Asmara Settingan 2.

High heels hitam milik brand Saint Laurent itu kini membawa sang idol menyusuri koridor apartemen menuju lift.

"Kita lewat jalur khusus" kata Hena, tangannya bergerak memasang kaca mata hitam ternama Calvin Klein.

"Ayolah, Hena. Aku jamin tidak akan ada masalah nanti. Tidak sampai seminggu pasti nama mu kembali, kamu cukup ber-akting ambigu untuk menggiring opini. Pengusaha si Agam itu juga tidak akan rugi apa-apa" Jini tetap merayu Hena untuk mau melakukan rencana seperti yang ia katakan dikamar mandi tadi.

Hena hanya diam. Kakinya kembali melanjutkan langkah setelah pintu lift terbuka dan mengantarkan ia ke lobby. Dirinya berbelok kearah kanan, berniat untuk mengambil jalur khusus hingga bisa menghindari awak media yang sudah menunggunya diluar apartemen.

"Hena!. Sayang!!"

Teriakan itu menghentikan langkah Hena beserta Jini yang dari tadi mengekornya.

Hena membalikan badan dan menatap pada sosok yang kini berjalan cepat kearahnya, bahkan langsung memeluknya.

Hena mematung. Kaget dengan apa yang orang tersebut lakukan.

"Akhirnya bisa juga bertemu dengan mu, Sayang"

Hena masih diam, berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Ekor matanya bisa menangkap cahaya lampu blizt diluar sana yang berkilat- kilat meski dibatas dengan dinding kaca. Dapat Hena pastikan foto yang mereka ambil akan beredar cepat. Belum kelar masalah satu, datang pula masalah baru.

"Kamu sibuk, Sayang?. Kita sarapan bersama dulu ya?" sosok yang memeluknya tadi kini sudah melepas pelukan setelah memberi kecupan di pipi kiri dan kanannya.

"Maaf Tante.." Hena terlihat bingung ingin memanggil siapa pada sosok wanita paruh baya yang kini berdiri dihadapannya. Menggunakan hampir seluruh outfit brand terkenal dunia pada satu tubuh. Luar biasa, siapa wanita ini, pikir Hena.

"Ah..hampir saja lupa. Kamu pasti kaget yah" dengan tawa kecil wanita itu bersuara.

"Nama Mommy, Anita. Anita Raksa. Tapi kamu cukup panggil Mommy saja. Oke!" tangannya bergerak menggiring Hena untuk pergi ke restoran yang ada dilobby apartemen tersebut.

"Si Agam memang kurang ajar, dia punya kekasih secantik kamu malah di sembunyikan" terdengar gerutuan wanita paruh baya tersebut siring langkah mereka menuju restoran.

"Maaf tante..." kata Hena terpotong cepat oleh Mom Anita.

"Gak apa-apa, Sayang. Kamu dengan pekerjaan mu pasti membutuhkan privasi, jadi Mommy paham dan mengerti kamu gak mau speak up hubungan ini. Tapi karena beritanya sudah tersebar...yah biarkan saja. Lagian gak ada yang salah. Dan ingat...panggil Mommy jangan Tante" kata Mom Anita dengan senyum yang terus mengembang.

Hena terdiam bingung. Otaknya bergerak cepat mencari cara untuk lepas dari wanita yang masih terlihat cantik dan berkelas dihadapannya ini. Matanya baru menyadari kemana perginya sang menager bertubuh mungil itu. Ia mengedar kesegala arah dan mendapati Jini duduk disudut dengan dua jempol yang ia berikan pada Hena. Apa maksudnya.

"Awas saja kamu Mini. Habis kamu setelah ini" benak Hena menjerit. Matanya melotot kearah Jini yang hanya duduk dengan senyum lebarnya.

"Sayang. Kamu mau makan apa?. Mau bubur ayam?. Agam suka sekali bubur ayam"

"Dia kelompok yang kalau makan akan diaduk-aduk dulu" kekeh Mom Anita lagi.

"Ah.. Mommy lupa. Kamu kekasihnya, pasti tahu yang dia suka dan tidak dia suka" Mom Anita asik sendiri berseloroh tentang putra tunggal kesayangannya itu.

Hena hanya mampu memberi senyum yang sangat kentara sekali canggungnya. Ia bingung harus bersikap seperti apa pada wanita yang menurutnya sangat ramah dihadapannya ini.

"Tante.. Emm maksud saya Mommy" mendapat lirikan tajam dari wanita didepannya, Hena dengan cepat segera meralat panggilannya.

"Saya dan pengusaha itu. Eeh.. Agam. Kami..." kembali kata-kata Hena terhenti karena wanita dihadapannya mengangkat tangan lalu segera menempelkan benda yang sedari tadi bergetar ketelinga.

"..."

"Tumben kamu mau tahu Mommy dimana?" kata Mom Anita.

"..."

"Kalau iya kenapa?. Mommy bisa sendiri menemukannya"

"..."

"Sudah ya... Kamu ganggu acara sarapan Mommy dengan menantu Mommy"

Tut.

Mom Anita mengakhiri percakapan itu dengan cepat.

Kini ia tersenyum menatap pada Hena. Anaknya itu ternyata punya selera tinggi untuk mencari calon istri. Pantas semua wanita yang Mommynya perkenalkan dengan berbagai cara dan taktik tidak pernah di gubris. Ternyata putranya bahkan memiliki target yang lebih besar. Kekeh Mom Anita dalam benaknya.

"Makan, Sayang. Setelah ini kamu boleh pergi bekerja. Mommy hanya akan mengganggu waktu sarapan mu saja" kata Mom Anita dengan senyum hangatnya.

Hena hanya mampu menanggapi dengan senyum yang kali ini sebisa mungkin ia buat natural.

Ayolah. Harusnya bakat aktingnya bisa dipergunakan di saat-saat seperti ini. "Cepatlah Waktu berlalu" Jerit Hena dalam batinnya. Ia berharap akan segera bebas dari perangkap semesta ini.

Hena tidak habis pikir jika kejadian semalam dihotel akan melahirkan skandal baru. Dirinya sama sekali tidak mengenal pria yang sekarang dikabarkan dekat dengannya bahkan sudah dikatakan sebagai kekasih.

"Kamu tidak makan, Sayang?" melihat Hena yang hanya menatap pada sarapannya membuat Mom Anita bertanya.

"Ah... Iya tante..eh.. Mommy, ini dimakan" dengan cepat Hena memasukkan sarapan kedalam mulutnya. Ia melempar senyum lebar kearah mom Anita yang masih setia menatapnya.

"Sekarang Mommy tahu kenapa Agam menyukai mu. Kamu ternyata semenggemaskan itu" kata Mom Anita.

Sontak saja hal itu berhasil membuat Hena mematung dan mengerjapkan matanya beberapa kali. Menggemaskan?. Apa dirinya terlihat seperti kucing? Pikiran itu berputar-putar dikepala Hena.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

Hena itu cantik banget x ya sampe mommy Anita merasa bahagia sekali

2024-12-02

1

Susi Andriani

Susi Andriani

wah hena dapat jekpot

2025-01-20

1

Matcha

Matcha

kukira cowo😌

2024-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Asmara Settingan 1.
2 Asmara Settingan 2.
3 Asmara Settingan 3.
4 Asmara Settingan 4.
5 Asmara Settingan 5.
6 Asmara Settingan 6.
7 Asmara Settingan 7.
8 Asmara Settingan 8.
9 Asmara Settingan 9.
10 Asmara Settingan 10.
11 Asmara Settingan 11.
12 Asmara Settingan 12.
13 Asmara Settingan 13.
14 Asmara Settingan 14.
15 Asmara Settingan 15.
16 Asmara Settingan 16.
17 Asmara Settingan 17.
18 Asmara Settingan 18.
19 Asmara Settingan 19.
20 Asmara Settingan 20
21 Asmara Settingan 21.
22 Asmara Settingan 22.
23 Asmara Settingan 23.
24 Asmara Settingan 24.
25 Asmara Settingan 25.
26 Asmara Settingan 26.
27 Asmara Settingan 27.
28 Asmara Settingan 28.
29 Asmara Settingan 29.
30 Asmara Settingan 30.
31 Asmara Settingan 31.
32 Asmara Settingan 32.
33 Asmara Settingan 33.
34 Asmara Settingan 34.
35 Asmara Settingan 35.
36 Asmara Settingan 36.
37 Asmara Settingan 37.
38 Asmara Settingan 38.
39 Asmara Settingan 39.
40 Asmara Settingan 40.
41 Asmara Settingan 41.
42 Asmara Settingan 42.
43 Asmara Settingan 43.
44 Asmara Settingan 44.
45 Asmara Settingan 45.
46 Asmara Settingan 46.
47 Asmara Settingan 47.
48 Asmara Settingan 48.
49 Asmara Settingan 49.
50 Asmara Settingan 50.
51 Asmara Settingan 51.
52 Asmara Settingan 52.
53 Asmara Settingan 53
54 Asmara Settingan 54.
55 Asmara Settingan 55.
56 Asmara Settingan 56.
57 Asmara Settingan 57.
58 Asmara Settingan 58.
59 Asmara Settingan 59.
60 Asmara Settingan 60.
61 Asmara Settingan 61.
62 Asmara Settingan 62.
63 Asmara Settingan 63.
64 Asmara Settingan 64.
65 Asmara Settingan 65.
66 Asmara Settingan 66.
67 Asmara Settingan 67.
68 Asmara Settingan 68.
69 Asmara Settingan 69.
70 Asmara Settingan 70.
71 Asmara Settingan 71.
72 Asmara Settingan 72
73 Asmara Settingan 73.
74 Asmara Settingan 74.
75 Asmara Settingan 75.
76 Asmara Settingan 76.
77 Asmara Settingan 77.
78 Asmara Settingan 78.
79 Asmara Settingan 79.
80 Asmara Settingan 80.
81 Asmara Settingan 81.
82 Asmara Settingan 82.
83 Asmara Settingan 83.
84 Asmara Settingan 84.
85 Asmara Settingan 85
86 Asmara Settingan 86.
87 Asmara Settingan 87.
88 Asmara Settingan 88.
89 Asmara Settingan 89.
90 Asmara Settingan 90.
91 Asmara Settingan 91.
92 Asmara Settingan 92.
93 Asmara Settingan 93.
94 Asmara Settingan 94.
95 Asmara Settingan 95.
96 Asmara Settingan 96.
97 Asmara Settingan 97.
98 Asmara Settingan 98.
99 Asmara Settingan 99.
100 Asmara Settingan 100.
101 Pengumuman Karya Baru.
102 Tsania Laura
103 Pengumuman Karya Baru.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Asmara Settingan 1.
2
Asmara Settingan 2.
3
Asmara Settingan 3.
4
Asmara Settingan 4.
5
Asmara Settingan 5.
6
Asmara Settingan 6.
7
Asmara Settingan 7.
8
Asmara Settingan 8.
9
Asmara Settingan 9.
10
Asmara Settingan 10.
11
Asmara Settingan 11.
12
Asmara Settingan 12.
13
Asmara Settingan 13.
14
Asmara Settingan 14.
15
Asmara Settingan 15.
16
Asmara Settingan 16.
17
Asmara Settingan 17.
18
Asmara Settingan 18.
19
Asmara Settingan 19.
20
Asmara Settingan 20
21
Asmara Settingan 21.
22
Asmara Settingan 22.
23
Asmara Settingan 23.
24
Asmara Settingan 24.
25
Asmara Settingan 25.
26
Asmara Settingan 26.
27
Asmara Settingan 27.
28
Asmara Settingan 28.
29
Asmara Settingan 29.
30
Asmara Settingan 30.
31
Asmara Settingan 31.
32
Asmara Settingan 32.
33
Asmara Settingan 33.
34
Asmara Settingan 34.
35
Asmara Settingan 35.
36
Asmara Settingan 36.
37
Asmara Settingan 37.
38
Asmara Settingan 38.
39
Asmara Settingan 39.
40
Asmara Settingan 40.
41
Asmara Settingan 41.
42
Asmara Settingan 42.
43
Asmara Settingan 43.
44
Asmara Settingan 44.
45
Asmara Settingan 45.
46
Asmara Settingan 46.
47
Asmara Settingan 47.
48
Asmara Settingan 48.
49
Asmara Settingan 49.
50
Asmara Settingan 50.
51
Asmara Settingan 51.
52
Asmara Settingan 52.
53
Asmara Settingan 53
54
Asmara Settingan 54.
55
Asmara Settingan 55.
56
Asmara Settingan 56.
57
Asmara Settingan 57.
58
Asmara Settingan 58.
59
Asmara Settingan 59.
60
Asmara Settingan 60.
61
Asmara Settingan 61.
62
Asmara Settingan 62.
63
Asmara Settingan 63.
64
Asmara Settingan 64.
65
Asmara Settingan 65.
66
Asmara Settingan 66.
67
Asmara Settingan 67.
68
Asmara Settingan 68.
69
Asmara Settingan 69.
70
Asmara Settingan 70.
71
Asmara Settingan 71.
72
Asmara Settingan 72
73
Asmara Settingan 73.
74
Asmara Settingan 74.
75
Asmara Settingan 75.
76
Asmara Settingan 76.
77
Asmara Settingan 77.
78
Asmara Settingan 78.
79
Asmara Settingan 79.
80
Asmara Settingan 80.
81
Asmara Settingan 81.
82
Asmara Settingan 82.
83
Asmara Settingan 83.
84
Asmara Settingan 84.
85
Asmara Settingan 85
86
Asmara Settingan 86.
87
Asmara Settingan 87.
88
Asmara Settingan 88.
89
Asmara Settingan 89.
90
Asmara Settingan 90.
91
Asmara Settingan 91.
92
Asmara Settingan 92.
93
Asmara Settingan 93.
94
Asmara Settingan 94.
95
Asmara Settingan 95.
96
Asmara Settingan 96.
97
Asmara Settingan 97.
98
Asmara Settingan 98.
99
Asmara Settingan 99.
100
Asmara Settingan 100.
101
Pengumuman Karya Baru.
102
Tsania Laura
103
Pengumuman Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!