Asmara Settingan 12.

Entah sudah berapa lama mobil yang dikendarai Rama sampai di basement apartemen Hena. Mereka ber-tiga diam seperti patung kecuali netra Rama yang sesekali bergerak melirik kaca spion tengah memperhatikan Hena yang sepertinya masih nyenyak dalam tidurnya dengan Agam yang terlihat masih melamun. Setidaknya itu yang Rama tangkap dari empat mata miliknya.

"Tuan..."

Agam hanya diam dengan tatapan mata yang setia memandang ke luar jendela. Dirinya tengah fokus memikirkan banyak hal.

"Nona Hena sebaiknya dibangunkan saja" pelan suara Rama mengatakannya, matanya kembali terkunci pada Hena yang saat ini masih terpejam. Seperti putri tidur yang menunggu sang pangeran untuk membangunkan.

"Terlihat sangat mengagumi"

Rama mengalihkan pandangan pada pantulan sosok Agam yang juga ada di dalam kaca spion. Ia mengerti maksud dari perkataan Tuannya itu. Tapi mau bagaimana lagi, siapa yang tidak mengagumi kecantikan yang Hena miliki, mata Rama masih normal ditambah dua bantuan dari lensa kaca mata yang semakin mempertajam penglihatannya.

"Bangunkan dia"

Setelah mengatakan perintah yang tak terbantahkan itu, Agam membuka pintu mobil dan berlalu keluar. Meninggalkan Rama yang mau tidak mau harus membangunkan Hena.

Rama terlihat keluar dari mobil dan berputar ke sisi lain, menghampiri di mana tempat duduk Hena. Mencoba membangunkan wanita pemilik paras cantik dengan bulu mata lentik natural itu dengan sangat pelan. Rama tidak ingin Hena-nya nanti merasa terganggu atau bahkan kaget saat dirinya membangunkan.

"Apa yang kau lakukan?"

"DUG"

Rama mengusap belakang kepalanya yang tidak sengaja terbentur bagian atas pintu mobil saat ingin membangunkan Hena. Rama kaget dengan suara dingin yang sebenarnya sudah sering dia dengar. Ia menoleh pada Tuannya yang ternyata kini sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Kau tidak mendengarku?"

"Saya ingin membangunkan Nona Hena, Tuan" kata Rama.

"Dengan mendekat pada dirinya? Tidak bisa membangunkannya dari tempatmu berdiri sekarang?"

Rama terlihat kesulitan menelan salivanya. Bagaikan seorang terdakwa, kata-kata Agam terlalu menyudutkan Rama. Bukankah Tuannya sendiri yang meminta agar asisten pribadinya itu membangunkan Hena.

Rama bergerak menepi dengan tangan membuka pintu mobil lebih lebar. "Anda bisa membangunkan kekasih Anda sendiri, Tuan"

Agam sedikit mengangkat alisnya, ia tidak percaya jika asistennya kini mulai berani melawan. "Sepertinya kau sudah tidak menginginkan bonusmu"

Kini Rama yang dibuat tidak percaya dengan perkataan Agam. "Haha...saya bangunkan Nona Hena pelan-pelan, Tuan. Dan dari jauh" cicit Rama diakhir kalimatnya, Rama membangunkan Hena pelan. Namun entah sudah berapa kali Rama memanggil bahkan sedikit menggerakkan lengan Hena, wanita cantik itu juga tidak kunjung membuka mata.

"Tuan, apa Nona Hena pingsan?" raut Rama terlihat khawatir.

Agam yang mendengarnya mendengus kesal. " Kau ingin membalas perkataanku pada media, Wanita Drama" .

"Agam!!"

Suara itu datang dari seseorang yang terlihat turun dari sebuah taksi yang baru memasuki basement apartemen Hena, ia sedikit berlari mendekati mobil Agam.

"Kamu si Agam Agam itu kan?"

Agam menatap dingin pada wanita bertubuh mungil yang saat ini bicara tidak sopan pada dirinya.

"Maaf nona anda siapa?" sela Rama.

