Asmara Settingan 6.

"Pikiranmu selalu tidak sehat"

Agam mendorong kening Hena dengan jari telunjuknya saat melewati kembali gadis itu untuk duduk di sofa.

Hena mendengus dan mengangkat tangan tepat dibelakang Agam. Seperti hendak memukul Pria yang menurut Hena sangat menyebalkan.

"Aku melihatnya" kata Agam

Hena terkesiap dengan cepat ia menurunkan tangannya kembali.

Kini mereka berdua duduk saling berhadapan. Saling menatap, menelisik satu sama lain. Entah apa yang ada dipikiran mereka masing-masing. Mungkin saling memuji atau salah satunya memaki.

"Kamu jelas paham apa yang akan kita lakukan"

Hena hanya diam mendengarkan apa yang akan Pria Arogan ini katakan.

Oke, dia paham. Apa itu setingan, jelas dia sangat paham. Meski dia sendiri belum pernah terlibat dengan hal konyol seperti ini.

"Jadi katakan. Kita akan mulai dari mana?" tanya Agam.

Hena terlihat bingung. Apakah Pria tidak sopan di hadapannya ini tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Bukankah mereka hanya tinggal bersikap seakan memiliki hubungan asmara. Berpura-pura sebagai sepasang kekasih.

Yang perlu dibicarakan itu tentang keuntungan masing-masing dan batasan. Yah. Batasan sangat perlu, pikir Hena.

"Kita tinggal pura-pura menjalin hubungan, selesai" jawab Hena singkat.

Agam menatap dingin pada Hena. Jika hal itu, dirinya juga sudah tahu. "Menjalin hubungan itu dimulai dari mana?"

"Dari mana apanya?" tanya Hena tidak mengerti.

Agam mengeram kesal dalam benaknya. Kenapa wanita cantik dihadapannya ini sangat bodoh, hingga tidak mengerti dengan apa yang ia maksud.

"Kita menjalin Asmara Setingan" tekan Agam lagi.

"Ya" kata Hena cepat dengan anggukan kepalanya.

"Baiklah. Kamu sudah setuju" Agam berdiri berniat hendak meninggalkan apartemen Hena.

Urusannya sudah selesai. Tentang apa yang harus dilakukannya nanti, dia memilih untuk menanyakan pada Rama, asisten pribadinya. Dari pada bertanya pada wanita cantik yang sayangnya bodoh ini, bisa-bisa dia berakhir dengan mempermalukan dirinya sendri.

Melihat Agam yang ingin beranjak pergi, Hena dengan cepat menghentikannya. Berdiri tegak menghalangi jalan tepat dihadapan Agam.

"Kita belum selesai. Mau kemana?" tanya Hena

"Jelas belum selesai. Memulai saja belum" gumam Agam pelan.

"Anda mengatakan sesuatu?"

"Ini sudah malam. Besok datang ke kantorku"

Hena menatap punggung Pria yang sekarang gelarnya mulai bertambah. Sombong. Sangat sombong, dengus Hena kesal. Pria yang tidak sopan, arogan, dan sombong. Pria yang bahkan memborong semua gelar.

Agam melanjutkan langkahnya, pergi meninggalkan unit apartemen Hena. Dirinya kembali melewati jalur khusus.

Di basement apartemen, Rama dengan setia masih menunggu Tuannya yang mengunjungi sang kekasih. Kekasih. Rama bahkan tersenyum sendri saat mengingat kata manis itu.

"Kamu kenapa?"

Suara bariton itu jelas mengagetkan Rama yang hanyut sesaat pada pikirannya.

"Sudah selesai pacarannya, Tuan?" tanya Rama.

Raut wajah Agam berubah semakin dingin. Membuat Rama lekas sadar dengan kata-katanya barusan.

"Ehem... Maksud saya.. Sudah selesai bertemu Nona Hena?" ulang Rama dengan hati-hati takut menyinggung Tuannya lagi.

"Besok dia akan datang ke kantor" kata Agam seraya berlalu masuk ke dalam mobil.

Rama menutup pintu mobil setelah Tuannya itu masuk. Dengan segera mengemudikan kendaraan beroda empat tersebut menuju apartemen pribadi Agam yang terletak tidak jauh dari perusahaan Raksa Group. Agam memilih untuk tinggal sendiri di sebuah apartemen mewah dari pada bersama Mommy dan Daddy dirumah utama. Dengan alasan mempersingkat akses untuk bekerja. Nyatanya Agam hanya ingin menghindar agar kehidupan pribadinya tidak dicampuri, terutama oleh sang Mommy.

Sepanjang jalan hanya ada keheningan. Fokus Rama yang sedang menyetir terusik. Saat dimana matanya tidak sengaja menangkap senyum tipis di wajah Tuannya dari kaca spion tengah. Tangannya bergerak mengusap tengkuk, kenapa tiba-tiba hawa mobil terasa jauh berbeda.

Sekali lagi, Rama melirik pada kaca spion. Hilang. Ternyata wajah yang selalu datar itu sudah kembali ke pengaturan awal. Senyum yang Rama lihat sekilas tadi kini menghilang. Entah kenapa Rama merasa lega akan hal itu. Melihat senyum tadi bukannya membuat Rama senang tapi malah membuatnya merinding. Rama menggeleng dibuatnya.

"Kenapa?"

Rama terjingkat kaget. Ia melirik kaca spion yang kini menampilkan wajah Agam yang memicing tajam padanya.

Rama memberi senyum lebar pada Tuannya itu. " Leher saya pegal, Tuan. Sepertinya menuntut istirahat"

Agam hanya diam tidak menanggapi penjelasan asistennya yang tidak penting itu. Matanya kembali melempar pandang pada langit yang menggambar indahnya gelap malam.

Bagai layar lebar yang terbentang luas. Kilasan adegan tadi kini terulang lagi. Wajah terpaku saat menatapnya takjub. Berubah menutup mata dengan senyum yang indah lalu membuka dan tersipu. Berganti melotot dan menatapnya kesal. Hingga geram dan berakhir memikirkan hal yang aneh tentang dirinya. Wajah itu benar-benar memiliki beribu ekspresi.

Tergambar jelas dimana wanita menggemaskan itu berdiri dan mengusap wajahnya dengan kasar, membuat Agam menerbitkan senyum tipis. Agam sesaat tersadar, dengan cepat ia mengenyahkan pikiran yang mulai tidak benar. Dirinya akui Hena adalah wanita yang cantik, tapi bukan tipe wanita idamannya.

Mobil yang dikendarai Rama itu terus melaju dengan Agam yang setia menatap pada luasnya langit malam.

Selesai mengantar Tuannya ke apartemen. Rama juga dengan cepat kembali melajukan mobil ke apartemen miliknya sendiri. Hunian Rama tidak berlokasi di deretan gedung elit tapi memiliki akses yang dekat dengan apartemen sang Tuan hingga dapat mempercepat gerak kerjanya jika ia mendapat tugas dadakan suatu waktu.

Terpopuler

Comments

Matcha

Matcha

gemess sekali ya hen😆😆

2025-02-11

1

gaby

gaby

Aq baru baca, karena baru ktemu.Dr awal bab dah menarik.

2024-10-18

2

Zerro007

Zerro007

sukses selalu thor.....

2024-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 Asmara Settingan 1.
2 Asmara Settingan 2.
3 Asmara Settingan 3.
4 Asmara Settingan 4.
5 Asmara Settingan 5.
6 Asmara Settingan 6.
7 Asmara Settingan 7.
8 Asmara Settingan 8.
9 Asmara Settingan 9.
10 Asmara Settingan 10.
11 Asmara Settingan 11.
12 Asmara Settingan 12.
13 Asmara Settingan 13.
14 Asmara Settingan 14.
15 Asmara Settingan 15.
16 Asmara Settingan 16.
17 Asmara Settingan 17.
18 Asmara Settingan 18.
19 Asmara Settingan 19.
20 Asmara Settingan 20
21 Asmara Settingan 21.
22 Asmara Settingan 22.
23 Asmara Settingan 23.
24 Asmara Settingan 24.
25 Asmara Settingan 25.
26 Asmara Settingan 26.
27 Asmara Settingan 27.
28 Asmara Settingan 28.
29 Asmara Settingan 29.
30 Asmara Settingan 30.
31 Asmara Settingan 31.
32 Asmara Settingan 32.
33 Asmara Settingan 33.
34 Asmara Settingan 34.
35 Asmara Settingan 35.
36 Asmara Settingan 36.
37 Asmara Settingan 37.
38 Asmara Settingan 38.
39 Asmara Settingan 39.
40 Asmara Settingan 40.
41 Asmara Settingan 41.
42 Asmara Settingan 42.
43 Asmara Settingan 43.
44 Asmara Settingan 44.
45 Asmara Settingan 45.
46 Asmara Settingan 46.
47 Asmara Settingan 47.
48 Asmara Settingan 48.
49 Asmara Settingan 49.
50 Asmara Settingan 50.
51 Asmara Settingan 51.
52 Asmara Settingan 52.
53 Asmara Settingan 53
54 Asmara Settingan 54.
55 Asmara Settingan 55.
56 Asmara Settingan 56.
57 Asmara Settingan 57.
58 Asmara Settingan 58.
59 Asmara Settingan 59.
60 Asmara Settingan 60.
61 Asmara Settingan 61.
62 Asmara Settingan 62.
63 Asmara Settingan 63.
64 Asmara Settingan 64.
65 Asmara Settingan 65.
66 Asmara Settingan 66.
67 Asmara Settingan 67.
68 Asmara Settingan 68.
69 Asmara Settingan 69.
70 Asmara Settingan 70.
71 Asmara Settingan 71.
72 Asmara Settingan 72
73 Asmara Settingan 73.
74 Asmara Settingan 74.
75 Asmara Settingan 75.
76 Asmara Settingan 76.
77 Asmara Settingan 77.
78 Asmara Settingan 78.
79 Asmara Settingan 79.
80 Asmara Settingan 80.
81 Asmara Settingan 81.
82 Asmara Settingan 82.
83 Asmara Settingan 83.
84 Asmara Settingan 84.
85 Asmara Settingan 85
86 Asmara Settingan 86.
87 Asmara Settingan 87.
88 Asmara Settingan 88.
89 Asmara Settingan 89.
90 Asmara Settingan 90.
91 Asmara Settingan 91.
92 Asmara Settingan 92.
93 Asmara Settingan 93.
94 Asmara Settingan 94.
95 Asmara Settingan 95.
96 Asmara Settingan 96.
97 Asmara Settingan 97.
98 Asmara Settingan 98.
99 Asmara Settingan 99.
100 Asmara Settingan 100.
101 Pengumuman Karya Baru.
102 Tsania Laura
103 Pengumuman Karya Baru.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Asmara Settingan 1.
2
Asmara Settingan 2.
3
Asmara Settingan 3.
4
Asmara Settingan 4.
5
Asmara Settingan 5.
6
Asmara Settingan 6.
7
Asmara Settingan 7.
8
Asmara Settingan 8.
9
Asmara Settingan 9.
10
Asmara Settingan 10.
11
Asmara Settingan 11.
12
Asmara Settingan 12.
13
Asmara Settingan 13.
14
Asmara Settingan 14.
15
Asmara Settingan 15.
16
Asmara Settingan 16.
17
Asmara Settingan 17.
18
Asmara Settingan 18.
19
Asmara Settingan 19.
20
Asmara Settingan 20
21
Asmara Settingan 21.
22
Asmara Settingan 22.
23
Asmara Settingan 23.
24
Asmara Settingan 24.
25
Asmara Settingan 25.
26
Asmara Settingan 26.
27
Asmara Settingan 27.
28
Asmara Settingan 28.
29
Asmara Settingan 29.
30
Asmara Settingan 30.
31
Asmara Settingan 31.
32
Asmara Settingan 32.
33
Asmara Settingan 33.
34
Asmara Settingan 34.
35
Asmara Settingan 35.
36
Asmara Settingan 36.
37
Asmara Settingan 37.
38
Asmara Settingan 38.
39
Asmara Settingan 39.
40
Asmara Settingan 40.
41
Asmara Settingan 41.
42
Asmara Settingan 42.
43
Asmara Settingan 43.
44
Asmara Settingan 44.
45
Asmara Settingan 45.
46
Asmara Settingan 46.
47
Asmara Settingan 47.
48
Asmara Settingan 48.
49
Asmara Settingan 49.
50
Asmara Settingan 50.
51
Asmara Settingan 51.
52
Asmara Settingan 52.
53
Asmara Settingan 53
54
Asmara Settingan 54.
55
Asmara Settingan 55.
56
Asmara Settingan 56.
57
Asmara Settingan 57.
58
Asmara Settingan 58.
59
Asmara Settingan 59.
60
Asmara Settingan 60.
61
Asmara Settingan 61.
62
Asmara Settingan 62.
63
Asmara Settingan 63.
64
Asmara Settingan 64.
65
Asmara Settingan 65.
66
Asmara Settingan 66.
67
Asmara Settingan 67.
68
Asmara Settingan 68.
69
Asmara Settingan 69.
70
Asmara Settingan 70.
71
Asmara Settingan 71.
72
Asmara Settingan 72
73
Asmara Settingan 73.
74
Asmara Settingan 74.
75
Asmara Settingan 75.
76
Asmara Settingan 76.
77
Asmara Settingan 77.
78
Asmara Settingan 78.
79
Asmara Settingan 79.
80
Asmara Settingan 80.
81
Asmara Settingan 81.
82
Asmara Settingan 82.
83
Asmara Settingan 83.
84
Asmara Settingan 84.
85
Asmara Settingan 85
86
Asmara Settingan 86.
87
Asmara Settingan 87.
88
Asmara Settingan 88.
89
Asmara Settingan 89.
90
Asmara Settingan 90.
91
Asmara Settingan 91.
92
Asmara Settingan 92.
93
Asmara Settingan 93.
94
Asmara Settingan 94.
95
Asmara Settingan 95.
96
Asmara Settingan 96.
97
Asmara Settingan 97.
98
Asmara Settingan 98.
99
Asmara Settingan 99.
100
Asmara Settingan 100.
101
Pengumuman Karya Baru.
102
Tsania Laura
103
Pengumuman Karya Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!