Bab 19

Sementara itu, di atas langit yang berwarna gelap, awan mendung terus-menerus mengeluarkan suara gemuruh yang luar biasa kerasnya. Hingga membuat bumi bergetar hebat, bersamaan dengan kilatan-kilatan petir yang terus menyambar nyambar apapun yang ada di bawahnya.

Dan kejadian mengerikan itu, ternyata bersamaan dengan masuknya cahaya merah hijau kuning yang terserap ke dalam tubuh dari ketiga lebah penyerap Qi. Yang berhasil menahan serangan dari kesengsaraan guntur.

Melihat hal itu, awan mendung dari kesengsaraan Guntur pun menjadi semakin menggelegar dengan hebatnya, seakan tidak mempercayai bahwa serangannya kepada mereka yang sudah dia ditargetkan tidak membuatnya terluka sedikitpun.

Hingga perlahan demi perlahan, dengan cahaya merah hijau kuning yang tampak timbul keluar, muncullah tiga sosok baru yang memiliki tubuh yang kekar serta memiliki wajah yang sangat tampan, tapi tampak dari aura mereka memiliki kekuatan yang amat sangat luar biasa hebatnya.

Chen Lou yang melihat hal itu berteriak kegirangan.

"Hebat! Akhirnya ketiga Paman lebah telah berhasil berevolusi mengambil bentuk seperti dewa."

"Ya benar. Paman kalian sungguh perkasa!" teriak Chen Cen yang berada di dalam gua melindungi Chen Feng.

Ketiga lebah menyerap Qi yang mendengar teriakan dari suara yang mereka kenal, langsung menoleh dan tersenyum dengan sangat bahagia.

"Terima kasih. Terima kasih karena kalian semua telah mendukung kami." ucap Chen Xiou tersenyum.

"Dah sekarang, sisanya serahkan kepada kami bertiga. Biarkan kami melawan kesengsaraan guntur-guntur itu." ucap Chen Mo sambil menatap tajam keatas langit.

"Benar! Izinkan kami bertiga yang menyelesaikan kesengsaraan Guntur itu." timpal Chen Nan.

Setelah itu, Chen Xiao melangkah ke depan menggunakan kedua kakinya, sambil menatap tajam ke awan mendung dari kesengsaraan Guntur itu. Lalu kemudian Chen Xiao pun berteriak keras, guna menantang kesengsaraan guntur.

"Apakah hanya itu saja kekuatan milik kalian? Kalau kalian masih mempunyai kekuatan yang lainnya. Cepat keluarkan! Kami bertiga siap untuk menghadapi kalian." tantang Chen Xiao sambil menggenggam tinju di tangannya, diikuti oleh kedua saudaranya yang berada di samping kanan kirinya.

Mendapatkan tantangan dari ketiga makhluk di bawahnya, membuat awan mendung dari kesengsaraan Guntur seakan-akan meresponnya dengan gelegaran gemuruh dan kilatan petir yang luar biasa hebat. Lalu kilatan petir itu langsung menghujam deras ke arah ketiga lebah penyerap Qi yang telah berevolusi menjadi sosok manusia.

"Saudara-saudaraku! Kelihatannya ini adalah serangan terakhir atau serangan terkuat milik kesengsaraan Guntur itu. Jadi ayo mari kita satukan kekuatan kita untuk menghajar kesengsaraan Guntur itu." ajak Chen Xiao kepada kedua saudaranya.

Hingga tak lama kemudian, mereka bertiga langsung melesat terbang menuju sambaran sambaran dari kilatan petir yang menyerang ke arah mereka. Dan tak lama berselang, kekuatan dari kesengsaraan Guntur yang mengandung riak riak kilatan energi petir yang luar biasa hebatnya bertabrakan dengan ketiga kekuatan yang dimiliki oleh ketiga lebah penyerap Qi.

Boooommmmm.....Bonmmm......

Dentuman keras terdengar dari dua tabrakan kekuatan yang amat sangat luar biasa hebatnya itu, hingga menimbulkan angin badai dari tabrakan dua kekuatan yang menyebabkan seisi wilayah di sekitar itu terhempas menjadi puing-puing.

Begitu pula di tempat di mana para kelompok dari tim penegak hukum dan balai pengadilan alam 100 dunia itu berada, mereka semua mulai menyadari kejadian dahsyat tersebut. Lalu mereka bersiap-siap memasang dinding pertahanan untuk menghindari angin badai yang terjadi akibat tabrakan dari dua kekuatan itu.

