Asmara Settingan 15.

Keesokan paginya, di sebuah apartemen mewah terlihat wanita cantik yang begitu sibuk menata berbagai belanjaan yang baru saja ia bawa. Mulai dari sayuran, daging, buah dan berbagai minuman sehat seperti susu dan yoguhrt.

Meski sudah tidak muda lagi, wanita yang parasnya selalu mengukir senyum itu terlihat sangat cekatan dalam melakukan berbagai kegiatan.

"Mom"

"Hai sayang, kau sudah bangun?"

Agam terlihat menuruni anak tangga, dirinya dikagetkan dengan kehadiran Mom Anita di apartemennya pagi-pagi sekali.

"Kapan Mom datang?" Agam bertanya setelah memberikan pelukan dan ciuman sayang di ke-dua pipi wanita hebat yang sudah menghadirkannya ke dunia.

"Baru saja. Mom membangunkan tidurmu?"

"Tidak. Aku ada meeting pagi ini"

"Tidak ingin mengatakan sesuatu mengenai berita yang sedang trending tentang kopel gols?" Mom Anita tertawa kecil saat mengatakan coupel goals dengan penyebutan yang salah. Jika putra ke-duanya mendengar pasti akan segera membenarkan. Berbeda dengan Agam yang akan tetap membiarkan Mommynya itu dengan segala bentuk kesenangannya.

Putra pertama dari Joni Raksa itu tidak menjawab pertanyaan Mom Anita tentang dirinya dan Hena yang menjadi trending topik berita. Ia tahu Mommynya bisa melakukan banyak hal untuk memenuhi rasa penasarannya. Jadi dirinya sudah tidak perlu lagi menjelaskan kepada Mom Anita. Karena itu jua lah yang membuat Agam berhati-hati saat akan menjalin hubungan Asmara Settingan dengan Hena.

Agam terlihat berjalan menuju lemari pendingin, membukanya untuk mengambil air minum namun matanya berhasil dikejutkan dengan isi lemari pendingin yang penuh dengan berbagai macam makanan dan minuman.

"Aku bukan anak kecil lagi, Mom" kata Agam. Satu tangannya meraih minuman yoguhrt yang dikemas dalam botol kecil berwarna pink dengan keterangan rasa, strawberry. Agam menggelengkan kepala dan segera meletakkan kembali botol mungil itu lalu menukarnya dengan botol air mineral.

"Kata Nathan kau tidak cocok dengan Hena"

Agam berhasil menyemburkan air putih yang baru saja ia minum karena mendengar perkataan Mom Anita.

"Kau kenapa sayang?"

"Tidak ada. Aku hanya kurang hati-hati" Agam terlihat berdehem kecil berulang kali.

"Apa yang anak itu katakan, Mom?" tanya Agam seraya menatap pada Mom Anita yang masih saja menata dapurnya yang sudah sangat rapi. Agam tidak pernah lupa meminta Rama untuk memanggil jasa pelayanan kebersihan untuk membersihkan apartemennya.

"Berhentilah minum, Sayang. Mom sudah mengisi kulkasmu dengan berbagai minuman sehat"

"Singkirkan juga meja bar ini, maka ruangan di sini akan lebih besar" kata Mom Anita saat dirinya membersihkan meja bar yang ada di apartemen Agam. Mom Anita lalu menata bunga yang sengaja ia bawa dari kediamannya dan meletakkan di atas meja yang padahal baru saja ia minta untuk disingkirkan.

"Apa yang Nathan katakan Mom?" Agam mengulang kembali pertanyaannya, ia ingin tahu apa saja yang sudah dikatakan Nathan.

"Tidak ada. Ia hanya mengatakan kamu itu terlalu beruntung jika mendapatkan Hena"

"Bukan aku yang beruntung tapi Wanita Drama itu yang beruntung mendapatkan ku" Agam terlihat tidak terima dengan kata-kata adiknya.

"Wanita Drama?" Mom Anita sampai menghentikan kegiatannya dan menelisik wajah putra pertamanya.

"Ya. Wanita Drama"

"Panggilan sayang darimu terdengar aneh" sesaat Mom Anita terlihat heran namun tidak lama ia kembali melanjutkan kegiatannya yang sekarang sudah berpindah menata sarapan di atas meja untuk mereka.

Agam tampak terdiam. Mommynya memang sungguh berbeda dari yang lain, memahami segala sesuatu dari sudut pandang yang tidak umum, Mommynya seperti memiliki jalur pemikirannya sendiri atau lebih tepatnya sering lain dari pada yang lain. Bahkan Mom Anita tidak bertanya banyak hal tentang tingkah bodohnya yang mengumumkan pernikahan pada awak media. Sekarang Mommynya malah menilai jika Wanita Drama yang ia sematkan untuk Hena merupakan panggilan sayang.

"Itu Mommymu, tapi tidak dengan Daddy"

Suara rendah dan dalam yang datang dari belakang Agam itu berhasil membuat Agam sesaat meremang. Namun tubuhnya tidak bergerak tetap lurus memandang ke depan karena ia tahu itu adalah suara Daddynya.

