Dari 30 siswa Primordial academy guru Chaeyoung membagi mereka menjadi 5 kelompok dengan 6 anggota di setiap kelompoknya, ini bukan hanya perlombaan untuk Hana dan Minji saja tapi bagi seluruh murid-muridnya dan saat ini yang paling bertekad untuk menang adalah Hana dan juga Minji.
Keduanya akan sama-sama membuktikan mereka paling layak di setiap pelajaran yang di berikan para guru, mungkin kemarin Hana tidak hebat dalam hal kekuatan tapi dia yakin untuk masalah berkebun bukanlah hal yang terlalu sulit di lakukan karena dia sudah biasa melakukan ini bersama sang ibu, Mina.
" Baiklah semuanya, pertama-tama kita akan tentukan siapa kelompok kalian lebih dulu dan ini di ambil berdasarkan ini!! " , guru Chaeyoung memperlihatkan sebuah pohon bonsai yang ia bawa, di setiap daunnya sudah terdapat kertas yang di lipat.
" Kalian akan mengetahui siapa orang yang satu kelompok dengan kalian melalui kertas-kertas ini, semuanya kalian bisa ambil kertas kalian!! " , guru Chaeyoung mempersilahkan murid-muridnya untuk mengambil masing-masing orang kertas itu.
Setelah mengambil kertas itu mereka langsung membukanya dan melihat nomor yang tertulis di dalam kertas, aturannya adalah nomor siapa yang sama maka mereka berada dalam kelompok yang sama.
Hana membuka kertasnya dan menemukan tulisan nomor 3 didalamnya yang berarti dia berada di kelompok ketiga, sedangkan Sunoo di samping Hana mendapatkan nomor 1 . Ryujin diam-diam mengintip kertas Hana.
" Hana, akhirnya kita satu kelompok!! " serunya senang sambil memperlihatkan kertasnya.
" Benar, yess aku senang kita dalam kelompok yang sama!! " ujar Hana juga senang.
" Hei teman-teman biarkan aku bergabung! " , Winter datang sambil memperlihatkan kertasnya kelompok tiga semakin bertambah.
" Waah aku berada di kelompok yang berbeda juga!! " ujar Hanni mengerucutkan bibirnya karena dia berada di kelompok 5 dan tidak satu kelompok dengan teman-temannya.
" Tidak papa lain kali kita pasti akan satu kelompok!! " ujar Hana, Hanni menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul setelah itu pamit pada yang lain untuk segera ke kelompoknya.
" Baiklah, jadi kalian sudah mendapatkan kelompok masing-masing bukan?,mari kita lihat ada siapa saja di setiap kelompok dengan berbaris sesuai kelompok kalian!! ".
Para murid mulai berbaris sesuai dengan kelompok mereka masing-masing.
Setelah selesai dengan pembagian kelompok, guru Chaeyoung langsung mengatakan apa yang akan menjadi tugas mereka.
" Jadi untuk perlombaan ini setiap kelompok punya masing-masing sepetak tanah yang ukurannya sekitar 4 × 2 meter, kalian semua harus menanami tanah itu dengan tanaman berbeda untuk kelompok satu kalian mendapatkan tugas menanam sayur-sayuran dan kalian bisa tentukan sendiri sayuran apa yang akan kalian tanam!! ".
Kelompok satu tampak mengangguk-anggukkan kepala mereka, kemudian Sunoo mengangkat tangan memberikan usulan untuk kelompoknya.
" Teman-teman bagaimana dengan wortel, aku menanam banyak wortel di rumah jadi aku yakin dengan sayur itu!! ", usul Sunoo.
" Aku tidak tahu banyak hal tentang berkebun jadi ayo lakukan saja!! " ujar Jay dan semuanya pun setuju untuk menanam wortel.
Guru Chaeyoung tersenyum melihat kelompok satu yang sudah memutuskan.
" Selanjutnya kelompok dua dan kelompok lima, kalian akan menanam buah dan silahkan tentukan buah apa yang akan kalian tanam!! ".
