Bab 17

Sementara itu di dalam gua, Chen Feng dan ketiga lebah penyerap Qi masih dalam keadaan berkultivasi. Sedangkan Chen Cen yang dapat merasakan keberadaan dari para tim penegak hukum itupun, kembali berkata kepada Chen Lou.

"Kelihatannya orang orang dari tim penegak hukum balai pengadilan alam 100 dunia itu masih belum pergi juga. Mereka masih berkeliaran di sekitar wilayah ini." ucap Chen Cen si bayi api hitam kecil.

"Ya, kau benar kak. Aku juga dapat merasakan adanya aura di ranah alam dewa abadi tingkat menengah yang hadir di dalam rombongan itu. Mungkin inilah salah satu alasan mereka, Mengapa mereka semua tidak pergi juga dari sekitar tempat ini kak." ujar Chen Lou menimpali.

"Ya, sepertinya memang begitu Chen Lou. Kemungkinan besar dia bisa merasakan ada sesuatu yang aneh yang menyelimuti sekitar tempat ini. Tapi dia tidak akan pernah bisa untuk menemukan tempat yang sudah diberikan penghalang oleh ayah sebelum ayah berkultivasi".

"Tapi jika mereka terus-terusan berada di tempat ini, dan tidak beranjak pergi juga. Kemungkinan besar keberadaan kita akan segera diketahui oleh mereka. Terlebih lagi jika waktunya sudah tiba, ketika ketiga Paman lebah penyerap Qi akan segera menyelesaikan kultivasinya. Dan jika itu sampai terjadi, maka akan dapat dipastikan kesengsaraan Guntur akan muncul di sekitar tempat ini. Dan pada saat itulah keberadaan kita pasti diketahui oleh orang-orang dari tim penegak hukum dan balai pengadilan alam 100 dunia itu kak." ucap Chen Lou memberitahu kekhawatirannya.

"Kalau sampai pada saat itu tiba, maka kau tidak perlu mengkhawatirkan lagi, karena seluruh usaha dari ketiga Paman lebah sudah selesai dilaksanakan. Yang terpenting sekarang adalah melindungi ketiga pemain lebah yang sedang berkultivasi untuk segera berevolusi. Kita jangan biarkan ada gangguan sedikitpun dalam evolusi mereka." ucap Chen Cen berkata dengan nada serius.

Hingga tak lama berselang, tiba-tiba ada arus aura yang mengalir sangat deras yang dapat dirasakan oleh beberapa kultivator hingga sejauh 1 km dari tempat di mana Chen Feng dan tiga lebah penyerap Qi yang sedang berkultivasi.

Aliran aura itu, terhisap masuk dengan sangat tidak normal ke dalam tubuh dari tiga lebah penyerap Qi. Lalu setelah itu Awan gelap di atas gua tempat mereka sedang berkutivasi, tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita.

Awan-awan gelap itu mulai bersatu padu hingga memunculkan gemuruh serta kilatan petir yang berada di dalamnya.

"Lihatlah! Akhirnya ketiga Paman lebah akan segera berevolusi Chen Lou."

"Iya benar. Akhirnya ketiga Paman akan segera berevolusi menjadi bentuk yang paling sempurna kak." timpal Chen Lou tersenyum bahagia.

Lalu tiba-tiba cahaya merah hijau dan kuning keluar dari dalam tubuh ketiga lebah itu dan langsung membumbung tinggi hingga menembus langit-langit di atas gua, serta melesat dengan cepat hingga menembus awan hitam yang dipenuhi dengan gemuruh serta kilatan petir yang sewaktu-waktu akan menyambar apapun yang ada di bawahnya.

Dan kejadian mengerikan itu, sangat jelas terasa oleh para kultivator kultivator dari tim penegak hukum dan balai pengadilan alam 100 dunia, yang membuat mereka tercengang saat melihat cahaya merah kuning dan hijau yang membumbung tinggi hingga menembus langit di atasnya.

Mereka semua saling memandang satu sama lain, sambil bertanya-tanya sebenarnya ada apakah ini?.

Sementara tim balai pengadilan alam 100 dunia melesat mendekati komandan mereka.

"Komandan! Sebenarnya ada apakah ini? Mengapa tiba-tiba terdengar kilatan guntur dan juga munculnya cahaya yang sangat aneh? " tanya salah seorang dari tim balai pengadilan alam 100 dunia itu.

"Benar saja, apa yang aku rasakan sejak awal aku tiba di tempat ini, jika ada sesuatu yang sangat aneh di sini. Dan ternyata dugaanku itu benar adanya. Kalau aku tidak salah di sanalah tempat binatang sihir kuno lebah pemakan Qi itu berada. Ayo cepat ikuti aku!" ajak komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia itu kepada para bawahannya dan langsung melesat secepat kilat ke arah cahaya-cahaya yang membumbung ke atas langit diikuti oleh seluruh orang-orang dari tim penegak hukum dan balai pengadilan alam 100 dunia

Sedangkan suara dentuman dentuman dari gemuruh yang meledak dan kilatan-kilatan petir yang menyambar nyambar daerah di sekitar gua tempat Chen Feng dan tiga lebah penyerap Qi berada masih terus terjadi. Tubuh dari tiga lebah penyerap Qi mulai melayang secara perlahan melayang di atas udara, hingga tepat di antara langit dan bumi tempat mereka berpijak, Kemudian tubuh mereka diselimuti oleh warna merah hijau dan kuning yang pada dasarnya adalah warna dari tubuh milik ketiga lebah itu sendiri.

Lalu melihat kejadian itu, Chen Cen dan Chen Lou langsung membagi tugas. Chen Lou harus melindungi ketiga lebah yang akan memulai evolusi di tingkat terakhir milik mereka, sementara Chen Cen akan melindungi Chen Feng didalam gua.

Mendengar perintah dari kakaknya, Chen Lou langsung bergegas melesat ke sekitar tiga lebah penyerap Qi.

"Kesengsaraan Guntur ini mengingatkanku, pada waktu aku naik level di setiap ranah yang dahulu aku lalui. Sudah lama sekali aku tidak pernah melihatnya lagi di langit alam 100 dunia ini. Ini adalah kesengsaraan Guntur milik ras binatang kuno legendaris milikku gumam Chen Lou didalam hatinya, sambil fokus menjaga ketiga paman lebahnya itu.

_________

Di tempat yang lain, tepatnya di mana orang-orang dari tim penegak hukum serta balai pengadilan alam 100 dunia berada. Komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia tiba-tiba saja menghentikan lesatannya, yang membuat para bawahannya menjadi heran.

"Komandan! Mengapa anda berhenti?" tanya salah satu bawahannya itu.

"Apakah kau tidak melihat apa yang tengah terjadi di sana!" bentak komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia itu sambil menunjuk ke arah dimana awan hitam berada.

Para bawahannya lalu melihat ke arah yang ditunjuk oleh komandan mereka.

"Bukankah itu hanya awan mendung komandan. Memangnya ada hal spesial apa di tempat itu hingga komandan merasa takut?" tanya salah satu bawahannya.

"Kalian memang orang-orang bodoh! Lihatlah lebih jelas lagi. Apa yang tengah terjadi di tempat itu!" bentak kembali komandan itu sambil menahan emosi di dalam dadanya, karena para bawahannya tidak cukup pandai melihat situasi yang sedang terjadi.

Lalu dengan cermat para bawahannya melihat kembali ke tempat tersebut, dan salah satu di antara mereka berkata dengan keras.

"Tidak! Bagaimana mungkin. Jangan katakan kalau itu adalah kesengsaraan Guntur!"

"Hei. Apa yang kau katakan dengan kesengsaraan Guntur? Bagaimana mungkin itu adalah kesengsaraan Guntur? Memangnya kamu pernah melihat awan mendung seperti itu yang merupakan kesengsaraan Guntur?" tanya teman yang satunya menatap tajam.

"Memang benar, jika aku tidak pernah melihat kesengsaraan Guntur. Dikarenakan para kultivator ketika ia akan naik ke alam yang lebih tinggi ia akan pergi ke tempat yang tidak akan diketahui oleh kultivator kultivator yang lain. itu semua dikarenakan Mereka ingin menjaga keamanan mereka sendiri dari kultivator kultivator yang tidak menyukai mereka. Tapi, aku tetap yakin, jika itu adalah kesengsaraan guntur."

"Benarkah! Tapi bagaimana kau dapat menyimpulkan kalau itu adalah kesengsaraan Guntur?"

"Aku pernah membaca sebuah buku di perpustakaan yang ada dibalai pengadilan, dan di buku itu tertulis jelas, jika tanda tanda kesengsaraan Guntur yang sedang terjadi, salah satunya adalah awan mendung yang berisikan riak riak kilatan petir dan gemuruh yang saling bersahutan. Sama persis seperti yang kita lihat saat ini."

Mendengar penjelasan dari temannya membuat kultivator kultivator dari balai pengadilan 100 dunia itu saling menatap antara satu sama lain.

"Apakah memang seperti itu jika kesengsaraan Guntur terjadi?"

Terjadi perbincangan di antara para kultivator dari balai pengadilan alam 100 dunia itu.

"Yang kau katakan memanglah benar, jika itu adalah kesengsaraan Guntur. Bahkan tidak semua kultivator ketika ia akan melangkah naik ke ranah yang lebih tinggi, maka dia akan mendapatkan kesengsaraan Guntur. Jika para kultivator ingin mendapatkan kesengsaraan Guntur, maka kekuatan yang mereka miliki haruslah kekuatan yang sangat dicemburui oleh langit di atas sana, karena jika kau memiliki kekuatan seperti itu yang membuat langit sangat cemburu kepadamu dan ingin membunuhmu maka kamu layak menjadi orang hebat orang kuat dan patut untuk menerima kesengsaraan Guntur." jelas komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia.

Mendengar apa yang dikatakan oleh komandan mereka, membuat seluruh kultivator kultivator dari balai pengadilan alam 100 dunia terkejut.

"Jika memang begitu! Berarti kekuatan yang kita miliki tidaklah dihargai oleh kultivatorr yang mendapatkan kesengsaraan Guntur komandan?"

"Pintar.Sangat pintar sekali tebakanmu itu. Jarang sekali kalian berpikiran tepat seperti itu. apa yang kau katakan itu memang benar. Tahukah kalian jika kultivator kultivator yang mempunyai kekuatan seperti itu bahkan dapat melawan 5 tingkat kultivator yang kuat di atasnya. Mereka dapat melawan kultivator kultivator yang jauh dari kekuatannya bahkan bukan tidak mungkin mereka akan menang." jelas komandan dari balai pengadilan alam 100 dunia itu.

Tim penegak hukum yang mendengar cerita dari komandan dari balai alam pengadilan 100 dunia itu menjadi sangat terkejut dan timbul rasa takut yang amat sangat di dalam hati mereka. Hingga mereka saling bertatapan dan berbicara dengan nada yang rendah kepada ketua mereka.

"Ketua! Bagaimana ini. Apakah kita akan terus ikut dalam perburuan mencari binatang sihir kuno itu? Sedangkan nyawa kita akan jadi taruhannya ketua." tanya para bawahannya dari ketua tim penegak hukum itu.

"Apakah kau lupa! Jika Kita ini berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan, jika kita pergi melawan, maka kita akan mati terbunuh oleh binatang sihir kuno itu. Tapi jika kita pergi melarikan diri, dapat dipastikan kita akan dibunuh oleh orang-orang dari balai pengadilan dalam 100 dunia itu." jelas ketua dari tim penegak hukum itu menjadi lemas.

"Lantas apa tindakan yang harus kita lakukan ketua?"

"Tunggu tunggu. Kita harus mencari saat yang tepat untuk kita pergi menjauh jika terjadinya pertarungan." jawab ketua tim penegak hukum itu kepada para bawahnya dengan penuh rencana.

Terpopuler

Comments

Harman Loke

Harman Loke

kuaaaaaaaaaaaaaaaaatkaaaaaaaannn teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss tekaaaaaaaaaaaaaaaaadmuuuuuuuuuu Chen Feng