Agam tidak lupa jika ada satu orang lagi yang akan sulit untuk dirinya kelabui. Jika Rama-asistenya memiliki insting kerja yang sangat tajam, jangan pernah ragukan insting pemilik Raksa Group ini. Ia merupakan Pria yang selalu terlihat santai dalam menyikapi apa yang terjadi, namun ketika ia menemukan suatu kebohongan tidak akan ada kata pembelaan dan perlawanan yang bisa kita lakukan. Sekecil apa pun yang kita sembunyikan akan bisa Daddynya dapatkan dan sebisa mungkin Agam tidak ingin memancing kecurigaan Daddynya.

"Daddy sudah tahu siapa calon menantu Daddy" Dad Jon berlalu melewati tubuh Agam yang hanya diam, ia mendekat ke pada Mom Anita istri tercintanya.

Agam segera menyusul langkah Daddynya untuk bergabung pada Mom Anita yang ternyata sudah siap menghidangkan sarapan untuk mereka ber-tiga.

Keluarga kecil itu terlihat melakukan sarapan bersama dalam diam dengan formasi yang tidak lengkap tanpa putra ke-dua keluarga Raksa, Nathan Joan Raksa.

Entah sejauh mana informasi yang sudah Dad Jon dapatkan tentang calon menantunya. Agam harus lebih berhati-hati lagi saat mengambil langkah akan drama yang ingin ia mainkan bersama Hena jika tidak ingin berakhir ditangan Daddynya sendiri.

"Kapan kau akan menikah, Sayang? Apa perlu Mommy dan Daddy yang melamar Hena untukmu?"

Mom Anita segera mengajukan pertanyaan pada Agam saat matanya sudah memastikan sang suami menyelesaikan sarapannya. Tidak boleh bicara adalah peraturan yang selalu keluarga Raksa lakukan saat sedang makan bersama. Ia dan Agam bahkan sudah dari beberapa menit lalu menyelesaikan sarapan, tapi tidak dengan Dad Jon. Pagi ini pria paruh baya yang masih gagah dengan tubuh yang terus ia jaga itu menyantap sarapan dengan gerakan yang sangat lambat, Mom Anita hampir saja ingin melakukan protes pada sang suami namun berhasil ia tahan.

"Kami belum membicarakan sejauh itu Mom. Aku mengatakan hal itu pada awak media hanya untuk melindungi kekasihku dari berita buruk yang beredar" dengan wajah tenang dan terdengar meyakinkan Agam mengatakannya. Ekor matanya dapat menangkap jika saat ini Dad Jon memperhatikan dirinya.

"Jadi maksudmu kau hanya mempermainkan putri dari seorang David Rustam Sanjaya?" Dad Jon bertanya dengan santainya. Dan berhasil membuat Agam diam tersudutkan.

Terpopuler

Comments

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

sukur keceplosan

2024-08-21

3

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

nah loh. takut ketahuan ya

2024-08-21

1

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

udah gak kopel gol lagi mom?

