Bab Dua Puluh

Setelah mandi dan berganti pakaian, keduanya keluar dari kamar. Menuju ruang keluarga. Jam telah menunjukan pukul delapan malam.

"Kamu sengaja buat kami kelaparan? Kalau tak boleh datang, tinggal ngomong saja. Mama juga masih sanggup bayar makan di restoran!" ucap Mama Yani dengan suara lantang.

Bastian langsung menggenggam tangan istrinya. Dia tak mau Nabila merasa takut dan sedih atas ucapan mamanya.

"Ma, jangan salahkan Nabila! Aku tadi yang mandinya kelamaan. Nabila menunggu aku!" ucap Bastian dengan suara tegas.

"Bela saja terus istrimu hingga suatu saat dia melonjak dan menginjak mu!" ucap Mama Yani. Dia lalu berdiri dan mengajak Mega untuk langsung menuju dapur.

Bastian lalu memandangi sang istri. Nabila memberikan senyumannya. Dia tahu sang suami pasti menjadi serba salah. Ingin membela istri atau mamanya.

"Maaf ...," ucap Bastian dengan wajah yang tampak menyesal.

"Tak apa, Mas!" balas Nabila dengan senyuman.

Nabila membalas genggaman tangan sang suami. Seperti saling memberikan kekuatan. Mereka menyusul ke dapur di mana mama dan Mega telah duduk. Mama dan Mega duduk dengan saling berhadapan. Sehingga tersisa satu kursi di samping mertuanya dan satu lagi samping Mega.

Bastian lalu memilih duduk di samping sang mama dan meminta sang istri duduk di samping Mega. Wajah wanita itu terlihat sedikit cemberut.

Semua terdiam. Larut dengan pikiran masing-masing. Hingga Nabila meminta mereka makan.

"Ma, Mbak Mega silakan makan! Katanya tadi sudah lapar!" ucap Nabila.

Mama Yani langsung cemberut mendengar ucapan sang menantu. Menatap Nabila tajam, tapi tetap dibalas dengan senyuman.

Saat Bastian akan mengambil nasi, Mega langsung berdiri. Dia ingin mengambil piring pria itu untuk membantunya. Tapi Bastian menolak.

"Sini piringnya, biar aku ambilkan!" ucap Mega.

"Biar istri aku saja yang ambilkan. Dia tau berapa porsinya dan lauk apa yang aku suka!" balas Bastian.

"Apa kamu pikir aku tak tau? Kita dekat bukan sebentar!" jawab Mega.

Nabila memandangi wajah Mega mendengar ucapan wanita itu. Dia lalu memandangi wajah Bastian. Semua terlihat tegang, begitu juga dengan mama.

"Memangnya seberapa dekat hubungan Mas dan Mbak Mega, sih?" tanya Nabila.

"Dekat. Sangat dekat. Mama sudah katakan tadi, jika mereka bukan saja seperti teman biasa, tapi lebih," ucap Mama Yani.

"Ma, aku harap jangan berlebihan jika berucap. Jaga perasaan istriku!" balas Bastian.

"Apa ada yang salah dengan ucapan mama. Kamu dan Mega dulunya memang dekat'kan?" tanya Mama Yani.

"Ma, aku katakan sudah. Aku tak mau membahas itu lagi. Jangan sampai aku berkata kasar!" jawab Bastian dengan suara sedikit tinggi.

"Kamu marah dengan Mama?" tanya Mama Yani lagi.

"Sudahlah, Tian. Jangan marahi mama. Aku yang salah. Seharusnya aku tak minta di antar ke sini.Aku yang mengajak mama menemui kamu. Jika kamu mau marah, denganku saja. Ma, maaf. Sebaiknya kita bicarakan semua nanti saja. Kita makan dulu!" ucap Mega.

"Ini yang selalu mama suka dirimu, Sayang. Selalu saja membela mama. Padahal bukan salahmu saja, tapi selalu merasa bersalah. Mama yang harusnya minta maaf, kamu pasti merasa tak enak jadinya mendengar semua ini," balas Mama Yani.

Nabila hanya diam mendengar kedua wanita itu saling membela. Terlihat sekali jika mama mertuanya sangat menyayangi Mega. Mereka mulai makan dengan saling diam. Tak ada yang mengeluarkan suara.

Setelah makan mereka kembali ke rumah keluarga. Bastian meminta sang istri duduk di sampingnya. Dia terus saja menggenggam tangan Nabila.

"Apa kamu ingin menunda kehamilan?" tanya mama Yani.

Pertanyaannya yang spontan itu membuat Nabila cukup terkejut. Lagi pula, apa maksud dari pertanyaan sang mertua.

"Apa maksud pertanyaan Mama?" tanya Nabila balik.

"Siapa tau karena masih muda kamu ingin menunda kehamilan agar bisa menikmati dulu masa remaja!" jawab mama Yani.

"Aku tak akan menunda, Ma. Kapan pun Allah memberikan kepercayaan, insha Allah aku siap!" balas Nabila.

"Syukurlah, mama sudah ingin menggendong cucu!" jawab mama Yani lagi.

"Tian, aku dan mama pamit. Mungkin lain kali aku akan datang dengan anakku. Dia ingin bertemu denganmu!" ucap Mega.

Mama Yani menganggukan kepalanya, menyetujui ucapan wanita itu. Mertua Nabila itu melanjutkan ucapan Mega.

"Mama sudah bertemu kemarin dengan anaknya Mega. Dewa namanya. Sangat tampan dan pintar," ucap Mama Mega dengan suara yang penuh kebahagiaan.

"Bolehkan aku membawa Dewa?" tanya Mega.

"Boleh saja datang kalau hanya ingin bertemu dan berkenalan.Tak ada larangan!" jawab Bastian.

"Baiklah, mama dan Mega pamit. Besok mama akan kembali ke rumah. Mungkin seminggu lagi akan datang bersama Mega dan Dewa. Mama harap kamu dan Nabila bisa menerima kehadiran Dewa nantinya. Mama saja langsung jatuh cinta," ucap Mama masih dengan mata berbinar tanda kebahagiaan.

Mega membalas senyuman mertuanya. Dia lalu berdiri dan menyalami keduanya. Nabila dan Bastian mengantar hingga ke halaman rumah. Melihat hingga mobil mereka hilang dari pandangan.

Setelah itu keduanya masuk. Nabila langsung menuju kamar dan duduk di tepi ranjangnya. Bastian mengikuti apa yang istrinya lakukan.

"Sekarang katakan apa yang ingin Mas ceritakan tentang Mega atau anaknya!" ucap Nabila.

Nabila tampak menarik napas untuk meredakan emosi. Dia tahu ada yang di sembunyikan suami tentang Mega dan putranya. Ucapan dan tatapan mertuanya telah menyiratkan sesuatu.

Bastian langsung berlutut dihadapan sang istri. Menggenggam tangannya.

"Sebelum aku mengatakan semua itu, aku ingin minta maaf denganmu, Sayang!" ucap Bastian.

Bastian tampak tertunduk dan menghela napasnya. Dia sepertinya masih sulit untuk mengungkapkan sesuatu.

...----------------...

Selamat Siang semuanya! Mama datang menyapa, untuk mengingatkan kembali, harap baca novel mama tiap update ya. Biar retensinya aman. Mama ucapkan terima kasih bagi yang telah membaca novel mama secara rutin tanpa menumpuk bab. Lope-lope sekebon jeruk buat semuanya. 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

sari emilia

sari emilia

smkin kesini aku tu bc nya jd lucu...kt nya d bab2 awal bastian itu lk2 baik ga pernah dekat dgn wanita...sukses tanpan ko d bbrp bab ini mengatakn kl bastian srg celap celup sm mega terus dsni jg bahas anak....😇😇😇

2024-05-11

1

Eva Karmita

Eva Karmita

maaf sebelumnya ya otor bukan nya aku mau numpuk bab tapi sekali lagi maaf karena beberapa hari ini lagi sibuk ngurusin dua anakku sakit 😔 jadi ngak ada sempat tuk baca novel 🙏

2024-05-04

0

Dwi MaRITA

Dwi MaRITA

mega².... kemaren kemana aja, tetiba ibas dah punya istri... baru nongol.. ibas² kamu dlm masalah... 😤😡👊

2024-05-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!