Sementara itu, di atas langit yang berwarna gelap, awan mendung terus-menerus mengeluarkan suara gemuruh yang luar biasa kerasnya. Hingga membuat bumi bergetar hebat, bersamaan dengan kilatan-kilatan petir yang terus menyambar nyambar apapun yang ada di bawahnya.
Dan kejadian mengerikan itu, ternyata bersamaan dengan masuknya cahaya merah hijau kuning yang terserap ke dalam tubuh dari ketiga lebah penyerap Qi. Yang berhasil menahan serangan dari kesengsaraan guntur.
Melihat hal itu, awan mendung dari kesengsaraan Guntur pun menjadi semakin menggelegar dengan hebatnya, seakan tidak mempercayai bahwa serangannya kepada mereka yang sudah dia ditargetkan tidak membuatnya terluka sedikitpun.
Hingga perlahan demi perlahan, dengan cahaya merah hijau kuning yang tampak timbul keluar, muncullah tiga sosok baru yang memiliki tubuh yang kekar serta memiliki wajah yang sangat tampan, tapi tampak dari aura mereka memiliki kekuatan yang amat sangat luar biasa hebatnya.
Chen Lou yang melihat hal itu berteriak kegirangan.
"Hebat! Akhirnya ketiga Paman lebah telah berhasil berevolusi mengambil bentuk seperti dewa."
"Ya benar. Paman kalian sungguh perkasa!" teriak Chen Cen yang berada di dalam gua melindungi Chen Feng.
Ketiga lebah menyerap Qi yang mendengar teriakan dari suara yang mereka kenal, langsung menoleh dan tersenyum dengan sangat bahagia.
"Terima kasih. Terima kasih karena kalian semua telah mendukung kami." ucap Chen Xiou tersenyum.
"Dah sekarang, sisanya serahkan kepada kami bertiga. Biarkan kami melawan kesengsaraan guntur-guntur itu." ucap Chen Mo sambil menatap tajam keatas langit.
"Benar! Izinkan kami bertiga yang menyelesaikan kesengsaraan Guntur itu." timpal Chen Nan.
Setelah itu, Chen Xiao melangkah ke depan menggunakan kedua kakinya, sambil menatap tajam ke awan mendung dari kesengsaraan Guntur itu. Lalu kemudian Chen Xiao pun berteriak keras, guna menantang kesengsaraan guntur.
"Apakah hanya itu saja kekuatan milik kalian? Kalau kalian masih mempunyai kekuatan yang lainnya. Cepat keluarkan! Kami bertiga siap untuk menghadapi kalian." tantang Chen Xiao sambil menggenggam tinju di tangannya, diikuti oleh kedua saudaranya yang berada di samping kanan kirinya.
Mendapatkan tantangan dari ketiga makhluk di bawahnya, membuat awan mendung dari kesengsaraan Guntur seakan-akan meresponnya dengan gelegaran gemuruh dan kilatan petir yang luar biasa hebat. Lalu kilatan petir itu langsung menghujam deras ke arah ketiga lebah penyerap Qi yang telah berevolusi menjadi sosok manusia.
"Saudara-saudaraku! Kelihatannya ini adalah serangan terakhir atau serangan terkuat milik kesengsaraan Guntur itu. Jadi ayo mari kita satukan kekuatan kita untuk menghajar kesengsaraan Guntur itu." ajak Chen Xiao kepada kedua saudaranya.
Hingga tak lama kemudian, mereka bertiga langsung melesat terbang menuju sambaran sambaran dari kilatan petir yang menyerang ke arah mereka. Dan tak lama berselang, kekuatan dari kesengsaraan Guntur yang mengandung riak riak kilatan energi petir yang luar biasa hebatnya bertabrakan dengan ketiga kekuatan yang dimiliki oleh ketiga lebah penyerap Qi.
Boooommmmm.....Bonmmm......
Dentuman keras terdengar dari dua tabrakan kekuatan yang amat sangat luar biasa hebatnya itu, hingga menimbulkan angin badai dari tabrakan dua kekuatan yang menyebabkan seisi wilayah di sekitar itu terhempas menjadi puing-puing.
Begitu pula di tempat di mana para kelompok dari tim penegak hukum dan balai pengadilan alam 100 dunia itu berada, mereka semua mulai menyadari kejadian dahsyat tersebut. Lalu mereka bersiap-siap memasang dinding pertahanan untuk menghindari angin badai yang terjadi akibat tabrakan dari dua kekuatan itu.
Sementara ketua dari kelompok tim penegak hukum mulai menjalankan rencana yang sudah mereka susun sejak awal.
"Kalian semua! Cepat berpura-pura lah kalian terhempas karena terkena badai angin ini, karena ini adalah kesempatan kita untuk dapat kabur dari tempat ini." titah sang ketua dari tim penegak hukum itu.
Mendengar apa yang dikatakan oleh ketua mereka, membuat seluruh tim penegak hukum melakukan apa yang diperintahkan oleh ketuanya. Lalu mereka pun bersandiwara seolah-olah mereka terhempas terkena badai angin tersebut, yang berasal dari tabrakan dua kekuatan yang cukup hebat yang memang luar biasa derasnya.
