Elemental | Demon berhati dingin

" GURU!!! ".

      Hana berlari mengejar guru Yeri yang tengah berjalan menuju ruang guru, mendengar panggilan dari seseorang membuat guru cantik itu menghentikan langkahnya.

   

" Ah Hana, ada apa?? ".

     Hana menghentikan langkahnya didepan guru Yeri, dia mengatur napasnya dulu baru bicara.

     " Hah, guru aku ingin bertanya tentang materi hari ini ".

      " Ooh begitu baiklah kita bisa bicara di ruangan ku! ", Hana mengangguk kemudian keduanya sama-sama berjalan menuju ruangan guru Yeri.

      Sesampainya di ruangannya, guru Yeri mempersilahkan Hana untuk duduk dan menunggu sebentar.

      Hana mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang ada diruangan itu, Hana menatap seisi ruangan yang memiliki dominan warna hijau dan banyak sekali tanaman bahkan bunga-bunga merambat di jendela dan didinding, tapi tetap terlihat indah, semuanya tumbuh subur di sana ruangan itu memang sangat menggambarkan guru Yeri seorang fairy yang mencintai tanaman.

       " Kamu suka ruangan ku?? " tanya guru Yeri berjalan menghampiri Hana dengan secangkir teh di tangannya , ia meletakkan teh itu di depan Hana.

        " Silahkan! " , Hana mengangguk dan kemudian mengangkat cangkir teh lalu meminumnya.

" Ruangan guru ini sangat nyaman dengan nuansa alam yang khas, aku sangat suka! ".

      " Ah terimakasih,jadi...apa yang ingin kamu tanyakan?? " tanya guru Yeri setelah Hana selesai menyeruput tehnya.

      " Begini sebenarnya...aku ingin tahu, apakah ada manusia yang bisa mewarisi kekuatan elemental?? ".

     Guru Yeri tak langsung menjawab saat Hana melontarkan pertanyaannya, dia berpikir sebentar. Kenapa tiba-tiba ada murid yang membahas soal manusia?.

       " Hana, tentang itu saya juga tidak tahu pasti sejak dahulu memang ada satu manusia yang pernah datang ke tempat ini tapi itu hanya legenda yang dibicarakan dari mulut kemulut dan kebenarannya masih di pertanyakan sampai sekarang! ".

       Hana diam mendengarkan penjelasan guru Yeri, jika memang tidak ada manusia yang punya kekuatan elemental itu artinya dia bukanlah seorang manusia melainkan salah satu dari ras yang ada di tempat ini, yaa itulah yang muncul di pikiran Hana sekarang.

       " Begitu yaa guru, baiklah aku mulai paham sekarang terimakasih untuk tehnya aku permisi!! " ujar Hana beranjak dari duduknya dan segera pamit.

      Guru Yeri hanya menganggukkan kepala melihat Hana yang sudah menghilang saat gadis itu menutup pintu ruangannya lagi dari luar.

              

     

                 ‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

     Bola bola api beterbangan kesana kemari di lapangan primordial academy, semua siswa berkumpul disana untuk memperlihatkan kekuatan masing-masing.

       Beberapa orang langsung dengan bangga nya mempertontonkan apa yang selama ini sudah mereka pelajari sebelum datang ke tempat ini.

      Sunoo memperlihatkan sebuah perisai es yang berhasil ia buat pada teman-temannya, ini adalah perisai yang sudah lama ia latih tapi masih begitu tipis dan belum bisa di gunakan untuk pertarungan karena cepat hancur.

       " Waaah keren sekali, hei ajari aku!! " pinta Hanni mendekati kakaknya itu, Sunoo langsung menggeleng.

       " Tidak aku yang menciptakan ini kenapa aku harus berbagi dengan mu cari tahu sendiri tentang kekuatan mu!! " ujar Sunoo membuat Hanni langsung menatap malas sang kakak.

      " Hei Hana lihat ini!! " , Hana yang tadinya tengah menonton Sunoo dan Hanni yang tengah berdebat langsung menatap ke arah Ryujin yang membuat sebuah pusaran angin menggunakan kekuatannya.

