Manis sekali, mulai saat ini, kamu harus panggil aku seperti itu. Jangan lupa.
Lauren Anderson
[tersadar]
Lauren Anderson
Eh, emmm, apa tidak ada yang marah? Aku tidak mau di tuduh merebut pasangan wanita lain.
John Petric
Aku ini single, sama seperti mu. Bukan kah kamu sudah tahu, statusku yang seorang duda?
Lauren Anderson
Iya, tapi siapa tahu kamu sudah ada tambatan hati. Aku tidak mau merusak hubungan orang, aku memang janda. Dan aku lebih suka tetap menjadi seorang janda dari pada harus menjadi orang ketiga.
John Petric
Tidak ada orang ke tiga, ke empat atau ke lima, Sayang. Bukan kah kamu tahu aku sudah lama ingin dekat dengan mu?
Lauren Anderson
[wajah memerah]
Lauren Anderson
Jangan seperti itu, John. Aku tidak enak, kita belum ada ikatan apa-apa.
Setelah beberapa menit dalam perjalanan, mereka telah sampai di rumah Lauren.
John Petric
[menghentikan mobil]
Lauren Anderson
[menatap heran John]
John Petric
[tersenyum manis]
Lauren Anderson
John, kenapa kamu bisa tahu rumahku?
John Petric
Aku selalu mengikuti mu pulang setiap hari, jadi aku tahu di mana rumah mu
John Petric
[keluar]
John Petric
[mengitari mobil]
John Petric
[membuka pintu untuk Lauren]
John Petric
Maafkan aku, itu semua aku lakukan karena aku tidak tega melihatmu harus berdesakan naik kendaraan umum.
Lauren Anderson
[keluar]
Lauren Anderson
Terimakasih, John.
John Petric
Apa aku boleh mampir?
Lauren Anderson
Tapi aku tidak bisa menyuruhmu masuk, putri ku belum pulang. Aku tidak mau timbul fitnah, karena memasukan pria ke rumah ku
John Petric
Aku mengerti, di teras saja tidak apa-apa.
Lauren Anderson
Ya sudah, silakan duduk dulu. Akan aku buatkan kopi.
John Petric
Apa tidak merepotkan?
Lauren Anderson
Tidak, mau kopi hitam atau kopi susu?
John Petric
[tanpa sadar menatap dada Lauren]
John Petric
{Astaga, apa ini? Kenapa otak ku jadi kotor begini? Apa ini efek aku terlalu lama menduda?}
Lauren Anderson
[mengikuti arah pandang John]
Lauren Anderson
[reflek menutup dadanya]
Lauren Anderson
John, jangan mesum.
.
.
.
William dan Gabriella baru saja sampai di toko perhiasan yang terletak di lantai lima mall.
William Alexander
Pilih saja, kau mau yang mana.
William Alexander
[kembali sibuk dengan ponsel]
William Alexander
Pelayan toko
Ada yang bisa di bantu, Nona? Mau cari apa?
Gabriella Anderson
Mau cari cincin, Kak.
Pelayan toko
Mau cincin seperti apa? Cincin pertunangan atau pernikahan?
Pelayan toko
[melirik genit William]
Gabriella Anderson
Cincin pernikahan, yang simpel saja.
Pelayan toko
Ini, Simpel dan kayak nya cocok seperti yang Nona inginkan.
Pelayan toko
[memberikan dua buah cincin]
Gabriella Anderson
[mencoba cincin itu]
Gabriella Anderson
Ini saja, Kak. Sangat sederhana tapi elegan.
Pelayan toko
Yang punya calon suaminya, tidak di coba sekalian?
Gabriella Anderson
Sebentar, Om tidak mau coba cincinnya dulu?
William Alexander
Pelayan toko
{Dia memanggilnya Om, sudah pasti dia sugar Baby. Tidak mungkin mereka menikah. Mana ada seorang gadis simpanan di ajak menikah.}
Pelayan toko
[tersenyum sinis]
William Alexander
Langsung bungkus saja.
Gabriella Anderson
Nanti kalau kebesaran bagaimana?
William Alexander
Tinggal di tukar
William Alexander
[mengeluarkan kartu kredit dari dompet]
William Alexander
[menyerahkan pada pelayan toko]
William Alexander
Pakai kartu saja.
Pelayan toko
Eh, iya. Tunggu sebentar.
Setelah proses pembayaran selesai, keduanya segera meninggal kan toko tersebut.
Gabriella Anderson
Om, kita langsung pulang saja, ya.
William Alexander
Kau tidak lapar?
Gabriella Anderson
Lapar, tapi...
William Alexander
Ya sudah, ayo makan dulu. Setelah makan aku antar pulang.
William Alexander
[meletakan ponsel di saku jas nya]
William Alexander
Mau makan apa?
Gabriella Anderson
Aku mau makan jagonya ayam, Om.
William Alexander
Hah, apa itu?
Gabriella Anderson
Kaepsi, Om. Masa itu saja tidak tahu.
William Alexander
Kau pikir aku orang kurang kerjaan? Hingga harus tahu hal tidak penting seperti itu. Makan yang lain saja, yang lebih sehat.
Gabriella Anderson
Itu juga makanan sehat. Mereka memasaknya dengan bersih dan higienis.
William Alexander
Sekali tidak, tetap tidak. Jangan membantah, kita ke restoran seafood saja. Kau bisa pilih makanan yang kau suka.
William Alexander
[berjalan duluan memasuki restoran]
Gabriella Anderson
[mengikuti William dengan wajah cemberut]
William Alexander
[melihat sesosok wanita sedang duduk mesra bersama seoarang pria]
Comments
Blinks_forever
wah penguntit ni orang
2024-04-28
3
Khana
Wkwkwkwk
2024-04-12
2