Asmara Settingan 19.

"Seperti di dalam drama," kata Hena dengan tangan yang terus memisahkan isi dari cangkang kerang yang ia pesan. "Sangat mirip"

Hena dapat mengetahui keadaan sekitar tanpa harus mengedarkan pandangan ke sekeliling. Situasi saat ini persis seperti di dalam sebuah drama. Dimana Agam sedang menatapnya yang tengah sibuk makan dengan keadaan sekeliling yang malah berpusat pada Pria tersebut.

Setelah cukup lama berkeliling Agam tidak menemukan rumah makan atau restoran yang menyediakan ruang privat seperti di kota. Hingga mereka berdua berakhir di tempat wisata pemancingan sekaligus rumah makan, yang mana di sekitarnya terdapat pondok-pondok kecil terpisah dengan jarak satu hingga dua meter dari pondok lainnya. Tempat yang menurut Agam paling cocok di antara rumah makan yang ada untuk mereka ber-dua bicara.

"Cara ber-akting mu cukup halus," kata Hena dengan masih melanjutkan kegiatan makannya. "Meskipun hanya diam, orang yang melihat tingkah mu pasti akan menilai jika kau begitu mencintaiku"

Hena mulai mengerti dengan alasan Agam mengatakan penyebutan sayang itu terlalu klise. Ternyata Pria Arogan ini lebih lihai ber-akting dari dirinya yang berstatus sebagai aktris sebenarnya. Hena menilai jika sikap Agam yang hanya diam namun tak mengalihkan pandangan sedikitpun darinya itu memiliki makna cinta. Dan penilaian itu sangat tepat, semua orang di sekitar tempat wisata memang memiliki pemikiran dan penilaian yang sama.

"Aku tidak suka membuang waktu," Agam melirik jam Orient (RE-AT0103Y) yang melingkar di pergelangan tangannya. "Kau sudah makan empat piring dengan waktu 30 menit"

Hena menelan cepat makanan yang ada di dalam mulutnya, itu adalah makanan terakhir karena piring yang ada di hadapan Hena sudah kosong semua. Jadi dari tadi Agam memperhatikannya makan bukan terpesona akan paras cantik yang dimilikinya melainkan karena makannya yang banyak.

"Ada beberapa hal yang harus kita bahas"

Hena menyempatkan dirinya untuk meraih air mineral dan menegaknya habis sebelum mendengarkan apa yang akan Agam bahas. Dan semua pergerakan Hena tidak luput dari mata tajam itu, termasuk cara wanita di hadapannya saat mengakhiri sesi makan dengan mengabsen ke-lima jari kanannya ke dalam mulut.

Artis terkenal serta model yang selalu bisa ber-pose menawan dengan berbagai gaya itu sungguh jauh berbeda dari gambar dengan aslinya. Memang benar adanya jika sebuah gambar itu adalah misteri di dalam misteri.

"Tentang hubungan kita?" kata Hena setelah ia memastikan tangannya bersih setelah digunakan untuk makan. "Ah... Hubungan pura-pura, aku rasa itu perlu di ingat"

"Satu tahun"

"Kompensasi?"

"Berapa pun yang kau mau"

Hena terlihat manggut-manggut di hadapan Agam. Berapa pun yang Hena inginkan Agam akan memberikannya. "Baiklah. Pria ini ternyata benar kaya" batin Hena.

"Ada lagi?"

"Pastikan kau bisa meyakinkan mereka, jika kau adalah kekasihku dan kita akan menikah suatu saat nanti"

"Mereka? Siapa? Dan tentang berita pernikahan kita, aku ingin kau membereskannya. Aku belum mau menikah"

"Hm"

"Mereka yang kau maksud, keluargamu?" Hena terdengar hati-hati saat bertanya.

"Nanti kau juga akan bertemu dengan Mereka" Agam berdiri dari duduknya. Mengajak Hena untuk segera pergi meninggalkan tempat wisata pemancingan.