"Jini. Manager Hena"

"Dimana Hena, kalian menyembunyikannya dimana?" Jini menatap Agam dan Rama bergantian. Raut wajahnya terlihat khawatir. Bagaimana tidak, Jini ternyata baru saja mendatangi perusahaan Raksa Group untuk mencari Hena di sana tapi tidak menemukan sama sekali artisnya.

Tubuh Jini bergerak cepat saat matanya mengikuti arah pandang Rama yang mengarah pada pintu mobil yang terbuka lebar.

"Hena!"

"Kalian apakan Hena? Kalian melakukan sesuatu?"

Agam dan Rama sama-sama terpaku akan tuduhan yang dilayangkan Jini pada mereka.

"Nona Hena sepertinya tidur. Saya sudah membangunkan tapi tidak mendapat respon" terang Rama dengan tetap menjaga sabar dan wibawanya.

Jini terlihat menghela napas saat mendengar jika Hena ternyata tertidur. "Bantu pindahkan dia. Dia akan sulit bangun jika seperti ini"

Rama dengan cepat mendekat dan membantu Jini untuk membawa Hena.

"Berhenti!"

Rama otomatis berhenti dari pergerakannya. Tangannya menggantung di udara saat ingin memindahkan Hena dalam rengkuhannya.

"Kamu ingin membiarkan kekasihmu disentuh oleh orang lain?" Jini menatap tajam pada Agam yang dari tadi hanya diam memperhatikan kepanikan Jini dan Rama.

"Atau kamu tidak sanggup menggendongnya sampai ke lantai atas?" tanya Jini lagi.

Agam terlihat tidak peduli dengan perkataan Jini, ia berjalan melewati dua makhluk yang sekarang mengawasi pergerakannya. Agam membawa Hena dengan gaya bridal style, dengan mudahnya Agam membawa tubuh model itu. Tubuh tinggi dengan berat badan yang ideal membuat Hena terlihat ringan di dalam gendongan seorang Agam Raksa.

Jini dan Rama tanpa perintah langsung mengikuti langkah Agam menuju unit apartemen Hena.

Keluar dari lift di lantai unit apartemen Hena, Jini dengan cepat mendahului Agam, ia membuka sandi pintu apartemen dengan nomor unit 217 tersebut.

"Kamarnya diatas" ucap Jini seraya sedikit berlari mendahului Agam saat menaiki anak tangga.

"Baringkan dia di sana"

Agam membaringkan perlahan tubuh Hena di atas bad berukuran king size dengan warna putih yang mendominasi.

"Terimakasih"

Jini menatap Agam dan juga Rama yang berdiri tidak jauh dari pintu masuk kamar Hena, lelaki pemilik wajah smart itu enggan melangkah terlalu jauh untuk masuk ke kamar idola-nya.

"Apa perlu memanggil dokter?"

Rama berinisiatif menanyakan hal itu karena melihat sang Tuan yang dari tadi hanya diam membisu. Rama berpikir jika Nona Hena sakit hingga dengan mudahnya tertidur.

"Tidak perlu. Satu atau dua jam dia akan bangun" kata Jini.

Agam menatap Hena sesaat sebelum dirinya berlalu pergi meninggalkan kamar wanita yang bergelar kekasihnya itu.

"Kalau begitu kami permisi" pamit Rama pada Jini.

"Tunggu. Apa yang kalian bahas tadi? Kalian membahas sesuatu yang sensitif pada Hena?" Jini menahan Rama. Ia ingin tahu apa yang terjadi pada Hena, hingga artisnya berakhir seperti ini.

"Maksudku, apa kalian membicarakan tentang berita yang beredar?"

"Singkatnya iya. Tapi selanjutnya saya rasa Nona Hena akan menyampaikannya langsung pada Anda"

Setelah mengatakan hal itu, Rama meninggalkan Jini untuk menyusul Tuannya yang sudah lebih dulu melangkah pergi. Ternyata Agam sudah menunggu asistennya di dalam mobil.

"Kita kembali ke kantor, Tuan?" tanya Rama saat mulai mengendarai mobil, meninggalkan salah satu gedung apartemen elit di tengah kota.

