Sebagaimana di ketahui *Primordial Academy* adalah sebuah sekolah academy dimana semua siswanya nanti akan berkompetisi untuk menunjukkan siapakah pewaris kekuatan elemental terbaik dan terkuat.
Untuk itu juga siswa yang berhasil memenangkan kompetisi di akhir semester, maka akan bisa menjadi pemimpin baru di rasnya masing-masing oleh sebab itu setiap ras harus punya minimal satu utusan dari setiap ras mereka.
Di *Primordial academy* semua siswa dan gurunya juga berwujud layaknya manusia biasa itu sebabnya pertama kali datang ke tempat ini Hana tidak tahu tentang ras ataupun wujud asli orang-orang disini, dia pikir semuanya adalah manusia biasa sebelum melihat langsung semuanya.
‧*͙⁺˚\*・༓☾ ☽༓・\*˚⁺‧͙*
Hana meregangkan tubuhnya setelah puas menikmati waktunya di perpustakaan, Chenle juga ada di sana dan bercerita banyak hal padanya, dia baru tahu ternyata *Elemental central* tempat yang sangat luarbiasa dan itu membuat rasa penasaran Hana seketika datang.
" Hmm sepertinya akan menyenangkan melihat-lihat ke sana nantinya, yaaa tentu saja tanpa sepengetahuan guru-guru!! " gumam Hana berjalan menuju gedung asrama.
Asrama siswa *Primordial* berhadapan berada satu kawasan dengan sekolah, tepatnya berada tepat di belakang gedung kelas dan ruangan para guru.
Langkah kaki Hana berjalan sambil sesekali melompat-lompati di atas jejeran batu yang dijadikan jalan setapak, gadis itu bergumam sambil bersenandung, suasana sore di tempat ini akan menjadi favoritnya sekarang.
Dari arah depan asrama Heesung melihat Hana yang berjalan mendekat, gadis itu tersenyum riang entah apa yang sedang dia nyanyikan. Langkah kakinya mengajak nya untuk lebih dulu menghampiri Hana yang tiba-tiba berhenti di depan sebuah pohon di depan gedung asrama.
" Hana!! ".
Hana menoleh sambil melambaikan tangannya pada Heesung, dia mengajak Heesung untuk mendekat dan melihat apa yang sedang ia amati di bawah pohon.
" Ada apa?? " tanya Heesung yang sekarang sudah berjongkok di samping Hana.
" Lihat, kenapa ulat ini ada di sini apa jatuh dari situ?? " balas Hana balik bertanya sambil menunjuk ke atas pohon.
Heesung mengikuti arah telunjuk Hana, sebuah kantong kepompong tergantung di salah satu ranting pohon yang bisa Heesung gapai itu.
" Sepertinya begitu! " ujar Heesung.
" Bagaimana kalau kita bantu? " Hana meraih ulat itu dari tanah tapi sebelum tangannya memegang ulat itu, Heesung lebih dulu menahannya.
" Jangan pegang ulat nya sembarangan, nanti bisa gatal-gatal jika terkena bulunya!! ", ucap Heesung, Hana menepuk keningnya.
" Ah iya benar juga! ".
Heesung menatap ke sekitar mencari sesuatu, dia menemukan ranting pohon kering kemudian mengambilnya dan mengangkat ulat itu menggunakan ranting itu. Hana memperhatikan apa yang Heesung lakukan, pemuda itu meletakkan ulat itu di atas ranting pohon tepat di dekat kantong kepompong nya tergantung.
" Sudah! " ujarnya membuang ranting itu, Hana ikut berdiri dan menatap ke atas.
" Semoga saja dia bisa jadi kupu-kupu yang cantik ya! " ujar Hana dengan senyum mengembang, Heesung mengangguk dengan senyum tipis.
" Bagaimana kakimu?? " tanyanya kemudian.
Heesung baru ingat jika tadi siang Sunoo tengah bercerita dengan Ryujin, mereka membicarakan tentang Hana yang tiba-tiba saja terpeleset, dan Ryujin yang membawanya ke ruang kesehatan.
" Ah sudah tidak papa, aku baru tahu ternyata guru Chaeyoung benar-benar hebat , dia baru menyentuh kakiku dan dalam semalam sakitnya bisa langsung hilang begitu saja! " cerita Hana, semalam di ruang kesehatan guru Chaeyoung adalah orang yang mengobati lukanya.
Guru Chaeyoung adalah seorang dokter di *Primordial academy*, dia juga bertugas sebagai guru di sini guru Chaeyoung adalah salah satu dari ras Elf yang juga merupakan alumni *Primordial academy* sama seperti beberapa guru lainnya.
Heesung menganggukkan kepala mendengar cerita Hana.
" Baguslah jika sudah tidak papa! " ujarnya.
