Bab Delapan Belas

Bastian mulai mencoba memasuki inti dari tubuh Nabila. Cukup sulit bagi pria itu memasukinya, mungkin karena ini baru pertama kali bagi sang istri. Dia juga tak ingin terlalu tergesa-gesa, takut akan menjadi trauma lagi bagi wanitanya.

Bastian mengulang hingga beberapa kali, saat baru masuk sedikit, terdengar suara Nabila mengerang kesakitan. Dia harus menghentikan sebelum mencoba lagi

"Sakit, Mas," ucap Nabila. Air mata keluar dari sudut matanya. Bastian lalu mengecup mata istrinya yang berair.

"Tahan sebentar lagi, ini juga udah masuk sedikit," ucap Bastian lembut. Dia lalu mengecup bibir Nabila dan melu*ma*tnya untuk mengalihkan rasa sakit yang dirasakan wanita itu.

Sakit makin Nabila rasakan saat ada sesuatu yang masuk ke bagian inti tubuhnya. Dia mau menjerit, tidak bisa karena mulutnya saat ini sedang di lu*ma*t oleh Bastian.

Nabila akhirnya melampiaskan dengan mencakar lengan Bastian, untuk menyalurkan rasa sakitnya. Pria itu tidak mengelak. Dibiarkan tangan sang istri yang terus mencakar.

Bastian akhirnya telah berhasil memasuki inti tubuh wanita dibawahnya. Dia menggerakkan tubuhnya perlahan. Pria itu tidak mau Nabila menjadi trauma untuk berhubungan.

Setengah jam melakukan dengan pelan dan lembut, akhirnya Bastian merasakan ingin sampai. Dia lalu melakukan pelepasan, setelahnya menjatuhkan diri kesamping. Di tarik pinggang Nabila agar makin merapat dan dipeluknya erat.

"Sakit banget ya, Sayang? Maafkan aku. Aku nggak bisa menundanya," bisik Bastian merasa sangat bersalah. Nabila lalu menyembunyikan kepala di dada suaminya. Air mata masih menetes dari kelopak mata sang istri. Pria itu memeluk erat wanitanya.

"Istirahat sebentar setelah itu mandi dan makan malam. Biar aku yang pesan makanan. Aku mandi duluan setelah itu baru kamu!" Bastian mengecup dahi istrinya lagi. Entah perasaan apa yang ada pada dirinya. Cinta, sayang, takut kehilangan dan apa lagi. Dia merasa begitu takut menyakiti Nabila. Dia juga merasa sangat bersalah karena merasa dirinya kotor. Nabila masih perawan sedangkan dia bukan perjaka.

Setelah mandi, Bastian langsung memesan makanan. Dia melihat Nabila masih setia dengan selimutnya. Lalu Bastian mendekati sang istri.

"Sayang, mandi dulu. Setelah itu makan. Nanti kamu sakit kalau nggak makan."

Bastian memeluk istrinya dan kembali mengecup dahi dan pipi Nabila dengan gemas. Sekarang dia bukan gadis lagi, dan telah menjadi wanitanya. Istri kecilnya.

"Sakit, Mas," ucap Nabila dengan lirih. Namun, suaranya masih dapat di dengar Bastian.

"Aku bantu ke kamar mandinya!." Bastian lalu membuka selimut yang menutupi tubuh Nabila.Tubuh istrinya tidak tampak mulus lagi. Banyak tanda yang dia buat dan tinggalkan. Jika saja ini bukan yang pertama bagi wanita itu, pasti dia akan meminta kembali melakukan hubungan. Namun, dia tidak mungkin melakukan saat ini, karena itu dapat membuat istrinya sakit dan trauma.

Bastian menggendong tubuh Nabila ke kamar mandi. Diturunkan tubuh wanita itu di atas closet yang telah ditutup terlebih dahulu.

Dengan telaten Bastian membasuh tubuh istri kecilnya itu. Awalnya Nabila menolak saat pria itu yang akan memandikan, tapi pria itu selalu saja memaksa. Setelah mandi, dia kembali menggendong tubuh istri kecilnya itu.

Dia juga membantu mengenakan baju Nabila. Baju tidur yang dibelinya tadi di sebuah toko.

"Kok baju ini seksi banget, Mas?" tanya Nabila. Dia merasa risi karena tak terbiasa berpakaian terbuka.

"Iya, kenapa?" tanya Bastian tanpa rasa bersalah karena membeli pakaian yang seksi untuk wanitanya.

"Bajunya seksi banget." Nabila menjawab dengan suara pelan karena malu.

"Hanya ada kita berdua. Tak ada salahnya berpakaian seksi. Kalau kamu nggak pakai baju juga nggak apa," balas Bastian sambil tersenyum menggoda sang istri.

"Mas, ngomongnya kok gitu. Malu ...," ucap Nabila dengan wajah memerah menahan malu. Bastian berlutut dihadapan wanita itu, yang duduk di tepi ranjang. Digenggamnya tangan sang istri.

"Sayang, aku hanya ingin mengatakan jika aku mencintaimu sejak awal bertemu. Sekarang, esok dan selamanya aku tetap mencintaimu. Cintaku nggak akan pernah mati, karena aku akan memupuknya setiap hari. Aku tak akan meninggalkan kamu, jika bukan kamu yang inginkan!" ujar Bastian.

Setelah mengucap itu, Bastian kembali menggendong Nabila menuju sofa yang ada di kamar. Tubuh sang istri didudukan. Dia mengambilkan nasi beserta lauknya untuk wanita itu.

"Kenapa jadi Mas yang melayani aku. Apa nggak terbalik? Seharusnya sebagai istri, aku yang melayani," ucap Nabila.

"Untuk kali ini nggak apa, karena kamu telah memberikan sesuatu yang paling berharga milikmu hanya untukku. Tapi seterusnya juga aku bersedia melayani kamu, Sayang. Aku tak akan keberatan melakukan ini," ucap Bastian dengan tersenyum.

Mas, aku mau tanya sesuatu?"

"Silakan!" jawab Bastian

"Kenapa orang selalu mengatakan jika melakukan hubungan badan itu surga dunia? Padahal yang aku rasakan sakit. Jika saja Mas tidak mencium bibirku, pasti aku akan berteriak."

"Kamu merasakan apa saat aku belum memaksa masuk ke inti tubuhmu?" tanya Bastian. Bukannya menjawab pertanyaan Nabila dia balik bertanya.

"Maksudnya, Mas?" tanya Nabila lagi.

"Apakah kamu merasakan enak saat pertama aku mencumbu mu?"

Nabila menjawab hanya dengan mengangguk, tampak wajahnya memerah menahan malu. Ini pertama baginya.

"Itu belum seberapa, kamu akan merasakan nikmat yang jauh lebih dari itu saat melakukan hubungan lagi setelah ini. Mungkin sekali atau dua kali masih belum merasakan nikmatnya tapi setelah itu, mungkin kamu yang akan meminta saat aku lagi capek."

"Mana ada? Mas ngomong sembarangan aja."

"Nggak percaya, lihat saja nanti. Aku akan membuat kamu ketagihan dan meminta terus," ucap Bastian dengan tersenyum.

"Nggak lah. Aku nggak akan meminta. Mas pasti yang akan menagih terus."

Bastian tertawa sambil mengacak rambut Nabila. Diciumnya pucuk kepala istrinya itu. Setelah makan dia mengajak wanita itu menonton televisi. Nabila tidur dengan kepala berada di paha suaminya.

***

Seminggu telah mereka habiskan waktu untuk bulan madu. Bastian berjanji akan mengajak istrinya ke negara lain jika ada waktu senggang.

Saat tiba di bandara, Bastian dihubungi penjaga rumah jika sang mama datang dan berkunjung. Menanti kepulangannya. Kemarin sang mama memang menghubungi pria itu bertanya kapan mereka pulang dari bulan madu.

"Sayang, kita langsung ke rumahku saja, ya? Mama sudah menunggu kedatangan kita!" ujar Bastian.

"Terserah Mas saja, aku juga akan hubungi ayah dan ibu. Biar mereka tak menunggu," balas Nabila.

"Baiklah, nanti aku juga akan menghubungi ayah dan ibumu," ujar Bastian.

Dia meminta supir langsung menuju rumahnya. Sampai di rumah, Bastian langsung menurunkan barang bawaan. Dia menggandeng tangan sang istri memasuki rumah.

Saat bibi membukakan pintu, dia langsung melihat seseorang yang telah lama menghilang dasi hidupnya. Hal itu membuat Bastian cukup terkejut.

...----------------...

Terpopuler

Comments

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

mertua jht

2024-05-11

0

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒

tp mndg ketemu laki2 yg dulune nakal banget setelah ketemu yg djadikn pasamgam udh bosen nakale, jd bucin akut dan bnr2 tulus cinta sm istri..udh g pnsran lagi sm wanita lain g mkr kl dluar sana lbh menyenangkan krn sdh biasa dl drpd yg g tobat2 udh nkh masih doyan slhkh

2024-05-11

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

pulang bulan madu langsung di sediakan racun yg sdh lama di lupain kini datang de

2024-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!