"Bagaimana Nick, apa ada perkembangan baru yang kamu dapatkan?"
"Ada, tuan."
"Katakan!"
David melipat tangannya ke dada, siap mendengar penjelasan Nick.
"Keluarga Bramantyo bukanlah orang sembarangan, masih keturunan darah biru. sebelum meninggal dunia, kedua orang tua Bram meninggalkan warisan yang sangat banyak untuk ke-dua cucu mereka, yaitu Vivian dan Anabela. Meskipun mereka belum pernah bertemu sama sekali."
"Lalu?"
"Bisa jadi ibu tirinya Sandra, berambisi untuk mendapatkan seluruh harta tersebut atas nama anaknya Prayoga. Karena Vivi sudah menandatangani pemindahan aset."
"Tidak mungkin Viv, menandatangani tanpa pikir panjang. Aku yakin dia telah terjebak oleh tipu daya perempuan siluman itu." balas David kesal.
"Bisa jadi tuan."
"Lalu, apa keterlibatan Marina dalam hal ini?"
"Bisa jadi masalah ekonomi tuan, bukankah dia tidak sekaya dulu lagi setelah bercerai dengan anda."
"Ternyata, keputusanku untuk menceraikan kamu sudah sangat tepat, Marina."
"Apa langkah kita selanjutnya tuan?"
"Tetap lanjutkan pengawasan terhadap mereka, sampai bukti yang didapat benar-benar real. aku tidak ingin kita salah langkah yang berakibat fatal. tolong perketat juga pengamanan terhadap adiknya Anabel, aku yakin dia adalah target terakhir mereka."
"Siap tuan."
Cuaca yang buruk membuat pencarian terpaksa dihentikan untuk sementara, mau tidak mau David terpaksa kembali pulang. Dia melajukan mobilnya langsung ke apartemen yang di tempati gadis kecilnya.
Begitu membuka pintu, hati David terasa tersayat melihat pemandangan sunyi dan sepi, dimana biasanya dia melihat keberadaan Viv yang datang menyambut nya.
"Aaahhh Viv, aku begitu merindukanmu... semoga kamu tidak kenapa-kenapa dan mampu bertahan dari kejamnya dunia."
David memasuki kamar, dia kembali merasakan aroma wangi tubuh Viv, perlahan David memejamkan matanya, merasakan kehadiran wanitanya. sehingga Dia kembali merasakan kenyamanan dengan sesuatu yang membuatnya berdebar menjalar hingga kehati.
Lantunan lagu romantis menemani David yang tengah menikmati sensasi berendam, paling tidak bisa sedikit mengusir rasa kesepiannya tanpa Viv.
Setelah ini David ingin kembali segar dan bersemangat lagi ikut dalam pencarian gadis kecilnya, Yang diyakini masih hidup. Meskipun setiap melihat apapun yang berhubungan dengan Viv, membuatnya sedih dan sangat kehilangan. Namun David sangat yakin akan keajaiban tuhan yang akan mempertemukan mereka kembali.
"Viv, aku berjanji akan membuatmu membalas dendam pada mereka yang telah membuatmu menderita. Merebut kembali apa yang menjadi hakmu. Untuk saat ini biarkan mereka bersenang-senang dulu diatas penderitaanmu, setelah itu aku akan buat mereka hancur."
Pencarian Vivi masih tetap dilanjutkan, meskipun David tidak ikut secara langsung.
David kembali terjun bekerja di perusahaan, apalagi setelah mendengar berita jika perusahaan keluarga Bramantyo tengah menjual saham mereka, termasuk peralihan nama pemilik.
"Kesempatan, aku akan membeli saham mereka. Setelah itu akan sangat mudah bagiku untuk menguasai kembali apa yang menjadi hakmu Viv." bathin David.
***
Di negara asing, tepatnya sebuah rumah sakit. Seorang gadis cantik masih terbaring koma. Beberapa alat medis super canggih terpasang ditubuhnya.
"Bangunlah, ini sudah hari ketiga kamu koma, Viv." ucap seorang pria yang berdiri disamping ranjang perawatan pasien.
"Tuan Edwar, ada seseorang yang ingin menemui anda!" ucap perawat jaga.
"Suruh tunggu sebentar."
"Baiklah." perawat berpakaian serba putih itu kembali keluar.
"Viv, bangunlah. Kamu harus membalas orang-orang yang sudah menyakitimu." ucap Edward sebelum melangkah keluar dari ruangan.
Edward langsung menuju sebuah ruangan khusus, dimana seorang wanita cantik tengah menunggunya. Senyum pria itu langsung mengembang begitu pandangan mereka bertemu.
"Selamat datang Sinta, kamu sudah tahukan apa yang membuatku memintamu untuk datang ke negara ini." ucap Edward.
"Ya, untuk menggantikan menjaga sepupumu, Vivian. tanpa kamu minta pun aku pasti menyanggupinya. karena Vivian adalah sahabat baikku selama ini." tutur Sinta.
"Aku sangat bersyukur, bisa datang tepat waktu menyelamatkan Vivian. jika tidak tubuhnya pasti sudah dimangsa binatang buas ataupun orang-orang suruhan Sandra." ucap Edward.
"Ya, aku ikut prihatin dengan apa yang menimpa Vivi." ucap Sinta yang pernah melewati suka duka kehidupan bersama-sama mulai bekerja di kafe dan klub malam. beruntung Sinta berhasil menjaga kesuciannya, beda dengan Vivian yang nekad mengambil keputusan tersulit dalam hidupnya dengan menjadi simpanan seorang David, demi biaya pengobatan sang ibu yang saat itu begitu mendesak.
"Sinta, aku pergi dulu. Jika butuh sesuatu atau ada perkembangan tentang kondisi Vivi, segera hubungi aku." pamit Edward sebelum meninggalkan rumah sakit.
"Tentu, hati-hati dijalan Edward." ucap Sinta melambaikan sebelah tangannya.
"Oke."
Edward tersenyum, ada rasa hangat menjalar di dadanya setelah mendapatkan perhatian kecil dari Sinta.
"Viv, sepertinya aku mulai jatuh cinta pada sahabatmu." bathin Edwar, merasa jika disekitarnya dikelilingi bunga yang beterbangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Wirda Wati
visualnya thort
2024-06-05
3
19senja Kimpluk87
Bagaimana ceritanya vivian diselamatkan Edwar..lanjut thor...
2024-05-01
8
ardiana dili
lanjut
2024-05-01
1