"Masa bu Retno gak tau kalau Wulan tiap hari naik mobil mewah, saya aja tau dan pernah lihat Wulan sama laki-laki dimobil itu lagi ciuman" Ketus bu Juleha dengan nada suara yang mulai tinggi.
"Apa......?" ibu kaget
"Kenapa ibuk-ibuk jadi pada salah paham ? yang antar Wulan itu teman sesama mengajar disekolah" ucap bu Retno meluruskan
"Halah...gak mungkin mereka teman" ujar bu Juleha geram. Ia memang iri pada kecantikan Wulan.
"Sudah...sudah...jangan pada ngegosip ibuk-ibuk, gak baik" lerai bu Slamet
"Ini mba wadah kue nya dan ini uangnya lima puluh ribu, kue nya laris manis, pagi tadi ada yang borong" ucap bu Slamet sambil memberikan wadah kue dan uang
"Alhamdulillah" bu Retno menerima dengan senyum lebar. Ia pun segera berlalu meninggalkan para ibu-ibu tukang gosip. Ia jadi kepikiran tentang ucapan mereka tadi.
🌹🌹🌹
Rapat berjalan dengan lancar dan diputuskan bahwa kelas XII akan mengadakan karya wisata ke daerah Bandung yaitu Observatorium Bosscha dan kebun teh yang ada di daerah sana. Kegiatan akan diadakan dua minggu lagi.
Perwakilan orang tua juga setuju dan tidak keberatan dengan biaya yang akan dikeluarkan karna mereka semua merupakan orang yang berada.
Para guru membubarkan diri pukul 17.00. Wulan dan Silvi berjalan keparkiran. Suasana sekolah sudah sepi.
"Aku antar ya Lan" ujar Silvi yang mengendarai motor matic merek Ya***a keluaran terbaru
Wulan menggeleng, ia sudah berjanji pada Alex akan pulang bersama nya.
"Duluan deh sil, aku udah janji dijemput teman" bohong Wulan
"Ok, aku duluan ya" Silvi pun melaju menjauh.
Tak lama kemudian, mobil Alex pun datang. Di dalam mobil Wulan benar-benar gugup. Ini pertama kali nya ia melihat Alex tidak menggunakan baju seragam.
Alex memakai baju kemeja biru muda dengan dasi navi bergaris-garis silver, jas warna navi dan celana dasar senada. Ketampanan nya jangan ditanya, Wulan pun sangat terpesona. Sementara Alex masih sibuk mengutak-atik tabletnya.
Wulan heran bagaimana Alex bisa memakai pakaian kantoran. Ia ingin bertanya tapi melihat Alex yang sangat serius, ia hanya diam.
Alex baru tersadar setelah mobil berhenti didepan rumah Wulan.
"Aku turun dulu, makasih banyak ya" ucap Wulan dan hendak membuka pintu mobil
"Tunggu.... maafkan aku sibuk sendiri, kamu tidak marahkan ?" tanya Alex merasa bersalah sambil menggenggam tangan Wulan erat.
"Tidak apa-apa, kau pasti sangat sibuk, jika tidak sempat jangan jemput aku, aku bisa pulang sendiri" jawab Wulan mengerti
"Kamu marah ya ?" tanya Alex dengan wajah bersalah
"Enggak...gak marah" jawab Wulan dengan senyum sepenuh hati. Ia kemudian mencium pipi Alex dengan lembut.
Alex tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia menarik tengkuk Wulan dan menciumnya dengan bersemangat. Wulan kaget, ia berusaha melepas tapi Alex menahannya.
"Alex...malu sama Jack" ucap Wulan dengan wajah merah
"Jangan pedulikan Jack sayang" ucap Alex sambil mengusap bibir Wulan.
Ibu Retno tengah mengintip dari balik tirai jendela. Saat Wulan membuka pintu, ia melihat ada pria yang duduk di dalam mobil. Ia menghela nafasnya.
"Apa gosip itu benar ?"
Wulan baru masuk kedalam rumah setelah mobil Alex menghilang.
"Wulan, baru pulang nak ? Ini udah sore" tanya ibu lembut
"Iya bu, tadi ada rapat disekolah" jawab Wulan lesu, ia benar-benar letih dan butuh istirahat
"Duduk dulu sebentar nak, ada yang mau ibu tanyakan"
"Ada apa bu ?" Wulan pun duduk di kursi didekat ibu
"Tadi siapa yang antar ? Jawab yang jujur" tanya ibu serius
Wulan pun tercekat, ia tiba-tiba merasa gugup
"Tadi teman yang antar bu" bohong Wulan, ia belum punya keberanian, sungguh status Alex yang masih anak SMA membuatnya harus menahan diri. Paling tidak setelah Alex lulus baru ia akan perkenalkan pada ibu.
"Jangan bohong Wulan, tadi ibu lihat ada laki-laki didalam mobil, siapa dia ?" desak ibu
"Teman sesama mengajar bu, Wulan tidak bohong" ia bersikeras. Ada rasa bersalah dalam hatinya.
"Besok dan seterusnya tidak usah lagi diantar sama teman kamu Wulan, pakai saja motor bapak untuk kesekolah" ibu pun tak memperpanjang lagi, ia memilih percaya putri nya tidak seperti yang digosipkan.
"Kenapa bu ?"
"Para tetangga sudah bergosip yang tidak-tidak, mereka pikir kamu di antar lelaki hidung belang"
"Astagfirullah, Wulan tidak seperti itu bu" bantah Wulan
"Ibu malu nak" ibu mulai menangis
"Baiklah bu" ucap Wulan tertunduk lesu
Wulan kembali kekamar dengan perasaan campur aduk. Setelah dikamar Ia pun menelpon Alex.
"Alex, mulai besok tidak usah jemput aku ya, aku berangkat sendiri saja" ucap Wulan
"Kenapa sayang ?" tanya Alex diseberang sana
"Ibu-ibu disini sudah bergosip yang tidak baik tentang kita"
"Jangan didengarkan, nanti juga hilang sendiri"
"Tidak bisa Alex, ibu-ibu disini sangat suka bergunjing, aku takut gosipnya bertambah besar dan bisa mengundang kemarahan warga. Tolong mengertilah" terang Wulan dengan cemas.
Alex menghembuskan nafasnya pelan.
"Baiklah sayang" Alex mengerti
🌹🌹🌹
Esok pagi Wulan sedang menunggu angkot dihalte tempat biasa. Wulan yang sedang termenung dikagetkan oleh suara klakson seseorang.
"Wulan, mau kesekolah ya ?" tanya Silvi
"Iya Sil, ini lagi nunggu angkot"
"Ayo bareng, aku juga mau kesekolah"
Wulan tersenyum, ia pun berboncengan dengan Silvi.
Hari ini jadwal Wulan masuk dikelas Alex. Selama pembelajaran berlangsung, Alex tak berhenti memandangnya. Wulan berusaha menahan debaran jantungnya yang bertalu-talu kencang. Interaksi keduanya tak lepas dari perhatian Eve. Ia sangat kesal.
Saat jam pelajaran usai Wulan bernafas lega, tiba-tiba handphone nya bergetar.
Ada chat dari aplikasi hijau
"Aku kangen sayang" pesan Alex
Wulan kemudian melihat ke arah Alex. Ia berusaha memasang wajah datar.
Saat sampai diruang guru, situasi sedang riuh dan ramai. Para guru sedang bergosip dengan heboh.
"Ada apa Sil ? Kok rame ya ?" Wulan penasaran
"Pak Yudha ditangkap polisi Wulan" ujar Silvi berapi-api
"Ia ditangkap atas tuduhan pemerkosaan dan penggelapan dana sekolah"
"Hah....serius Sil ?" tanya Wulan tidak percaya
"Ia, kabarnya yang dia perkosa adalah tetangganya janda beranak dua"
Wulan melongo, sungguh kabar yang mengagetkan. Ia diam-diam bersyukur dalam hati. Akhirnya bisa bernafas lega dan tidak was-was lagi disekolah.
🌹🌹🌹
Ibu sedang berada dipasar. Seperti biasa ia membeli keperluan untuk berjualan besok. Setibanya dipasar ia melihat sebuah stand sangat ramai dikelilingi orang-orang.
"Mba Retno, sini mba..." lambai bu Slamet
"Ada apa ini bu Slamet ?" tanya ibu penasaran sambil mendekati bu Slamet yang di sisi nya berdiri kompor gas berwarna hitam merek R***ai.
Ia melihat sebuah stand besar bertuliskan Xander Loyalty corporation. Stand tersebut di penuhi dengan barang-barang. Ada TV LED, Kulkas, Magic com, Jam tangan, Piring dan mangkok keramik dengan motif bunga-bunga yang super cantik, Kompor gas, dan sebuah motor merek H**da keluaran terbaru.
"Mba coba ambil kertas undian yang ada didalam kotak hitam itu, siapa tau mba beruntung dapat hadiah, sudah banyak yang mencoba dan berhasil mba" terang bu Slamet
"Ini saya dapat kompor" wajah bu Slamet berseri-seri
"Bapak ibu ayo dicoba peruntungannya, silahkan diambil kertas undian yang ada didalam kotak . Yang belum ayo dicoba siapa tau beruntung mendapatkan undian hadiah utama satu unit motor merek H**da keluaran terbaru" ujar SPG semangat
Ibu pun maju mendekati stand, tapi terlihat keraguan dimatanya.
"Ayo ibuk yang pake baju biru silahkan diambil kertasnya" tunjuk SPG pada ibu Retno
Ibu pun memasukkan tangannya ke kotak dan mengambil kertas yang ada di dalamnya, kemudian memberikan kertas yang digulung tersebut pada SPG.
SPG membuka gulungan kertas dan terkaget. Ia kemudian memperlihatkan ke semua orang yang ada di stand. Dikertas tertulis " SELAMAT ANDA MEMENANGKAN HADIAH UTAMA SATU UNIT MOTOR MEREK H**DA"
Suara riuh dan tepuk tangan pun terdengar, mereka ikut mengucapkan selamat kepada ibu. Ibu melongo tak percaya. Berkali-kali ia bertanya pada SPG dan ia membenarkan kalau hadiah ini asli bukan hoax apalagi penipuan.
Ibu menangis terharu dan langsung sujud syukur. Para SPG membantu ibu mengurus surat-surat kepemilikan motor dan semua nya gratis tanpa dibayar. Sungguh ibu tak menyangka ia mendapatkan rezki tak terduga.
Wulan pulang di antar oleh Silvi. Silvi bersikeras dan Wulan tak bisa menolaknya. Saat ia sampai didepan rumah, Wulan melihat rumahnya ramai dikerumuni para warga. Wulan pun berlari masuk kedalam, ia takut terjadi apa-apa dengan ibu.
"Ada apa ini ibuk-ibuk bapak-bapak ?" tanya Wulan cemas
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PASTI ALEX PNY PERANAN DI TANGKAPNYA YUDHA
2024-08-26
2
Ummi Yatusholiha
Maa Syaa Allaah,senangnya ibu retno🥰🥰
2024-07-23
2
Barry Slange'an
yakin lh itu pasti skenario si murid SMA...
2024-07-20
2