Elemental | Kekuatan Hana

TENG....TENG....TENG

Suara dentingan lonceng besar yang berada di atas menara asrama berbunyi sebanyak tiga kali yang menandakan para siswa *Primordial* untuk segera tidur. Dan dimana sekarang Hana berada, dia baru saja keluar dari ruang kesehatan bersama Ryujin setelah memeriksa kakinya yang sakit akibat terpeleset tadi.

" Bagaimana bisa kamu jatuh begitu saja, padahal lantainya tidak selicin itu? " tanya Ryujin yang membantu Hana untuk berjalan, Hana sendiri menggelengkan kepalanya tidak tahu yang jelas saat dia melangkah kakinya sudah terpeleset dan lantainya begitu licin.

" Mungkin aku kurang berhati-hati saja, ah iya terimakasih ya sudah mencari ku tadi kalau kamu tidak ke atas entah apa yang akan terjadi padaku sendiri di sana! " ucap Hana merasa sangat berterimakasih atas pertolongan Ryujin.

Gadis vampir itu tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya santai.

" Sama-sama, kita ini kan teman jadi sudah tentunya aku akan membantu!! " ujarnya, Hana menganggukkan kepala setuju dengan hal itu.

" Sudahlah, ayo aku akan antar kekamar mu! " sambung Ryujin membantu Hana untuk berjalan menuju kamar asrama.

Keesokan harinya.

Para siswa sudah berbaris di lapangan Primordial academy seperti yang telah di perintahkan oleh guru yang akan mengajarkan mereka hari ini, guru tampan dengan tubuh atletis yang menjadi pemandangan indah pagi ini, ah tidak tidak Hana menggelengkan kepalanya membuang jauh pikiran itu tapi ia akui guru Jungkook memang yang terbaik sejauh ini.

" Selamat pagi semuanya, hari ini adalah hari yang benar-benar baik aku adalah guru Jungkook yang akan membantu kalian melatih kekuatan elemental kalian! " jelasnya sambil memegang sebuah tongkat di tangannya.

Kalau Hana perhatikan lagi guru Jungkook lebih tepat di sebut sebagai guru olahraga, dari apa yang ia dengar dari cerita Sunoo dan Ryujin pagi ini guru tampan itu adalah seorang Demon, dan tentu saja kekuatan elemental nya adalah elemen cahaya.

" Untuk mempersingkat waktu bagaimana jika kita lihat kemampuan kalian satu persatu, siapa ksatria berani yang akan mengajukan diri sebagai orang pertama?? " tanya guru Jungkook menatap siswa-siswi nya.

Beberapa orang saling melirik, dari belakang dengan gagah seseorang mengajukan diri. Guru Jungkook tersenyum tipis menganggukkan kepalanya dan mempersilahkan siswa laki-laki itu untuk maju.

" Baiklah silahkan Jay! " ujar guru Jungkook mempersilahkan Jay untuk menunjukkan kehebatannya, Jay tersenyum tipis kemudian bersiap dia berdiri di hadapan seluruh siswa lain yang akan menyaksikan kekuatannya.

" Dia siapa? " tanya Hana pada Winter yang berdiri di samping kanannya.

Winter menatap kedepan melihat Jay yang lebih dulu melakukan pemanasan untuk mempersiapkan kekuatannya.

" Aaah dia itu dari ras Dragon sama seperti Mark, mereka adalah sepupu dan dari yang aku dengar mereka tidak terlalu dekat, yaa semacam pertarungan memperebutkan kekuasaan! " jelas Winter, Hana sekali lagi menatap Jay di depan yang dari tangannya muncul bola dengan kekuatan petir seperti yang Mark lakukan kemarin tapi masih dalam skala kecil.

Hana kemudian menoleh ke arah barisan paling depan dimana Mark yang terlihat tenang menatap sepupunya yang sedang memperlihatkan kekuatannya itu, dari yang Hana lihat Mark sepertinya senang melihat Jay di depan sana tidak ada rasa kebencian atau tidak suka dari tatapan nya.

Saat Hana hendak kembali menoleh ke depan matanya tidak sengaja bertemu dengan mata keabu-abuan itu,Donghyuck yang berdiri tepat di samping Mark menatap nya dengan tatapan datar membuat Hana bergidik ngeri kemudian fokus memperhatikan ke depan.

Sudah hampir seluruh siswa yang menunjukkan kekuatan elemental mereka dan sekarang adalah saatnya Hana untuk maju, tapi dia malah mengusap belakang lehernya didepan dia tidak tahu harus melakukan apa.

" Bagaimana aku tahu cara mengeluarkan kekuatan itu, saat itukan dia hanya bereaksi tiba-tiba! " batin Hana.

" Hana apakah kamu hanya akan diam saja?? " tanya guru Jungkook yang sejak tadi menunggu Hana untuk menunjukkan kekuatan elemental nya.

" Emm guru... begini sepertinya... aku... aku tidak punya kekuatan itu! " ujar Hana ragu-ragu sambil tersenyum canggung.

Guru Jungkook mengernyitkan keningnya bahkan siswa yang lain ikut menatap kearah nya bertanya-tanya.

" Pantas saja rasanya dia tidak layak ada disini!! " celetuk seseorang yang membuat Hana menatap ke arahnya.

" Hei Minji jaga ucapan mu!! " seru Hanni dari barisannya menatap gadis Witch yang memutar bola matanya malas saat Hanni menegurnya karena membela Hana.

" Hana kamu bisa mencoba, saya yakin kamu juga punya kekuatan seperti yang lainnya kamu hanya perlu mencoba! " ujar guru Jungkook dengan nada tenang membuat Hana menganggukkan kepalanya.

" Bagaimana caranya? " tanya Hana pada guru Jungkook.

Guru Jungkook mengukir senyum tipis di bibirnya kemudian menyuruh Hana untuk mengulurkan tangannya, siswa lain memerhatikan dengan seksama.

" Ulurkan tangan mu dan buka perlahan-lahan cobalah untuk konsentrasi dan atur semua energi dalam dirimu, fokuskan semuanya pada satu titik dan kumpulkan itu seakan kamu memegangnya di telapak tanganmu!! " jelas guru Jungkook, Hana pun mengangguk dan mengikuti penjelasan guru Jungkook.

Perlahan-lahan ia memejamkan matanya mengulurkan tangan kanannya ke udara dan membuka perlahan-lahan telapak tangannya, ia menarik napas dan menghembuskannya dengan perlahan-lahan mencoba untuk fokus, Hana mulai merasakan ada energi yang menggumpal di telepak tangannya.

Ia membuka matanya perlahan mengintip, bahkan dari barisan siswa beberapa orang ikut memperhatikan dengan penasaran, Hanni sudah berjinjit untuk menatap kedepan apakah Hana akan berhasil, begitupun Ryujin yang harap-harap cemas di tempatnya.

Telapak tangan Hana benar-benar terbuka sekarang ia bisa merasakan hawa dingin mulai menjalar di tangannya dan saat matanya benar-benar terbuka.

tuing...splashh

      

Butiran-butiran salju kecil yang begitu halus jatuh di telapak tangannya kemudian menghilang begitu saja, hanya itu. Hana membulatkan matanya dengan apa yang baru saja ia lihat.

" Guru ada, aku tidak bohong tadi ada!! " seru Hana antusias dengan apa yang baru saja ia lihat dari tangannya muncul butiran salju. Guru Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya, ya dia juga melihat hal itu.

" Yaaa benar kamu memilikinya dan sekarang adalah cara mu untuk memperjelas kekuatan itu, Hana kamu ketinggalan jauh di bandingkan teman-temanmu yang lain jadi aku harap kamu akan segera mengejar, mengerti?!! ".

Hana terdiam sebentar kemudian mengangguk, " baik guru!! " katanya.

" Kembali ke tempat mu! ", ujar guru Jungkook, Hana pun berjalan kembali ke barisannya.

Ryujin, Sunoo, winter dan Hanni menyambut Hana dengan senyum sumringah.

" Kamu melakukannya dengan baik! " ujar Hanni memberikan kedua jempolnya.

" Aku tidak melakukan apa-apa justru kekuatan kalian tadi yang keren!! " ujar Hana.

" Tidak papa namanya saja baru belajar, yang terpenting kamu juga punya kekuatan!! " ujar Ryujin menepuk-nepuk pundak Hana memberikan semangat.

" Cih, kekuatan apa seperti itu hanya butiran salju dan setelah itu menghilang begitu saja benar-benar tidak ada apa-apanya! ", sindir Minji yang menatap tidak suka Hana dan yang lainnya.

" Hei apa masalahmu, kamu ini tidak bisa diam yaa?? " kesal Ryujin menatap tajam Minji.

" Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, teman kalian itu sama sekali tidak berguna dan tidak seharusnya ada disini!! " ujarnya membuat Ryujin mulai terpancing emosi, tapi Winter buru-buru memegangi nya.

" Ryujin sudahlah, jangan ladeni dia!" seru Winter, Hana setuju dengan Winter.

" Biarkan saja, aku saja tidak peduli! " ujarnya menatap Minji sebentar kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke depan.

Ryujin mendengus kesal, dia sekali lagi menatap Minji seolah memberikan peringatan setelah itu kembali memperhatikan guru Jungkook yang menjelaskan di depan sana.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Setelah kelas dengan guru Jungkook berakhir Hana memutuskan untuk berjalan-jalan, teman-temannya sudah istirahat di kamar masing-masing di asrama,sepertinya mereka kelelahan karena terlalu banyak menggunakan energinya untuk pertama kalinya.

Atensi Hana berhenti pada sebuah ruangan yang memiliki pintu lebar dan besar, didepannya ada sebuah patung berukiran yang membentuk seseorang yang tengah membaca, senyum kecil terbit di wajahnya saat mengenali siapa patung itu.

" Ternyata kepala sekolah benar-benar suka membaca ya! " ujarnya, Hana meraih gagang pintu yang terbuat dari akar pohon yang begitu kuat dan keras terasa saat ia memegangnya.

Pintu terbuka, jutaan buku terlihat memenuhi ruangan itu semuanya tersusun dengan rapi di rak-rak yang menjulang tunggi, tempat ini begitu luas dan semuanya berisi buku.

Hana melihat sekeliling, seorang guru ternyata memperhatikan kedatangannya, dan itu adalah guru Yeri yang tengah duduk di salah satu kursi.

" Hana, apa yang membawa mu kemari?? " tanya guru Yeri sembari membereskan buku-buku yang baru selesai di baca.

" Ah aku hanya melihat-lihat guru, dan ternyata ini adalah perpustakaan! " ujar Hana mendekati guru Yeri.

" Begitu yaaa, benar ini adalah perpustakaan Primordial academy tempat untuk mencari tahu banyak hal adalah tempat ini! " ujar guru Yeri sambil tersenyum pada Hana.

" Hehe tentu saja, membaca bisa membuat kita tahu banyak hal bukan! " ujar Hana.

" Iya, oh iya berkeliling lah siapa tahu kamu menemukan sesuatu yang membuat rasa penasaran mu terjawab satu persatu, saya masih harus ke luar ada beberapa urusan! " , guru Yeri segera merapikan buku-buku yang ia pegang ke rak-rak yang ada di bawah kemudian dia pamit dan segera pergi.

Hana melihat seluruh ruangan, dia memutuskan untuk melihat-lihat sebentar. Siapa tahu dia bisa menemukan sesuatu seperti yang guru Yeri katakan.

Saat melihat-lihat buku disana matanya justru menemukan sosok seseorang yang tengah membaca buku di sudut ruangan tepatnya di depan jendela kaca yang mengarah langsung pada pemandangan halaman belakang academy.

" Hei Chenle! " Hana menyapa Chenle yang terlihat sibuk dengan buku ditangan nya, pemuda itu menoleh dan menganggukan kepala.

Hana berjalan mendekat dan duduk di kursi yang ada didepan Chenle.

" Jadi kamu benar-benar suka belajar ya? " tanya Hana yang melihat beberapa buku besar yang sudah ada di atas meja dihadapan Chenle.

" Ya seperti yang kamu lihat membaca membuat aku tahu apa yang sebelumnya tidak aku tahu, dan itu termasuk dengan tempat ini! " ujar Chenle membuat Hana menatapnya dan buku ditangannya bergantian.

" Maksud mu primordial academy? " tanya Hana, Chenle menggeleng.

" Magland! " ujarnya memperbaiki tebakan Hana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!