Episode 11

Kondisi Ghama sudah mulai normal dia juga sudah siuman. Kekhawatiran Tiwi pun akhirnya terobati, papa Abra dan Bisma juga sudah bersyukur karena Ghama akhirnya siuman.

"Ghama hanya perlu sementara dirawat disini om tante masalah lainnya akan kita bahas diruangan saya nanti" dokter Ibnu pergi setelah memeriksa kondisi Ghama.

"Ghama bagaimana perasaanmu apa ada yang gak enak?, atau ada yang sakit nak?" tanya Tiwi

"Aku gak papa ma, dimana dia?_" tatapan gama langsung menginterupsi Bisma.

Bisma menggelengkan kepalanya setelah melihat Fira keluar dari restaurant itu dia hanya berfokus pada keselamatan Ghama hingga tidak tahu kemana perginya Fira.

"Apa yang kalian maksud?" wajahnya penuh tanya

"Ghama menanyakan Fira ma, tadi dia sudah bertemu dengannya tapi Fira sepertinya menolak Ghama. .." jelas Bisma.

Tiwi lanjutkan bertanya perihal putra dan putri Fira apa benar mereka berdua adalah cucunya tapi Bisma langsung menggelengkan kepalanya, karena Fira tidak mengatakan siapa ayah kandung anak-anak nya.

-

Tok tok , Pintu ruangan Ibnu diketuk dari luar. Dokter Ibnu langsung membuka dan menyambut kedatangan Fira, dia tahu jika saja wanita itu datang untuk menanyakan perihal operasi Vino. Tapi dia memintanya menunggu dahulu, dia saat ini sedang membicarakan kondisi Ghama dengan Tn. Abraham Haryadi.

"Jika tidak ada masalah Ghama akan dirawat sekitar 3 hari dirumah sakit ini om__" jelasnya.

"Ghama?" batin Fira saat mendengar nama orang itu disebutkan oleh Ibnu.

Abra sudah berpamitan keluar dari ruangan Ibnu kini hanya tersisa Fira dengan raut wajahnya yang tidak baik-baik saja. Ibnu menepuk bahunya.

"Ada apa Fira? Kamu masih mengkhawatirkan kondisi Vino, kamu tenang saja kondisinya sangat baik untuk menjalani operasi__" ujar Ibnu agar Fira tidak terlalu khawatir dengan jadwal operasi Vino yang dimajukan

"Ghama, bagaimana kondisinya_?" tanya dia.

"Hah, apa? Oh Ghama dia sudah baik-baik saja meski tadi sempat kritis sejenak hingga koma tapi sekarang dia sudah baik-baik saja..." Ibnu menjelaskan tanpa sadar.

"Dimana ruangannya" lanjut Fira bertanya

"Diruangan Naratama, eh tapi kenapa kamu bertanya tentang dia?.." Ibnu akhirnya sadar jika Fira menanyakan tentang adik temannya itu. Dia jadi bingung bagaimana bisa Safira Annisa Trihapsari mengenal Ghama. Sedangkan mereka tidak pernah bertemu pikirnya.

Tapi Fira sudah tidak lagi berada di ruangan itu hingga Ibnu tidak bisa mendengar jawaban dari mulut Fira atas pertanyaan nya. Wanita itu langsung menuju kamar naratama dia tidak ingin masuk jadi hanya melihat sebentar saja di depan pintu kaca.

"Bubu kenapa disini?" Vina menghampirinya

Wanita itu langsung berbalik, dia menggendong Vina untuk membawanya pergi, sepertinya suara Vina terdengar sampai kedalam ruangan itu. Pintu kamar naratama itu terbuka Bisma yang melihat Fira dan Vina menahan tangannya untuk tidak pergi.

"Masuklah, dia ingin bertemu kamu..." keluhnya

Fira tahu betul siapa yang dimaksud Bisma tapi dirinya belum siap untuk bertemu Ghama lagi setelah kejadian tadi pagi. Dia berusaha keras menolak tapi Vina tidak menolak saat Tiwi meminta mereka masuk

"Bubu ayo masuk, Nenek cantik manggil Nana..." gadis kecil itu menepuk-nepuk bahu ibu nya

"Ternyata ibu adalah ibunya Ghama" ucapnya dan membawa Vina masuk kesana.

"Bubu turunin Nana" ucapnya yang langsung membuat Fira menurunkannya.

Gadis kecil itu menghampiri Ghama dia berdiri disebelahnya, wajah Ghama yang ganteng dan mirip Vino membuatnya tidak melupakan dimana dia bertemunya.

"Om aku Nana yang semalam sama Tante Sisi, Kenalin bubu dia om tampan yang Nana bilang semalam" anak itu memperkenalkan Ghama tanpa tahu jika itu adalah ayah kandung nya.

"Nana bagaimana kabar kamu nak_" Tiwi mengelus rambutnya

"Kabar Nana baik kok" dia tersenyum

Ruangan itu penuh canda tawa Vina dan Tiwi, Ghama dan Bisma juga ikut menimpali percakapan ibu nya dengan anak gadis Fira. Sementara mereka bahagia Fira malah gelisah dia takut jika kebenarannya terungkap apa mereka akan merebut si kembar darinya.

"Om sakit apa?" tanya Vina

"Dia gak sakit kok cuma pemeriksaan pasca operasi" sahut Bisma

"Pasca operasi, om pernah operasi" dia menatapnya

"Memangnya kamu tahu apa itu pasca operasi" ejek Bisma dengan tertawa.

"Tahu dong kan Nana anak yang pintar.." anak itu membanggakan dirinya.

"Waktu kecil aku pernah menjalani operasi kelainan ginjal tapi sekarang sudah baik-baik saja" Ghama tersenyum padanya

"Om apa operasi itu sakit? Nana gak mau bang Vino kesakitan.." raut wajah Vina seketika tidak baik-baik saja. Dia mengkhawatirkan Abang kembarnya yang akan menjalani operasi besok.

"Nana sayang ayo kita pergi" Fira langsung bangkit dari duduknya , dia tidak ingin membiarkan mereka bertanya lebih lanjut dengan gadis kecilnya yang polos itu.

"Fira, kapan operasi Vino?" Ghama menatapnya.

"Besok, om Nunu bilang sendiri sama Nana__" sambarnya.

"Bukannya Minggu depan" Tiwi kaget karena setahu dia Vino akan menjalani operasi ginjalnya satu minggu lagi saat dia bertanya dengan bocah itu kemarin.

"Jadwal operasinya di majukan" sahut Fira.

"Boleh aku melihatnya" wajah Ghama penuh harap saat menatap Fira.

Dia ingin sekali menolak permintaan Ghama tapi melihat wajah Ghama begitu ingin bertemu Vino membuatnya menyerah. Fira mengijinkan Ghama untuk menemui Vino.

Mereka sudah berada di depan ruangan Vino Fira masuk terlebih dahulu untuk meminta ijin putranya jika ada yang ingin bertemu dengannya.

"Siapa Bu?" tanya Vino

Fira membukakan pintu, kursi roda Ghama di dorong masuk oleh Bisma. Tiwi juga ikut memasuki ruangan rawat Vino dengan menggendong Vina.

"Bagaimana kondisi kamu nak?" tanya Tiwi

"Baik," cuek nya

Ghama meminta Bisma mendorongnya agak mendekati Vino ketika tangannya ingin menyentuh rambut Vino bocah itu dengan cepat menepisnya.

"Jangan sentuh sembarangan_" tegurnya

"Bang Vino gak boleh gitu, kata bubu kita harus bersikap baik didepan orang tua..." Nana menceramahi nya

Bocah itu jadi kalang kabut jika dia bersikap buruk takutnya Vina akan mengikuti sifat buruknya... Tapi jika bersikap baik, dia juga tidak terlalu suka dengan mereka.

"Bu bisa minta tolong gak? Tolong ajak Vina bermain keluar, Vino tidak terlalu suka banyak bicara.. Dia jadi bingung harus bagaimana menghadapi keramaian ini__" Fira mengatakan kekhawatirannya kepada Tiwi.

Mungkin karena mereka berdua adalah seorang ibu pesan Fira dari balik omongannya tersampaikan langsung kepada Tiwi. Wanita paruh baya itu membujuk Vina untuk bermain dengannya di luar meski enggan Vina tidak menolaknya saat Tiwi menawarkan es cream.

...[11]...

Terpopuler

Comments

🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎

🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎

Jadi selama ini Fira punya anak tanpa nikah kah? Apa ga ada yang nanyain gitu itu anak siapa, dan ngapain juga Fira menyembunyikan fakta kalau anaknya itu anaknya Ghama juga?

2024-05-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!