"Tunggu. Mana surat perjanjiannya?"

Hena sedikit berlari mengejar Agam yang memiliki langkah lebar. Meski tinggi tubuh mereka tidak jauh berbeda tetap saja Hena tidak melangkah selebar langkah Agam.

"Akhh!!"

Akhirnya karena terburu-buru heels hitam Cristian louboutin itu tetap tidak bisa memastikan langkah yang Hena ambil selalu aman. Hena terjatuh di atas aspal saat mengejar Agam.

Suara pekikan itu jelas Agam dengar. Ia berhenti dan membalikan badan, dapat ia lihat Hena yang terduduk di atas aspal dengan tangan membuka satu heelsnya lalu melempar ke sembarang arah.

Agam hanya diam memperhatikan tingkah model yang bergelar kekasihnya sampai pemilik mata dark hazel itu memandangnya dengan raut puppy eyes.

"Itu ekspresi yang pernah ia berikan untuk Rama"

"Tolong bantu," Hena menjulurkan tangan yang memegang satu heels hitamnya, ia sudah melepas ke-dua alas kakinya. "Aku jatuh, Agam"

Agam berjalan mendekat pada Hena. Ia meraih heels di tangan wanita itu serta tak lupa dengan pasangannya yang Hena lempar tidak terlalu jauh. Sudah memastikan ke-dua heels Hena aman, Pria yang Hena sebut Arogan itu kembali melangkah ke arah mobilnya.

"Hey!!" Hena berteriak kencang saat melihat Agam yang ternyata hanya membawa heels bukan menolong dirinya. "Agam sialan!!"

"Dasar Pria Arogan!" umpat Hena

"Pria Sombong. Tidak punya hati," Hena lekas berdiri dan dengan tak lupa tetap mengumpat Agam. "Awas kau si Agam Agam. Tunggu pembalasanku"

Agam yang mendengar semua kata-kata Hena yang ditujukan untuk dirinya hanya diam, terus berjalan tidak memperdulikan. Namun Pria minim ekspresi itu terlihat menyunggingkan senyum tipis. Sangat tipis hingga tidak berpengaruh banyak pada wajah rupawannya.

Jika kejadian ini disaksikan banyak orang sudah dapat dipastikan hanya dalam hitungan detik akan tersebar ke media. Tapi Agam memarkirkan mobilnya jauh dari keramaian, bahkan ia mencari sudut yang tidak tertangkap kamera cctv.

Di sepanjang jalan, pasangan yang sudah sepakat dengan asmara settingan yang akan mereka perankan itu terlihat saling diam. Hanya diam dari kata bukan diam dari sikap maupun gestur, karena saat ini Hena tetap melakukan hal yang ia suka.

Agam yang melajukan mobilnya lebih cepat dari Jini saat mengemudi membuat Hena merasakan sensasi yang jauh lebih baik saat tangannya menjulur keluar jendela. Surai hitam itu bahkan ikut melambai di terpa kuatnya angin.

Agam yang melihat itu hanya membiarkan tingkah Hena, terlihat jika dirinya sudah mulai bisa menerima segala tingkah random Wanita Drama-nya.

"Pakai ini," kata Agam seraya tangannya bergerak memberi kaca mata hitam pada Hena. "Bukan untuk bergaya, tapi kebutuhan" lanjut Agam saat Hena hanya diam menatap kaca mata hitam yang ia tawarkan.

"Matamu akan terbakar teriknya matahari"

Mendengar hal itu Hena meraih kaca mata dari tangan Agam dan memakainya. Kembali pada aktifitas kesukaannya bahkan kali ini Hena mengeluarkan sedikit kepala hingga wajahnya juga diterpa angin.