Sementara ketua dari kelompok tim penegak hukum mulai menjalankan rencana yang sudah mereka susun sejak awal.

"Kalian semua! Cepat berpura-pura lah kalian terhempas karena terkena badai angin ini, karena ini adalah kesempatan kita untuk dapat kabur dari tempat ini." titah sang ketua dari tim penegak hukum itu.

Mendengar apa yang dikatakan oleh ketua mereka, membuat seluruh tim penegak hukum melakukan apa yang diperintahkan oleh ketuanya. Lalu mereka pun bersandiwara seolah-olah mereka terhempas terkena badai angin tersebut, yang berasal dari tabrakan dua kekuatan yang cukup hebat yang memang luar biasa derasnya.

Melihat seluruh tim penegak hukum terhampas dan terpental jauh, diakibatkan terkena angin badai tersebut, membuat seluruh tim dari balai pengadilan alam 100 dunia berteriak kepada rekannya yang lain, dengan tujuan agar mereka segera menolong seluruh tim dari penegak hukum itu, namun tindakan mereka dihalangi oleh komandan mereka.

"Kalian semua hentikan tindakan yang akan kalian lakukan. Tidak perlu untuk menyelamatkan mereka yang hanya segerombolan orang-orang lemah tidak berguna, kira tidak perlu membantu mereka. Lagian keberadaan mereka di sini pun tidak akan membantu sama sekali untuk apa yang sudah kita rencanakan!" ucap komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia itu sambil menahan serangan dari angin badai tersebut.

Sementara itu kembali ke tempat lebah Penyerap Qi berada, setelah tabrakan dua kekuatan yang hebat terjadi, tampaklah jika awan mendung dari kesengsaraan Guntur itu masih terus-menerus menunjukkan taringnya.

Lalu ketiga lebah penyerap Qi memandangi Awan gelap itu dengan seksama.

"Sekarang giliran kami yang akan menyerang kalian." ancam Chen Xiao sambil mengeluarkan aura spiritual miliknya yang begitu ganas l, diikuti oleh kedua saudara lebahnya.

Kemudian ketiga lebah penyerap Qi pun langsung melesat dengan cepat ke arah awan mendung tersebut, sambil mengeluarkan kekuatan terbaik milik mereka. Awan mendung dari kesengsaraan Guntur tidak tinggal diam melihat serangan yang dibuat oleh ketiga lebah tersebut, lalu dia pun langsung mengeluarkan kilatan-kilatan petir yang ganas menuju ke arah ketiga lebah tersebut.

Namun seluruh kilatan kilatan petir itu dapat dihindari oleh ketiga lebah penyerap Qi.

"Sekarang rasakan serangan kami ini!" teriak ketiga lebah penyerap Qi tu dengan serentak.

Mereka melepaskan kekuatan milik mereka hingga seberkas cahaya merah kuning hijau langsung menghujam deras ke arah awan mendung itu dan menembus bagian paling atas dari awan mendung tersebut.

Booommm......Bboooommmmmm.......

Terdengar kembali suara ledakan keras di saat serangan milik ketiga lebah penyerap Q berhasil mengenai awan mendung dari kesengsaraan Guntur. Setelah serangan itu mengenai awan mendung tersebut, perlahan-lahan awan mendung itu berangsur-angsur menghilang.

"Saudara-saudaraku! Akhirnya kita berhasil mengalahkan kesengsaraan guntur."

"Ya benar sekali, kita telah berhasil melewati kesengsaraan Guntur ini untuk menyempurnakan evolusi milik kita." timpal ketiga lebah penyerap Qi tampak tersenyum senang.

"Selamat paman. Akhirnya kalian telah berhasil." ucap Chen Lou mendekati mereka bertiga.

"Terima kasih, terima kasih Chen Lou. Oya di mana ayahmu?" tanya Chen Xiao menatap penasaran.

"Ayah masih dalam keadaan berkultivasi di dalam gua, dan saat ini dia sedang dilindungi oleh kakak."

"Bagus bagus, sangat bagus. Kalau begitu biarkan esensi murni dari kesengsaraan Guntur ini sebagai hadiah kita untuk kakak, karena dia telah menjadi saudara kita." ucap ketiga lebah penyerap Qi.

Sementara itu komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia, yang melihat kesengsaraan Guntur itu telah berakhir. Dia pun segera menyerukan kepada seluruh bawahannya untuk segera menyerang kultivator yang telah menyelesaikan kesengsaraan gunturnya itu.

"Kalian semua! Cpatlah bersiap. Sudah waktunya untuk kalian bergerak menyerang kultivator itu."

Mendengar apa yang diperintahkan oleh komandan mereka, membuat seluruh anggota dari balai pengadilan alam 100 dunia pun melesat secepat kilat dengan niat membunuh yang sangat mematikan, serta membawa seluruh senjata-senjata di tangan mereka ditujukan untuk menyerang ketiga lebah penyerap Qi yang telah berevolusi.

Mengetahui hal itu, ketiga lebah penyerap Qi yang berdiri di luar gua pun menjadi meradang.

"Dasar makhluk rendahan! Mereka pikir setelah kita menyelesaikan kesengsaraan Guntur keadaan kita akan menjadi lemah!" omel Chen Xiao dengan emosi.

"Mereka pikir kita tidak mengetahui sejak awal mereka telah bersembunyi untuk menyergap kita." timpal Chen Nan tersenyum menyeringai.

"Paman! Serahkan mereka semua padaku. Sedangkan kalian berusahalah untuk menyerap sebagian dari esensi murni kesengsaraan Guntur ini, guna mengokohkan evolusi milik kalian." titah Chen Lou kepada ketiga pamannya.

"Baiklah baiklah, kami menuruti apa katamu." jawab ketiga lebah penyerap Qi langsung duduk bersila untuk menyerap sebagian esensi murni dari kesengsaraan Guntur, guna mengokohkan kultivasi milik mereka setelah berevolusi.

Terpopuler

Comments

Mamat Stone

Mamat Stone

hancuuuuuuurrrrr kan /Chuckle//Grin//Chuckle/

2025-03-26

0

Reymundo Hidayat

Reymundo Hidayat

para semut mau bergerak hajar

2025-03-21

0

Mamat Stone

Mamat Stone

/Angry//Determined//Angry/

2025-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26 Tiba di Paviliun Pil
27 Ketegangan Di Paviliun Pil
28 Chen Feng Alkemis Suci Tahap Keempat
29 Petualangan Selanjutnya
30 Kejadian Mengejutkan
31 Chen Feng Memulai Petualangan
32 Bertemu Binatang kuno Suci
33 Mendapatkan Kekuatan Baru
34 Kecurigaan Para Kultivator Lain
35 Chen Feng Tiba Di Kota Yan
36 Ikut Kompetisi Di Kota Yan
37 Keberhasilan Chen Feng
38 Kompetisi Tahap Kedua
39 Pemenang Kompetisi
40 Perjalanan Selanjutnya
41 Ketegangan Yang Terjadi
42 Kompetisi Di Central Palace
43 Tiba Di Tanah Terlarang Suci Kuno
44 Lin Yang Dan Para temannya
45 Mencari Harta Pusaka Di Tanah Reruntuhan Kuno
46 Menemukan Aura Dewa Asura
47 Menyatukan Kekuatan Bloodline
48 Memperebutkan Harta Pusaka
49 Perebutan Harta Pusaka
50 Chen Feng Yang Licik
51 Kemarahan Kedua Keluarga Kuno
52 Berhasil Menguasai Senjata Pusaka
53 Pertempuran Kedua Teman Chen Feng
54 Kehebatan Chen Feng
55 Keributan Di Central Place
56 Perpisahan Chen Feng dan Lin Yang
57 Mencari Alam Api dan Alam Binatang Kuno
58 Melihat Pertempuran
59 Tiba Di Lembah Sungai Es
60 Keluarga Han Membuat Ulah
61 Kericuhan Di Keluarga Yui
62 Kedatangan Leluhur Keluarga Han Mencari Chen Feng
63 Kedatangan Dewa Racun
64 Rencana Penyerangan
65 Kedatangan Para Musuh
66 Pertarungan Sengit
67 Pertarungan Masih Berlanjut
68 Chen Feng Melanjutkan Perjalanan
69 Mendapatkan Dua Boneka Iblis
70 Bertemu Naga Raksasa
71 Menjelajahi Wilayah Binatang Kuno Legendaris
72 Kembali Bertarung
73 Kehebatan Chen Feng
74 Kembali Menjelajah
75 Menuju Ke pasar Gelap
76 Bertemu Kultivator Lain
77 Dendam Lin Dong
78 Tiga Lebah Penyerap Qi
79 Bertemu Lebah Pencari Informasi
80 Chen Feng Bertemu Ketiga Adiknya
81 Ketiga Lebah Menjadi Buronan
82 Keluar Dari Wilayah Lebah Penyerap Qi
83 Di Kejar Oleh Pasukan Lebah Tua
84 Chen Feng Tak Sadarkan Diri
85 Kepanikan Saudara Chen Feng
86 Identitas Asli Chen Feng
87 Berhasil menipu Ras lebah Penyerap Qi tua
88 Chen Feng mencari Lonceng Suci
89 Menemukan Lokasi Lonceng Suci
90 Chen Feng Di Serang Bayangan Hitam
91 Mengelabui Musuh
92 Berusaha Keras Mendapatkan Lonceng Suci
93 Perjalanan Masih Terus Berlanjut
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26 Tiba di Paviliun Pil
27
Ketegangan Di Paviliun Pil
28
Chen Feng Alkemis Suci Tahap Keempat
29
Petualangan Selanjutnya
30
Kejadian Mengejutkan
31
Chen Feng Memulai Petualangan
32
Bertemu Binatang kuno Suci
33
Mendapatkan Kekuatan Baru
34
Kecurigaan Para Kultivator Lain
35
Chen Feng Tiba Di Kota Yan
36
Ikut Kompetisi Di Kota Yan
37
Keberhasilan Chen Feng
38
Kompetisi Tahap Kedua
39
Pemenang Kompetisi
40
Perjalanan Selanjutnya
41
Ketegangan Yang Terjadi
42
Kompetisi Di Central Palace
43
Tiba Di Tanah Terlarang Suci Kuno
44
Lin Yang Dan Para temannya
45
Mencari Harta Pusaka Di Tanah Reruntuhan Kuno
46
Menemukan Aura Dewa Asura
47
Menyatukan Kekuatan Bloodline
48
Memperebutkan Harta Pusaka
49
Perebutan Harta Pusaka
50
Chen Feng Yang Licik
51
Kemarahan Kedua Keluarga Kuno
52
Berhasil Menguasai Senjata Pusaka
53
Pertempuran Kedua Teman Chen Feng
54
Kehebatan Chen Feng
55
Keributan Di Central Place
56
Perpisahan Chen Feng dan Lin Yang
57
Mencari Alam Api dan Alam Binatang Kuno
58
Melihat Pertempuran
59
Tiba Di Lembah Sungai Es
60
Keluarga Han Membuat Ulah
61
Kericuhan Di Keluarga Yui
62
Kedatangan Leluhur Keluarga Han Mencari Chen Feng
63
Kedatangan Dewa Racun
64
Rencana Penyerangan
65
Kedatangan Para Musuh
66
Pertarungan Sengit
67
Pertarungan Masih Berlanjut
68
Chen Feng Melanjutkan Perjalanan
69
Mendapatkan Dua Boneka Iblis
70
Bertemu Naga Raksasa
71
Menjelajahi Wilayah Binatang Kuno Legendaris
72
Kembali Bertarung
73
Kehebatan Chen Feng
74
Kembali Menjelajah
75
Menuju Ke pasar Gelap
76
Bertemu Kultivator Lain
77
Dendam Lin Dong
78
Tiga Lebah Penyerap Qi
79
Bertemu Lebah Pencari Informasi
80
Chen Feng Bertemu Ketiga Adiknya
81
Ketiga Lebah Menjadi Buronan
82
Keluar Dari Wilayah Lebah Penyerap Qi
83
Di Kejar Oleh Pasukan Lebah Tua
84
Chen Feng Tak Sadarkan Diri
85
Kepanikan Saudara Chen Feng
86
Identitas Asli Chen Feng
87
Berhasil menipu Ras lebah Penyerap Qi tua
88
Chen Feng mencari Lonceng Suci
89
Menemukan Lokasi Lonceng Suci
90
Chen Feng Di Serang Bayangan Hitam
91
Mengelabui Musuh
92
Berusaha Keras Mendapatkan Lonceng Suci
93
Perjalanan Masih Terus Berlanjut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!