Bunuh mereka semua

"Bagaimana kak, apa anak tirimu bersedia untuk datang?" tanya Marina dengan ambisi penuh akal licik.

"Kamu tenang saja, nanti siang Vivi bersedia datang kerumah. bahkan aku sengaja menyewa seorang dokter gadungan, agar lebih meyakinkan jika mas Bram sakit parah, jika perlu mereka semua mati sehingga kita bisa menguasai semua harta warisannya." Sandra tersenyum licik.

"Pokonya, kita harus berhasil mendapatkan tanda tangan dari gadis bodoh itu atas peralihan harta kekayaan keluarga Bramantyo...ha....ha ..!!!" Dua adik kakak itu tertawa curang, memperebutkan harta yang bukanlah menjadi hak mereka.

Sesuai janjinya, Vivi datang berkunjung ke rumah mama tirinya meskipun mengabaikan perintah David yang memintanya untuk tetap berada di apartemen. tidak lupa dia membawakan parcel berisi buah-buahan segar untuk sang papa yang diketahuinya sedang sakit keras.

"Vivi sayang, apa kabarmu nak?" sapa Sandra ramah dan sok akrab.

"Baik ma, Oya mana papa?" tanya Vivi begitu melihat ruangan yang sepi.

"Papamu ada dikamar, bersama seorang dokter khusus yang tengah menangani penyakitnya."

"Astaga, aku nggak nyangka jika papa sakit keras." ucap Vivi masih syok, meski berusaha ikhlas menerima takdir. Karena kondisi mamanya sekarang juga belum stabil.

"Bolehkah aku menemui papa sekarang?"

"Boleh sekali nak, tapi sebelum itu kamu tanda tangan dulu surat pernyataan ini."

Vivi yang tidak sabaran lagi ingin melihat kondisi sang ayah, tanpa pikir panjang langsung menandatangani surat tersebut tanpa membacanya. Dia yang tidak tahu menahu tentang harta warisan, percaya saja dengan tipu muslihat sang mama tiri yang licik. Sebuah tanda tangan tergores, membuat senyum tersungging disudut bibir Sandra.

"Akhirnya kamu masuk perangkapku ha ..ha ...aku sudah menguasai semuanya, setelah ini aku akan melenyapkan kalian semua ha...ha..."

Dikamar, Bram yang sudah diberikan suntikan berbahaya. Tidak mampu menggerakkan seluruh anggota tubuhnya. dia seperti laki-laki lumpuh tidak berdaya. Bahkan untuk bersuara pun dia tidak mampu.

Ceklek!!! Pintu kamar terbuka, Bram langsung menangis begitu melihat putrinya Vivian berdiri diambang pintu.

"Vivian, maafkan papa yang tidak berdaya mempertahankan apa yang menjadi hakmu...! Pergilah dari sini sebelum mereka mencelakaimu nak." ucap Bram berusaha mengeluarkan suara, namun tidak bisa sehingga hanya air mata yang bisa mewakili apa yang ingin dia sampaikan.

Sandra sengaja mencelakai suaminya Bram, karena pria itu tiba-tiba menentang keras ide Sandra, dan mengancam akan menceraikannya. Takut akan kehilangan semuanya, Sandra yang sudah kalap mata dibantu dokter gadungan dengan liciknya langsung memberikan suntikan yang melumpuhkan seluruh sel-sel saraf anggota tubuh Bram.

"Papa, tenanglah sebentar lagi Kita akan pergi kerumah sakit." ucap Vivi yang ikutan menangis terisak-isak melihat kondisi sang ayah.

"Kamu benar sayang, kita harus segera memberikan pengobatan terbaik untuk papamu. Meskipun rumah sakit yang direkomendasikan dokter Alif ada diluar kota."

"Kenapa jauh sekali ma?"

"Karena cuma rumah sakit itu yang bisa membantu papamu, dokter Alif mengatakan jika peralatan medis mereka sangat lengkap dan canggih."

"Baiklah ma, Vivi setuju saja yang penting papa bisa sembuh kembali."

Tubuh Bram yang lemah segera digotong memasuki mobil, yang langsung meluncur membelah jalanan menuju tempat yang belum Vivi kenal sebelumnya.

Plack!!!

