran.
42
42. Hot.
43
43. Terbawa perasaan.
44
44. Rayuan gombal Om tentara.
45
45. Jalan takdir.
46
46. Pertahanan yang menyakitkan.
47
47. Entah apalagi.
48
48. Tidak tahan cemburu.
49
49. Lebih damai.
50
50. Jangan ada luka.
51
51. Cara meredam.
52
52. Harus di selesaikan.
53
53. Debu yang terhapus.
54
54. Keikhlasan.
55
55. Rindu dan dendam.
56
56. Mempertaruhkan segalanya.
57
57. Fatal.
58
58. Menantang maut.
59
59. Berjuang untukmu kesayangan.
60
60. Antara hidup dan mati.
61
61. Rasa yang terdalam.
62
Cerita baru.
63
62. Awal sebuah pengorbanan.
64
63. Gemas.
65
64. Pak Danton rewel.
66
65. Curiga.
67
66. Di antara bahagia dan gelisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!