Tugas bersama

Hari berganti minggu, dan tanpa terasa kini empat bulan sudah Yara bekerja diMeltin Grub. Selama itu pula, Asker dengan berbagai cara mencoba mendekati sekertarisnya itu, untuk merebut hatinya.

Mulai dari memberi perhatian, mengajak makan bersama, mengajak Yara meninjau pekerjaan diluar kota bahkan pernah keluar negeri. Namun tidak juga meruntuhkan cinta gadisnya kepada sang kekasih. Walau hubungan kedekatan antara Asker dan Yara semakin membaik, tapi itu tidak mampu membuat Yara memberikan sedikit saja rasa cintanya kepada pria itu.

Dan dalam waktu kurang lebih dua minggu lagi, hari ulang tahun Yara akan tiba, bersamaan dengan acara pinangan Altair kepada gadis itu.

Sementara hubungan Sherin dan Liam sedikit ada kemajuan. Mereka sudah bisa bertukar kata lebih banyak, walau Sherin masih terus saja mengatakan dan memanggil Liam dengan sebutan KAKU.

Sedangkan Reha, sejak pertemuannya dengan Altair waktu itu, menyempatkan diri berkunjung kekafe Alara sebanyak tiga kali. Namun gadis itu tidak menghungi Altair, makanya ia hanya bertemu dengan sang pemilik kafe saja.

"Besok kita akan keluar kota, untuk meninjau pabrik disana. Persiapkan dirimu, dan juga berkas berkas yang dibutuhkan." beri tahu Asker kepada Yara.

"Baik pak..!" jawab gadisnya itu "berapa hari kita disana pak..?" tanya Yara kemudian.

"Dua hari, dan malam sebelum kepulangan kemari, kita akan menghadiri perjamuan makan dengan para rekanan bisnis disana."

"Baik pak, saya akan persiapkan semuanya." jawab Yara, sebelum ia undur diri kembali kemeja kerjanya.

Petang pun tiba, Yara yang kembali dijemput Altair, langsung memberi tahukan perihal kepergiannya esok hari keluar kota kepada kekasihnya itu.

"Hati hati besok ya..? jaga dirimu baik baik. Aku menunggumu disini, aku mencintaimu." ucap Altair sebelum ia pergi dari kediaman Yara.

Esok hari Yara akan langsung dijemput oleh Liam guna menuju kebandara, maka dari itu pesan serta ungkapan cinta Altair berikan malam ini.

Yara pun berkemas, dan juga menyiapkan sebuah gaun malam yang akan ia kenakan diacara perjamuan bisnis nanti. Gaun yang Asker berikan tadi siang selepas ia usai bersantap siang.

"Hati hati ya nak..? jaga diri baik baik." pesan ayah dan ibu Yara.

"Kakak jangan berbuat yang macam macam ya disana..? ingat, disini ada kak Altair dan sebentar lagi kalian akan bertunangan lalu menikah." nasehat pengingat Yama sembari memeluk sang kakak terkasih.

Walau sudah sering melakukan perjalanan kerja keluar kota dan luar negeri, entah mengapa rasa khawatir mereka masih juga selalu ada.

"Sudah siap semua..?" tanya Asker setelah ia, Yara dan Liam berada diprivate jet.

"Sudah pak..!" jawab serempak Liam dan Yara.

Dua jam kemudian, ketiganya tiba dikota tujuan. Mereka langsung meninjau pabrik. Yara mencatat dan mengoreksi beberapa kesalahan yang didapati disana.

Setelah itu, mereka mendatangi kantor cabang Meltin Grub dikota tersebut. Rapat dadakan diadakan, dan juga pengumpulan berkas dan data perusahaan diminta oleh sang CEO.

"Sepertinya ini tidak akan selesai hanya dalam waktu sehari." kata Liam disaat ia memeriksa tumpukan berkas bersama Yara dan Asker.

"Iya, asisten Liam benar. Banyak sekali kesalahan dan kecurangan disini." timpal Yara dengan netra yang masih betah memeriksa berkas berkas ditangannya.

"Lalu bagaimana. ? perusahan pusat tidak bisa kalau tidak ada yang mengawasi." tanya Asker meminta saran.

Yara dan Liam bertukar tatap, seolah mereka saling bertanya satu sama lain. Dan seketika saja, kepala Liam berdenyut nyeri. Pria itu tidak mungkin meminta tinggal bersama Yara, agar sang CEO bisa kembali kekantor pusat. Yang ada, auman naga akan dikeluarkan oleh sahabat sekaligus atasannya itu.

"Saya saja yang kembali kekantor pusat pak.!" ucap Liam pada akhirnya.

Asker tersenyum samar "baiklah kalau begitu. Kamu tidak apa apa tetap disini Yara..?" tanya Asker kemudian.

Dengan ragu ragu Dan mau tidak mau Yara pun mengangguk "nanti saya akan menghubungi orang tua dan calon suami saya, untuk memberi kabar."

Rahang Asker mengeras, dadanya berdenyut nyeri mendengar ucapan gadisnya itu. Keinginan menghabiskan kebersamaan dengan pekerjaan, selalu saja berakhir dengan kekecewaan bagi Asker.

Hari pun berganti, perjamuan bisnis telah dihadiri, Liam juga sudah kembali sejak satu jam lalu. Kini Asker dan Yara masih bersibuk dengan beberapa berkas, sampai dua hari kemudian rapat besar digelar. Para pelaku pelanggaran dipecat, dan diproses hukum. Kondisi pabrik dan kantor cabang berangsur membaik.

"Besok kita akan kembali, bagaimana kalau kita jalan jalan sebentar lalu makan malam diluar." tawar Asker.

"Iya, baik pak."

Setelah kembali kehotel dan membersihkan diri. Asker bersama Yara berjalan jalan menikmati suasana kota tetangga itu dimalam hari. Setelah sebelumnya mereka usai dengan urusan lambung.

"Kamu kenapa..?" tanya Asker yang melihat gelagat aneh dari Yara.

"Saya tidak tau pak, kepala saya tiba tiba pusing sekali."

Alis Arsen saling bertemu "kamu mabuk..? apa kamu tidak pernah meminum alkohol."

Yara menggeleng.

"Astaga, kenapa kamu mau meminumnya tadi..?" ucap Asker panik.

"Saya tidak enak menolaknya pak, saya takut bapak marah."

"Ck, kamu ini. Ayo kita pulang kehotel." Asker langsung membopong tubuh Yara, dan memerintahkan sang supir kembali kehotel setelah mereka berada didalam kendaraan.

"Pak..!" seru Yara dengan bergerak gelisah didalam pelukan sang atasan.

"Sebentar lagi sampai." ucap Asker.

"Maafkan aku sayang, maaf." kata hati Asker sembari memeluk erat tubuh Yara dan memberi kecupan dipucuk kepala gadisnya itu.

Sesampainya dihotel, Asker langsung membawa raga Yara yang sudah seperti penari ular kedalam kamarnya.

"Sayang...!" seru Asker tercekat melihat wajah merona pemilik hatinya yang semakin gelisah.

Yara yang sudah terpengaruhi cairan alkohol dan beberapa tetes obat laknat, sudah pasti tidak menghiraukan panggilan berbeda dari atasannya itu.

"Tolong saya pak, tolong..!" kata memelas Yara sembari mencoba melepaskan baju hangat ditubuhnya.

Asker menghela nafas berat "maafkan aku sayang, maaf. Aku terpaksa melakukan ini." ucapan yang sudah pasti tidak didengar oleh Raya.

"Pak...!"

"Asker jahat ya...? 😤😤"

Dan ups, hati hati sama komentnya. Ini bagian dari cerita, jangan ditiru, oke. Ambil bagian yang baik aja kalau membaca cerita dari novel atau apapun. Karena setiap cerita pasti ada pelajaran kebaikan didalamnya.

Episodes
1 Hari bersejarah
2 Bidadari bersayap
3 Gedung Yang Megah
4 Meltin Grub
5 Gadisku
6 Mulai mendekati
7 Harta bukan segalanya
8 Perhatian Kecil
9 Menjodohkan
10 Teman lama
11 Tugas bersama
12 Sebuah kesalahan
13 Hanya milikku
14 Mengukir kenangan
15 Perdebatan
16 Ancaman
17 Memberi tahu
18 Pertama dan Terakhir
19 Ada yang berbeda
20 Membuktikan perkataan
21 Membatalkan
22 Hari pertunangan
23 Undangan
24 Akan mencari tahu
25 Bertemu
26 Fakta yang sesungguhnya
27 Benar benar berakhir
28 Kebahagian diatas kepedihan
29 Punggung bertato
30 Rindu yang salah
31 Kisah masa lalu
32 Model gratis
33 Tidak sengaja
34 Pertemuan tidak terduga
35 Menghitung kata
36 Peraturan
37 Tugas suami dan istri
38 Menjadi model
39 Pria gila
40 Kebaikan mereka.
41 Mengusir kejenuhan
42 Memulai
43 Hari yang berbeda
44 Tidak berarti
45 Berdebar
46 Rencana dan pertengakaran
47 Menjaga jarak
48 Mungkin sudah waktunya
49 Berubah sebelum menyesal
50 Berkencan
51 Untuk pertama kali
52 Masih belum selesai
53 Yara dan Yama
54 Alasan pergi
55 Berbeda rasa
56 Memberi kabar bahagia
57 Bertemu masa lalu
58 Memulai rencana
59 Merasakan cemburu
60 Keras kepala
61 Tak sengaja bertemu
62 Menjadi satu
63 Semakin dingin
64 Kekecewaan terbesar
65 Tidak mau
66 Kepanikan
67 Kabar mengejutkan
68 Berbaikan
69 Menutupi aib suami
70 Waktu dengan sahabat
71 Mengungkapkan rasa
72 Peraturan baru
73 Erdem dan Alara
74 Cenk Meltin
75 Bahagia bersama
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Hari bersejarah
2
Bidadari bersayap
3
Gedung Yang Megah
4
Meltin Grub
5
Gadisku
6
Mulai mendekati
7
Harta bukan segalanya
8
Perhatian Kecil
9
Menjodohkan
10
Teman lama
11
Tugas bersama
12
Sebuah kesalahan
13
Hanya milikku
14
Mengukir kenangan
15
Perdebatan
16
Ancaman
17
Memberi tahu
18
Pertama dan Terakhir
19
Ada yang berbeda
20
Membuktikan perkataan
21
Membatalkan
22
Hari pertunangan
23
Undangan
24
Akan mencari tahu
25
Bertemu
26
Fakta yang sesungguhnya
27
Benar benar berakhir
28
Kebahagian diatas kepedihan
29
Punggung bertato
30
Rindu yang salah
31
Kisah masa lalu
32
Model gratis
33
Tidak sengaja
34
Pertemuan tidak terduga
35
Menghitung kata
36
Peraturan
37
Tugas suami dan istri
38
Menjadi model
39
Pria gila
40
Kebaikan mereka.
41
Mengusir kejenuhan
42
Memulai
43
Hari yang berbeda
44
Tidak berarti
45
Berdebar
46
Rencana dan pertengakaran
47
Menjaga jarak
48
Mungkin sudah waktunya
49
Berubah sebelum menyesal
50
Berkencan
51
Untuk pertama kali
52
Masih belum selesai
53
Yara dan Yama
54
Alasan pergi
55
Berbeda rasa
56
Memberi kabar bahagia
57
Bertemu masa lalu
58
Memulai rencana
59
Merasakan cemburu
60
Keras kepala
61
Tak sengaja bertemu
62
Menjadi satu
63
Semakin dingin
64
Kekecewaan terbesar
65
Tidak mau
66
Kepanikan
67
Kabar mengejutkan
68
Berbaikan
69
Menutupi aib suami
70
Waktu dengan sahabat
71
Mengungkapkan rasa
72
Peraturan baru
73
Erdem dan Alara
74
Cenk Meltin
75
Bahagia bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!