Sesampainya didepan ruangan kepala sekolah, Wulan merasa ada yang menepuk pundak nya dari arah belakang.
Secara reflek Wulan menoleh dan terkaget.
"Wulan, sedang apa disini ?......."
Terdengar suara seorang lelaki paruh baya yang menghampiri Wulan dan menepuk pundaknya.
Wulan sempat terbengong karna ia berpikir kenapa dosen pembimbingnya (dosen PA) ada disini ya dan saat tersadar langsung menyalami tangan sang dosen.
"Bapak Ardi, apa kabar pak ?"
"Kabar bapak baik"
Pak Ardi merupakan Dosen PA wulan saat kuliah.
Beliau merupakan dosen yang sangat ramah dan baik terhadap anak didik nya, termasuk Wulan yang selalu mendapatkan bantuan secara akademik dari pak Ardi.
Sehingga Wulan bisa menamatkan kuliahnya dengan nilai IPK yang sangat memuaskan, selain itu otak Wulan juga sangat pintar dan sering membantu pak Ardi sebagai asdos (asisten dosen) dalam mata kuliah yang di ajarkan pak Ardi.
"Nak Wulan apa kabar dan ada perlu apa kesini ?" ucap pak Ardi yang mengulangi pertanyaan nya tadi.
"Alhamdulillah Wulan sehat pak, ini Wulan mau memasukkan lamaran pekerjaan sebagai guru ekonomi, siapa tahu ada lowongan pak, hehehe" ujar Wulan sambil tertawa pelan menunjukkan barisan rapi giginya.
"Wahhh kebetulan sekali nak, kami memang sangat membutuhkan guru ekonomi saat ini karna guru ekonomi sebelumnya telah mengundurkan diri tidak mengajar lagi dan mengikuti suaminya tinggal diluar negri" ucap pak Ardi.
Binar-binar kebahagiaan langsung terpancar dimata Wulan mendengar keterangan dari pak Ardi.
"Ayo nak Wulan ikut Bapak ke ruangan kepala sekolah" ajak pak Ardi.
"Bapak kepala sekolah disini ?" ujar Wulan penasaran.
"Bukan Wulan, bapak merupakan dewan komite disekolah ini dan sekarang kami akan mengadakan rapat diruang kepala sekolah" terang pak Ardi.
"Ooooo....." ucap Wulan dengan mulut yang membulat.
Pak Ardi dan Wulan mulai berjalan memasuki kantor kepala sekolah.
Setelah beberapa obrolan basa-basi dan perkenalan singkat dengan para pejabat sekolah yang ada diruangan tersebut ditambah rekomendasi dari pak Ardi yang menyatakan bahwa Wulan seorang lulusan yang kompeten , akhirnya Wulan dinyatakan diterima dan mulai mengajar pada esok hari nya.
"Yes, akhirnya diterima" sorak Wulan didalam hati.
Tidak sia-sia rasa nya pengorbanan nya berjuang sedari pagi.
Dengan hati riang dan gembira sambil bersenandung kecil Wulan berjalan menuju gerbang sekolah, niat hati hendak ingin pulang dan memberikan kabar gembira kepada ibu dirumah.
Namun belum jauh Wulan berjalan tiba-tiba dari arah samping ada seseorang yang menabrak nya dengan sangat kencang .
Bruukkkkk
"Aakkhhh" Wulan berteriak kaget dan hampir jatuh.
Saat Wulan pasrah akan keadaan dirinya yang telah oleng hampir terjatuh, tiba-tiba ada sepasang tangan yang menarik pinggangnya dan membawa nya kedalam pelukan sang pria penabrak tersebut.
Buughhhh
Nafas Wulan memburu dan diam terpaku dalam pelukan pria yang menabraknya tadi.
Wulan masih terkaget dengan peristiwa yang baru saja terjadi.
Detak jantungnya berdebar sangat cepat.
Ia tersadar saat mendengar suara bariton dari pria yang sedang memeluknya.
"Maaf, apa anda tidak apa-apa mba ?" ucap sang pria
Wulan langsung menarik diri dan melepaskan pelukan pria itu sambil mendongak dan melihat wajah sang penabrak, karna tinggi Wulan hanya sampai pundak si pria.
Ternyata yang menabrak adalah seorang pria berseragam sma dengan wajah super tampan ,tinggi, rahang tegas, hidung mancung dengan kulit yang putih bak oppa-oppa korea. Wulan langsung teringat dengan drama korea yang sering ditontonnya saat waktu senggang dan wajah anak ini persis seperti pemeran utama dalam serial drama tersebut.
Tunggu.....
Tiba-tiba saja ada rasa sesal dihati Wulan.
"Yahhh.... Bocah sma ternyata" sungut Wulan didalam hati. Jika saja ini pria dewasa pasti Wulan sudah jatuh cinta dan terpesona.
"Maaf mba saya tidak sengaja" ujar sang murid sma. Wulan langsung tersadar dari lamunan nya.
"Saya tidak apa-apa" ujar Wulan tersenyum.
Deeggghhhh
Melihat senyum Wulan tiba-tiba saja jantung sang murid berdebar kencang. Ia merasa pernah melihat senyum hangat seperti ini, tapi dimana ya....
Ingatannya seperti berkelana ke masa lalu. Seperti rasa yang telah lama menghilang, rasa rindu yang menyiksa nya setiap waktu.
"Apakah dia gadis yang selama ini aku cari ?" sang murid bemonolog didalam hati
Melihat anak tersebut hanya diam terpaku, Wulan pun segera berlalu dan berjalan menuju gerbang sekolah. Sang anak kemudian tersadar dan melihat ke sekeliling, ternyata gadis itu sudah tidak ada.
Ia menghela nafas dan segera berlalu menuju ruangan kelasnya.
"Apakah benar dia ? Semoga Tuhan mempertemukan kami kembali" doa sang murid didalam hati.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
terus sukses
2024-07-26
4
Dhia Damia
ini sangat menarik
2024-07-09
2