" HEII KALIAN!!! ".
Hana dan Heesung menoleh saat mendengar suara teriakan Jungwon, seorang *Angel*. pemuda pemilik wajah lucu itu menghampiri keduanya di belakangnya ada Sunoo yang mengekor.
" Sedang apa di sini?? " tanya Jungwon.
" Tidak ada hanya mengobrol! " , bukan Hana yang menjawab tapi Heesung.
" Ayo cepat kembali sebelum guru Doyoung datang ke asrama!! " panggil Sunoo yang masih belum sampai di tempat Heesung, Hana dan Jungwon berdiri.
" Benar, ayo kembali!! " ajak Hana berjalan lebih dulu menghampiri Sunoo dan merangkul pemuda itu.
Heesung dang Jungwon mengikuti dari belakang, dan keempat orang itu berjalan bersama-sama masuk ke gedung asrama.
‧͙⁺˚\*・༓☾ ☽༓・\*˚⁺‧͙
***Keesokan harinya***
" Ini tidak benar-benar terjadi kan?? " , Ningning yang masih berdiri di depan gedung asrama menatap geli barang-barang di depannya.
" Yaa tentu saja ini semua adalah perlengkapan yang harus kalian gunakan hari ini!! " jelas guru Chaeyoung, guru yang akan mengajar hari ini.
Beberapa siswa langsung mendekat dan melihat perlengkapan yang di maksud, Hana yang baru saja menguap menatap benda-benda di depannya dengan malas.
" Ah guru tapi ini sama sekali tidak seperti melatih kekuatan!! " ujar Minji yang sama seperti Ningning.
" Mungkin tidak untuk melatih kekuatan , tapi dengan berkebun kalian akan di latih bagaimana yang di sebut dengan kesabaran! " ujar guru Chaeyoung menunjukkan senyum.
" Ini benar-benar tidak masuk akal!! " ujar Jay, dia juga sama sekali tidak berminat jika harus berkebun seperti yang guru Chaeyoung sebutkan.
" Anak-anak dengarkan, kehebatan itu bukan hanya soal kekuatan tapi kehebatan itu juga harus memiliki kesabaran, ingat bukankah kalian harus bersabar saat pertama kalinya mengeluarkan kekuatan elemental kalian, nah untuk itu untuk kekuatan yang lebih hebat kalian juga harus punya kesabaran yang hebat, dan ini salah satu caranya kalian akan di latih untuk bersabar dengan kekuatan alam!! " jelas guru Chaeyoung.
Para siswa mendengarkan penjelasan guru Chaeyoung.
" Baiklah ambil perlengkapan kalian kita akan segera ke kebun *Primordial*!!! " seru guru Chaeyoung pada siswa-siswi nya.
" Dan dengar semuanya bagi siapa yang mengikuti kelas ini, kalian akan mendapatkan nilai nol di kelasku, dan hukuman di kelas berikutnya!! " ujar guru Chaeyoung yang membuat siswa yang tadinya bermalas-malasan langsung mengambil peralatan berkebun masing-masing.
Meskipun beberapa terlihat tidak suka tapi ini adalah kelas favorit untuk para *Elf* dan juga *Fairy* karena mereka telah handal dalam hal ini.
" Kamu suka berkebun Hana?? " tanya Ryujin yang bahkan terlihat ogah-ogahan memegang sebuah sekop tanah di tangannya.
" Aku, lumayan beberapa kali aku pernah membantu ibu merawat tanaman di rumah jadi itu tidak terlalu sulit! " ujar Hana berjalan sambil menenteng ember di tangannya.
Mereka tiba di kebun milik *Primordial academy*, terdapat banyak sekali sayuran di tempat yang luasnya sekitar dua hektare lebih itu dengan banyak petak dan berbeda-beda jenis tanaman, mulai dari sayuran, buah dan berbagai jenis lainnya.
"Waaah jadi disini mereka mengambil sayuran untuk makanan kita!! " ujar Hanni menatap kagum tempat itu.
" Benar-benar cocok untuk rakyat pendatang yang tidak jelas asalnya!! " sindir Minji berjalan melewati Hana dan teman-temannya.
" Heii ulangi apa yang kamu katakan!! " ujar Hana menatap nyalang Minji, dia sudah cukup bersabar pada gadis itu tapi ternyata Minji memang sengaja untuk selalu memancingnya.
" Kenapa, apa kamu tersinggung?? " tanya Minji dengan wajah angkuh.
" Anak-anak, jika kalian memang ingin bertanding buktikan dengan siapa yang paling pintar merawat tanaman!! " tegur guru Chaeyoung dengan memberikan tantangan pada siswanya.
" Siapa takut!! " ujar Hana maju satu langkah menatap Minji yang juga sama, keduanya saling pandang memperlihatkan perlawanan yang sengit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments