Perdebatan

Pagi hari, Yara sudah nampak rapi guna kembali pergi bekerja. Altair juga sudah tiba dikediamannya. Dengan rapalan doa dan untaian kata penyemangat, Yara melangkahkan kakinya.

"Kenapa memakai kacamata..?" tanya aneh Altair.

Yara memanyunkan bibirnya "lihat, sembab sekali." ucapnya sembari menurunkan kacamata yang ia pakai.

Altair terkekeh "makanya, jangan menangis lagi ya..?" pesannya sembari memasang helm dikepala Yara dan membenarkan pakaian hangat sang kekasih.

Dengan merengkuh erat pergelangan pinggang Altair, Yara menikmati perjalanan kegedung tempat Yara bekerja dan melupakan kisah pedihnya, sampai dimana kelebatan kejadian malam itu kembali terkenang, dikala Asker menatap interaksinya bersama Altair.

Jantung Yara berdetak kencang, bias wajahnya juga seketika saja berubah. Beruntung Altair sudah berlalu pergi, jadi pria itu tidak menangkap perubahannya.

"Kenapa mereka datang sepagi ini..?"

Diraupnya udara sebanyak mungkin, lalu dihempaskan secara perlahan guna menenangkan dirinya. Dengan langkah mantap ia menuju kelobby gedung dimana Altair dan Liam tengah berdiri menatapnya.

"Selamat pagi pak, selamat pagi asisten Liam." tegur Yara sembari membungkukkan badan.

"Selamat pagi nona Yara." sahut Liam dengan menatap iba wajah Yara. Rasa bersalahnya semakin besar saja, apa lagi mendapati mata Yara yang sangat sembab dibalik kacamata yang wanita itu pakai.

Sementara Asker hanya menatap dengan siratan sejuta arti, sebelum akhirnya ia melangkah memasuki gedung dengan diikuti oleh Yara dan Liam.

"Selamat pagi pak, selamat pagi asisten Liam." sapa Sherin yang sudah berada dimejanya "selamat pagi Yara..!" senyuman manis Sherin berikan untuk sahabatnya itu.

"Selamat pagi sahabatku, uh aku rindu." Yara memeluk Sherin, menumpahkan rasa rindu dan semua rasa yang ia pendam selama lima hari tidak bertemu.

"Saya tunggu diruangan saya..!" ucap Asker kepada Yara yang langsung melerai interaksi kedua wanita itu.

"Kamu kenapa..?" selidik Sherin setelah sang atasan beserta asistennya tertelan oleh pintu ruang kerjanya.

"Kamu habis menangis..?" tanya Sherin lagi dengan seksama menelisik guratan kesedihan diwajah sang sahabat.

"Nanti saja kita bicaranya, aku menghadap atasan dulu." sergah Yara, menyimpan tas kemeja kerjanya lalu memasuki ruangan pimpinan.

"Iya pak..!"

"Tinggalkan saya dengan Yara Liam..!" titah Asker menatap datar Yara, dengan berdiri tegap dan kedua tangan ia masukan kekantung celana.

Rahang Liam mengerat dan tatapan peringatan ia hunuskan kepada Asker sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu.

"Kamu belum memberi tahu Altair soal kejadian itu..?"

"Pak..!"

"Kenapa kamu masih bersama Altair..? kenapa kamu tidak memberi tahunya..?"

"Belum sempat, dan saya akan tetap bersama Altair." balas tegas Yara menatap Asker dengan berani.

Seringai Asker terbit "apa dia mau menerimamu..? apa dia masih mau bersamamu..? Setelah tau kalau kamu sudah tidur denganku."

"Saya lebih tau bagaimana Altair, dan saya yakin dia akan tetap menerima saya walau nyatanya saya sudah tidak suci lagi." ucap Yara dengan nada melemah dan kembali netranya dipayungi dengan kesedihan.

Rahang Asker mengeras, deretan giginya saling mengadu, tatapan nyalang akhirnya ia hunuskan juga.

"Akhiri hubunganmu dengan Altair dan menikah denganku."

"Apa hak bapak mengatur hidup saya..? disini saya hanya sekertaris bapak, anda hanya berhak mengatur soal kinerja saya saja."

"Aku tidak perduli, akhiri hubunganmu dengan Altair atau aku akan bertindak lebih jauh lagi."