"Cari tahu apa yang terjadi dengan Wanita Drama itu"

"Kekasih Anda maksudnya?"

Rama sebenarnya tahu siapa yang dimaksud Tuannya sebagai Wanita Drama. Tapi entah mengapa lidahnya malah bergerak untuk memastikan lagi. Menurutnya Hena lebih tepat jika disematkan gelar sebagai Ratu-nya Drama.

"Kinerja instingmu menurun"

"Paling lambat besok Anda akan menerima data lengkap kekasih Anda, Tuan" jawab Rama cepat. Kinerjanya yang dinilai Agam menurun membuat Rama segera kembali ke setelan awal. Kerja cepat dan tepat.

Terpopuler

Comments

Yashlaura

Yashlaura

Hena nya

2024-09-21

1

nobita

nobita

wkwkwkwk ngakak parah dengan sikapnya Agam ... dan Rama

2024-09-13

1

ora

ora

Membangunkan lah .

2024-08-13

2

lihat semua
Episodes
1 Asmara Settingan 1.
2 Asmara Settingan 2.
3 Asmara Settingan 3.
4 Asmara Settingan 4.
5 Asmara Settingan 5.
6 Asmara Settingan 6.
7 Asmara Settingan 7.
8 Asmara Settingan 8.
9 Asmara Settingan 9.
10 Asmara Settingan 10.
11 Asmara Settingan 11.
12 Asmara Settingan 12.
13 Asmara Settingan 13.
14 Asmara Settingan 14.
15 Asmara Settingan 15.
16 Asmara Settingan 16.
17 Asmara Settingan 17.
18 Asmara Settingan 18.
19 Asmara Settingan 19.
20 Asmara Settingan 20
21 Asmara Settingan 21.
22 Asmara Settingan 22.
23 Asmara Settingan 23.
24 Asmara Settingan 24.
25 Asmara Settingan 25.
26 Asmara Settingan 26.
27 Asmara Settingan 27.
28 Asmara Settingan 28.
29 Asmara Settingan 29.
30 Asmara Settingan 30.
31 Asmara Settingan 31.
32 Asmara Settingan 32.
33 Asmara Settingan 33.
34 Asmara Settingan 34.
35 Asmara Settingan 35.
36 Asmara Settingan 36.
37 Asmara Settingan 37.
38 Asmara Settingan 38.
39 Asmara Settingan 39.
40 Asmara Settingan 40.
41 Asmara Settingan 41.
42 Asmara Settingan 42.
43 Asmara Settingan 43.
44 Asmara Settingan 44.
45 Asmara Settingan 45.
46 Asmara Settingan 46.
47 Asmara Settingan 47.
48 Asmara Settingan 48.
49 Asmara Settingan 49.
50 Asmara Settingan 50.
51 Asmara Settingan 51.
52 Asmara Settingan 52.
53 Asmara Settingan 53
54 Asmara Settingan 54.
55 Asmara Settingan 55.
56 Asmara Settingan 56.
57 Asmara Settingan 57.
58 Asmara Settingan 58.
59 Asmara Settingan 59.
60 Asmara Settingan 60.
61 Asmara Settingan 61.
62 Asmara Settingan 62.
63 Asmara Settingan 63.
64 Asmara Settingan 64.
65 Asmara Settingan 65.
66 Asmara Settingan 66.
67 Asmara Settingan 67.
68 Asmara Settingan 68.
69 Asmara Settingan 69.
70 Asmara Settingan 70.
71 Asmara Settingan 71.
72 Asmara Settingan 72
73 Asmara Settingan 73.
74 Asmara Settingan 74.
75 Asmara Settingan 75.
76 Asmara Settingan 76.
77 Asmara Settingan 77.
78 Asmara Settingan 78.
79 Asmara Settingan 79.
80 Asmara Settingan 80.
81 Asmara Settingan 81.
82 Asmara Settingan 82.
83 Asmara Settingan 83.
84 Asmara Settingan 84.
85 Asmara Settingan 85
86 Asmara Settingan 86.
87 Asmara Settingan 87.
88 Asmara Settingan 88.
89 Asmara Settingan 89.
90 Asmara Settingan 90.
91 Asmara Settingan 91.
92 Asmara Settingan 92.
93 Asmara Settingan 93.
94 Asmara Settingan 94.
95 Asmara Settingan 95.
96 Asmara Settingan 96.
97 Asmara Settingan 97.
98 Asmara Settingan 98.
99 Asmara Settingan 99.
100 Asmara Settingan 100.
101 Pengumuman Karya Baru.
102 Tsania Laura
103 Pengumuman Karya Baru.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Asmara Settingan 1.
2
Asmara Settingan 2.
3
Asmara Settingan 3.
4
Asmara Settingan 4.
5
Asmara Settingan 5.
6
Asmara Settingan 6.
7
Asmara Settingan 7.
8
Asmara Settingan 8.
9
Asmara Settingan 9.
10
Asmara Settingan 10.
11
Asmara Settingan 11.
12
Asmara Settingan 12.
13
Asmara Settingan 13.
14
Asmara Settingan 14.
15
Asmara Settingan 15.
16
Asmara Settingan 16.
17
Asmara Settingan 17.
18
Asmara Settingan 18.
19
Asmara Settingan 19.
20
Asmara Settingan 20
21
Asmara Settingan 21.
22
Asmara Settingan 22.
23
Asmara Settingan 23.
24
Asmara Settingan 24.
25
Asmara Settingan 25.
26
Asmara Settingan 26.
27
Asmara Settingan 27.
28
Asmara Settingan 28.
29
Asmara Settingan 29.
30
Asmara Settingan 30.
31
Asmara Settingan 31.
32
Asmara Settingan 32.
33
Asmara Settingan 33.
34
Asmara Settingan 34.
35
Asmara Settingan 35.
36
Asmara Settingan 36.
37
Asmara Settingan 37.
38
Asmara Settingan 38.
39
Asmara Settingan 39.
40
Asmara Settingan 40.
41
Asmara Settingan 41.
42
Asmara Settingan 42.
43
Asmara Settingan 43.
44
Asmara Settingan 44.
45
Asmara Settingan 45.
46
Asmara Settingan 46.
47
Asmara Settingan 47.
48
Asmara Settingan 48.
49
Asmara Settingan 49.
50
Asmara Settingan 50.
51
Asmara Settingan 51.
52
Asmara Settingan 52.
53
Asmara Settingan 53
54
Asmara Settingan 54.
55
Asmara Settingan 55.
56
Asmara Settingan 56.
57
Asmara Settingan 57.
58
Asmara Settingan 58.
59
Asmara Settingan 59.
60
Asmara Settingan 60.
61
Asmara Settingan 61.
62
Asmara Settingan 62.
63
Asmara Settingan 63.
64
Asmara Settingan 64.
65
Asmara Settingan 65.
66
Asmara Settingan 66.
67
Asmara Settingan 67.
68
Asmara Settingan 68.
69
Asmara Settingan 69.
70
Asmara Settingan 70.
71
Asmara Settingan 71.
72
Asmara Settingan 72
73
Asmara Settingan 73.
74
Asmara Settingan 74.
75
Asmara Settingan 75.
76
Asmara Settingan 76.
77
Asmara Settingan 77.
78
Asmara Settingan 78.
79
Asmara Settingan 79.
80
Asmara Settingan 80.
81
Asmara Settingan 81.
82
Asmara Settingan 82.
83
Asmara Settingan 83.
84
Asmara Settingan 84.
85
Asmara Settingan 85
86
Asmara Settingan 86.
87
Asmara Settingan 87.
88
Asmara Settingan 88.
89
Asmara Settingan 89.
90
Asmara Settingan 90.
91
Asmara Settingan 91.
92
Asmara Settingan 92.
93
Asmara Settingan 93.
94
Asmara Settingan 94.
95
Asmara Settingan 95.
96
Asmara Settingan 96.
97
Asmara Settingan 97.
98
Asmara Settingan 98.
99
Asmara Settingan 99.
100
Asmara Settingan 100.
101
Pengumuman Karya Baru.
102
Tsania Laura
103
Pengumuman Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!