"Kamu....." Wulan terperangah saat melihat sang penabrak. Tiba-tiba saja debar jantungnya kembali bertalu kencang.
"Maaf.......ibuk tidak apa-apa ?" Alex bertanya dengan wajah yang khawatir sambil tetap memegang pinggang Wulan
Wulan tidak menjawabnya karna ia terpaku menatap Alex
"Mengapa ia berkali-kali lipat sangat gagah dan tampan jika dilihat dari dekat begini ? Dan aroma tubuh nya sangat maskulin dan jantan" batin Wulan yang kaget dengan pikiran erotisnya
"Haduuhhh....kenapa tiba-tiba otakku tidak senonoh sech ?" batin Wulan lagi dan ia juga belum sadar sedang berada dalam pelukan Alex yang membuatnya nyaman
"Ibuk apa ada yang sakit ?" cemas Alex karna Wulan masih terdiam memandangnya
Wulan tersadar dan segera menarik tubuhnya sambil menetralkan detak jantung yang kencang
"Ibuk baik-baik saja Lex" jawab Wulan sambil tersenyum manis
Lagi-lagi Alex termenung karna senyuman itu sungguh ia rindukan. Ia yakin gadis ini adalah Nawang Wulan yang ia cari.
"Alex, ibuk permisi ya" ujar Wulan sambil melangkahkan kaki menjauhi Alex
"Tunggu buk" reflek Alex memegang tangan Wulan, dan Wulan pun membiarkan nya
"Ada apa ?"
"Bisa kita bicara sebentar ?"
"Bukankah kamu masih belajar Lex ? Sana masuk kelas dulu, jangan keluyuran di jam pelajaran" jawab Wulan
"Baiklah buk, tapi jam istirahat nanti bisa kita bicara buk ?" tatap Alex penuh harap
"Ok...tidak masalah, temui ibuk diperpustakaan" jawab Wulan
"Siap buk" ujar Alex sumringah
Ia segera kembali ke kelas dengan hati berbunga-bunga dan senyum yang masih melekat diwajahnya.
Wulan pun segera menuju perpustakaan dengan hati yang penasaran, apa yang ingin dibicarakan Alex.
Sampai di dalam kelas, Alex hanya melihat teman-temannya saja. Ia segera duduk dikursi nya dengan senyum yang masih awet diwajah. Hal ini membuat teman Alex heran karna selama ini ia tidak pernah tersenyum satu kali pun.
Eve semakin terpesona karna wajah Alex semakin tampan saat ia tersenyum. Kesempatan ini tidak di sia-sia kan Eve, ia menggeser kursinya ke dekat Alex dan segera memeluk Alex dengan erat.
"Ganteng banget sech pacar aku kalau lagi senyum" ujar Eve dengan PD nya (percaya diri)
Sontak senyum Alex menghilang dan segera mendorong tubuh Eve dari nya.
"Aku bukan pacar kamu Eve" ucap Alex dengan penuh penekanan, ia tidak mau sampai tersebar berita yang aneh-aneh tentang dirinya dan Eve.
Eve seorang gadis yang sangat terobsesi pada Alex. Ia menyukainya sejak kelas xi. Saat itu Eve baru saja pindah dari sekolah luar negri. Eve ikut tinggal di indonesia karna perusahaan orang tua nya juga ada di indonesia.
Saat pertama melihat Alex yang sekelas dengan nya, ia langsung jatuh cinta. Segala cara ia lakukan agar Alex menerima cintanya tapi Alex selalu menolak dengan tegas.
Disekolah tersebut banyak sekali murid perempuan yang menyukai Alex bahkan mengidolakan nya, tapi mereka yang ketahuan menyukai Alex akan di beri peringatan oleh Eve bersama dengan geng nya.
Eve memiliki geng yang bernama BEAUTY sesuai dengan awalan nama masing-masing anggota :
B - bella
E - eve
A - angelline
U - uwi
TY - tary
Dan Eve sebagai ketua nya
Mereka akan membuli dan menyerang anak perempuan yang masih ngotot menyukai Alex. Bahkan ada yang sampai masuk rumah sakit. Tapi semua nya tidak ada yang diproses karna orang tua Eve adalah salah satu donatur terbesar di sekolah tersebut, selain itu orang tua Eve juga sangat bertanggung jawab dalam mengobati dan memberikan ganti rugi jika ada korban.
Akhirnya tidak ada yang berani mendekati Alex dan mereka hanya menyukai nya dalam diam.
Sebenarnya hal ini juga menguntungkan bagi Alex karna ia tidak perlu repot mengurusi para fans nya yang membuatnya tidak nyaman.
Sebelum kedatangan Eve, banyak sekali yang mengirimi nya bunga, coklat, surat, kue dan barang-barang lain yang datangnya setiap hari. Hal ini sangat merepotkan bagi Alex. Padahal Alex sudah tegas menolak.
Begitupun dengan Eve, Alex juga sudah tegas dan selalu menolaknya tapi Eve adalah gadis yang keras kepala. Ia bahkan memberi tahu semua orang kalau Alex adalah kekasihnya.
Alex pun membalas Eve dengan membuat benteng tinggi di antara mereka. Perhatian sekecil apapun tidak mau ia berikan walaupun sebagai teman.
Pernah Eve berpura-pura pingsan saat kelas mereka sedang berkarya wisata ke kota J agar Alex mau menggendongnya. tapi Alex tidak peduli. Ia bahkan berlalu meninggalkan Eve dijalan.
Pernah juga Eve memberikan minuman kepada Alex yang sedang bertanding basket mewakili sekolah, tapi Alex tidak mengambilnya.
Eve juga pernah berpura-pura kecelakaan agar Alex ikut datang menjenguk kerumah sakit bersama guru dan teman kelasnya. Ada juga ia berpura-pura demam selama seminggu dan akhirnya wali kelas dan teman-teman menjenguk juga ke rumah. Ulang tahun Eve juga begitu. Tak ada satupun yang Alex datangi.
Alex benar-benar menganggap Eve seperti tidak ada. Ia tidak ingin Eve besar kepala. Sedang sudah ditolak saja, Eve tetap ngotot mengakui ia pacarnya, apa lagi diberi perhatian bisa repot Alex dibuatnya.
Tidak lama masuklah guru kedalam kelas
"Sudah siap mengerjakan latihannya ?" ujar buk Nia yang mengajar pelajaran matematika
"Belum buk, kasih kami tambahan waktu buk" ujar Samy. Samy adalah murid teladan didalam kelas.
"Baiklah....kerjakan sampai bel istirahat berbunyi ya" jawab Nia
"Baik buk...."
Tak lama bel istirahat pun berbunyi. Alex segera keluar kelas sebelum Eve mengikuti nya.
Dengan langkah yang panjang dan setengah berlari, Alex akhirnya sampai diperpustakaan. Gedung dengan tiga lantai tersebut terlihat kokoh berdiri dengan berisikan berbagai macam buku penunjang pelajaran di sekolah.
Alex kemudian memasuki lantai pertama. Ia mulai memperhatikan keseluruh ruangan. Lantai pertama ternyata tidak menemukan Wulan disana. Alex naik ke lantai dua menggunakan lift.
Sesampainya di lantai dua kembali ia menjelajahi ruangan yang penuh dengan rak-rak buku berjejer. Ia melangkah pelan dan mulai mencari ke setiap lorong rak. Akhirnya ia melihat Wulan sedang berdiri di rak paling ujung didekat dinding.
"Buk...maaf menunggu lama, bel istirahat baru berbunyi" ujar Alex
Wulan pun tersenyum
"Gak apa-apa Alex, apa yang mau dibicarakan ?" tanya Wulan to the point
"Sebaiknya kita bicara ditaman aja buk, bagaimana ? Kalau disini takut mengganggu yang lain" jawab Alex
"Baiklah"
Mereka pun menuju ke taman. Alex bersikap sangat sopan. Ia membukakan pintu untuk Wulan. Ia selalu mendahulukan Wulan dan melangkah setelah Wulan.
Sikap yang ditunjukkan Alex membuat Wulan semakin menyukai anak ini.
Setelah sampai ditaman, Alex dan Wulan duduk disebuah kursi yang berada dibawah pohon yang rindang terlindung dari panas matahari.
"Ibuk mau minum apa ?" tanya Alex
"Gak usah Lex, kantin kan lumayan jauh, nanti keburu habis waktu istirahatnya" tolak Wulan
"Ada Angga yang sudah standby dikantin buk, nanti dia yang mengantar pesanan kita kesini. Kalau jus pokat ibuk mau ya ?" tawar Alex bersikeras
"Terserah kamu Lex" pasrah Wulan
"Ada apa Lex ? Apa yang mau kamu sampaikan ?" lanjut Wulan
Alex menghela nafas dalam-dalam dan mengumpulkan keberaniannya
"Maaf ya buk kalau pertemuan kita selalu di awali dengan kecelakaan bahkan sudah tiga kali" senyum Alex
"Maksudnya...?" Wulan bingung dan berpikir
"Tunggu....bukannya kami sudah dua kali bertabrakan ya ? Apa itu yang dimaksud Alex, tapi yang satu kali lagi kapan ?" batin Wulan
"Sudah dua kali saya tidak sengaja menabrak ibuk" jawab Alex
"Iya, lalu yang satu lagi kapan ?" ucap Wulan bingung
"Coba ibuk pikir lagi, apa tidak ingat dengan saya buk ?" pancing Alex
Ingatan Wulan kembali berkelana ke masa lalu. Ia ingat sekitar enam tahun yang lalu, ia bertemu dengan seorang anak yang mengalami kecelakaan dan namanya juga Alex.
"Apa dia anak itu ?" batin Wulan
"Apa kamu Alex anak yang pernah mengalami kecelakaan enam tahun yang lalu ?" tanya Wulan
Akhirnya Alex tersenyum, Wulan ternyata mengingatnya
"Iya buk" jawab Alex dengan tatapan rindu
"Jadi benar dia Alex si adik kecil yang pernah ayah selamatkan dulu" batin Wulan terkejut sambil menutup mulutnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussukses
2024-07-26
3
Cah Dangsambuh
ooo si ade kecil
2024-07-24
1