Dahi Yara berkerut "maksud bapak..?"

"Apa kamu mau aku mengatakan semuanya kepada orang tuamu soal malam itu..?"

"Bapak mengancam saya..?" tanya Yara dengan tak percaya. Netranya mengerjap, menghalau genangan air mata agar tidak menetes.

"Ya bisa dikatakan begitu." ucap Asker sembari mendudukan bokong kekursi kerjanya, lalu membuka laptop dan mengutak atik sesaat.

"Silahkan kalau bapak mau memberi tahu orang tua saya, itu tidak akan merubah keputusan saya untuk tetap bersama Altair."

"Kamu menantang saya..?" ucap geram Asker.

"Apa sebenarnya yang bapak mau..? saya sudah mengatakannya bukan..? bapak tidak perlu bertanggung jawab, dengan apa yang tidak bapak ingini. Saya juga sudah melupakan kejadian itu, kenapa bapak malah mengungkitnya..?" ucap Yara dengan dibumbui bualan.

Asker terkekeh "melupakan katamu..? kamu fikir aku percaya..? Lihat dirimu, wajahmu, matamu, semuanya itu sangat terlihat jelas kalau kamu terusik dengan kejadian malam itu."

"Pak..!"

"Apa semua yang terjadi tidak berarti bagimu..? Keperawananmu, tubuhmu, dan aku. Apa semua tidak ada artinya untukmu..?" tanya lemah Asker pada akhirnya.

"Saya mohon pak, hentikan semuanya. Kita lupakan malam itu dan biarkan saya bekerja dengan tenang." ucap memelas Yara.

"Kalau keperawananmu memang tidak berarti untukmu, tapi tidak bagiku. Malam itu untuk pertama kalinya aku menyentuh wanita. Untuk pertama kalinya aku mencium bibir wanita, untuk pertama kalinya aku melakukan penyatuan dengan wanita, aku tidak bisa melupakannya. Dan kamu harus bertanggung jawab akan itu..!"

"Disini saya yang dirugikan pak, karena akibat kejadian malam itu meninggalkan bekas yang bisa dirasakan Altair kalau kami menikah nanti, ja----

"Kamu tidak akan pernah bisa menikah dengan Altair, KAMU CUMA MILIKKU..!" sela Asker dengan kemarahan yang kembali memuncak.

Yara terjingkat mendengar suara menggelegar Asker, tatapan nanar lagi lagi terpancar dari netranya.

Nafas Asker memburu, diusapnya dengan kasar wajah tampannya "akhiri hubunganmu dengan Altair dan secepatnya aku akan menikahimu."

"Maaf pak saya tidak bisa memenuhi permintaan anda itu."

"Kamu yakin..? kamu benar benar menantangku..?"

"Maaf pak, sepertinya sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, dan maaf ini hari terakhir saya bekerja, sekarang juga saya mengundurkan diri. Saya permisi pak..!"

Yara menunduk hormat, lalu memutar badan. Tapi belum juga sempat ia melangkah suara yang tidak asing tertangkap diindra pendengarannya.

"Ahhh Asker...!"

"Lebih cepat pak..!"

"Aku mau sam pai, aaahhhh...!"

Netra Yara mendelik dengan sempurna, diletakkannya telapak tangan kanan guna menutupi bibirnya yang menganga tak percaya akan suara kenikmatan diiringi dengan suara pertemuan antar kulit dan gerakan percintaaan.

Diputarnya badan kembali menghadap Asker, buliran air mata sudah tidak bisa lagi Yara tahan. Keterkejutan Yara masih lagi berlanjut, kala Asker kembali menekan tombol play dilayar lipatnya.

"Pak..!"

"Tidurlah, ini sudah larut malam"

"Tapi saya masih ingin pak,..!"

"Sayang..!"

"Saya mohon pak, sentuh saya lagi. Puaskan saya."

Senyuman miring terbit dibibir Asker setelah ia mematikan gambar video yang ia ambil dimalam kejadian itu.

Asker sudah menduga, kalau gadisnya akan menolak kembali dan tetap meneruskan rencana yang sudah dibuat bersama Altair. Oleh sebab itu, Asker sudah menyiapkan alat perekam dikamarnya.

Dan malam itu tanpa Yura sadari sebenarnya ia dibawa kekamar sang atasan, setelah sebelumnya semua barang pribadinya dipindahkan oleh pegawai hotel yang dibayar Asker.

Episodes
1 Hari bersejarah
2 Bidadari bersayap
3 Gedung Yang Megah
4 Meltin Grub
5 Gadisku
6 Mulai mendekati
7 Harta bukan segalanya
8 Perhatian Kecil
9 Menjodohkan
10 Teman lama
11 Tugas bersama
12 Sebuah kesalahan
13 Hanya milikku
14 Mengukir kenangan
15 Perdebatan
16 Ancaman
17 Memberi tahu
18 Pertama dan Terakhir
19 Ada yang berbeda
20 Membuktikan perkataan
21 Membatalkan
22 Hari pertunangan
23 Undangan
24 Akan mencari tahu
25 Bertemu
26 Fakta yang sesungguhnya
27 Benar benar berakhir
28 Kebahagian diatas kepedihan
29 Punggung bertato
30 Rindu yang salah
31 Kisah masa lalu
32 Model gratis
33 Tidak sengaja
34 Pertemuan tidak terduga
35 Menghitung kata
36 Peraturan
37 Tugas suami dan istri
38 Menjadi model
39 Pria gila
40 Kebaikan mereka.
41 Mengusir kejenuhan
42 Memulai
43 Hari yang berbeda
44 Tidak berarti
45 Berdebar
46 Rencana dan pertengakaran
47 Menjaga jarak
48 Mungkin sudah waktunya
49 Berubah sebelum menyesal
50 Berkencan
51 Untuk pertama kali
52 Masih belum selesai
53 Yara dan Yama
54 Alasan pergi
55 Berbeda rasa
56 Memberi kabar bahagia
57 Bertemu masa lalu
58 Memulai rencana
59 Merasakan cemburu
60 Keras kepala
61 Tak sengaja bertemu
62 Menjadi satu
63 Semakin dingin
64 Kekecewaan terbesar
65 Tidak mau
66 Kepanikan
67 Kabar mengejutkan
68 Berbaikan
69 Menutupi aib suami
70 Waktu dengan sahabat
71 Mengungkapkan rasa
72 Peraturan baru
73 Erdem dan Alara
74 Cenk Meltin
75 Bahagia bersama
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Hari bersejarah
2
Bidadari bersayap
3
Gedung Yang Megah
4
Meltin Grub
5
Gadisku
6
Mulai mendekati
7
Harta bukan segalanya
8
Perhatian Kecil
9
Menjodohkan
10
Teman lama
11
Tugas bersama
12
Sebuah kesalahan
13
Hanya milikku
14
Mengukir kenangan
15
Perdebatan
16
Ancaman
17
Memberi tahu
18
Pertama dan Terakhir
19
Ada yang berbeda
20
Membuktikan perkataan
21
Membatalkan
22
Hari pertunangan
23
Undangan
24
Akan mencari tahu
25
Bertemu
26
Fakta yang sesungguhnya
27
Benar benar berakhir
28
Kebahagian diatas kepedihan
29
Punggung bertato
30
Rindu yang salah
31
Kisah masa lalu
32
Model gratis
33
Tidak sengaja
34
Pertemuan tidak terduga
35
Menghitung kata
36
Peraturan
37
Tugas suami dan istri
38
Menjadi model
39
Pria gila
40
Kebaikan mereka.
41
Mengusir kejenuhan
42
Memulai
43
Hari yang berbeda
44
Tidak berarti
45
Berdebar
46
Rencana dan pertengakaran
47
Menjaga jarak
48
Mungkin sudah waktunya
49
Berubah sebelum menyesal
50
Berkencan
51
Untuk pertama kali
52
Masih belum selesai
53
Yara dan Yama
54
Alasan pergi
55
Berbeda rasa
56
Memberi kabar bahagia
57
Bertemu masa lalu
58
Memulai rencana
59
Merasakan cemburu
60
Keras kepala
61
Tak sengaja bertemu
62
Menjadi satu
63
Semakin dingin
64
Kekecewaan terbesar
65
Tidak mau
66
Kepanikan
67
Kabar mengejutkan
68
Berbaikan
69
Menutupi aib suami
70
Waktu dengan sahabat
71
Mengungkapkan rasa
72
Peraturan baru
73
Erdem dan Alara
74
Cenk Meltin
75
Bahagia bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!