Gedung Yang Megah

"Selamat pagi..!" sapa riang penuh semangat Yara kala memasuki ruang makan.

"Selamat pagi nak..!"

"Selamat pagi kak..!"

Sahut ayah dan ibu serta adik lelaki Yara, yang sudah terlebih dahulu berada dikursi makan.

"Kamu cantik sekali dengan pakaian itu Yara." puji sang ibu.

Ya, Yara memang terlihat lebih cantik dengan balutan blouse satin berwarna peach serta rok sebatas lutut berwarna hitam lengkap bersama sepatu heels tujuh centi berwarna senada dengan blouse.

Surai panjangnya ia kuncir kuda dengan untaian pita merah. Wajah putih bersih tanpa polesan riasan, membuat kecantikan alami Yara terpampang nyata.

"Putri ibu ini akan selalu cantik dengan pakaian apa pun." balasan sombong bernada gurauan Yara lontarkan.

"Terlalu cantiknya, sampai membuat aku pusing." Yama sang adik menimpali.

Yara, dan kedua orang tua terkekeh.

Bukan tanpa alasan, remaja berusia sembilan belas tahun itu berucap demikian. Pasalnya, Yama hampir setiap harinya selalu diteror oleh teman temannya, yang menitip salam, menitipkan hadiah untuk sang kakak. Tak jarang pula sampai ada yang meminta nomor ponsel Yara, bahkan pernah sampai memaksa dan berakhir dengan perkelahian.

"Kakak cepat menikah dengan kak Al, aku capek dikerubuti para laron itu setiap hari." sambung Yama.

"Sabar, dua tahun lagi." sahut Yara.

Yama mendengus "selama dua tahun, kakak jangan menampakan diri didepan teman temanku. Apa lagi aku sekarang sudah masuk universitas, akan lebih banyak lagi temanku."

Gelak tawa Yara, ayah dan ibu seketika saja menggema.

"Pergi dengan siapa..?" tanya sang ayah.

"Dengan Sherin dan Erdana ayah. Altair sudah mulai bekerja diBank MB hari ini, kalau Alara akan meneruskan usaha kafe dan restoran keluarganya." jawab Yara.

"Hati hati ya..? Semoga berhasil nak doa ayah bersamamu."

"Iya ayah, terimakasih."

Tin tin

"Sepertinya itu mobil Erdana, aku berangkat ya ayah, ibu." pamit Yara sembari mencium punggung tangan orang tuanya.

"Kakak berangkat tampan." pamit Yara pada Yama sembari mengacak acak rambut sang adik.

"Semoga berhasil kak..!"

"Harus berhasil...!" sahut Yara dengan suara yang meninggi, sembari mengerakkan kakinya menuju kedepan rumah, dimana mobil Erdana sudah menunggunya.

"Semangat...!" seru ketiga sahabat bersama, sebelum Erdana kembali mengemudikan kendaraan roda empatnya, membelah jalanan Ibukota yang sudah padat merayap pagi ini.

"Bukan hanya diMeltin Grub saja, ketiga insan itu memasukan resume mereka. DiArmagan Grub dan perusahan lainnya, juga tak luput jadi sasaran mereka.

"Semoga diantara kedua gedung megah itu, kita akan menjadi karyawannya." ucap harapan Sherin sembari menatap dua bangunan yang tinggi menjulang didepan sana.

Yara dan Erdana mengamini.

Kini tiga orang yang saling bersahabat itu, tengah berada dikafe & restoran milik Alara. Mereka sengaja singgah disana untuk bersantap siang dan melihat sang sahabat bekerja.

"Dimana sayang..?" tanya Altair dari sambungan telefon.

"Dikafe Alara, kamu sudah makan Al..?" jawab dan tanya Yara.

"Ini aku sedang makan. Kamu hati hati ya..?"

Pesan pemuda itu sebelum ia mengakhiri sambungan suaranya.

Sementara itu dimansion Meltin, sang putra tunggal nampak sedang bertukar kata dengan telefon genggamnya. Senyum lebar dengan air wajah bahagia ia guratkan selama bertukar kata hampir tiga puluh menit lamanya.

"Hay Asker...!" suara Reha menyapa gendang telinga pria tampan itu.

Senyuman pudar, air wajah berubah masam, tatapan nyalang terhunus kepada wanita cantik yang membawa rangkaian bunga mawar merah berulaskan senyuman dibibir ranumnya.

"Mau apa kamu kesini.?" tanya ketus Asker.

"Bagaimana kabarmu..?" bukannya menjawab, Reha malah mengajukan pertanyaan.

"Selamat datang kembali ya..?" ucapnya kemudian seraya menyerahkan rangkaian bunga ditangannya

"Ck, mengganggu saja." ketus Asker sembari bangkit dari duduknya dan berlalu pergi meninggalkan Reha.

"Siapa yang meminta wanita itu datang kemari..?" tanya tak sopan Asker kepada orang tuanya.

"Asker..!" seru lembut sang mama.

"Aku sudah tegaskan, kalau masih terus mengatur soal wanita yang akan menjadi istriku nanti, aku akan pergi dari keluarga Meltin."

"Asker...!"

"Kakak.. !"

"Paman..!"

Seru penuh keterkejutan orang tua, saudara, serta para sepupu Pria itu.

"Papa sudah memintamu untuk memperkenalkan wanita pilihanmu, tapi sampai sekarang kamu tidak ada membawanya kemari. Bahkan setau papa, sampai detik ini kamu tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita." balas tuan Meltin.

"Selama enam tahun papa tidak mengizinkan aku pulang, sebelum pendidikan dan juga perusahaan dieropa berkembang. Bagaimana aku mau dekat dengan wanitaku..?" balas sengit Asker.

"Mama dan papa hanya ingin kamu berteman dulu, cobalah untuk menjalin kedekatan. Kalau memang tidak cocok, cukup jadi teman." imbuh nyonya Meltin.

"Aku tidak mau, dan aku sudah memiliki pilihan sendiri. Jangan pernah undang Reha datang kerumah ini kalau ada aku." ucap Asker lalu melangkah kelantai tiga dimana kamarnya berada.

"Maaf aku sudah merusak suasana, aku pamit om, tante...!" ucap Reha sendu.

"Maafkan Asker ya nak, maafkan om dan tante." usapan lembut sebagai penenang nyonya Meltin berikan dipunggung Reha.

"Tidak apa apa tante..!"

"Berikan dukungan kalian dengan meberi penilaian bintang lima yuk kawan, agar makin banyak lagi yang bisa membaca dan memberikan dukungan untuk karya perdanaku ini. TERIMAKASIH....!!"

Episodes
1 Hari bersejarah
2 Bidadari bersayap
3 Gedung Yang Megah
4 Meltin Grub
5 Gadisku
6 Mulai mendekati
7 Harta bukan segalanya
8 Perhatian Kecil
9 Menjodohkan
10 Teman lama
11 Tugas bersama
12 Sebuah kesalahan
13 Hanya milikku
14 Mengukir kenangan
15 Perdebatan
16 Ancaman
17 Memberi tahu
18 Pertama dan Terakhir
19 Ada yang berbeda
20 Membuktikan perkataan
21 Membatalkan
22 Hari pertunangan
23 Undangan
24 Akan mencari tahu
25 Bertemu
26 Fakta yang sesungguhnya
27 Benar benar berakhir
28 Kebahagian diatas kepedihan
29 Punggung bertato
30 Rindu yang salah
31 Kisah masa lalu
32 Model gratis
33 Tidak sengaja
34 Pertemuan tidak terduga
35 Menghitung kata
36 Peraturan
37 Tugas suami dan istri
38 Menjadi model
39 Pria gila
40 Kebaikan mereka.
41 Mengusir kejenuhan
42 Memulai
43 Hari yang berbeda
44 Tidak berarti
45 Berdebar
46 Rencana dan pertengakaran
47 Menjaga jarak
48 Mungkin sudah waktunya
49 Berubah sebelum menyesal
50 Berkencan
51 Untuk pertama kali
52 Masih belum selesai
53 Yara dan Yama
54 Alasan pergi
55 Berbeda rasa
56 Memberi kabar bahagia
57 Bertemu masa lalu
58 Memulai rencana
59 Merasakan cemburu
60 Keras kepala
61 Tak sengaja bertemu
62 Menjadi satu
63 Semakin dingin
64 Kekecewaan terbesar
65 Tidak mau
66 Kepanikan
67 Kabar mengejutkan
68 Berbaikan
69 Menutupi aib suami
70 Waktu dengan sahabat
71 Mengungkapkan rasa
72 Peraturan baru
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Hari bersejarah
2
Bidadari bersayap
3
Gedung Yang Megah
4
Meltin Grub
5
Gadisku
6
Mulai mendekati
7
Harta bukan segalanya
8
Perhatian Kecil
9
Menjodohkan
10
Teman lama
11
Tugas bersama
12
Sebuah kesalahan
13
Hanya milikku
14
Mengukir kenangan
15
Perdebatan
16
Ancaman
17
Memberi tahu
18
Pertama dan Terakhir
19
Ada yang berbeda
20
Membuktikan perkataan
21
Membatalkan
22
Hari pertunangan
23
Undangan
24
Akan mencari tahu
25
Bertemu
26
Fakta yang sesungguhnya
27
Benar benar berakhir
28
Kebahagian diatas kepedihan
29
Punggung bertato
30
Rindu yang salah
31
Kisah masa lalu
32
Model gratis
33
Tidak sengaja
34
Pertemuan tidak terduga
35
Menghitung kata
36
Peraturan
37
Tugas suami dan istri
38
Menjadi model
39
Pria gila
40
Kebaikan mereka.
41
Mengusir kejenuhan
42
Memulai
43
Hari yang berbeda
44
Tidak berarti
45
Berdebar
46
Rencana dan pertengakaran
47
Menjaga jarak
48
Mungkin sudah waktunya
49
Berubah sebelum menyesal
50
Berkencan
51
Untuk pertama kali
52
Masih belum selesai
53
Yara dan Yama
54
Alasan pergi
55
Berbeda rasa
56
Memberi kabar bahagia
57
Bertemu masa lalu
58
Memulai rencana
59
Merasakan cemburu
60
Keras kepala
61
Tak sengaja bertemu
62
Menjadi satu
63
Semakin dingin
64
Kekecewaan terbesar
65
Tidak mau
66
Kepanikan
67
Kabar mengejutkan
68
Berbaikan
69
Menutupi aib suami
70
Waktu dengan sahabat
71
Mengungkapkan rasa
72
Peraturan baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!