2025-03-20

0

Mamat Stone

Mamat Stone

/Determined//Angry//Determined/

2025-03-26

0

Mamat Stone

Mamat Stone

/Casual//CoolGuy//Casual/

2025-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26 Tiba di Paviliun Pil
27 Ketegangan Di Paviliun Pil
28 Chen Feng Alkemis Suci Tahap Keempat
29 Petualangan Selanjutnya
30 Kejadian Mengejutkan
31 Chen Feng Memulai Petualangan
32 Bertemu Binatang kuno Suci
33 Mendapatkan Kekuatan Baru
34 Kecurigaan Para Kultivator Lain
35 Chen Feng Tiba Di Kota Yan
36 Ikut Kompetisi Di Kota Yan
37 Keberhasilan Chen Feng
38 Kompetisi Tahap Kedua
39 Pemenang Kompetisi
40 Perjalanan Selanjutnya
41 Ketegangan Yang Terjadi
42 Kompetisi Di Central Palace
43 Tiba Di Tanah Terlarang Suci Kuno
44 Lin Yang Dan Para temannya
45 Mencari Harta Pusaka Di Tanah Reruntuhan Kuno
46 Menemukan Aura Dewa Asura
47 Menyatukan Kekuatan Bloodline
48 Memperebutkan Harta Pusaka
49 Perebutan Harta Pusaka
50 Chen Feng Yang Licik
51 Kemarahan Kedua Keluarga Kuno
52 Berhasil Menguasai Senjata Pusaka
53 Pertempuran Kedua Teman Chen Feng
54 Kehebatan Chen Feng
55 Keributan Di Central Place
56 Perpisahan Chen Feng dan Lin Yang
57 Mencari Alam Api dan Alam Binatang Kuno
58 Melihat Pertempuran
59 Tiba Di Lembah Sungai Es
60 Keluarga Han Membuat Ulah
61 Kericuhan Di Keluarga Yui
62 Kedatangan Leluhur Keluarga Han Mencari Chen Feng
63 Kedatangan Dewa Racun
64 Rencana Penyerangan
65 Kedatangan Para Musuh
66 Pertarungan Sengit
67 Pertarungan Masih Berlanjut
68 Chen Feng Melanjutkan Perjalanan
69 Mendapatkan Dua Boneka Iblis
70 Bertemu Naga Raksasa
71 Menjelajahi Wilayah Binatang Kuno Legendaris
72 Kembali Bertarung
73 Kehebatan Chen Feng
74 Kembali Menjelajah
75 Menuju Ke pasar Gelap
76 Bertemu Kultivator Lain
77 Dendam Lin Dong
78 Tiga Lebah Penyerap Qi
79 Bertemu Lebah Pencari Informasi
80 Chen Feng Bertemu Ketiga Adiknya
81 Ketiga Lebah Menjadi Buronan
82 Keluar Dari Wilayah Lebah Penyerap Qi
83 Di Kejar Oleh Pasukan Lebah Tua
84 Chen Feng Tak Sadarkan Diri
85 Kepanikan Saudara Chen Feng
86 Identitas Asli Chen Feng
87 Berhasil menipu Ras lebah Penyerap Qi tua
88 Chen Feng mencari Lonceng Suci
89 Menemukan Lokasi Lonceng Suci
90 Chen Feng Di Serang Bayangan Hitam
91 Mengelabui Musuh
92 Berusaha Keras Mendapatkan Lonceng Suci
93 Perjalanan Masih Terus Berlanjut
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26 Tiba di Paviliun Pil
27
Ketegangan Di Paviliun Pil
28
Chen Feng Alkemis Suci Tahap Keempat
29
Petualangan Selanjutnya
30
Kejadian Mengejutkan
31
Chen Feng Memulai Petualangan
32
Bertemu Binatang kuno Suci
33
Mendapatkan Kekuatan Baru
34
Kecurigaan Para Kultivator Lain
35
Chen Feng Tiba Di Kota Yan
36
Ikut Kompetisi Di Kota Yan
37
Keberhasilan Chen Feng
38
Kompetisi Tahap Kedua
39
Pemenang Kompetisi
40
Perjalanan Selanjutnya
41
Ketegangan Yang Terjadi
42
Kompetisi Di Central Palace
43
Tiba Di Tanah Terlarang Suci Kuno
44
Lin Yang Dan Para temannya
45
Mencari Harta Pusaka Di Tanah Reruntuhan Kuno
46
Menemukan Aura Dewa Asura
47
Menyatukan Kekuatan Bloodline
48
Memperebutkan Harta Pusaka
49
Perebutan Harta Pusaka
50
Chen Feng Yang Licik
51
Kemarahan Kedua Keluarga Kuno
52
Berhasil Menguasai Senjata Pusaka
53
Pertempuran Kedua Teman Chen Feng
54
Kehebatan Chen Feng
55
Keributan Di Central Place
56
Perpisahan Chen Feng dan Lin Yang
57
Mencari Alam Api dan Alam Binatang Kuno
58
Melihat Pertempuran
59
Tiba Di Lembah Sungai Es
60
Keluarga Han Membuat Ulah
61
Kericuhan Di Keluarga Yui
62
Kedatangan Leluhur Keluarga Han Mencari Chen Feng
63
Kedatangan Dewa Racun
64
Rencana Penyerangan
65
Kedatangan Para Musuh
66
Pertarungan Sengit
67
Pertarungan Masih Berlanjut
68
Chen Feng Melanjutkan Perjalanan
69
Mendapatkan Dua Boneka Iblis
70
Bertemu Naga Raksasa
71
Menjelajahi Wilayah Binatang Kuno Legendaris
72
Kembali Bertarung
73
Kehebatan Chen Feng
74
Kembali Menjelajah
75
Menuju Ke pasar Gelap
76
Bertemu Kultivator Lain
77
Dendam Lin Dong
78
Tiga Lebah Penyerap Qi
79
Bertemu Lebah Pencari Informasi
80
Chen Feng Bertemu Ketiga Adiknya
81
Ketiga Lebah Menjadi Buronan
82
Keluar Dari Wilayah Lebah Penyerap Qi
83
Di Kejar Oleh Pasukan Lebah Tua
84
Chen Feng Tak Sadarkan Diri
85
Kepanikan Saudara Chen Feng
86
Identitas Asli Chen Feng
87
Berhasil menipu Ras lebah Penyerap Qi tua
88
Chen Feng mencari Lonceng Suci
89
Menemukan Lokasi Lonceng Suci
90
Chen Feng Di Serang Bayangan Hitam
91
Mengelabui Musuh
92
Berusaha Keras Mendapatkan Lonceng Suci
93
Perjalanan Masih Terus Berlanjut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!