Sebuah pukulan keras tiba-tiba menghantam tubuh Vivian, dari belakang hingga Dia tidak sadarkan diri.

"Yes, berhasil. Dua lalat ini sudah berhasil kita lumpuhkan."

Marlina, Jack dan Sandra mulai mengatur rencana jahat mereka selanjutnya. Mencari tempat yang sepi pinggir hutan pinus, tempat yang sangat jarang dilalui kendaraan lain.

"Kita harus bertindak cepat, buat mobil ini murni kecelakaan tunggal, agar tua bangka dan anak perempuannya benar-benar mati." ucap Sandra.

"Perkara mudah."

Sandra dan Marina pindah kedalam mobil mereka yang satu lagi, setelah itu Jack mengambil alih kemudi yang ada Vivi dan ayahnya. lalu menabrakkan mobil tersebut ke pembatas jalan, sebelum mobil benar-benar jatuh ke dasar jurang, Jack segera melompat keluar.

"Ha ..ha...mati kalian berdua." mereka bertiga tertawa puas penuh kemenangan.

Dalam dasar jurang, Viv tersadar dan mendapati dirinya dengan kondisi tubuh dipenuhi darah dan luka. disisinya juga terbaring sang papa dengan kondisi yang sama-sama mengenaskan bahkan lebih parah lagi.

“Aaagghh...toloooong..tolong... kami." rintih Viv pelan sambil meringis kesakitan.

"Anakku Viv, cepat hubungi Edward. hanya dia yang bisa membantu kita, nak." ucap Bram berkata pelan seperti berbisik, bahkan hampir tak terdengar. Sehingga Viv menempelkan telinganya agar lebih jelas lagi.

"Edward, siapa dia pa?"

"Sepupumu, cepat lah nak. karena papa tidak punya waktu lagi." perintah Bram, tidak lama setelah itu Bram sempat kejang hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Tangis dan teriakan Viv bergema memanggil papanya yang sudah terdiam. seketika dia kembali menguasai keadaan, berusaha mencari tempat persembunyian yang aman lalu menghubungi Edward.

Ditempat lain, Edward yang mendapat telpon dari Viv, segera meluncur ke lokasi tempat persembunyian Viv. Edward yang sudah dikuasai amarah membanting stir kemudi mobilnya kesal, begitu mengetahui kenyataan hidup keluarga pamannya. setelah menikah lagi dengan perempuan pilihan nya.

"Dugaan ku ternyata benar, selama ini Sandra tidak pernah mencintai om Bram. dia hanya menginginkan harta saja.' gumam Edward.

Edward yang selama ini sibuk dengan kehidupannya sendiri, berfikir jika keluarga pamannya hidup bahagia. sehingga Edward tidak terlalu khawatir dan jarang sekali menghubungi Bram, hingga kemaren sore Bram tiba-tiba menghubunginya dan mengatakan mendapat firasat buruk tentang istri barunya, sehingga Bram menitipkan kedua anaknya Viv dan Anabela padanya .

"Aku tidak menyangka Sandra tega menyakiti Viv dan paman. dasar perempuan brengsek." Mengepalkan tangannya emosi, terus melaju dengan kecepatan tinggi berpacu dengan waktu untuk menyelematkan Viv. Sedangkan sang paman diketahuinya dari Viv sudah meninggal.

***

Sedangkan Sandra dan kedua komplotannya masih berunding tentang langkah mereka selanjutnya.

"Untuk menghilangkan jejak, kak Sandra juga harus berpura-pura ikut menjadi korban kecelakaan dalam mobil itu!"

"Tapi bagaimana caranya, apa orang-orang akan percaya begitu saja, karena kondisiku yang baik-baik seperti ini."

"Mau tidak mau, kakak harus ikut mengambil resiko, meskipun itu luka-luka ringan." usul Marina.

Meskipun semula menolak ide gila sang adik, Sandra akhirnya merelakan dirinya sengaja ditabrak ringan oleh mobilnya sendiri, sikut dan bibirnya mengeluarkan darah segar. Tapi dia reka asalkan posisinya nanti aman tanpa ada yang curiga.

"Kak, cepat hubungi pihak rumah sakit dan kepolisian. Kami harus segera pergi dan meninggalkan kakak seorang diri disini." ucap Marina.

