Mommy takut, Will. Mungkin saat ini kamu tidak mencintai Geby, tapi Mommy yakin, Lama-lama benih cinta pasti akan tumbuh seiring berjalannya waktu.
William Alexander
Hem.
Diana Alexander
Ingat, kamu punya adik perempuan. Jadi pikir ulang jika ingin menyakiti hati seorang perempuan. Kamu juga lahir dari rahim perempuan.
William Alexander
Iya, apa Mommy pernah mendengar aku menyakiti wanita? Bahkan saat Rebecca menghianati ku saja, aku hanya diam. Buat apa menyakiti kaum lemah, seperti wanita? Aku lebih memilih baku hantam dengan sesama pria.
Dinara Alexander
Enak saja bilang wanita kaum lemah!
Diana Alexander
Jangan sembarangan bicara kamu, William. Apa kamu lupa, siapa yang membesarkan kamu setelah Daddy kamu meninggal?
William Alexander
Maaf, Mom. Maksudnya wanita kecuali Mommy dan Dinara. Kalian adalah wanita paling hebat di dunia ini. Kalian adalah wanita yang kuat.
Diana Alexander
Tidak semua wanita itu lemah. Coba kamu lihat Tante Lauren, dia bahkan membesarkan Geby sendiri. Dari bayi merah hingga sebesar ini. Tante Lauren juga wanita yang kuat, bahkan lebih kuat dari Mommy asal kamu tahu. Mommy sudah bergelimang harta walau Daddy kalian meninggal. Tapi Tante Lauren, dia harus bekerja membanting tulang demi mencukupi kebutuhan Geby.
William Alexander
[terdiam]
Dinara Alexander
2in
Diana Alexander
Dan Geby, jangan kamu kira dia gadis ingusan yang lemah. Mungkin di balik sifat cerianya, tersimpan sebuah beban yang tidak setiap anak bisa menahan nya. Sejak bayi dia belum pernah satu kali pun bertemu dengan ayah kandung nya. Entah masih hidup atau sudah tiada. [lirih]
Suasana menjadi hening. Mereka larut dalam kesedihan yang baru saja di tebar oleh sang Ibu.
Baik William maupun Dinara tahu, jika sang ibu juga tidak pernah mendapatkan kasih sayang sang ayah sejak kecil. Diana hanya di besarkan oleh seorang ibu saja. Sama seperti Gabriella saat ini.
Dinara Alexander
Mom, sudah. Jangan sedih terus. Ini hari bahagia, tidak baik jika menangis.
Diana Alexander
Ah, iya. Kamu harus mempersiapkan diri, William. Karena sebentar lagi akan jadi seorang suami. Kurang-kurangi ketengilan kamu. Dan ingat, Jangan pernah menemui wanita ular itu.
William Alexander
Buat apa juga aku temui dia, Mom? Sudah tidak penting.
Diana Alexander
Mommy pegang janji kamu. awas jika kamu berbohong, sampai Mommy tau kamu masih bersama si ular itu. Mommy akan coret nama mu dari daftar keluarga Alexander.
William Alexander
[melotot]
William Alexander
Iya, Mom.
William Alexander
[pasrah]
Diana Alexander
Dan kamu, Dinara. Jaga diri baik-baik sebagai seorang perempuan. Jangan mudah terperdaya oleh mulut manis pria. Jangan pernah memberikan sesuatu yang sangat berharga pada diri kamu, sebelum ada kata sah.
Dinara Alexander
Eh, iya Mom. Aku akan selalu ingat pesan Mommy.
Diana Alexander
Jangan sampai kamu menyesal di akhir. Karena yang namanya penyesalan itu datang nya belakangan.
Dinara Alexander
Iya, Mom. Kalau di awal itu namanya pendaftaran.
William Alexander
Dinara.
Diana Alexander
Dasar anak nakal.
Dinara Alexander
Jangan marah-marah, Mom. Mommy ada riwayat darah tinggi.
Diana Alexander
Mommy tidak marah, sudah. Selesai kan makan malam. Dan kamu, William. Kriteria asisten seperti apa yang kamu inginkan?
William Alexander
Yang jelas pandai masak, Mom.
Dinara Alexander
Ya iya, Bang. Kalau pandai angkat beban itu namanya atlit.
William Alexander
Diam, terserah Mommy saja. Yang penting bisa bekerja dan tidak genit atau centil. Kalau bisa yang sederhana saja.
Diana Alexander
Nanti Mommy akan coba tanya ke teman-teman Mommy. Siapa tahu ada yang rekomendasi.
William Alexander
Tidak usah buru-buru, Mom. Yang penting saat aku pindah rumah, sudah ada.
Diana Alexander
Hem.
.
.
.
Beberapa hari setelah lamaran William. Gabriella tetap berangkat sekolah seperti biasa.
Tepat jam tiga sore, gadis itu bersiap untuk pulang karena bel tanda pelajaran usai sudah berbunyi.
Siswi
1/ Aku duluan, By.
Siswi
2/ By, aku duluan.
Amelia Faith
Ayo, By. Tinggal kita berdua saja ini.
Gabriella Anderson
Iya, Mel. Ayo.
Gabriella Anderson
[berjalan menuju pintu]
Amelia Faith
2in
Arron Collins
Pulang bareng yuk, By.
Gabriella Anderson
Tidak usah, Kak. Aku sudah langganan angkutan umum.
Amelia Faith
By, aku duluan ya.
Amelia Faith
[pergi]
Gabriella Anderson
Eh, tunggu aku, Mel.
Amelia Faith
Kamu sama Kak Arron saja, bye. Kak, titip sahabatku, ya!
Arron Collins
Tentu saja. Kamu tunggu di depan ya, By. Aku ambil mobil dulu.
Arron Collins
[pergi]
Gabriella Anderson
[menghela nafas pasrah]
Gabriella Anderson
[berjalan menuju gerbang]
William Alexander
Gabriella Anderson
[melotot]
Gabriella Anderson
Om, ngapain ke sini? [bergumam]
William Alexander
Hei bocah, ke sini!
William Alexander
[melambai kan tangan]
Gabriella Anderson
[berjalan malas mendekat]
Gabriella Anderson
Gabriella Anderson
Ada apa, Om? Kenapa ada di sini?
William Alexander
Kenapa jutek sekali wajah mu? Tidak suka melihat ku ada di sini?
Brum... Brum...
Suara mobil mulai mendekati William dan Gabriella.
Arron Collins
[menurunkan kaca mobil]
Arron Collins
[melirik sinis William]
Arron Collins
By, ayo aku antar pulang.
William Alexander
Geby pulang bersamaku, kami ada urusan penting.
Arron Collins
Aku yang lebih dulu mengajak nya, Om. Jangan suka menyerobot antrian.
Gabriella Anderson
[bingung]
Arron Collins
By, siapa yang kamu pilih?
Gabriella Anderson
Pilih apa, Kak?
Arron Collins
Kamu mau pulang sama siapa?
William Alexander
Tentu saja pulang bersamaku.
William Alexander
Arron Collins
Percaya diri sekali, Om. Maaf, Geby selera nya bukan om om.
Comments
—✰ Yayáa.
authornya insyaAllah jadi ibu yg baik nantinya, aku juga hehe 😗😗
2024-04-13
5
Khana
Minal aidzin walfaizin ya thorrrr😇🙏
2024-04-10
1
pacarnya min yoongi
lanjut thorr and semangattt
2024-04-10
1