       " Hebat hebat, jadi kamu punya elemental angin ya? " tanya Hana, Ryujin mengangguk dengan jentikan jarinya pusaran angin tadi langsung menghilang.

       " Aku dari ras vampir dan yaa... wilayah kami memiliki kekuatan elemen angin ada beberapa siswa dari ras ku juga disini! " ujarnya santai tapi ternyata membuat Hana sedikit terkejut.

       " Hah vam... vampir?? " , Ryujin mengangguk.

        " Yaaa , hei tidak perlu takut ya aku hanya vampir dan aku tidak akan menghisap darahmu Hana tenang saja!! " ujar Ryujin menepuk pundak kiri Hana yang tersenyum canggung.

       " Ah hehe iya baik! " .

" Jadi bagaimana dengan kekuatan elemental mu Hana, apa kekuatan mu dan kamu sebenarnya dari ras mana?? " tanya Ryujin, benar Hana belum pernah memberitahukan apa-apa tentang dirinya pada yang lain.

Sunoo menoleh pada Hana dan Ryujin, dia mendekati kedua gadis itu.

" Hei Ryujin, apakah kamu lupa Hana sudah bilang kemarin dia datang dari pulau di sebrang Magland , benar kan Hana?? ", Sunoo menatap Hana dan mengedipkan sebelah matanya pada Hana tanpa sepengetahuan Ryujin.

" Ah iya... benar Sunoo benar aku memang dari pulau sebrang! ", Ryujin menatap Hana dengan instens membuat Hana meneguk ludahnya.

" Oooh begitu yaa, berarti kamu disini hanya sendiri tapi tenang saja kita semua berteman jadi kamu akan nyaman disini!! " ujar Ryujin ternyata percaya, dia menggandeng tangan Hana dengan senyum lebar. Hana menganggukkan kepalanya sambil tersenyum canggung, "aku sepertinya harus terus berbohong disini! ",Ucap Hana dalam hati.

   

CTARRrr

" WAAH HEBAT!!! " .

Hana, Sunoo dan Ryujin ikut menatap ke arah tengah-tengah lapangan, semua orang ikut menatap langit yang tiba-tiba mendung dan petir menyambar dimana-mana .

Tepat di tengah lapangan seorang anak laki-laki mengeluarkan bola-bola petir dari tangannya.

" Luar biasa, dia punya elemental petir? ".

" Yaa, dia adalah Mark dari ras Dragon. Dia terkenal dengan sikap dan tanggungjawab yang luar biasa bahkan beberapa bulan lalu dia baru saja memimpin pasukan utama Dragosky, untuk menjalankan misi ke perbatasan Dark blood dengan Death land! " jelas Ryujin sambil mengakui kehebatan anak dari ras Dragon itu.

" Bukannya Dark blood wilayah kalian ya para vampir? ", tanya Hana, Ryujin langsung mengangguk membenarkan.

" Memang benar, tapi setiap ras punya kerja sama untuk saling melindungi dan wilayah kami sempat dimasuki oleh penyusup dari Death land untuk memastikan ayah meminta bantuan dari raja ras Dragon! ", Hana mengangguk-anggukan kepala paham.

" Berarti sepuluh ras sangat saling membutuhkan yaa?? ".

" Tentu saja, kami para fairy juga sangat membutuhkan bantuan dari ras Demon, wilayah mereka berdekatan dengan hutan kegelapan dimana tempat adanya pohon penghasil debu peri yang dibutuhkan ras kami, dan kerja sama ini sudah berlangsung sangat lama!! ", jelas Sunoo, mendengar itu Hana menoleh pada Sunoo dengan penasaran.

" Debu peri, hei aku pernah dengar tentang itu jadi debu itu benar-benar membantu kalian terbang yaa?? " tanya Hana terlihat antusias..

" E.. e.. e..! " , Sunoo menggeleng-gelengkan kepalanya tidak setuju, " tentu saja kami bisa terbang bahkan tanpa itu, debu peri memang sering digunakan oleh ras kami untuk terbang karena itu sangat mempermudah dan meringankan tubuh kami, tapi kami tetap bisa terbang tanpa benda itu!! " ujar Sunoo.

