Kepala Hana bergerak ke kanan dan ke kiri melihat situasi di sekitar, ini sudah malam dan guru Doyoung sudah memeriksa kamar 15 menit yang lalu tapi sekarang dimana Hana berada?. Yup gadis itu sekarang tengah berada di perkebunan *Primordial*.
Keberadaan Hana disini bukan tanpa sebab tapi untuk memeriksa keadaan kebun milik kelompok mereka, Hana yakin pasti ada sesuatu yang membuat tanaman mereka tiba-tiba layu, dia juga sudah mengeceknya tadi sore dan ternyata memang benar tanaman milik mereka seakan gersang tak pernah di sentuh air.
" Huhh dingin sekali malam ini! ", ujar Hana dengan suara pelan, ia berjalan menuju arah kebun.
" Eeehh?? ", Hana menghentikan langkahnya saat melihat ada yang aneh dengan kebun milik kelompok nya dan kebun milik kelompok Minji.
" Hah, kenapa sekarang jadi baik-baik saja?? ",Hana bingung apalagi saat melihat kebun milik kelompok nya baik-baik saja justru kebun milik kelompok 2 lah yang kosong, Hana menggosok matanya memastikan dia tidak salah lihat.
" Tidak, aku tidak salah lihat! ", ucap Hana jelas-jelas kebun kelompok 2 lah yang sekarang tidak punya tanaman sama sekali. Dan Hana tidak mungkin salah lihat karena setiap kelompok punya penanda jadi dia tidak mungkin salah, kebun kelompok nya sama sekali tidak apa-apa yang bermasalah adalah kebun kelompok Minji.
" Apa ini semacam sihir?? " , ujar Hana sambil berpikir, karena saat siang hari kebun yang rusak itu kebun kelompok 3 tapi kalau dilihat sekarang saat malam hari justru kebun yang rusak adalah kelompok 2.
**Krakk**
" Ehh apa itu?? ", Hana berbalik dan melihat sebuah bayangan hitam melintas di antara pepohonan apel.
" Apakah itu pencuri?? " , ujar Hana dengan suara memelan, Hana menatap arah perginya bayangan itu. Melihat bayangan itu yang ingin keluar dari wilayah *Primordial* membuat Hana langsung bergegas menyusul bayangan hitam itu.
" Aku harus mengikuti bayangan itu, bagaimana kalau itu pencuri?! " ujar Hana langsung berlari.
‧͙⁺˚\*・༓☾ ☽༓・\*˚⁺‧͙
" Jadi sama sekali tidak ada reaksi dari raja Yoongi? ".
Guru Jungkook menggelengkan kepalanya, dia datang ke tempat ini memang tanpa arahan langsung dari raja Yoongi sebagai raja *Demon*.
Joy menghela napas dengan wajah yang menyendu, disaat seperti ini pun raja Yoongi sama sekali tidak peduli dengan nasib nya dan nasib rakyatnya.
" Ratu Joy, anda tenang saja meskipun begitu kami masih akan tetap membantu *Shadow Rest* dan rakyat anda untuk tetap selamat! ", ujar guru Jungkook.
" Terimakasih Jungkook, aku sangat berterima kasih karena para pemimpin ras lain pun tidak pernah tutup mata dengan apa yang terjadi pada wilayah kami! ", guru Jungkook menganggukkan kepalanya sambil mengulas senyum.
" Kalau begitu saya harus pergi sekarang! ", ratu Joy menganggukkan kepalanya setelah itu guru Jungkook pun segera undur diri dari tempat sementara untuk Joy, ratu dari ras *Witch*.
Setelah guru Jungkook pergi, ratu Joy berjalan ke arah jendela menatap ke luar dimana rakyat nya yang sekarang harus tinggal di tempat yang bukan tempat mereka.
" Maaf kan aku semuanya, aku janji kita akan baik-baik saja seperti sebelumnya dan penderitaan kalian tidak akan lama!! ", ujar ratu Joy dengan suara menyendu.
‧͙⁺˚\*・༓☾ ☽༓・\*˚⁺‧͙
Malam semakin larut suasana hutan semakin terasa menyeramkan, Hana masih berjalan menyusuri hutan untuk mencari kemana sosok bayangan hitam yang tadi dia lihat keluar dari *Primordial academy*.
" Ternyata ada pintu yang bisa di lewati dengan mudah untuk keluar dari sana kenapa aku tidak pernah memeriksa? ", ujar Hana bergumam seorang diri.
Saat hendak keluar dari pagar *Primordial* awalnya Hana bingung karena yang ada hanya sebuah pagar besar dan tinggi yang mustahil jika di panjat tapi tidak tahunya dia malah bisa menemukan sebuah pintu keluar di sebuah pohon besar di sana.
" Huuuhh kenapa semakin lama semakin dingin yaa? ", ujar Hana menggosok-gosok telapak tangan nya.
