Asap dari rumah-rumah yang terbakar masih terlihat di udara membuat tempat yang dulunya rapi itu kini berantakan, bangunan-bangunan rumah milik rakyat itu sudah hangus terbakar oleh api. Orang-orang di wilayah ini sudah di bawa ke tempat yang lebih aman untuk mendapatkan perlindungan.
Terlihat beberapa orang dari ras Dragon sedang terbang mengitari wilayah ini untuk menyusuri jejak pelaku yang sudah menyerang wilayah ini tadi malam. Tidak hanya dari Dragosky orang-orang dari ras lain juga ikut membantu contohnya sekarang ada beberapa prajurit dari kerajaan Coral Beach dan juga Nature Haven.
Sudah hampir dari seluruh wilayah itu yang habis di lahap api.
" Tuan Johnny, dari hasil pencarian sudah tidak di temukan lagi korban. Daerah ini sudah bersih semua orang sudah berada di tempat aman!! ", jelas salah seorang prajurit ras *Dragon* pada Johnny yang merupakan utusan dari raja *Dragosky*.
" Bagaimana dengan apinya apakah sudah padamkan seluruhnya ?? ".
" Kita masih menunggu bala bantuan dari ras *wolf*! ".
" Baiklah, kembali periksa seluruh area ini dan pastikan tidak ada *Cerberus* di tempat ini!! " , titah Johnny yang langsung di angguki oleh bawahan nya.
Tepat nya tadi malam wilayah milik para *ras Witch* ini sudah di serang oleh para *Cerberus*, mereka membakar seluruh wilayah ini dan membuat kekacauan, sekarang semua *Witch* sudah di bawa ke daerah penyelamatan di *Magic green*, sebuah padang rumput luas yang tidak jauh dari *Primordial academy*, tempat ini adalah salah satu tempat yang aman karena berada di tengah-tengah wilayah ras lain jadi aman dari ganguan para *Cerberus*.
‧͙⁺˚\*・༓☾ ☽༓・\*˚⁺‧͙
" Aah gagal lagi!! " , Hana meringis saat lagi-lagi kekuatan nya masih tidak bisa ia keluarkan dengan baik, padahal teman-temannya sudah dalam tahap pengembangan, bahkan beberapa murid hebat seperti Mark, Donghyuck, Heesung dan Yeji sudah mulai membuat senjata milik mereka sendiri.
" Jangan terlalu keras pada diri sendiri Hana! " ujar Renjun yang sudah dari tadi melihat Hana berusaha sendiri di lapangan *primordial*.
Hana langsung berbalik menghadap Renjun yang menduduk kan diri di atas rerumputan, pemuda itu memegang sebuah ember.
" Iyaa aku tahu, ehh kamu mau kemana kenapa membawa itu?? " tanya Hana mendekat pada Renjun.
Pemuda itu terlihat menghela napas lelah kemudian mengulas senyum.
" Aku baru saja dari kebun milik kita, menyelamatkan tanaman kita! " , ujar nya lesu.
" Eeh memang nya apa yang terjadi pada taman milik kita? " tanya Hana penasaran.
" Aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja semua tanaman berubah menguning dan layu padahal setiap hari kita sudah menyiramnya! " , ujar Renjun.
Hana ikut mendudukkan diri nya di samping Renjun.
" Layu tapi kenapa bisa? " , Renjun menggelengkan kepalanya dia juga tidak tahu.
Hana terdiam sambil berpikir, apa yang membuat tanaman milik mereka tiba-tiba layu saat tanaman kelompok lain tengah subur suburnya padahal mereka yang paling berusaha untuk menjaga kebun milik mereka, Hana merasakan ada yang tidak beres dengan hal ini, sepertinya dia harus memastikannya nanti.
" Tidak papa Renjun, aku yakin setelah di siram beberapa kali semuanya akan kembali subur! " ucap Hana menghibur Renjun, pemuda itu mengangguk sambil tersenyum.
‧͙⁺˚\*・༓☾ ☽༓・\*˚⁺‧͙
Sunoo berlari secepat mungkin ke dalam kelas, ada berita yang harus dia beritahu kan pada teman-temannya yang lain dan Sunoo yakin pasti semua orang akan antusias dengan berita ini.
" EEHhh SEMUANYA AKU PUNYA KABAR HEBOH!!! " , para siswa yang kebetulan berada di dalam kelas tentu saja langsung menoleh saat mendengar suara keras Sunoo yang sekarang sudah berdiri di depan kelas.
" Ada apa kenapa kamu berisik sekali sih!! " , gerutu Ryujin yang merasa terusik karena kehebohan temannya itu.
Sunoo terlebih dahulu mengatur napasnya sebelum ia menceritakan berita yang baru saja ia dengar setelah lewat di depan ruang kepala sekolah tadi.
" Jadii... saat melewati ruang kepala sekolah tadi aku mendengar kepala sekolah Dongwook tengah bicara serius dengan guru Jungkook dan guru Doyoung! ", jelasnya dengan wajah yang serius.
" Lalu hal apa yang mereka bicarakan?? ", sela Jay.
" Ck, sebaik nya kamu ini diam dulu!! ", ucap Ryujin kesal membuat Jay menatap tajam gadis itu.
" Aiiihh sudah lah kalian berdua, bagaimana aku bicara kalau seperti ini?? " ucap Sunoo kesal.
" Ayo Sunoo lanjutkan saja jangan pedulikan mereka! ", ujar Hyunjin yang kemudian di angguki oleh Sunoo.
" Jadi tadi mereka membahas tentang wilayah para *Witch* yang ternyata semalam kebakaran, dari yang aku dengar ini adalah kebakaran yang cukup parah beberapa prajurit dari *Coral Beach, Nature Haven* dan juga *Dragosky* sudah di kerahkan, para *ras Witch* juga sudah di bawa ke *Magic green* yang ada di dekat *Primordial academy*! ".
Mendengar kabar itu tentu saja mereka semua terkejut, ada apa? apa yang sudah terjadi sehingga wilayah itu terbakar apalagi seluruh rakyatnya sudah diungsikan.
" Sunoo katakan jika kamu salah dengar! ", ujar Mark, Sunoo tentu saja menggeleng dirinya tidak mungkin salah dengar telinga para *Fairy* memang tidak se peka telinga *Elf* tapi tetap saja dia mendengar semuanya dengan jelas dan benar.
" Aku bersumpah aku mendengar semuanya dengan jelas, aku tidak mengada-ada aku juga tidak mungkin berbohong!! ", ujar Sunoo.
" Benar Sunoo tidak mungkin berbohong, hidungnya juga tidak memerah! ", ujar Hanni menunjuk wajah saudara laki-laki nya itu.
Benar, hidung Sunoo akan memerah ketika dia berbohong jadi Hanni tahu jelas kapan saudara nya itu berbohong.
Yang lain kemudian terdiam memikirkan tentang kejadian itu dalam pikiran masing-masing, mungkin wilayah para *Witch* bukanlah wilayah mereka tapi tetap saja mungkin ini bisa jadi tidak hanya akan terjadi di *Shadow Rest* bisa jadi nanti akan terjadi pula di wilayah mereka.
" Menurut kalian siapa pelakunya? " , tanya Jungwon.
" Kalau tidak salah ini ulah para *Cerberus lagi*! ", jawab Sunoo.
" Pantas saja Minji, Junkyu dan Yuna di panggil oleh guru Chaeyoung! ", sahut Giselle.
" Kasihan ras *Witch* mereka selalu saja di timpa hal yang tidak baik! ", ujar Hanni yang di angguki oleh yang lain.
" Ini karena tempat ini tidak memiliki elemental *stone* jadi mudah untuk *Cerberus* menyerang tempat itu! ", celetuk Ryujin.
BRAKk
Semua orang terlonjak kaget saat mendengar meja yang tiba-tiba saja di tendang oleh Donghyuck dari barisan paling belakang, sudah sejak tadi dia mendengar apa yang tengah orang-orang obrolkan, tapi saat mendengar mereka membicarakan kekurangan wilayah *Witch* Donghyuck tidak bisa menahan amarahnya lagi.
Detik berikutnya Donghyuck langsung berjalan keluar kelas, semua mata menoleh padanya mereka kebingungan apa yang membuat Donghyuck sebegitu marahnya.
Di depan kelas Renjun dan Hana yang baru saja akan memasuki kelas bertemu dengan Donghyuck yang terlihat marah, mata Hana dan Donghyuck bahkan sempat bertemu pandang tapi Donghyuck segera bergegas pergi membuat Hana dan Renjun saling menatap.
" Ada apa dengan Donghyuck? " tanya Renjun, Hana menggeleng tidak tahu keduanya melanjutkan langkah mereka memasuki kelas.
" Hai Hana Renjun!! ", sapa Ryujin langsung menghampiri Hana dan menggandeng tangan Hana dengan senyum sumringah.
" Hai Ryujin, ah iya apa yang sudah terjadi kenapa Donghyuck pergi dengan wajah marah? " tanya Hana.
" Aaah kamu seharusnya sudah tidak perlu kaget dengan sikapnya itu! ", jawab Soobin.
" Apa maksud mu bicara seperti itu tentang Donghyuck? ", tanya Renjun dengan wajah tidak senang, Soobin langsung menunduk dan tersenyum canggung sambil menggaruk belakang lehernya.
" Maaf aku tidak bermaksud! " , ucapnya.
" Haihh, Hana sebenarnya tadi Sunoo baru saja menceritakan tentang wilayah *Witch* yang semalam sudah kebakaran ulah dari *Cerberus*! ", jelas Hanni.
" Apa kebakaran?, lalu bagaimana dengan orang-orang di sana? " tanya Renjun yang tak kalah terkejut nya mendengar hal itu, sekarang dia tahu kenapa Donghyuck bisa marah.
" Mereka ada di *Magic green*! ", jawab Sunoo.
Renjun terdiam, Hana menatap Renjun. Hana tahu pasti Renjun merasa sedih untuk Donghyuck Hana jadi ikut merasakan apa yang Renjun rasakan sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments