"Aku tidak akan pernah melepaskanmu gadis pujaan hatiku" janji Alex dalam hati
****************
Siang itu Wulan mengajar sampai jam dua siang, kemudian ia tidak ada jadwal mengajar lagi. Ia pun meminta izin pulang kepada guru piket.
Wulan pun berjalan ke halte di seberang gerbang sekolah. Ia pun mengambil ponselnya dan mengabari Irene bahwa ia telah bekerja di SMA Xander Loyalti 3.
Tak lama ponsel Wulan bergetar
"Halo irene"
"Loe dimana ?" tanya Irene
"Ini lagi dihalte nunggu angkot" jawab Wulan
"Ntar malam jam tujuh gue jemput ya, kita makan di cafe baru" ajak Irene
"Ok" jawab Wulan
Kemudian panggilan pun terputus.
Suasana siang itu sangat terik, ia sudah merasa kehausan. Sudah sekitar 15 menit Wulan menunggu tapi tidak ada kendaraan umum yang lewat.
Tanpa sengaja Wulan melihat ke gerbang sekolah, ada mobil sedan berwarna hitam keluar dari gerbang.
"Mobil yang terlihat mewah, pasti keluaran terbaru" gumam Wulan kagum
Mobil menyeberang jalan dan berbelok ke arah halte tempat ia duduk. Kemudian mobil tersebut berhenti dan turun lah seorang murid berseragam SMA.
"Ibuk mau pulang ?" tanya Alex
Wulan terpaku, rupanya Alex yang ada dimobil tersebut. Melihat Alex, tiba-tiba wajahnya merona karna ingat perlakuan anak itu saat ditaman. Ia merasa grogi dan panas dingin
"Saya antar ya buk" ucap Alex melihat Wulan yang masih diam
"Tidak usah" jawab Wulan yang berusaha menenangkan debaran jantungnya
Tiba-tiba Alex menarik tangan Wulan dan mendorong nya masuk ke dalam mobil
"Alex apa-apa an ini ?" kaget Wulan
"Saya cuma mau antar ibuk pulang, jalan jack" ujar Alex pada asistennya
Kemudian mobil pun berjalan dengan kecepatan sedang.
Wulan yang baru duduk merasakan hawa mobil yang sejuk dan beraroma lembut dengan kursi penumpang yang sangat empuk dan nyaman. Wulan merasa seperti duduk di atas kasur springbed yang mahal. Wulan yakin parfum mobil yang digunakan juga mahal karna aroma nya terasa berbeda di penciuman Wulan dan tidak membuatnya mabuk. Tidak seperti parfum mobil merek s***la aroma jeruk.
Aduhhh....membayangkannya saja Wulan sudah mual. Wulan pernah menaiki travel yang memakai parfum aroma jeruk tersebut, bukan hanya satu tapi ada empat parfum dimobil. Ia muntah selama perjalanan.
"Dimana alamat rumah nya buk ?" tanya Alex memecah keheningan
"Ikuti saja jalan besar ini, sampai di simpang Adinegoro belok kanan, ketemu simpang tiga belok kiri lalu lurus saja sampai di tugu melati" jawab Wulan
Jack mengangguk mengerti saat mendengar arahan Wulan
"Apa ibuk sudah punya pacar ?" tanya Alex to the point
"Rahasia" jawab Wulan, ia tidak menyangka jika Alex anaknya benar-benar berani.
Alex sedikit kecewa dengan jawaban Wulan.
"Yang penting belum nikah kan buk ?" cengir Alex
Wulan geleng-geleng kepala. Sungguh ia tak habis pikir kalau Alex tumbuh menjadi anak yang berjiwa nekad dan berani lebih tepatnya mesum.
Ia ingat sudah empat kali Alex memeluknya walaupun yang dua kali terjadi karena tabrakan yang tidak di sengaja. Alex juga berani membelai pipinya.
Tiba-tiba Wulan berpikir apa anak ini playboy ya. Apa ia juga melakukan hal yang sama pada banyak perempuan. Memikirkannya saja membuat Wulan kesal.
Tak lama kemudian, Wulan melihat tugu melati.
"Stop Alex, ibuk turun disini saja ya" kata Wulan
"Rumah ibuk yang mana ? Tanya Alex
"Rumah ibuk masuk kedalam gang itu" tunjuk Wulan
"Lanjut jalan Jack" perintah Alex
"Baik tuan" jawab Jack
"Tidak usah Alex, turunkan ibuk di sini saja" tegas Wulan
"Saya mau antar sampai didepan rumah"
"Tapi Alex....."
Cuupppp....Tiba-tiba Alex mencium pipi Wulan
Wulan benar-benar kaget dan terbengong sampai ia tak bisa berkata-kata.
"Tolong tunjukkan rumah ibuk atau mau saya cium lagi ?" goda Alex sambil menaik turunkan alisnya
"Alex...." pekik Wulan
"Kamu benar-benar ya" kesal Wulan
Saat Alex akan kembali mencium pipi Wulan, dengan cepat ia halangi menggunakan tas nya.
"Baiklah....baiklah Alex, lurus saja rumah ibuk paling ujung pas disebelah warung bakso" pasrah Wulan
Alex kemudian duduk kembali menghadap kedepan dan tersenyum penuh kemenangan
"Huuffttt....dasar pemaksa" cemberut Wulan
"Alex mesum" batin nya
Tak lama mobil pun sampai di depan rumah Wulan. Rumah yang sederhana tidak terlalu luas dengan cat dinding warna putih yang sudah pudar. Dihalaman rumahnya banyak terdapat polibag berisi tanaman terong, tomat dan cabe.
Sebelum Wulan turun, Alex sudah lebih dulu turun dan berjalan mengitari mobil kemudian membuka kan pintu untuk Wulan.
"Silahkan ibuk cantik" goda Alex
Wulan pun turun tanpa meladeni ocehan Alex. Sungguh tenaga nya telah habis menghadapi berbagai kejutan yang diberikan Alex.
"Terima kasih" ucap Wulan
"Saya gak di tawari mampir buk ?" oceh Alex lagi
"Kapan-kapan ya, ibuk capek mau istirahat" Wulan menjawab dengan lemah. Ia sangat merasa haus dan lapar
"Janji ya buk"
"Iya"
Akhirnya Alex pun berlalu dengan senyum menghiasi wajah tampan nya.
"Kok Irene gak disuruh masuk nak ?" tanya ibu yang mendengar suara mobil. Ibu kira Wulan di antar Irene.
Saat masih kuliah, Irene sering mengantarkan Wulan pulang terutama saat Wulan ada kegiatan kampus sampai malam hari. Ibu Retno sangat bersyukur anaknya memiliki teman seperti Irene.
"Tadi pulang sama teman disekolah bu" bohong Wulan. Ia tidak mau ibu tahu soal Alex.
"Ooo...ya sudah, sana ganti baju dan makan"
"Baik bu" patuh Wulan
🌹🌹🌹
Malam hari nya, Irene dan Wulan telah sampai di cafe yang bernama secret cafe by brian. Cafe ini sedang hits dan naik daun di kawula anak muda.
Saat memasuki cafe, nuansa vintage terasa kuat. Mulai dari dekorasi meja dan kursi yang terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Peralatan makan dari bahan kanso. Lukisan-lukisan di dinding. Banyak sekali spot foto yang instagrammable indoor maupun outdoor.
Setelah memesan makanan dan membayarnya, mereka memilih duduk di meja bagian luar dekat rumpun bunga kertas yang berwarna warni.
"Makasih ya Ren udah traktir gue lagi" ucap Wulan. Selama mereka bersahabat, Irene yang selalu mentraktir Wulan jika makan di cafe atau restoran.
"Nanti kalau gue gajian gantian gue yang bayar ya" senyum Wulan
"Beres" balas Irene sambil mengacungkan jempol
"Ceritain donk pengalaman mengajarnya, Apa ada guru atau murid yang tampan ?" tanya Irene sumringah
Mendengar pertanyaan Irene, Wulan langsung teringat pada Alex, lebih tepatnya Alex mesum. ia segera menggeleng-gelengkan kepala nya berusaha menghalau senyuman Alex yang menawan.
"Ada apa ?" kepo Irene melihat wajah Wulan yang merona
"Loe masih ingat gak anak yang pernah gue ceritakan waktu kita kelas xi SMA ?" tanya Wulan
Irene berpikir sebentar
"Ooo....si Alex" jawab Irene
"Yup...loe tau gak kalau anak itu adalah murid yang gue ajar disekolah ?"
"Whaattt....?" kaget Irene
"Trusss gimana keadaannya ? Gue ingat loe terus menangis setiap hari gara-gara mikirin tuch anak. Apa sekarang dia berwajah ganteng dan tampan ?" tanya Irene penasaran
Wulan pun akhirnya menceritakan semua yang ia alami sejak pertemuannya dengan Alex. Irene yang mendengarnya pun dibuat melongo.
"Wahhh...berani banget tuch anak, tenang aja kalau dia macam-macam lagi lapor gue Lan, biar gue hajar tu bocah" sungut Irene
Wulan pun tersenyum mengangguk.
"O ya, nanti pilih makanan buat ibu ya Lan, dibungkus sekalian buat kamu juga dirumah" ujar Irene
"Gak usah Ren, ibu udah makan malam dirumah" tolak Wulan
"Gak ada cerita nolak, pokoknya gue traktir malam ini, mau bungkus banyak pun gak masalah" paksa Irene
"Ada apa sech Ren ? Loe dapat lotre ya ?" tanya Wulan
"Tepat sekali....loe tau gak perusahaan Xander Loyalty corporation ?" tanya Irene berapi-api
"Tau" jawab Wulan
Siapa yang gak kenal perusahaan tersebut. Perusahaan berskala internasional yang menaungi puluhan anak cabang perusahaannya baik didalam negri maupun diluar negri.
Perusahaan ini bergerak di berbagai sektor. Mulai dari sektor makanan, minuman, infrastruktur, fashion, perhotelan dan lain-lain.
"Gue baru tanda tangan kontrak kerja sama dengan mereka tadi siang, kontraknya gede banget" ucap Irene
"Udah satu tahun ini perusahaan papa berusaha menawarkan kerja sama dan baru hari ini terwujud" lanjut Irene semangat
"Selamat ya Ren" bahagia Wulan sambil memeluk Irene
"Makanya pesan makanan yang banyak ya, soalnya gue lagi bahagia banget nech" tawar Irene lagi
Wulan pun kembali tersenyum. Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Irene kembali bercerita tentang pekerjaan nya dikantor sambil menikmati makanannya.
Jika sudah bersama seperti ini, semua topik seakan tidak pernah habis buat dibahas oleh mereka berdua. Ada saja yang menjadi bahan pembicaraan bahkan merembet pada gosip para artis.
Mata Wulan tiba-tiba menangkap pandangan yang membuatnya kurang nyaman. Awalnya ia berusaha mengabaikan tapi sudut matanya tanpa sengaja terus melihat kejadian mesum tersebut.
"Ren, loe lihat gak kejadian didepan ?" bisik Wulan.
Ia takut juga jika suaranya sampai terdengar oleh sepasang muda mudi yang sedang asyk saling meraba dan membelit lidah.
Irene menajamkan pandangannya. Posisi pasangan kekasih itu sedang duduk dikursi yang memang terlindung oleh pohon bonsai setinggi duduk orang dewasa.
Walaupun tertutup bonsai, tapi dari arah meja Irene dan Wulan kegiatan panas mereka tetap terlihat dengan jelas.
Di depan sana sang pria mulai meremas dan memilin gundukan kenyal si wanita dari luar baju. Bibirnya turun mencium dan menjelajahi leher. Kemudian tangan nya masuk kedalam baju si wanita dan meremas kembali gundukan tersebut dengan semangat 45.
Irene yang jengah melihat pemandangan tersebut, mengambil potongan daging ayam di piring, lalu melemparkannya kepada pasangan mesum tersebut.
Taaak....tepat mengenai kepala si wanita
Mereka berdua terkejut dan sontak berdiri berjalan meninggalkan meja mereka.
Wulan dan Irene tertawa cekikikan sambil menutup mulut mereka. Akhirnya mereka bernafas lega bisa terlepas dari tontonan adegan dewasa.
"Hahahahaaa....rasain loe, sewa kamar sana" teriak Irene
"Padahal cowoknya ganteng juga tuch" gumam Irene
Mereka pun kembali melanjutkan bergosip ria tentang kejadian barusan.
🌹🌹🌹
Pukul sepuluh Wulan telah sampai dirumahnya. Ia membersihkan diri, mengganti baju dengan baju kebesarannya yaitu daster. Walaupun ia masih gadis belum emak-emak, bagi Wulan daster adalah baju paling nyaman dirumah.
Wulan pun segera merebahkan diri dikasur nya. Saat ia mulai memejamkan mata, tiba-tiba hp nya bergetar.
Dengan rasa malas Wulan mengambil hp nya dan dilayar terlihat nomor baru tengah memanggil. Wulan mengerutkan keningnya.
"Siapa ya ?" pikir Wulan
Ia membiarkannya, akhirnya panggilan pun berhenti. Hanya dalam hitungan detik, panggilan pun kembali muncul.
Wulan akhirnya mengangkatnya
"Halo"
"Malam ibuk" ucap suara diseberang sana
"Siapa ini ?" tanya Wulan, ia merasa kenal dengan suara itu
"Sudah lupa kah dengan suara ku ?" sendu Alex. Tanpa sadar ia menyebut dirinya aku bukan saya.
"Alex... ?" tanya Wulan ragu
Di seberang sana, Alex mengulum senyum. Sejak bertemu Wulan tanpa sadar keceriaan Alex perlahan kembali
"Syukurlah ibuk ingat, kenapa belum tidur buk ?" tanya Alex yang melihat jam sudah pukul setengah sebelas malam
"Ini mau tidur tapi kamu malah telpon" sungut Wulan
"Hehehe....jangan lupa simpan nomor hp saya buk" ingat Alex
"Baik...ibuk tutup ya, udah ngantuk nech" jawab Wulan, tanpa menunggu jawaban Alex segera memutuskan sambungan telepon. Wulan pun segera berselancar ke alam mimpi. Ia benar-benar sangat mengantuk.
Diseberang sana, Alex menghela nafas dalam. Ia masih berada dikantor nya dan baru menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak. Ia menelpon Wulan karna sangat merindukannya. Tapi pembicaraan yang sangat singkat membuat rindunya belum terobati.
Tidak mungkin ia menelpon kembali. Ia takut mengganggu tidur sang pujaan hati. Akhirnya Alex hanya mengirimkan pesan chat lewat aplikasi berwarna hijau dan berharap pagi segera datang.
"Selamat malam buk cantik, tidur yang nyenyak dan mimpikan aku ya 💐" tulis Alex di iringi emote seikat bunga.
Pesan pun terkirim dan ceklis dua abu-abu, tanda sang penerima belum membaca nya.
Alex pun meletakkan hp nya di atas meja. Hp tersebut merupakan hp edisi terbatas dan paling mahal di series nya.
Alex merasa sangat lelah. Menjalani dua peran tidaklah mudah. Dari siang setelah mengantar Wulan ke rumahnya, ia langsung menuju ke kantor Xander Loyalty corporation dengan menggunakan setelan baju kerja lengkap dengan jas nya, tak lupa ia menggunakan masker.
Sebagai seorang murid SMA, Alex juga merupakan CEO sekaligus pemilik perusahaan Xander Loyalty corporation. Nama Xander sangat terkenal dikalangan para pebisnis. Alex memilih menggunakan nama Xander untuk menutupi jati diri dan wajah nya di khalayak ramai. Dikarenakan statusnya yang masih SMA. Ia tidak mau lawan meremehkan kemampuannya hanya karna ia masih anak sekolah.
Tidak ada yang tau siapa CEO sebenarnya dari perusahaan tersebut. Para rekan bisnis hanya berurusan dengan assisten CEO yang bernama Jack, bahkan Jack pun menggunakan masker. Jadi tidak ada yang tau wajah kedua petinggi Xander Loyalty corporation. Mereka menutup rapat identitas masing-masing.
Sesaat kemudian masuk asisten Alex yang bernama Jack.
"Tuan sudah malam, apa tuan akan tidur di mansion utama ?" tanya Jack
"Aku tidur di hotel saja seperti biasa" jawab Alex
"Tapi tuan besar berpesan agar tuan tidur di mansion malam ini" Jack mengingatkan
"Tidak Jack, tidur dihotel saja" tegas Alex
"Baik tuan" angguk Jack patuh
Hubungan Alex dan papa nya tidak pernah harmonis lagi semenjak kematian sang mama. Alex selalu menghindar dan lebih memilih keluar dari mansion utama demi menjauhi papa dan selingkuhannya.
Alex tinggal di hotel Royal Loyalty. Hotel bintang lima yang merupakan salah satu hotel milik Alex. Ia tinggal disini karna lokasi hotel yang sangat dekat dengan kantor nya. Hanya berseberangan jalan saja. Jadi ia tidak banyak membuang waktu antara kantor, tempat tinggal dan sekolahnya.
Ia muak melihat papa dan wanita ular itu. Karena penghianatan mereka, ia harus kehilangan wanita yang paling ia sayang.
Alex pun berjanji dalam hati, jika menikah nanti ia akan setia sampai mati pada istrinya. Ia akan menjaga mereka dengan nyawa nya dan tidak mau anaknya kelak merasakan luka seperti yang ia alami sekarang. Rasanya sangat menyakitkan sampai ingin bunuh diri. Beruntung ia bertemu dengan Wulan gadis yang berhasil mengangkatnya dari jurang keputus-asaan.
🌹🌹🌹
Pagi pun menjelang. Wulan sudah bersiap-siap berangkat ke sekolah. Setelah mencium tangan sang ibu, Wulan pun berjalan menuju halaman.
Ia pun kaget melihat ada mobil yang telah berdiri didepan rumahnya.
"Itu kan....." Wulan terkesima
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
KaylaKesya
Keren Thor terbaek👍😇 ❤️ critanya 👍 suka bget..lanjut bekarya Thor💪semangat
2024-10-07
1
Sulaiman Efendy
WAHHHH, MSH SMA SDH CEO....
2024-08-26
1
Sulaiman Efendy
PRUSAHAAN ALEX TUH..
2024-08-26
2