Melihat seluruh tim penegak hukum terhampas dan terpental jauh, diakibatkan terkena angin badai tersebut, membuat seluruh tim dari balai pengadilan alam 100 dunia berteriak kepada rekannya yang lain, dengan tujuan agar mereka segera menolong seluruh tim dari penegak hukum itu, namun tindakan mereka dihalangi oleh komandan mereka.
"Kalian semua hentikan tindakan yang akan kalian lakukan. Tidak perlu untuk menyelamatkan mereka yang hanya segerombolan orang-orang lemah tidak berguna, kira tidak perlu membantu mereka. Lagian keberadaan mereka di sini pun tidak akan membantu sama sekali untuk apa yang sudah kita rencanakan!" ucap komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia itu sambil menahan serangan dari angin badai tersebut.
Sementara itu kembali ke tempat lebah Penyerap Qi berada, setelah tabrakan dua kekuatan yang hebat terjadi, tampaklah jika awan mendung dari kesengsaraan Guntur itu masih terus-menerus menunjukkan taringnya.
Lalu ketiga lebah penyerap Qi memandangi Awan gelap itu dengan seksama.
"Sekarang giliran kami yang akan menyerang kalian." ancam Chen Xiao sambil mengeluarkan aura spiritual miliknya yang begitu ganas l, diikuti oleh kedua saudara lebahnya.
Kemudian ketiga lebah penyerap Qi pun langsung melesat dengan cepat ke arah awan mendung tersebut, sambil mengeluarkan kekuatan terbaik milik mereka. Awan mendung dari kesengsaraan Guntur tidak tinggal diam melihat serangan yang dibuat oleh ketiga lebah tersebut, lalu dia pun langsung mengeluarkan kilatan-kilatan petir yang ganas menuju ke arah ketiga lebah tersebut.
Namun seluruh kilatan kilatan petir itu dapat dihindari oleh ketiga lebah penyerap Qi.
"Sekarang rasakan serangan kami ini!" teriak ketiga lebah penyerap Qi tu dengan serentak.
Mereka melepaskan kekuatan milik mereka hingga seberkas cahaya merah kuning hijau langsung menghujam deras ke arah awan mendung itu dan menembus bagian paling atas dari awan mendung tersebut.
Booommm......Bboooommmmmm.......
Terdengar kembali suara ledakan keras di saat serangan milik ketiga lebah penyerap Q berhasil mengenai awan mendung dari kesengsaraan Guntur. Setelah serangan itu mengenai awan mendung tersebut, perlahan-lahan awan mendung itu berangsur-angsur menghilang.
"Saudara-saudaraku! Akhirnya kita berhasil mengalahkan kesengsaraan guntur."
"Ya benar sekali, kita telah berhasil melewati kesengsaraan Guntur ini untuk menyempurnakan evolusi milik kita." timpal ketiga lebah penyerap Qi tampak tersenyum senang.
"Selamat paman. Akhirnya kalian telah berhasil." ucap Chen Lou mendekati mereka bertiga.
"Terima kasih, terima kasih Chen Lou. Oya di mana ayahmu?" tanya Chen Xiao menatap penasaran.
"Ayah masih dalam keadaan berkultivasi di dalam gua, dan saat ini dia sedang dilindungi oleh kakak."
"Bagus bagus, sangat bagus. Kalau begitu biarkan esensi murni dari kesengsaraan Guntur ini sebagai hadiah kita untuk kakak, karena dia telah menjadi saudara kita." ucap ketiga lebah penyerap Qi.
Sementara itu komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia, yang melihat kesengsaraan Guntur itu telah berakhir. Dia pun segera menyerukan kepada seluruh bawahannya untuk segera menyerang kultivator yang telah menyelesaikan kesengsaraan gunturnya itu.
"Kalian semua! Cpatlah bersiap. Sudah waktunya untuk kalian bergerak menyerang kultivator itu."
Mendengar apa yang diperintahkan oleh komandan mereka, membuat seluruh anggota dari balai pengadilan alam 100 dunia pun melesat secepat kilat dengan niat membunuh yang sangat mematikan, serta membawa seluruh senjata-senjata di tangan mereka ditujukan untuk menyerang ketiga lebah penyerap Qi yang telah berevolusi.
Mengetahui hal itu, ketiga lebah penyerap Qi yang berdiri di luar gua pun menjadi meradang.
"Dasar makhluk rendahan! Mereka pikir setelah kita menyelesaikan kesengsaraan Guntur keadaan kita akan menjadi lemah!" omel Chen Xiao dengan emosi.
"Mereka pikir kita tidak mengetahui sejak awal mereka telah bersembunyi untuk menyergap kita." timpal Chen Nan tersenyum menyeringai.
"Paman! Serahkan mereka semua padaku. Sedangkan kalian berusahalah untuk menyerap sebagian dari esensi murni kesengsaraan Guntur ini, guna mengokohkan evolusi milik kalian." titah Chen Lou kepada ketiga pamannya.
"Baiklah baiklah, kami menuruti apa katamu." jawab ketiga lebah penyerap Qi langsung duduk bersila untuk menyerap sebagian esensi murni dari kesengsaraan Guntur, guna mengokohkan kultivasi milik mereka setelah berevolusi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Mamat Stone
hancuuuuuuurrrrr kan /Chuckle//Grin//Chuckle/
2025-03-26
0
Reymundo Hidayat
para semut mau bergerak hajar
2025-03-21
0
Mamat Stone
/Angry//Determined//Angry/
2025-03-26
0