Doni segera menghapus air mata Tary dan tanpa Tary duga Doni melumat bibirnya.
"Doni....." Tary tercekat
Tary kaget dan berusaha melepas ciuman Doni, tapi Doni menahan tengkuknya. Tary pun pasrah menerima lumatan dan pagutan bibir Doni. Setelah Doni puas ia melepas ciuman nya.
"Aku mencintaimu Tary" ucap Doni tulus
Tary hanya bisa menunduk. Mungkin sudah puluhan kali Doni menyatakan cinta nya, tapi Tary selalu menolak.
Bukan nya ia membenci Doni. Tidak, Tary pun sangat mencintai Doni. Namun bukankah ia harus sadar diri ? Strata sosial mereka jauh berbeda, keluarga Doni juga belum tentu menerima. Segala impian nya bersama Doni ia simpan rapat dalam hati, tak mungkin ia bisa menggapai nya.
Doni hanya bisa menghela nafas melihat Tary tidak menjawab ungkapan cinta nya. Mungkin Doni harus lebih bersabar lagi.
"Aku harus kerumah Eve, ibu ku ada disana Doni" Tary pun gusar
"Jangan khawatir Tary, ibu mu sudah ditempat yang aman" ucap Doni menenangkan
"Jadi kita mau kemana ?"
Doni hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Tary. Tak lama kemudian mobil berbelok memasuki suatu komplek perumahan yang elit. Mobil berhenti didepan sebuah rumah minimalis bertingkat dua yang di cat putih coklat.
Doni pun membawa Tary masuk kedalam rumah. Tary melihat di dalam rumah tersebut dilengkapi dengan perabotan ber cat coklat muda dan abu-abu, terkesan elegan dan manis.
"Bu Marni" ucap Doni memanggil nama ibu Tary
Tary pun kaget dan melihat ibu nya keluar dari kamar disamping tangga.
"Ibu..." Tary menghambur memeluk ibu nya sambil menangis.
"Tary..." mereka saling berpelukan
"Kenapa menangis nak ?" tanya ibu sambil membelai rambut Tary. Ibu pun membawa Tary duduk di sofa begitu pula Doni.
"Tary takut ibu kenapa-kenapa" isak nya
"Memang ada apa nak ?" ibu Tary memang belum tahu tentang kejadian di sekolah.
Ibu Marni tadi siang tiba-tiba dijemput oleh Lisa orang kepercayaan Alex dimansion Eve. Lisa beralasan kalau Tary memintanya menjemput ibu Marni karna ada rapat disekolah yang mengharuskan kehadiran orang tua. Ternyata Lisa membawanya kerumah Doni. Lisa hanya berpesan agar menunggu Tary dirumah itu.
Tary pun menceritakan sejak awal kejadian yang ia lakukan dengan terisak-isak dan dengan penuh penyesalan. Bu Marni sangat kaget dan ikut meneteskan air mata.
Selama mereka tinggal di mansion Eve, bu Marni tahu anaknya sering melakukan kesalahan dan diberi hukuman oleh Eve tapi ia tidak menyangka jika Eve melakukan kekerasan fisik. Eve anaknya sangat perfeksionis, salah sedikit saja ia tidak terima. Banyak pelayan yang tidak sanggup, hanya Tary yang bertahan di sisi Eve. Selama ini Tary juga menutupi dari ibu nya perbuatan Eve. Tary tidak mau ibu nya banyak pikiran.
Bu Marni telah beberapa kali mengundurkan diri tapi ditolak orang tua Eve. Mereka akan mengungkit tentang hutang budi karna membiarkan Tary tinggal di mansion mereka dan biaya sekolah Tary yang mahal. Akhirnya bu Marni hanya bisa berdiam diri. Tentu hutang budi tidak akan bisa dibalas dengan apapun apa lagi dengan uang.
"Nak Doni tolong maafkan Tary, tolong kasihani Tary" lirih bu Marni lemah dan berurai air mata. Ia berlutut dan menangkupkan kedua tangan nya didada. Perbuatan yang dilakukan Tary, walaupun dilakukan secara terpaksa tetap tidak bisa dibenarkan. Bu Marni takut Doni akan melaporkan anak nya ke polisi.
Doni pun kaget dan segera membimbing bu Marni duduk kembali di sofa.
"Ibu jangan berlutut didepan saya dan ibu tidak usah khawatir. Saya tidak akan membiarkan siapapun menyakiti Tary" Doni tersenyum sambil menggenggam tangan bu Marni. Tary merasa tersentuh. Ia merasa benar-benar dilindungi oleh Doni. Rasa cinta nya semakin besar.
"Terimakasih banyak nak Doni" Bu Marni pun tersenyum lega
"Ibu dan Tary tinggal disini saja ya, tidak usah kembali ke mansion Harytama. Semua biaya dan sekolah Tary saya yang tanggung, ibu terima beres saja" ucap Doni yang membuat ibu dan Tary kaget.
"Tidak mungkin nak, bagaimana mungkin kami menyusahkan nak Doni" bu Marni menolak
"Tolong jangan tolak bu, ibu tidak mungkin kembali kesana. Sebentar lagi kami juga akan lulus" ucap Doni
Ibu pun membenarkan ucapan Doni. Mereka tidak mungkin kembali ke mansion Harytama. Terlalu beresiko, orang tua Eve tentu tidak akan tinggal diam.