Agam menambah kecepatan mobilnya, membuat Hena tanpa sadar tersenyum karena sensasi baru yang ia rasa. Dan hal itu tidak jauh berbeda dengan ia yang sedang mengemudikan mobil. Tanpa sadar pemilik wajah rupawan itu juga menyunggingkan senyum. "Lain kali kita akan coba Cabriolet"

Agam jadi penasaran bagaimana tingkah Hena saat berkendara dengan kendaraan yang atapnya terbuka.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

aku juga senyum senyum sndiri...

2024-09-13

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

IKUTI SUNNAH BAGINDA RASULULLAH..👍🏻👍🏻👍🏻

2024-09-07

2

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨

itu laper opo doyan

2024-08-21

2

lihat semua
Episodes
1 Asmara Settingan 1.
2 Asmara Settingan 2.
3 Asmara Settingan 3.
4 Asmara Settingan 4.
5 Asmara Settingan 5.
6 Asmara Settingan 6.
7 Asmara Settingan 7.
8 Asmara Settingan 8.
9 Asmara Settingan 9.
10 Asmara Settingan 10.
11 Asmara Settingan 11.
12 Asmara Settingan 12.
13 Asmara Settingan 13.
14 Asmara Settingan 14.
15 Asmara Settingan 15.
16 Asmara Settingan 16.
17 Asmara Settingan 17.
18 Asmara Settingan 18.
19 Asmara Settingan 19.
20 Asmara Settingan 20
21 Asmara Settingan 21.
22 Asmara Settingan 22.
23 Asmara Settingan 23.
24 Asmara Settingan 24.
25 Asmara Settingan 25.
26 Asmara Settingan 26.
27 Asmara Settingan 27.
28 Asmara Settingan 28.
29 Asmara Settingan 29.
30 Asmara Settingan 30.
31 Asmara Settingan 31.
32 Asmara Settingan 32.
33 Asmara Settingan 33.
34 Asmara Settingan 34.
35 Asmara Settingan 35.
36 Asmara Settingan 36.
37 Asmara Settingan 37.
38 Asmara Settingan 38.
39 Asmara Settingan 39.
40 Asmara Settingan 40.
41 Asmara Settingan 41.
42 Asmara Settingan 42.
43 Asmara Settingan 43.
44 Asmara Settingan 44.
45 Asmara Settingan 45.
46 Asmara Settingan 46.
47 Asmara Settingan 47.
48 Asmara Settingan 48.
49 Asmara Settingan 49.
50 Asmara Settingan 50.
51 Asmara Settingan 51.
52 Asmara Settingan 52.
53 Asmara Settingan 53
54 Asmara Settingan 54.
55 Asmara Settingan 55.
56 Asmara Settingan 56.
57 Asmara Settingan 57.
58 Asmara Settingan 58.
59 Asmara Settingan 59.
60 Asmara Settingan 60.
61 Asmara Settingan 61.
62 Asmara Settingan 62.
63 Asmara Settingan 63.
64 Asmara Settingan 64.
65 Asmara Settingan 65.
66 Asmara Settingan 66.
67 Asmara Settingan 67.
68 Asmara Settingan 68.
69 Asmara Settingan 69.
70 Asmara Settingan 70.
71 Asmara Settingan 71.
72 Asmara Settingan 72
73 Asmara Settingan 73.
74 Asmara Settingan 74.
75 Asmara Settingan 75.
76 Asmara Settingan 76.
77 Asmara Settingan 77.
78 Asmara Settingan 78.
79 Asmara Settingan 79.
80 Asmara Settingan 80.
81 Asmara Settingan 81.
82 Asmara Settingan 82.
83 Asmara Settingan 83.
84 Asmara Settingan 84.
85 Asmara Settingan 85
86 Asmara Settingan 86.
87 Asmara Settingan 87.
88 Asmara Settingan 88.
89 Asmara Settingan 89.
90 Asmara Settingan 90.
91 Asmara Settingan 91.
92 Asmara Settingan 92.
93 Asmara Settingan 93.
94 Asmara Settingan 94.
95 Asmara Settingan 95.
96 Asmara Settingan 96.
97 Asmara Settingan 97.
98 Asmara Settingan 98.
99 Asmara Settingan 99.
100 Asmara Settingan 100.
101 Pengumuman Karya Baru.
102 Tsania Laura
103 Pengumuman Karya Baru.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Asmara Settingan 1.
2
Asmara Settingan 2.
3
Asmara Settingan 3.
4
Asmara Settingan 4.
5
Asmara Settingan 5.
6
Asmara Settingan 6.
7
Asmara Settingan 7.
8
Asmara Settingan 8.
9
Asmara Settingan 9.
10
Asmara Settingan 10.
11
Asmara Settingan 11.
12
Asmara Settingan 12.
13
Asmara Settingan 13.
14
Asmara Settingan 14.
15
Asmara Settingan 15.
16
Asmara Settingan 16.
17
Asmara Settingan 17.
18
Asmara Settingan 18.
19
Asmara Settingan 19.
20
Asmara Settingan 20
21
Asmara Settingan 21.
22
Asmara Settingan 22.
23
Asmara Settingan 23.
24
Asmara Settingan 24.
25
Asmara Settingan 25.
26
Asmara Settingan 26.
27
Asmara Settingan 27.
28
Asmara Settingan 28.
29
Asmara Settingan 29.
30
Asmara Settingan 30.
31
Asmara Settingan 31.
32
Asmara Settingan 32.
33
Asmara Settingan 33.
34
Asmara Settingan 34.
35
Asmara Settingan 35.
36
Asmara Settingan 36.
37
Asmara Settingan 37.
38
Asmara Settingan 38.
39
Asmara Settingan 39.
40
Asmara Settingan 40.
41
Asmara Settingan 41.
42
Asmara Settingan 42.
43
Asmara Settingan 43.
44
Asmara Settingan 44.
45
Asmara Settingan 45.
46
Asmara Settingan 46.
47
Asmara Settingan 47.
48
Asmara Settingan 48.
49
Asmara Settingan 49.
50
Asmara Settingan 50.
51
Asmara Settingan 51.
52
Asmara Settingan 52.
53
Asmara Settingan 53
54
Asmara Settingan 54.
55
Asmara Settingan 55.
56
Asmara Settingan 56.
57
Asmara Settingan 57.
58
Asmara Settingan 58.
59
Asmara Settingan 59.
60
Asmara Settingan 60.
61
Asmara Settingan 61.
62
Asmara Settingan 62.
63
Asmara Settingan 63.
64
Asmara Settingan 64.
65
Asmara Settingan 65.
66
Asmara Settingan 66.
67
Asmara Settingan 67.
68
Asmara Settingan 68.
69
Asmara Settingan 69.
70
Asmara Settingan 70.
71
Asmara Settingan 71.
72
Asmara Settingan 72
73
Asmara Settingan 73.
74
Asmara Settingan 74.
75
Asmara Settingan 75.
76
Asmara Settingan 76.
77
Asmara Settingan 77.
78
Asmara Settingan 78.
79
Asmara Settingan 79.
80
Asmara Settingan 80.
81
Asmara Settingan 81.
82
Asmara Settingan 82.
83
Asmara Settingan 83.
84
Asmara Settingan 84.
85
Asmara Settingan 85
86
Asmara Settingan 86.
87
Asmara Settingan 87.
88
Asmara Settingan 88.
89
Asmara Settingan 89.
90
Asmara Settingan 90.
91
Asmara Settingan 91.
92
Asmara Settingan 92.
93
Asmara Settingan 93.
94
Asmara Settingan 94.
95
Asmara Settingan 95.
96
Asmara Settingan 96.
97
Asmara Settingan 97.
98
Asmara Settingan 98.
99
Asmara Settingan 99.
100
Asmara Settingan 100.
101
Pengumuman Karya Baru.
102
Tsania Laura
103
Pengumuman Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!