Satu yang Hana tidak tahu saat masuk ke dalam hutan ini, sebelum berada langsung di padang rumput *magic green* ada sebuah sungai yang mengelilingi *Primordial academy* nama sungai itu adalah *Twilight River*.
Sungai ini mengelilingi seluruh area *Primordial academy* memang bukanlah sebuah sungai yang besar tapi sungai *Twilight River* adalah sungai suci di *Magland*. Tempat ini adalah tempat yang tidak sembarangan di lewati karena saat semakin mendekati sungai itu udara yang ada di sekitar sungai itu akan semakin dingin dan berlaku saat malam hari sementara saat siang air sungai itu sangat hangat dan nyaman.
" Shhh huh sosok bayangan itu juga sudah tidak terlihat, apa aku kembali saja?? ", ujar Hana menatap ke arah belakang nya tapi yang ia lihat adalah kegelapan dan pohon-pohon besar yang menjulang tinggi.
Seketika bulu kuduk Hana berdiri menatap hutan lebat itu, sepertinya dirinya sudah tersesat sekarang Hana adalah pengingat yang buruk untuk jalan yang dia lalui, sekarang bagaimana dirinya akan kembali ke *Primordial academy*.
" Bagaimana ini... ibu... aku takut!! ", lirih Hana menatap sekitarnya yang baru ia sadari sangat gelap.
" ***Ternyata kamu disini***~~"
Hana menatap sekitarnya semakin ketakutan tiba-tiba suara seorang perempuan terdengar seperti menggema di hutan itu, pepohonan besar itu bergoyang dan angin jadi lebih kencang.
" ***Aku menantikan pertemuan langsung kitaa***~~"
" SIAPA ITU??? " , Hana menatap sekelilingnya langkahnya semakin mundur, matanya memanas ia takut sekarang.
Angin seakan sedang menandakan bahaya pada dirinya membuat Hana semakin meringis takut dia terus melangkah mundur , sebuah pusaran angin hitam mengelilingi Hana garis di lengannya tiba-tiba bereaksi dan memenuhi tangannya.
" AAAHhhh!! ", Hana menjerit saat tangannya terasa memanas dan sangat sakit, setelahnya gadis itu langsung jatuh pingsan.
Angin yang tadi begitu ribut seketika kembali tenang, pepohonan yang bergoyang langsung berhenti dan semuanya diam bahkan suara-suara hewan-hewan di dalam hutan seketika hilang.
‧͙⁺˚\*・༓☾ ☽༓・\*˚⁺‧͙
Perlahan mata lentik milik Hana mulai terbuka, matanya mengerjap erjap mencoba menyesuaikan nya dengan cahaya yang mengenai matanya.
Hana menatap langit-langit hanya ada atap dengan dedaunan tangan kirinya terasa begitu nyeri, Hana mendudukkan dirinya ternyata dia ada di sebuah kamar ia buru-buru melihat tangannya.
" Hah tandanya tidak papa, lalu kenapa sangat sakit tadi? ", ujar Hana mengelus tanda di lengannya.
" Sudah bangun?? ", Hana menoleh ke arah pintu matanya terbelalak kaget.
" Donghyuck?, kamu?? ".
" Aku menemukan mu terbaring di hutan, sebenarnya apa yang kamu lakukan di tempat itu?? ", ujar Donghyuck dengan wajah datar nya.
" Aaah itu... tadi aku... melihat bayangan hitam keluar dari *primordial academy*! ", ucap Hana menjelaskan kenapa ia memasuki hutan.
Donghyuck terdiam berpikir, mungkin maksud Hana adalah dirinya yang tadi memang sembunyi-sembunyi keluar dari area *Primordial academy*.
" Ceroboh! ", ujar Donghyuck membuat Hana mendelik tajam, kesal lagi-lagi Donghyuck selalu mengatainya. Hana akui dia memang kadang sedikit ceroboh tapi tetap saja apa tidak bisa pemuda di depannya bisa sedikit lebih lembut jika bicara dengan nya.
" Kenapa kamu selalu seperti ini saat bicara dengan ku memang apa sulitnya bicara dengan nada lebih lembut bagaimana pun aku ini kan perempuan! ", ujar Hana dengan bibir mengerucut dan wajah sedih.
Donghyuck melirik Hana, ia menghela napas kemudian mendekati Hana dan menyodorkan selimut yang ia bawa sejak tadi.
" Tempat ini terlalu dingin untukmu! ", ujarnya membuat senyum Hana mengembang, memang sejak tadi dia merasa kedinginan dirinya langsung senang dan tersenyum pada Donghyuck.
" Terimakasih,jika kamu baik seperti ini aku akan senang untuk berteman dengan kamu! ", ujar Hana langsung mengenakan selimut itu menutupi tubuhnya.
Donghyuck masih berwajah datar, entah apa isi dari kepala pemuda *Demon* itu. Tapi mata Donghyuck kini fokus pada senyum di wajah Hana.
" *Jangan percaya pada siapapun Donghyuck*! ", ujar Donghyuck dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments