Apa Kau Sudah Menerima Paket Dariku?

‘Bukankah Ibu bilang dia tidak akan datang karena berada di luar negeri? Kenapa tiba-tiba muncul di sini?’ Su Wanwan bergumam, sementara hatinya sudah merasa tidak nyaman dengan kehadiran sang keponakan yang hanya tiga tahun lebih muda darinya.

Dialah Gu Linchao, orang terakhir di dunia ini yang ingin Su Wanwan temi. Akan tetapi, kini pria itu sudah berdiri di depan pintu Kediaman Su seperti patung es, bahkan aura dingin mencekam yang dibawanya sampai menyebar hingga ke seluruh penjuru ruangan yang semula terasa hangat.

Pria yang memancarkan keagungannya itu tengah mengenakan kemeja putih berbalut jas hitam dan dipadukan dengan celana panjang yang juga berwarna hitam.

Di sisi lain, seorang wanita mengenakan maxi dress tali spaghetti berwarna hitam dengan belahan yang memperlihatkan paha mulus dan betis jenjangnya, tengah menggandeng mesra lengan Gu Linchao.

Sepasang anak manusia yang berpakaian formal dan terlihat sangat serasi itu memasuki Kediaman Su dengan segala pesona yang mereka miliki hingga hampir menghipnotis semua penghuni di sana.

Gu Linchao membawa wanita dalam gandengannya untuk menyapa keluarga besar ibunya, kemudian duduk di sofa yang ada di depan Su Wanwan sembari menyapa wanita itu.

"Bibi." Nada suara Gu Linchao terdengar sarkastik ketika menyapa Su Wanwan yang sedang bergandengan tangan dengan Li Yunhan. Tatapan pria itu pun begitu tajam mengalahi belati, seolah-olah hendak memutuskan pegangan erat antara Li Yunhan dan Su Wanwan.

Su Wanwan semakin tidak nyaman ketika mendengar sapaan Gu Linchao yang terdengar tidak bersahabat, ditambah dengan tatapan membunuh seolah-olah dirinya punya segudang kesalahan pada pria itu.

Namun, Su Wanwan mencoba mengabaikannya dan hanya tersenyum tipis penuh paksaan untuk membalas sapaan Gu Linchao sebagai formalitas agar ketidaknyamanannya tidak menular pada orang lain yang juga hadir di sana.

Tidak hanya Su Wanwan, Yanrao juga terkejut dengan kehadiran Gu Linchao yang begitu tiba-tiba. Jadi, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Linchao, kamu bilang tidak bisa pulang?"

Wanita yang sudah lansia itu ingin menunjukkan pada Su Wanwan bahwa dirinya tidak berbohong, bahkan dia juga tidak menginginkan kehadiran sang cucu merusak suasana hati putrinya.

Tatapan Gu Linchao hanya seperkian detik tertuju pada Yanrao, sebelum akhirnya pria itu menatap Su Wanwan dan menjawab, “Aku merindukan keluarga.”

Kalimat Gu Linchao tentu saja mengandung makna yang dalam dan hanya tertuju untuk Su Wanwan yang semakin tidak nyaman.

Kemudian, Gu Linchao berbalik menatap Yanrao dan bertanya dengan sikap acuh tak acuh. "Kenapa? Nenek tidak suka aku pulang?"

Wajah Yanrao berubah pias, tetapi dia tetap menyunggingkan senyumannya. "Bukan begitu, Nenek pikir kamu masih di luar negeri dan tidak akan pulang karena kesibukanmu."

"Meskipun sibuk, aku harus meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga," sahut Gu Linchao datar, tetapi tatapannya kembali lurus ke arah Su Wanwan. "Lagipula, kalian akan membahas tentang pernikahan bibiku, bagaimana mungkin aku tidak hadir?" Tatapannya yang semakin dalam tertuju lekat pada Su Wanwan saat dia dengan sengaja menekankan kata 'bibiku'.

Su Wanwan kesal pada tingkah Gu Linchao yang mencoba memojokkannya berkali-kali dan merasa dia begitu penting hingga harus ikut hadir dalam acara makan malam keluarga. Bahkan, melihat tatapannya saja Su Wanwan mengira Gu Linchao sedang meminta penjelasan, kenapa tidak mengajak dia untuk berdiskusi.

Padahal, pembicaraan pernikahan antara Li Yunhan dan Su Wanwan sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan keberadaan Gu Linchao dan akan tetap berjalan lancar meskipun dia tidak hadir.

"Sudahlah, sebaiknya kita makan dulu, nanti baru lanjut bicara lagi," ujar Isabella—ibunya Gu Linchao—wanita yang meminta Tuan Su menunda acara makan malam sampai Gu Linchao tiba.

Dan penyebab penundaan itu tentu saja tidak diketahui oleh Yanrao, apalagi Su Wanwan hingga keduanya dibuat terkejut akan kehadiran pria itu.

Begitu saja, acara makan malam tetap berlanjut sebagaimana mestinya meskipun dalam suasana yang cukup canggung sebelum akhirnya Li Yunhan berhasil mencairkan suasana dan pembicaraan mengenai pernikahannya dengan Su Wanwan pun berjalan lancar.

Di saat bersamaan, Su Wanwan juga merasa lebih tenang setelah mengetahui Xu Yingwei—wanita yang selalu melekat pada Gu Linchao seperti perangko adalah tunangan dari sang keponakan.

'Baguslah, dia sudah punya tunangan dan itu artinya … dia sudah menyerah, kan?' batin Su Wanwan merasa lega karena berpikir dengan adanya tunangan, Gu Linchao tidak akan mengganggunya lagi seperti di masa lalu.

Dengan begitu, Su Wanwan pun mengabaikan keberadaan Gu Linchao seolah-olah sang keponakan adalah makhluk tak kasap mata dan sebagai gantinya, dia hanya terus menikmati kemesraan yang Li Yunhan suguhkan sepanjang malam itu.

Tanpa Su Wanwan sadari, bahaya tengah mengintai!

Gu Linchao yang duduk tidak jauh dari Su Wanwan, tengah memberikan tatapan dingin dan penuh peringatan atas aksi Li Yunhan yang menebar kemesraan tanpa sungkan.

Di sana, Li Yunhan menyampirkan jas yang dia kenakan ke bahu Su Wanwan agar calon istrinya itu tidak kedinginan. Bahkan, Li Yunhan juga menggosok telapak tangan Su Wanwan dan menghembuskan uap dari mulutnya.

Entah apa yang mereka bicarakan dengan senyum mesra yang tidak pernah luntur dari wajah keduanya, Gu Linchao tidak peduli, dia hanya menatapnya saja dengan hati memanas, juga kepala berasap.

Jika saja hati Gu Linchao tidak terlindungi oleh rongga dadanya, pastilah bau hangus karena terbakar cemburu sudah menyeruak ke mana-mana.

'Kenapa Gu Linchao melihat bibinya seperti itu?' Xu Yingwei yang senantiasa berada di sisi Gu Linchao tentu saja menyadari perbedaan sikap dari sang tunangan.

Dia berkali-kali bergantian menatap Su Wanwan dan Gu Linchao, bahkan memberikan tatapan permusuhan pada Su Wanwan yang tidak melakukan kesalahan apa pun.

'Dia bahkan tidak pernah melihatku seperti itu.' Selain kesal, Xu Yingwei tentu saja cemburu pada Su Wanwan yang diperhatikan sedemikian rupa oleh Gu Linchao.

Pada saat itulah, Xu Yingwei merasa posisinya sebagai tunangan Gu Linchao mulai terancam. Padahal, selama bertunangan dengan Gu Linchao, tidak ada wanita mana pun yang bisa mengancam Xu Yingwei hingga dia harus waspada pada Su Wanwan yang bahkan tidak memperdulikan kehadiran tunangannya itu.

"Li Yunhan, aku ke toilet dulu." Su Wanwan berbisik di dekat telinga Li Yunhan dan di mata Gu Linchao, itu malah terlihat seperti Su Wanwan sedang memberikan kecupan mesra pada Li Yunhan.

Detik berikutnya, Su Wanwan sudah berdiri, tetapi Li Yunhan belum melepaskan genggamannya dari sang tunangan. "Aku temani?"

Li Yunhan terlihat enggan melepaskan Su Wanwan pergi ke mana pun sendirian meski mereka saat ini berada di rumah wanita itu.

Su Wanwan tersenyum hangat, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jangan, aku bisa sendiri."

"Baiklah, aku menunggumu di sini dan kalau terjadi apa-apa, kabari aku segera."

Su Wanwan tidak mengatakan apa pun dia hanya menggelengkan kepalanya, merasa ucapan Li Yunhan cukup konyol.

Apa yang bisa terjadi pada Su Wanwan di rumahnya sendiri?

Di sisi lain, Gu Linchao langsung meraih ponsel dan meletakkan benda pipih itu pada telinganya seolah-olah ada yang menghubunginya ketika melihat Su Wanwan berdiri dan berjalan menjauh dari Li Yunhan.

"Aku angkat telepon dulu," ujar Gu Linchao pada Xu Yingwei tanpa mengeluarkan suara, hanya menggerakkan bibir dan lidahnya saja.

Pria itu pergi tanpa menunggu respon dari Xu Yingwei dan berbelok arah ke kamar mandi untuk menghampiri Su Wanwan. Dia sudah cukup lama menunggu kesempatan untuk mendekati wanita itu. Jadi, dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada.

Selama menunggu Su Wanwan keluar, Gu Linchao bersandar pada dinding sembari menghisap rokok dan ketika menyadari pintu kamar mandi terbuka, pria itu langsung memadamkan dan membuang puntung rokoknya ke dalam tempat sampah yang berada di sebelahnya.

Gu Linchao berdiri tegap sekaligus menghalangi langkah Su Wanwan yang tampak terkejut karena kehadiran dan tindakannya itu.

"Gu—Gu Linchao," sapa Su Wanwan terbata-bata. "Apa yang kau lakukan di sini?" Dalam sekejap wanita itu bisa menguasai dirinya agar tidak lagi terlihat gugup berada di dekat Gu Linchao.

"Tentu saja menunggumu, Bibi," sahut Gu Linchao dengan senyum miring yang tersungging di wajah tampan dan selalu memberikan kesan dingin pada siapa pun.

"Apa yang kau inginkan?" Su Wanwan mendongakkan kepalanya, bersikap seakan-akan tengah menantang Gu Linchao. Padahal, dia bersikap begitu karena tubuh Gu Linchao menjulang tinggi, sementara dirinya hanya sebatas dada pria itu.

"Apa kau sudah menerima paket dariku?" Gu Linchao menaikkan sebelah alisnya, sementara sebelah sudut bibirnya masih terangkat.

Terpopuler

Comments

Hasan

Hasan

lanjot bacanya

2024-04-03

2

lihat semua
Episodes
1 Kotak Misterius
2 Kehadirannya Tidak Diharapkan
3 Apa Kau Sudah Menerima Paket Dariku?
4 Mengatur Siasat
5 Gu Linchao, Apa yang Kau Lakukan?
6 Kumohon Jangan Begini
7 Meniduri Wanita Lain?
8 Bibi, Aku Merindukanmu
9 Jangan Mendorongku Lagi
10 Dia Memaksa Su Wanwan Menatapnya!
11 Menerima Semua Kebejatanmu
12 Dijebak?
13 Sayang, Percayalah!
14 Menjualmu Kepadaku dengan Harga Tinggi
15 Yunhan, Tolong Aku!
16 Bawa Dia ke Ruang Isolasi
17 Ramuan Khayal
18 Terpikat Pada Pesona Su Wanwan
19 Mr. X Menggila
20 Menjadi Wanitaku Seutuhnya
21 Jangan Pernah Mengancamku!
22 Milikku, Hanya Milikku!
23 Tidak, Aku Tidak Mau Pergi Dengannya!
24 Dasar Gila!
25 Kalian Bisa Membawa Mayatku Saja!
26 Kau Sudah Bangun?
27 Apa Kau Ingin Membunuhku?
28 Ibu, Aku Menyesal
29 Berhentilah Memikirkannya!
30 Murahan Sekali Kau, Su Wanwan
31 Mengobatimu, Apa Lagi?
32 Layaknya Budak Pemuas Nafsu!
33 Kenapa Kau Ada Di Sini?
34 Tidak Mengizinkanmu Menyentuhku
35 Kau Milikku, Hanya Milikku
36 Kau Sudah Memperkosaku!
37 Sangat Menyebalkan!
38 Dia Sangat Pemarah
39 Mati Untuk Mempertahankanmu
40 Kau Tahu, Su Wanwan?
41 Dasar Tidak Berguna!
42 Aku Bilang Bangun!
43 Ingin Membebaskannya
44 Aku Tidak Mungkin Hamil!
45 Di Mana Lagi ini, Tuhan?
46 Aku Mau Pulang!
47 Jangan Ke Mana-mana
48 Numpang Promo
49 Kau Tidak Berniat Menikahinya?
50 Gu Linchao adalah Tempatnya Kembali
51 Gu Linchao Gila
52 Dia Sangat Bahagia
53 Tolong Sukai Aku
54 Tidak Mengingin Bayi Ini
55 Menyingkirkan Bayi Malang
56 Kau Mr. X?
57 Memutuskan Pertunangan
58 Kalian Akan Tetap Menikah
59 Kemarahan Membuat Mereka Tuli
60 Menantu yang Mana?
61 Wanwan, Kamu Pulang?
62 Menemanimu Tidur
63 Kau Ingin Menggugurkan Bayiku?
64 Kau Memimpikan Aku, Bibi?
65 Kembali Membencinya
66 Apa Kau Merindukanku?
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Kotak Misterius
2
Kehadirannya Tidak Diharapkan
3
Apa Kau Sudah Menerima Paket Dariku?
4
Mengatur Siasat
5
Gu Linchao, Apa yang Kau Lakukan?
6
Kumohon Jangan Begini
7
Meniduri Wanita Lain?
8
Bibi, Aku Merindukanmu
9
Jangan Mendorongku Lagi
10
Dia Memaksa Su Wanwan Menatapnya!
11
Menerima Semua Kebejatanmu
12
Dijebak?
13
Sayang, Percayalah!
14
Menjualmu Kepadaku dengan Harga Tinggi
15
Yunhan, Tolong Aku!
16
Bawa Dia ke Ruang Isolasi
17
Ramuan Khayal
18
Terpikat Pada Pesona Su Wanwan
19
Mr. X Menggila
20
Menjadi Wanitaku Seutuhnya
21
Jangan Pernah Mengancamku!
22
Milikku, Hanya Milikku!
23
Tidak, Aku Tidak Mau Pergi Dengannya!
24
Dasar Gila!
25
Kalian Bisa Membawa Mayatku Saja!
26
Kau Sudah Bangun?
27
Apa Kau Ingin Membunuhku?
28
Ibu, Aku Menyesal
29
Berhentilah Memikirkannya!
30
Murahan Sekali Kau, Su Wanwan
31
Mengobatimu, Apa Lagi?
32
Layaknya Budak Pemuas Nafsu!
33
Kenapa Kau Ada Di Sini?
34
Tidak Mengizinkanmu Menyentuhku
35
Kau Milikku, Hanya Milikku
36
Kau Sudah Memperkosaku!
37
Sangat Menyebalkan!
38
Dia Sangat Pemarah
39
Mati Untuk Mempertahankanmu
40
Kau Tahu, Su Wanwan?
41
Dasar Tidak Berguna!
42
Aku Bilang Bangun!
43
Ingin Membebaskannya
44
Aku Tidak Mungkin Hamil!
45
Di Mana Lagi ini, Tuhan?
46
Aku Mau Pulang!
47
Jangan Ke Mana-mana
48
Numpang Promo
49
Kau Tidak Berniat Menikahinya?
50
Gu Linchao adalah Tempatnya Kembali
51
Gu Linchao Gila
52
Dia Sangat Bahagia
53
Tolong Sukai Aku
54
Tidak Mengingin Bayi Ini
55
Menyingkirkan Bayi Malang
56
Kau Mr. X?
57
Memutuskan Pertunangan
58
Kalian Akan Tetap Menikah
59
Kemarahan Membuat Mereka Tuli
60
Menantu yang Mana?
61
Wanwan, Kamu Pulang?
62
Menemanimu Tidur
63
Kau Ingin Menggugurkan Bayiku?
64
Kau Memimpikan Aku, Bibi?
65
Kembali Membencinya
66
Apa Kau Merindukanku?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!