"Oke."

Setelah Sandra menghubungi pihak rumah sakit dan kepolisian, bantuan segera datang.

"Pak, tolong selamatkan suami dan anak saya...., mobil kami kecelakaan dan masuk jurang. cuma aku satu-satunya korban yang berhasil melompat dan selamat..." tangis Sandra pecah menceritakan kejadian fiktif.

"Baiklah, kami akan bertindak cepat untuk menyelamatkan mereka."

Tubuh Sandra yang ikut terluka langsung mendapatkan pertolongan, sedangkan untuk menyelamatkan Bram dan Vivi butuh berjam-jam untuk Tim SAR mencapai dasar jurang.

Edward yang lebih dulu sampai menemukan Viv sudah tidak sadarkan diri lagi, dibawah sebuah pohon besar tepi hutan, Dia langsung membawa menuju mobil.

"Mereka tidak boleh tahu, jika aku sudah menemukan Viv lebih dulu." bathin Edwar segera memacu mobilnya meninggalkan lokasi.

Tidak lama setelah itu pihak berwenang dan sebuah mobil ambulans datang, mereka menemukan mayat Bram lalu mengangkatnya mengunakan tandu menuju ambulans, namun mereka tidak menemukan keberadaan Viv yang menghilang begitu saja dari lokasi kecelakaan.

Viv segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun karena kondisi dan luka yang dialaminya cukup parah. Atas persetujuan pihak rumah sakit tersebut, Edward membawa Viv yang tidak sadarkan diri pasca kecelakaan kenegaraan lain. untuk mendapatkan pengobatan terbaik dan juga melindungi nya untuk sementara waktu dari orang-orang yang berniat jahat pada adik sepupunya itu.

Meskipun Edward sudah mengetahui dalang dibalik semua ini, namun dia tidak mempunyai cukup bukti yang kuat. sehingga dia akan bersabar sampai Viv sadar dan pulih kembali.

Viv yang masih terbaring lemah, dalam kondisi alam bawah sadarnya, Dia merasa tengah memasuki sebuah lorong panjang. tubuh Viv menjadi ringan seperti kapas bahkan mampu melayang bebas berputar-putar di udara.

“Dimana aku? apakah aku sudah meninggal?”  berjalan ditempat yang terasa asing dan aneh.

“Papa, kenapa ada disini?”

Viv melihat sosok bayangan putih mirip papanya tengah menatapnya penuh dengan kesedihan. merentangkan tangannya seakan ingin memeluk Viv.

“Vivian, anakku sayang. kamu harus kuat nak. Bertahanlah masih ada adikmu Anabel yang menunggu dan menyayangimu dengan tulus. saat ini dia butuh kamu nak. kembalilah ini bukan tempat mu.” Ucap bayangan putih tersebut yang tidak bisa dia sentuh.

“Tapi kenapa papa disini?"

Viv kembali merasakan tubuhnya terbang berputar-putar kelorong yang sama, namun dia masih belum bisa membuka matanya dan menggerakkan anggota tubuhnya yang terasa berat dan kaku.

***

Sore ini, seluruh jagat Raya tiba-tiba dihebohkan dengan berita kecelakaan yang menimpa keluarga seorang pengusaha. dimana dalam kecelakaan mobil tersebut terdapat Vivian, Bram dan istrinya Sandra yang sedang melakukan perjalanan menuju luar kota.

Anabela yang melihat berita tersebut langsung syok, dan berteriak histeris seakan tidak percaya dengan pemberitaan tersebut. Begitu juga dengan mamanya Arini. Perempuan yang belum sembuh total itu langsung drop tidak sadarkan diri.

"Kak... Vivi!"

"Papa...!"

"Kalian jangan tinggalkan Anabel."

Setelah itu Anabella melihat jika di sekelilingnya berubah gelap dan dia tidak ingat apa-apa lagi. Begitu tersadar Anabela langsung mendatangi dokter yang menangani korban kecelakaan tersebut. Ingin memastikan jika masih ada anggota keluarganya yang selamat.

"Mana kak Vivi dan papaku? Apakah mereka selamat?"

"Maaf dek, kami tidak bisa menyelematkan papamu, sedangkan kakakmu tidak ditemukan di tempat lokasi kecelakaan. Meskipun begitu, ada satu korban yang berhasil di selamatkan yaitu ibu Sandra." terang dokter. membuat Anabel seketika syok, Air mata tidak pernah berhenti membasahi wajah cantiknya.

"Kak Vivi... papa..." teriak Anabela, merasa jika hidupnya tidak adil.

"Kenapa harus perempuan itu yang selamat, bukanya kak Vivi hu...hu..aku benci wanita jahat itu."

Shandra yang bermuka dua, menyeret langkahnya mendekati Anabel.

"Sayang, kuatkan dirimu nak, semua yang terjadi sudah kehendak yang diatas. kita sebagai manusia biasa hanya bisa menjalankan apa yang sudah tertarik pada kehidupan kita. Seandainya bisa memilih ingin rasanya mama saja yang pergi bukanya mas Bram dan kakakmu hick... hick.." ucap Sandra ikutan menangis, air mata membanjiri wajahnya membuat semua orang di ruangan itu percaya jika Dia perempuan yang sedang terluka dan kehilangan.

Terpopuler

Comments

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

hanya harta saja? bukannya Sandra taunya Bram miskin ya? trus dia juga baru tau Bram ada keturunan biru...trus darimananya Sandra hanya menginginkan harta Bram disaat Bram saja menumpang hidup bertahun-tahun dengannya..bahkan surat wasiat untuk Vivian dan Anabelle dia baru tau?

.aisss gw sampai Lo plin plan Thor😪

2024-06-29

2

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

sebenarnya bagus ayah begini hilang dari dunia tapi kematian sangat mudah baginya. harusnya dibuat menderita dulu sama seperti Arini...

Lo gak seruuu😪

2024-06-29

0

👁️‍🗨️eHa🦄

👁️‍🗨️eHa🦄

sambung

2024-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Pilihan sulit
2 Menemani tamu pertama
3 Temani aku
4 Harga sebuah keperawanan
5 Tidak fokus
6 Saling menguatkan
7 Melepas rindu
8 Jadilah wanita simpananku
9 Tolong biasakan dirimu
10 Blow job
11 Izin darimu
12 Jangan sentuh aku
13 Gadis kecilku
14 Mengagumi ketampananku
15 Sleep with me..., please Dav
16 Perebutan Warisan
17 Bunuh mereka semua
18 Apa alasanku untuk hidup
19 Kembali bersemangat
20 Sangat merindukanmu Viv
21 Mengungkapkan kebenaran
22 Membawamu kembali
23 Cemburu tak beralasan
24 Siapa sebenarnya Dav?
25 Daging yang empuk
26 Bujukan Sandra
27 Adik kecilku
28 Suasana Romantis
29 Ahli ilmu bela diri
30 Gadis yang cocok
31 Rasa yang sama
32 Sempurna bersamamu
33 Jangan tunggu aku
34 Aku tidak nyaman
35 Kesepian tanpamu
36 Ciuman selamat pagi
37 Kejutan dari Edward
38 Misteri dibalik semua ini
39 Ulah David
40 Keberhasilan Kita
41 Mari kita tidur
42 Jangan hukum Dia
43 Kita Pacaran
44 Acara penting perusahaan
45 Kamu terlihat begitu cantik
46 Ide bagus
47 Suasana tenang
48 Aku benaran hamil
49 Menunjukkan kemesraan
50 Cuma mimpi
51 Pergi secara diam-diam
52 Tidak mungkin
53 Aku hamil
54 Aku belum siap
55 Kabur
56 Tinggallah bersamaku
57 Kamu dimana Viv
58 Mari kita mencobanya
59 Apa itu mengidam
60 Suasana pantai yang indah
61 Wanita spesial
62 Kebahagiaan seorang ibu
63 Pulang bersamaku
64 Menikahlah denganku
65 Dunia sangat sempit
66 Cinderella dan sang pangeran
67 Efek dari kelelahan
68 Bunga mawar merah
69 Rindu suasana rumah
70 Kapan kalian menikah
71 Terlalu bersemangat
72 Nekad kembali
73 Aku ingin berubah
74 Sikap manja Vivian
75 Benar-benar basah
76 Membuktikan apa
77 Mengulur - ulur waktu
78 Tidak mungkin
79 Kita putus
80 Tidak mudah percaya
81 Perjodohan
82 Aku adalah pria sejati
83 Butuh ketenangan
84 Pengganti dirimu
85 Akhirnya menikah
86 Bayi mungil yang tampan
87 Memakai bikini
88 Seperti yang kamu inginkan
89 Menikmati peran
90 Aku hamil
91 Doa terbaikku
92 Kamu begitu berarti
93 Pria jadi-jadian
94 Berjuang bersama
95 Mencari kesibukan
96 Jangan pergi dari hidupku
97 Lepaskan aku
98 Hukumanmu
99 Tetaplah disisiku
100 Main kucing-kucingan
101 Dewa penyelamat
102 Janjiku
103 Shinta Hamil
104 Tamat season satu
105 Promo karya Baru Gairah Terlarang Lolly
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Pilihan sulit
2
Menemani tamu pertama
3
Temani aku
4
Harga sebuah keperawanan
5
Tidak fokus
6
Saling menguatkan
7
Melepas rindu
8
Jadilah wanita simpananku
9
Tolong biasakan dirimu
10
Blow job
11
Izin darimu
12
Jangan sentuh aku
13
Gadis kecilku
14
Mengagumi ketampananku
15
Sleep with me..., please Dav
16
Perebutan Warisan
17
Bunuh mereka semua
18
Apa alasanku untuk hidup
19
Kembali bersemangat
20
Sangat merindukanmu Viv
21
Mengungkapkan kebenaran
22
Membawamu kembali
23
Cemburu tak beralasan
24
Siapa sebenarnya Dav?
25
Daging yang empuk
26
Bujukan Sandra
27
Adik kecilku
28
Suasana Romantis
29
Ahli ilmu bela diri
30
Gadis yang cocok
31
Rasa yang sama
32
Sempurna bersamamu
33
Jangan tunggu aku
34
Aku tidak nyaman
35
Kesepian tanpamu
36
Ciuman selamat pagi
37
Kejutan dari Edward
38
Misteri dibalik semua ini
39
Ulah David
40
Keberhasilan Kita
41
Mari kita tidur
42
Jangan hukum Dia
43
Kita Pacaran
44
Acara penting perusahaan
45
Kamu terlihat begitu cantik
46
Ide bagus
47
Suasana tenang
48
Aku benaran hamil
49
Menunjukkan kemesraan
50
Cuma mimpi
51
Pergi secara diam-diam
52
Tidak mungkin
53
Aku hamil
54
Aku belum siap
55
Kabur
56
Tinggallah bersamaku
57
Kamu dimana Viv
58
Mari kita mencobanya
59
Apa itu mengidam
60
Suasana pantai yang indah
61
Wanita spesial
62
Kebahagiaan seorang ibu
63
Pulang bersamaku
64
Menikahlah denganku
65
Dunia sangat sempit
66
Cinderella dan sang pangeran
67
Efek dari kelelahan
68
Bunga mawar merah
69
Rindu suasana rumah
70
Kapan kalian menikah
71
Terlalu bersemangat
72
Nekad kembali
73
Aku ingin berubah
74
Sikap manja Vivian
75
Benar-benar basah
76
Membuktikan apa
77
Mengulur - ulur waktu
78
Tidak mungkin
79
Kita putus
80
Tidak mudah percaya
81
Perjodohan
82
Aku adalah pria sejati
83
Butuh ketenangan
84
Pengganti dirimu
85
Akhirnya menikah
86
Bayi mungil yang tampan
87
Memakai bikini
88
Seperti yang kamu inginkan
89
Menikmati peran
90
Aku hamil
91
Doa terbaikku
92
Kamu begitu berarti
93
Pria jadi-jadian
94
Berjuang bersama
95
Mencari kesibukan
96
Jangan pergi dari hidupku
97
Lepaskan aku
98
Hukumanmu
99
Tetaplah disisiku
100
Main kucing-kucingan
101
Dewa penyelamat
102
Janjiku
103
Shinta Hamil
104
Tamat season satu
105
Promo karya Baru Gairah Terlarang Lolly

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!