Tentu saja cincin pernikahan. Dan kamu anak muda, jangan pernah mendekati Geby. Karena dia akan segera menikah dengan ku.
Arron Collins
[melotot]
Arron Collins
Menikah?
William Alexander
Kenapa kaget begitu? Biasa saja, sudahlah. Aku tidak punya banyak waktu. Ayo, By.
William Alexander
[menarik tangan Geby dan mendudukan di kursi mobil]
William Alexander
[menutup pintu mobil]
William Alexander
[masuk dan duduk di kursi kemudi]
Gabriella Anderson
[melirik Arron]
Arron Collins
[terdiam]
Gabriella Anderson
[menghela nafas panjang]
Gabriella Anderson
[menoleh]
William Alexander
Gabriella Anderson
{Deg}
Gabriella Anderson
{apa Om William akan mencium ku? tapi bukan kah dia bilang jika dia tidak nafsu padaku? Tapi... }
William Alexander
[semakin mendekat]
Gabriella Anderson
[memejamkan mata]
Gabriella Anderson
{kenapa dia tidak kunjung mencium ku? Apa yang sebenarnya dia lakukan}
Gabriella Anderson
[membuka mata]
Klik...
Gabriella Anderson
[melotot]
Gabriella Anderson
Blush.... [wajah memerah]
Gabriella Anderson
{astaga, ternyata dia hanya ingin membantu memasang sabuk pengaman}
Pletak...
Gabriella Anderson
Aduh, Om. Kenapa keningku di sentil?
William Alexander
Apa yang kau pikirkan? Apa kau berharap aku mencium mu?
William Alexander
[melaju kan mobil]
Gabriella Anderson
Eh, tidak. Enak saja, aku tidak berpikir seperti itu.
William Alexander
Terus, kenapa kau memejamkan mata?
Gabriella Anderson
Emmm, tadi seperti nya aku kelilipan. Ada debu yang masuk.
Gabriella Anderson
[memalingkan wajah]
Gabriella Anderson
William Alexander
[terkekeh geli]
William Alexander
[tidak sengaja melihat paha mulus Gabriella]
William Alexander
{Sh*t!}
William Alexander
Apa kau tidak punya pakaian yang layak untuk di kenakan ke sekolah?
Gabriella Anderson
[menoleh]
Gabriella Anderson
Maksudnya, Om?
William Alexander
Coba kau lihat pakaian mu yang bawah, apa memang sengaja karena ingin menggoda para pria?
Gabriella Anderson
[melotot]
Gabriella Anderson
Kenapa dalam otak Om, selalu saja berpikir buruk padaku? Apa aku ini terlalu hina di matamu? Bisa tidak, sedikit saja Om berpikir positif.
William Alexander
[tersenyum sinis]
Gabriella Anderson
Om belum mengenalku, tidak seharusnya menilai diriku. Sekarang aku tanya, bukan kah Om yang bilang kita menikah hanya di atas kertas saja dan jangan mencampuri urusan masing-masing. Lalu, kenapa Om melarang Kak Arron untuk dekat dengan ku?
William Alexander
[terdiam]
Gabriella Anderson
Jawab, bukan kah Om sendiri yang membuat batasan di antara kita?
William Alexander
[Memarkir mobil di basement mall]
William Alexander
Ayo keluar.
William Alexander
[membuka pintu]
Gabriella Anderson
Tidak mau.
William Alexander
Ayo, Geby. Ini sudah hampir petang, jangan membuang waktu.
Gabriella Anderson
Om kenapa tidak bilang jika mau ke mall? Aku malu masih pakai seragam. Nanti di kira aku ini sugar baby Om.
William Alexander
[melotot]
William Alexander
{dasar bocah, merepotkan saja}
William Alexander
[melepas jas]
William Alexander
Pakai, nanti di dalam kau bisa baju yang kau mau.
Gabriella Anderson
[memakai jas William]
William Alexander
Ayo.
William Alexander
[menarik tangan Gabriella]
Gabriella Anderson
Pelan-pelan, Om. Aku bisa jatuh nanti.
William Alexander
Berisik.
.
.
.
Tepat jam empat sore, Lauren baru saja keluar selesai dengan pekerjaan nya.
Saat ini, wanita setengah baya itu sedang berdiri di area perusahaan menunggu angkutan umum.
Lauren Anderson
[membuka ponsel]
Gabriella Anderson
💬: Ma, aku pulang telat. Om William mengajak aku cari cincin.
Lauren Anderson
[tersenyum lega]
Lauren Anderson
💬: Iya, Sayang. Jaga diri baik-baik ya, jangan nakal.
Tinn.. Tinn...
Suara klakson mobil.
Lauren Anderson
[terlonjak]
Lauren Anderson
[mengangkat kepala]
John Petric
[tersenyum]
John Petric
Ayo, Ren. Aku antar.
Lauren Anderson
Tuan, John. Tidak usah repot-repot, Tuan. Saya tunggu angkutan umum saja.
John Petric
Lauren, ayolah. Apa kamu takut aku berniat jahat dengan mu?
Lauren Anderson
[terdiam]
Lauren Anderson
[menghela nafas panjang]
Lauren Anderson
Baiklah, Tuan.
John Petric
[tersenyum bahagia]
John Petric
[membuka pintu mobil dari dalam]
John Petric
Ayo masuk, Ren.
Lauren Anderson
Terimakasih, Tuan.
Lauren Anderson
[masuk]
John Petric
Pakai sabuk pengaman nya.
Lauren Anderson
Iya, Tuan.
Lauren Anderson
[memasang sabuk pengaman]
John Petric
[melajukan mobilnya]
John Petric
Terimakasih, sudah mau menerima ajakan ku.
Lauren Anderson
Seharus nya saya yang harus berterima kasih karena Tuan sudah mau mengantar saya.
John Petric
Tolong jangan terlalu formal jika di luar pekerjaan, aku rasa usia kita tidak beda jauh, bukan?
Lauren Anderson
Lalu saya harus panggil apa, Tuan? Apa tidak apa-apa memanggil selain Tuan? Secara saya cuma bawahan.
John Petric
Atasan dan bawahan jika ada di kantor. Saat di luar seperti ini, sudah lain ceritanya. Panggil saja John, atau sayang juga boleh
Comments
zea
nexttt
2024-04-11
2
Daelena Lena
hem..
2024-04-11
1