Asmara Settingan 4.

Sesampainya di apartemen. Hena segera menuju lantai dua dimana kamarnya berada. Ia ingin tidur, matanya sungguh mengantuk.

"Aku akan ada disini. Kamu bisa tidur satu jam" Jini berkata pada Hena yang sudah mulai melangkah menaiki anak tangga.

"Hm.."

Jini menatap sendu pada punggung yang kini mulai menghilang diujung tangga. Apa pun yang dialami Hena ia juga merasakannya. Kesedihan, kecewa dan marahnya gadis itu dapat ia rasakan.

Namun Jini tidak dapat berbuat banyak. Ia bukan orang besar atau berkuasa apalagi memiliki banyak uang untuk bisa mengubah sesuatu sesuai kehendaknya. Terkadang sekeras apapun kita berusaha, hasilnya tetap rahasia. Tidak ada yang bisa memastikan meski awal memulai kita sudah punya gambaran.

Hena memasuki kamar. Ia duduk tepat didepan meja rias dan menatap pada kaca yang memuat penuh wajah cantiknya. Entah raut wajah apa yang sekarang ia tampilkan, silih berganti ia mengubah ekspresi. Tertawa ceria, bahagia, cemberut, marah, suram dan kini berakhir dengan tangisan. Awalnya hanya sedih gundah gulana, tapi malah bermuara pada tangis yang menggema. Bahkan ia beberapa kali memukul dadanya. Sungguh Hena benar-benar aktris multi talenta. Ber-akting tapi bagai nyata adanya.

Tangis itu terpaksa berhenti karena dering yang entah soundtrack film apa hingga musiknya bisa memekakkan telinga.

Hena mengusap wajahnya, meraih tas dan menggeledah untuk mencari benda yang bersuara. Sesaat benda itu betah didalam genggaman. Tertera nomor pemanggil tidak terdaftar dalam kontaknya hingga berakhir tanpa diterima. Namun sialnya nomor tersebut tidak berhenti menghubungi.

"Hallo" suara Hena terdengar serak, mungkin efek dari ia yang barusan ber-akting akan jalan hidup didunia penuh sandiwara ini.

"Aku ingin bertemu dengan mu" suara bariton itu masuk kedalam pendengaran Hena.

"Ini siapa?" tanya Hena.

"Di restoran XY. Jam delapan malam ini"

"Nanti ku share lock. Jangan sampai tidak datang"

Panggilan langsung terputus. Hena dibuat bingung, siapa yang menghubungi dengan cara sat set tidak jelas seperti ini. Apa fans jahil lagi. Tapi dari mana dia dapat nomor pribadi Hena. Hena jarang memberikan kontak pribadinya pada orang lain, bahkan sekalipun aktor atau aktris lawan ia main dalam suatu projek.

Ting*

Satu pesan masuk pada ponsel Hena. Ia membuka dan membaca. No tadi mengirim alamat salah satu restoran berbintang dikota ini, lengkap dengan jam pertemuan dan pengingat yang sungguh sangat manis menurut Hena.

"Tidak datang berarti karier mu hancur"

Hena tersenyum mengejek pada pesan yang ia baca. Ia letakkan benda pipih itu secara kasar diatas meja rias.

Kenapa semua orang suka bermain-main pada sesuatu yang bagi orang lain itu sangat berharga. Tidak mudah sampai di titik ini. Menjadi perintis itu sulit. Suka duka akan selalu ada, tapi Hena menikmatinya. Karena ini dunia yang ia cinta, ber-akting dan bargaya didepan kamera juga menggunakan berbagi macam produk yang jika sudah launcing akan segera di buru para pencintanya. Hal itu lah yang membuat Hena bahagia. Ia banyak menerima cinta dari para fans-nya. Ia menyukai itu semua. Ia mencintai pekerjaannya, fans-nya dan semua cinta yang diberikan untuknya.

Tapi melihat orang yang dengan mudah mengatakan karier nya akan hancur sungguh membuatnya sedih. Hampir delapan tahun dirinya merintis karier hingga mencapai tempat terbaik.

Berawal dari ikut ajang lomba model disebuah mal besar. Hena yang saat itu berusia 19 tahun mendapat juara harapan terbaik satu. Semenjak itu dirinya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan modeling hingga mulai merambah kepemotretan dan tepat tiga tahun lalu ia memberanikan diri memasuki dunia seni peran. Film pertama yang dibintanginya meledak dipasaran, bahkan Hena menjadi salah satu aktris pendatang baru yang patut diperhitungkan.

Namun akhir-akhir ini Hena selalu diterpa isu tidak sedap. Skandal yang menyeret namanya bersama mantan kekasih beberapa minggu lalu mempengaruhi kariernya. Beberapa kontrak bahkan lepas dari tangannya.

"Huft"

"Banyak sekali orang yang pandai mengancam" gumam Hena.

Dirinya memilih keluar dari kamar, melangkah menuju lantai bawah untuk mencari Jini.

"Mini. Lihat ini?" Hena memberikan benda pipihnya pada Jini.

Jini membaca apa yang ada didalam ponsel Hena.

"Siapa yang mengancam mu?" tanya Jini heran.

"Bisa dilaporkan ini. Orang kurang kerjaan. Apa fans gelap lagi?"

"Bukan. Dia menghubungi. Aku tanya siapa, tidak dijawab. Dia hanya bilang, mau bertemu malam nanti jam delapan direstoran itu" jari telunjuk Hena mengarah pada ponselnya yang masih berada dalam genggaman Jini.

"Jangan datang. Gak jelas gini, buat apa diladeni" kata Jini

"Aku tidak memiliki rencana untuk datang" Hena merebahkan dirinya pada sofa panjang didepan TV.

"Baguslah. Aku akan memasak untuk mu, tunggulah. Hari ini kita akan menghabiskan waktu bersama sebelum mulai kembali ke aktifitas padat kita" dengan wajah bahagianya Jini meyakini jika sekarang nama Hena akan mulai membaik.

Hingga malam, Jini masih berada di apartemen Hena. Menghabiskan waktu bersama dengan berbagai kegiatan mulai dari memasak, menonton film, bahkan memberi cat pewarna pada kuku Hena. Jini baru beranjak meninggalkan apartemen saat jam sudah menunjukkan pukul 21.00.

*

*

*

Ditempat lain dengan waktu yang sama, seseorang yang dari tadi duduk tenang disebuah restoran berbintang juga mulai beranjak meninggalkan posisinya. Langkah tegap itu mengayun dengan pasti menuju pintu keluar restoran, diikuti dengan langkah yang terlihat terburu-buru dibelakangnya.

"Kita pulang, Tuan?" tanya pemilik langkah tergesa yang kini sudah dapat mengimbangi langkah Tuannya.

"Kita ke apartemennya"

"Tapi Tuan, itu akan..."

"Kamu pasti bisa membereskannya, Rama" suara bariton itu menekan.

Yang diberi perintah hanya bisa diam. Segera melakukan hal yang dipinta, mengutak-atik ponselnya dengan cepat lalu segera melajukan mobil BMW hitam 430i itu menuju unit apartemen mewah dikota ini.

Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit, kendaraan mewah tersebut kini sudah terparkir di basement area khusus. Mengarah pada pintu masuk khusus yang hanya diperuntukkan untuk orang penting atau orang yang memiliki urusan genting di apartemen ini.

"Berapa nomor unitnya? Aku akan pergi sendiri"

"Tapi, Tuan..." perkataan pria yang bernama Rama tersebut selalu terpotong.

"217" kata Rama lemah.

"Kenapa kamu jadi lemah begitu?. Kecewa karena tidak bertemu artis idol mu?" sang Tuan berkata sarkas bahkan setengah mengejek sang asisten.

"Bukan, Tuan. Saya hanya takut akan ada yang melihat Anda berkunjung dan itu akan semakin memperlebar beritanya" kata Rama "Dan bukankah Anda yang terlihat kecewa Tuan, karena Nona itu tidak datang ke restoran" lanjut Rama dalam benaknya.

Yang diberi nasehat tidak ambil peduli pada perkataan asisten pribadinya tersebut. Dirinya terus membawa langkah menuju apartemen dengan nomor unit 217.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

seperti nya agan sudah suka sama hena

2024-12-02

1

Matcha

Matcha

waw setuju👏

2025-02-11

1

Susi Andriani

Susi Andriani

wow

2025-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Asmara Settingan 1.
2 Asmara Settingan 2.
3 Asmara Settingan 3.
4 Asmara Settingan 4.
5 Asmara Settingan 5.
6 Asmara Settingan 6.
7 Asmara Settingan 7.
8 Asmara Settingan 8.
9 Asmara Settingan 9.
10 Asmara Settingan 10.
11 Asmara Settingan 11.
12 Asmara Settingan 12.
13 Asmara Settingan 13.
14 Asmara Settingan 14.
15 Asmara Settingan 15.
16 Asmara Settingan 16.
17 Asmara Settingan 17.
18 Asmara Settingan 18.
19 Asmara Settingan 19.
20 Asmara Settingan 20
21 Asmara Settingan 21.
22 Asmara Settingan 22.
23 Asmara Settingan 23.
24 Asmara Settingan 24.
25 Asmara Settingan 25.
26 Asmara Settingan 26.
27 Asmara Settingan 27.
28 Asmara Settingan 28.
29 Asmara Settingan 29.
30 Asmara Settingan 30.
31 Asmara Settingan 31.
32 Asmara Settingan 32.
33 Asmara Settingan 33.
34 Asmara Settingan 34.
35 Asmara Settingan 35.
36 Asmara Settingan 36.
37 Asmara Settingan 37.
38 Asmara Settingan 38.
39 Asmara Settingan 39.
40 Asmara Settingan 40.
41 Asmara Settingan 41.
42 Asmara Settingan 42.
43 Asmara Settingan 43.
44 Asmara Settingan 44.
45 Asmara Settingan 45.
46 Asmara Settingan 46.
47 Asmara Settingan 47.
48 Asmara Settingan 48.
49 Asmara Settingan 49.
50 Asmara Settingan 50.
51 Asmara Settingan 51.
52 Asmara Settingan 52.
53 Asmara Settingan 53
54 Asmara Settingan 54.
55 Asmara Settingan 55.
56 Asmara Settingan 56.
57 Asmara Settingan 57.
58 Asmara Settingan 58.
59 Asmara Settingan 59.
60 Asmara Settingan 60.
61 Asmara Settingan 61.
62 Asmara Settingan 62.
63 Asmara Settingan 63.
64 Asmara Settingan 64.
65 Asmara Settingan 65.
66 Asmara Settingan 66.
67 Asmara Settingan 67.
68 Asmara Settingan 68.
69 Asmara Settingan 69.
70 Asmara Settingan 70.
71 Asmara Settingan 71.
72 Asmara Settingan 72
73 Asmara Settingan 73.
74 Asmara Settingan 74.
75 Asmara Settingan 75.
76 Asmara Settingan 76.
77 Asmara Settingan 77.
78 Asmara Settingan 78.
79 Asmara Settingan 79.
80 Asmara Settingan 80.
81 Asmara Settingan 81.
82 Asmara Settingan 82.
83 Asmara Settingan 83.
84 Asmara Settingan 84.
85 Asmara Settingan 85
86 Asmara Settingan 86.
87 Asmara Settingan 87.
88 Asmara Settingan 88.
89 Asmara Settingan 89.
90 Asmara Settingan 90.
91 Asmara Settingan 91.
92 Asmara Settingan 92.
93 Asmara Settingan 93.
94 Asmara Settingan 94.
95 Asmara Settingan 95.
96 Asmara Settingan 96.
97 Asmara Settingan 97.
98 Asmara Settingan 98.
99 Asmara Settingan 99.
100 Asmara Settingan 100.
101 Pengumuman Karya Baru.
102 Tsania Laura
103 Pengumuman Karya Baru.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Asmara Settingan 1.
2
Asmara Settingan 2.
3
Asmara Settingan 3.
4
Asmara Settingan 4.
5
Asmara Settingan 5.
6
Asmara Settingan 6.
7
Asmara Settingan 7.
8
Asmara Settingan 8.
9
Asmara Settingan 9.
10
Asmara Settingan 10.
11
Asmara Settingan 11.
12
Asmara Settingan 12.
13
Asmara Settingan 13.
14
Asmara Settingan 14.
15
Asmara Settingan 15.
16
Asmara Settingan 16.
17
Asmara Settingan 17.
18
Asmara Settingan 18.
19
Asmara Settingan 19.
20
Asmara Settingan 20
21
Asmara Settingan 21.
22
Asmara Settingan 22.
23
Asmara Settingan 23.
24
Asmara Settingan 24.
25
Asmara Settingan 25.
26
Asmara Settingan 26.
27
Asmara Settingan 27.
28
Asmara Settingan 28.
29
Asmara Settingan 29.
30
Asmara Settingan 30.
31
Asmara Settingan 31.
32
Asmara Settingan 32.
33
Asmara Settingan 33.
34
Asmara Settingan 34.
35
Asmara Settingan 35.
36
Asmara Settingan 36.
37
Asmara Settingan 37.
38
Asmara Settingan 38.
39
Asmara Settingan 39.
40
Asmara Settingan 40.
41
Asmara Settingan 41.
42
Asmara Settingan 42.
43
Asmara Settingan 43.
44
Asmara Settingan 44.
45
Asmara Settingan 45.
46
Asmara Settingan 46.
47
Asmara Settingan 47.
48
Asmara Settingan 48.
49
Asmara Settingan 49.
50
Asmara Settingan 50.
51
Asmara Settingan 51.
52
Asmara Settingan 52.
53
Asmara Settingan 53
54
Asmara Settingan 54.
55
Asmara Settingan 55.
56
Asmara Settingan 56.
57
Asmara Settingan 57.
58
Asmara Settingan 58.
59
Asmara Settingan 59.
60
Asmara Settingan 60.
61
Asmara Settingan 61.
62
Asmara Settingan 62.
63
Asmara Settingan 63.
64
Asmara Settingan 64.
65
Asmara Settingan 65.
66
Asmara Settingan 66.
67
Asmara Settingan 67.
68
Asmara Settingan 68.
69
Asmara Settingan 69.
70
Asmara Settingan 70.
71
Asmara Settingan 71.
72
Asmara Settingan 72
73
Asmara Settingan 73.
74
Asmara Settingan 74.
75
Asmara Settingan 75.
76
Asmara Settingan 76.
77
Asmara Settingan 77.
78
Asmara Settingan 78.
79
Asmara Settingan 79.
80
Asmara Settingan 80.
81
Asmara Settingan 81.
82
Asmara Settingan 82.
83
Asmara Settingan 83.
84
Asmara Settingan 84.
85
Asmara Settingan 85
86
Asmara Settingan 86.
87
Asmara Settingan 87.
88
Asmara Settingan 88.
89
Asmara Settingan 89.
90
Asmara Settingan 90.
91
Asmara Settingan 91.
92
Asmara Settingan 92.
93
Asmara Settingan 93.
94
Asmara Settingan 94.
95
Asmara Settingan 95.
96
Asmara Settingan 96.
97
Asmara Settingan 97.
98
Asmara Settingan 98.
99
Asmara Settingan 99.
100
Asmara Settingan 100.
101
Pengumuman Karya Baru.
102
Tsania Laura
103
Pengumuman Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!