2024-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Asmara Settingan 1.
2 Asmara Settingan 2.
3 Asmara Settingan 3.
4 Asmara Settingan 4.
5 Asmara Settingan 5.
6 Asmara Settingan 6.
7 Asmara Settingan 7.
8 Asmara Settingan 8.
9 Asmara Settingan 9.
10 Asmara Settingan 10.
11 Asmara Settingan 11.
12 Asmara Settingan 12.
13 Asmara Settingan 13.
14 Asmara Settingan 14.
15 Asmara Settingan 15.
16 Asmara Settingan 16.
17 Asmara Settingan 17.
18 Asmara Settingan 18.
19 Asmara Settingan 19.
20 Asmara Settingan 20
21 Asmara Settingan 21.
22 Asmara Settingan 22.
23 Asmara Settingan 23.
24 Asmara Settingan 24.
25 Asmara Settingan 25.
26 Asmara Settingan 26.
27 Asmara Settingan 27.
28 Asmara Settingan 28.
29 Asmara Settingan 29.
30 Asmara Settingan 30.
31 Asmara Settingan 31.
32 Asmara Settingan 32.
33 Asmara Settingan 33.
34 Asmara Settingan 34.
35 Asmara Settingan 35.
36 Asmara Settingan 36.
37 Asmara Settingan 37.
38 Asmara Settingan 38.
39 Asmara Settingan 39.
40 Asmara Settingan 40.
41 Asmara Settingan 41.
42 Asmara Settingan 42.
43 Asmara Settingan 43.
44 Asmara Settingan 44.
45 Asmara Settingan 45.
46 Asmara Settingan 46.
47 Asmara Settingan 47.
48 Asmara Settingan 48.
49 Asmara Settingan 49.
50 Asmara Settingan 50.
51 Asmara Settingan 51.
52 Asmara Settingan 52.
53 Asmara Settingan 53
54 Asmara Settingan 54.
55 Asmara Settingan 55.
56 Asmara Settingan 56.
57 Asmara Settingan 57.
58 Asmara Settingan 58.
59 Asmara Settingan 59.
60 Asmara Settingan 60.
61 Asmara Settingan 61.
62 Asmara Settingan 62.
63 Asmara Settingan 63.
64 Asmara Settingan 64.
65 Asmara Settingan 65.
66 Asmara Settingan 66.
67 Asmara Settingan 67.
68 Asmara Settingan 68.
69 Asmara Settingan 69.
70 Asmara Settingan 70.
71 Asmara Settingan 71.
72 Asmara Settingan 72
73 Asmara Settingan 73.
74 Asmara Settingan 74.
75 Asmara Settingan 75.
76 Asmara Settingan 76.
77 Asmara Settingan 77.
78 Asmara Settingan 78.
79 Asmara Settingan 79.
80 Asmara Settingan 80.
81 Asmara Settingan 81.
82 Asmara Settingan 82.
83 Asmara Settingan 83.
84 Asmara Settingan 84.
85 Asmara Settingan 85
86 Asmara Settingan 86.
87 Asmara Settingan 87.
88 Asmara Settingan 88.
89 Asmara Settingan 89.
90 Asmara Settingan 90.
91 Asmara Settingan 91.
92 Asmara Settingan 92.
93 Asmara Settingan 93.
94 Asmara Settingan 94.
95 Asmara Settingan 95.
96 Asmara Settingan 96.
97 Asmara Settingan 97.
98 Asmara Settingan 98.
99 Asmara Settingan 99.
100 Asmara Settingan 100.
101 Pengumuman Karya Baru.
102 Tsania Laura
103 Pengumuman Karya Baru.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Asmara Settingan 1.
2
Asmara Settingan 2.
3
Asmara Settingan 3.
4
Asmara Settingan 4.
5
Asmara Settingan 5.
6
Asmara Settingan 6.
7
Asmara Settingan 7.
8
Asmara Settingan 8.
9
Asmara Settingan 9.
10
Asmara Settingan 10.
11
Asmara Settingan 11.
12
Asmara Settingan 12.
13
Asmara Settingan 13.
14
Asmara Settingan 14.
15
Asmara Settingan 15.
16
Asmara Settingan 16.
17
Asmara Settingan 17.
18
Asmara Settingan 18.
19
Asmara Settingan 19.
20
Asmara Settingan 20
21
Asmara Settingan 21.
22
Asmara Settingan 22.
23
Asmara Settingan 23.
24
Asmara Settingan 24.
25
Asmara Settingan 25.
26
Asmara Settingan 26.
27
Asmara Settingan 27.
28
Asmara Settingan 28.
29
Asmara Settingan 29.
30
Asmara Settingan 30.
31
Asmara Settingan 31.
32
Asmara Settingan 32.
33
Asmara Settingan 33.
34
Asmara Settingan 34.
35
Asmara Settingan 35.
36
Asmara Settingan 36.
37
Asmara Settingan 37.
38
Asmara Settingan 38.
39
Asmara Settingan 39.
40
Asmara Settingan 40.
41
Asmara Settingan 41.
42
Asmara Settingan 42.
43
Asmara Settingan 43.
44
Asmara Settingan 44.
45
Asmara Settingan 45.
46
Asmara Settingan 46.
47
Asmara Settingan 47.
48
Asmara Settingan 48.
49
Asmara Settingan 49.
50
Asmara Settingan 50.
51
Asmara Settingan 51.
52
Asmara Settingan 52.
53
Asmara Settingan 53
54
Asmara Settingan 54.
55
Asmara Settingan 55.
56
Asmara Settingan 56.
57
Asmara Settingan 57.
58
Asmara Settingan 58.
59
Asmara Settingan 59.
60
Asmara Settingan 60.
61
Asmara Settingan 61.
62
Asmara Settingan 62.
63
Asmara Settingan 63.
64
Asmara Settingan 64.
65
Asmara Settingan 65.
66
Asmara Settingan 66.
67
Asmara Settingan 67.
68
Asmara Settingan 68.
69
Asmara Settingan 69.
70
Asmara Settingan 70.
71
Asmara Settingan 71.
72
Asmara Settingan 72
73
Asmara Settingan 73.
74
Asmara Settingan 74.
75
Asmara Settingan 75.
76
Asmara Settingan 76.
77
Asmara Settingan 77.
78
Asmara Settingan 78.
79
Asmara Settingan 79.
80
Asmara Settingan 80.
81
Asmara Settingan 81.
82
Asmara Settingan 82.
83
Asmara Settingan 83.
84
Asmara Settingan 84.
85
Asmara Settingan 85
86
Asmara Settingan 86.
87
Asmara Settingan 87.
88
Asmara Settingan 88.
89
Asmara Settingan 89.
90
Asmara Settingan 90.
91
Asmara Settingan 91.
92
Asmara Settingan 92.
93
Asmara Settingan 93.
94
Asmara Settingan 94.
95
Asmara Settingan 95.
96
Asmara Settingan 96.
97
Asmara Settingan 97.
98
Asmara Settingan 98.
99
Asmara Settingan 99.
100
Asmara Settingan 100.
101
Pengumuman Karya Baru.
102
Tsania Laura
103
Pengumuman Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!