" Ah iya debu peri sangat bergantung pada kehidupan alam, karena Nature Haven adalah wilayah ras yang mengatur keseimbangan alam jadi kami sangat butuh debu itu! " sambungnya lagi.

" Dan kenapa harus ras Demon yang mengambilnya kenapa tidak ras kalian saja?? " tanya Ryujin.

" Itu karena pertama, mereka berbatasan langsung dengan hutan kegelapan, kedua ras Demon bisa dengan mudah masuk ke sana dan melewati gua ratapan yang tidak bisa dilewati dengan mudah oleh ras lainnya! " jawab Sunoo menjelaskan alasan kenapa ras Demon lah yang membantu mereka untuk mendapatkan debu peri.

        

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Senja sore sudah menampakkan diri dari arah barat Magland, Hana bisa dengan jelas melihat matahari terbenam dengan indah, cahayanya hangat dan menenangkan.

" Hahh aku rindu ibu, apa yang dia lakukan tanpa aku yaa? ", Hana menghela napasnya menggerakkan tangannya seakan dapat menyentuh matahari yang tinggal seperempatnya bak di telan oleh bumi.

" magic smooth!! ", ujar seseorang berbisik mengarahkan tongkat sihir kecil kearah lantai, setelah itu dia tersenyum licik menatap Hana yang masih terlihat sibuk dengan pemandangan matahari terbenamnya di rooftop.

Beberapa menit kemudian, malam pun sudah tiba Hana berniat untuk kembali ke dalam asrama saat tiba-tiba saja ia menginjakkan kakinya di lantai dan.

BUGHh

" Aaaah sshh kenapa bisa licin seperti ini, aduhh sakit sekali!! " ringis Hana memegangi pergelangan kaki kanannya yang sakit.

" Padahal tidak ada hujan atau apapun kenapa jadi licin begini, aaah menyebalkan!! " dumelnya mencoba untuk berdiri kembali.

" Eeeeeh ADuhhh!! ".

Lagi-lagi dia terjatuh dan terduduk di lantai sekarang rasanya bokongnya malah bertambah sakit karena sekali lagi berbenturan dengan lantai yang keras.

tap

tap

tap

Suara langkah kaki mendekat, Hana masih meringis di tempatnya , pintu rooftop terbuka dan ternyata itu adalah Donghyuck, ia melirik sekilas Hana yang duduk di lantai sambil memegangi kakinya tapi kemudian berjalan lurus ke pembatas rooftop.

" Heii!! ", panggil Hana pada Donghyuck yang tengah menatap pemandangan yang memperlihatkan seluruh Primordial academy.

" Ada apa?? " tanyanya tanpa menoleh pada Hana.

" Bisa... bantu aku tidak?? " ujar Hana ragu, yaa dia tahu kesan pertamanya dengan Donghyuck memang tidak baik tapi sekarang dia butuh bantuan lagipula hanya Donghyuck di tempat ini.

" Aku sibuk! " jawabnya singkat.

Hana menghela napasnya dalam hati dia sudah menggerutu, jelas-jelas laki-laki itu hanya sedang berdiri sambil melihat pemandangan di bawah sana apanya yang di sibuk kan.

" Sudahlah Hana kenapa kamu mengharapkan bantuan dari tuan Demon berhati dingin!!! " ujar Hana dengan suara yang bisa dengan jelas Donghyuck dengar.

Mendengar sindiran Hana, Donghyuck menoleh tatapan matanya tajam dan wajahnya sama sekali tidak memiliki ekspresi, dia berjalan mendekat pada Hana. Melihat itu Hana langsung tersenyum Donghyuck akhirnya mau membantunya.

" Aku memang berhati dingin, jadi sebaiknya menjauh dariku!! " ujar Donghyuck berdiri tepat dihadapan Hana kemudian berjalan keluar dari pintu meninggalkan Hana yang tercengang dan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat serta ia dengar.

" Wahh, tidak bukan dingin lagi tapi tidak punya hati, ck menyebalkan!! " ucapnya benar-benar tidak menyangka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!