Akhirnya bu Marni dan Tary bersedia tinggal dirumah Doni. Doni pun merasa lega. Ia bisa melindungi Tary dengan maksimal dan mendekati Tary untuk mendapatkan cinta nya.
Sementara di mansion Harytama suasana sangat tegang. Heru Harytama mengamuk sejadi-jadi nya. Ia melempar, menendang dan meninju apa yang ada dihadapannya. Mama dan Eve hanya diam tanpa berani mendekat.
Para pelayan benar-benar ketakutan. Mereka tidak pernah sekalipun melihat Heru marah seperti ini. Sekarang mereka tahu dari mana perangai Eve ia dapatkan.
Heru sangat marah karna Tary mengadukan perbuatan Eve disekolah dan sekarang ibu dan anak itu pergi dari rumah tanpa izin. Ia benar-benar merasa dipecundangi oleh mereka. Heru memandang bu Marni dan Tary sebagai orang rendahan dan tidak sepantasnya mereka berani mengusik keluarganya.
Ia memerintahkan anak buah nya untuk mencari bu Marni dan Tary.
🌹🌹🌹
Kegiatan disekolah berjalan seperti biasa. Tary dan Eve di skors dan tidak boleh datang ke sekolah sambil menunggu hukuman apa yang akan di berikan. Terlihat Heru Harytama berjalan ke gedung kantor guru ditemani sekretaris nya.
"Silahkan duduk tuan Heru" ucap buk Diah setelah Heru dan sekretaris masuk keruangan nya.
"Ada apa tuan pagi-pagi sudah mendatangi kantor saya ?"
"Ini mengenai Eve buk Diah, saya sangat berharap anak saya tidak dipermasalahkan. Yang melakukan perbuatan itu adalah Tary bukan Eve" tegas Heru
"Yang melakukan memang Tary tapi ia terpaksa dan dibawah ancaman Eve, tentu kami tidak bisa membiarkan begitu saja" terang buk Diah
Wajah Heru langsung mengeras. Ia sangat marah, tapi buk Diah tidak gentar.
"Baiklah, saya rasa dana yang sudah saya gelontorkan bisa saya tarik kembali bukan ?" ancam Heru, ia sudah kehabisan kesabaran.
Buk Diah sudah bisa memprediksi ini akan terjadi. Ia tentu tidak bisa melarang. Tapi ia tidak takut sekolah akan kesusahan dana karna Alex akan memperbaiki segalanya. Alex tidak akan membiarkan sekolah dalam kesulitan. Hanya buk Diah yang tahu kalau Alex adalah pemilik sekolah ini.
"Baik tuan Heru, kami akan siapkan berkas-berkas nya" jawab buk Diah berwibawa.
Heru pun pergi tanpa mengatakan apapun. Buk Diah pun segera menghubungi Alex.
"Tuan sesuai dugaan, tuan Heru menarik dana nya disekolah" lapor buk Diah pada Alex melalui sambungan Handphone
"Baik buk, siapkan saja" jawab Alex diseberang sana
Buk Diah pun meminta TU mempersiapkan berkas laporannya.
Siang ini anak-anak dipulangkan lagi lebih cepat dari biasa nya karna petinggi sekolah akan mengadakan rapat tentang Eve dan Tary juga dana yang ditarik Heru Harytama. Karena masalah ini bersifat rahasia maka para murid dan guru yang tidak terlibat dipulangkan lebih dulu.
Rapat di adakan tertutup dan berjalan cepat. Wulan dan Doni tidak memperpanjang masalah Eve dan Tary. Wulan merasa kasihan karna mereka sebentar lagi akan lulus SMA. Ia tidak mau mempersulit, masa depan mereka masih panjang.
Akhirnya di ambil keputusan mereka berdua akan melakukan kegiatan pelayanan amal secara terpisah di dua panti asuhan milik Xander Loyalty Corp dan melakukan pembelajaran secara online selama satu bulan penuh. Eve dan Tary juga tidak di izinkan mengikuti karya wisata ke Bandung yang sebentar lagi akan di adakan.
Wulan pulang tidak di antar oleh Alex. Ia menggunakan motor baru nya. Sampai saat ini Wulan tidak tahu jika motor tersebut diberikan oleh Alex.
Saat Wulan sampai dihalaman rumahnya, ia melihat ada mobil yang terparkir dan ia belum pernah melihat mobil tersebut.
"Assalamu'alaikum" ucap Wulan masuk kedalam rumah.
Ia melihat ada tamu yang tidak ia kenal. Dua orang pria dengan usia yang berbeda, yang satu seperti seusia ayah nya dan yang satu masih muda seperti sebaya dengan Wulan dengan wajah yang tampan dan kulit putih bersih dan satu orang lagi wanita yang mungkin seusia ibu nya.
"Wa'alaikumsalam" jawab mereka serempak
"Wulan ayo duduk disini nak" ucap ibu tersenyum sambil menepuk-nepuk sofa disebelah nya.
Tiba-tiba saja perasaan Wulan tidak enak.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Susanty
orang Yang mau melamar Wulan kah?
2024-07-19
2