Kedua kelompok itu langsung berunding di barisan masing-masing dan tak butuh waktu lama mereka memutuskan buah yang akan mereka tanam.Kelompok dua memilih buah stoberi dan kelompok lima memilih buah semangka.
" Lalu kelompok kami akan menanam apa guru?? " tanya Ningning dari barisannya.
" Kelompok 4 kalian akan menanam tanaman obat-obatan dan untuk kelompok tiga kalian akan menanam bunga, semuanya kalian sudah mendapatkan tanaman masing-masing dan sekarang silahkan mulai tugas kalian, ingat tentu saja kalian punya batas waktu! ".
" Batas waktu, sampai kapan?? " tanya Mark.
" Satu minggu, jika satu minggu tanaman kalian masih subur maka disana kita akan menilai nya, setiap tanaman butuh dirawat dengan kasih sayang, kalian harus merawatnya dengan baik pastikan untuk mendapatkan air yang cukup dan juga cahaya matahari pastikan juga tanaman kalian tidak didekati oleh hama!! ".
" Astaga guru banyak sekali yang harus di perhatikan!! ", keluh Junkyu yang sudah mendudukkan diri karena lelah berdiri, menurutnya saat terbaik untuk sekarang adalah berbaring di asrama bukan mengadakan kelas seperti ini.
" Tentu saja bukankah itu tantangannya, kalian di ajarkan sabar dalam hal ini dan disini tidak hanya sabar tapi kita akan lihat siapa yang paling bertanggung jawab untuk menjalankan tugasnya, baiklah silahkan dimulai saya akan mengawasi kalian! " ujar guru Chaeyoung mengarahkan murid-muridnya untuk segera memulai tugas mereka.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Di kelompok tiga tepatnya kelompok Hana mereka sudah mulai untuk membersihkan tanah yang penuh dengan rumput, yap langkah pertama adalah menyiapkan tanah untuk kebun mereka lebih dulu.
" Beruntung sekali punya satu Elf, Fairy, dan juga Hana di kelompok ini!! " ujar Ryujin senang sambil merangkul Hana dan Winter bersamaan.
"Aduh hei hati-hati tangan kamu kotor! " ujar Winter menyingkirkan tangan Ryujin darinya.
Ryujin mencebik menatap Winter, kemudian dia dengan sengaja mengotori tangannya dengan tanah dan mengoleskan nya dengan iseng di wajah Winter membuat gadis fairy itu langsung menatap tajam padanya.
" YAK RYUJIN, LIHAT WAJAH KU KOTOoOR!! ".
Ryujin langsung lari sambil tertawa senang, Renjun menggeleng-geleng kan kepala melihat kedua temannya itu.
" Ada ada saja! " ujar Jungwon ikut melihat keduanya yang berlarian hingga ke tempat kelompok lain.
" Harusnya aku ikut tadi! " celetuk Hana yang terkekeh melihat Ryujin yang sekarang dengan sengaja menarik Sunoo dan bersembunyi di balik pemuda itu, Sunoo yang tidak tahu apa-apa hanya menjadi korban dari kedua gadis itu.
" Kenapa tidak bergabung saja? " tanya Renjun.
" Eiii kita kan sedang bekerja, nanti saja pasti ada saatnya! " ujar Hana, Renjun dan Jungwon mengangguk setuju.
" HEII KALIAN BERDUA KEMBALI KEMARI DAN BEKERJA!! " panggil Hyunjin pada dua anggota kelompoknya itu.
Dari kelompok Minji menatap ke arah kelompok tiga yang terlihat mengerjakan tugas mereka dengan penuh kecerian, muncul niat licik di kepalanya dia menghampiri Giselle.
" Giselle, bisa bantu aku? " tanyanya, Giselle yang tadinya tengah mencabuti rumput itu menoleh pada Minji.
" Ada apa? " tanyanya, Minji menunjuk seekor cacing yang tergeletak di tanah yang ada didepan Giselle.
" Kamu bisa ambil itu? " tanyanya, Giselle yang tidak tahu apa yang tengah Minji rencana kan hanya mengangguk dia meraih ranting dan mengambil cacing itu.
Minji tersenyum licik kemudian mengambil alih ranting itu dia berjalan mendekati kelompok tiga, semua orang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing saat ini.Minji mengeluarkan sebuah tongkat kecil dari jas seragamnya dan mengayunkan nya lalu berucap pelan.
"Magic enlarged" .
Setelah itu Minji mengarahkan tongkatnya pada cacing itu dan kemudian melemparnya tepat di dekat Hana yang tengah mencabuti rumput di kebun milik kelompoknya.
Hana yang tadinya sedang asik-asiknya dengan apa yang dia lakukan tiba-tiba merasakan sesuatu yang licin mengenai tangannya, dia menoleh ke bawah dan melihat hewan yang sebelumnya tak pernah ia lihat seumur hidupnya, mata nya membulat sempurna menatap ngeri hewan itu.
"AAAaaa HEWAN APA INI!! " Hana memekik sambil melompat dar tempatnya.
Mendengar Hana yang tiba-tiba berteriak, murid lain pun ikut menoleh ke arah kelompok mereka dan melihat apa yang tengah terjadi.
Renjun buru-buru menghampiri Hana bersama Jungwon keduanya baru saja datang setelah menjemput pupuk di suruh guru Chaeyoung tak jauh dari perkebunan.
" Hana ada apa?? " tanya Renjun dengan wajah khawatir, Hana yang tengah menepuk-nepuk lengannya yang tadi bersentuhan dengan hewan itu langsung menunjuk.
" Itu ituu ituuu apaaa!! " ujarnya merasa merinding dan juga geli.
Renjun menatap ke arah yang Hana tunjuk, seekor cacing besar seukuran lengan tengah menggeliat geliat disitu, Ryujin dan Winter yang melihat ikut bergidik ngeri.
" Ihhh bagaimana itu bisa sampai di tempat ini!! " ujar Winter.
Hyunjin datang dengan sekop tanah dan mengangkat hewan itu dari sana.
" Sudah tidak perlu panik aku akan membuangnya!! " ujarnya kemudian membawa hewan itu jauh dari perkebunan.
" Siapa yang sudah melakukan ini, AYO MENGAKU!!! " , Ryujin menatap tajam kelompok lain dia yakin ada seseorang yang sengaja mengerjai Hana.
" Hei Vampir tidak ada yang melakukan itu, lagi pula apa untungnya untuk kami!! " kata Jay yang berada di kebun milik kelompoknya.
Ryujin menatap Jay penuh selidik.
" Jangan bawa-bawa ras kalau bicara, katakan pasti kamu kan yang melakukannya!! " tuduh Ryujin pada Jay.
" Jangan bicara sembarangan, memangnya kamu punya bukti Hah?? ".
Ryujin terdiam, dia memang tidak punya bukti tapi dia merasa curiga pada Jay karena gaya pemuda itu yang terlihat menyebalkan.
" Sudah sudah tidak perlu berdebat, cacingnya juga sudah di buang !! " ujar Mark menengahi.
" Benar mungkin saja cacing itu terlepas dari padang rumput Magic green, sebaiknya sekarang semuanya kembali bekerja karena hari juga sudah semakin panas!! " ujar Renjun.
Akhirnya mereka semua kembali ke kebun kelompok masing-masing dan melanjutkan kegiatan mereka, Ryujin dan Jay masih saling tatap melayangkan tatapan permusuhan.
Heesung menepuk pundak Jay dan mengajaknya untuk kembali bekerja begitu juga Jungwon yang menarik Ryujin untuk menyudahi tatapan tajamnya ke arah Jay.
Hana masih mengusap usap lengannya yang tadi bersentuhan dengan cacing itu dia masih merasa ngeri sendiri karena tangannya yang bersentuhan langsung dengan kulit berlendir cacing itu.
Saat hendak kembali bersama yang lain matanya tidak sengaja bertatapan dengan Minji yang menatap nya dengan senyum miring.
" Suka hadiah dari ku? " .
Itulah yang Hana baca dari gerakan bibir Minji yang berucap tanpa suara, Hana mengernyit bingung apa maksud Minji dengan 'hadiah', apakah cacing itu ulahnya pikir Hana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments