Nichol memasuki apartemen nya, berjalan dengan langkah berat. Seolah semangat hidup nya telah hilang, pria itu menenteng jas nya menaiki tangga menuju kamarnya.
Nichol duduk di sisi ranjang tempat tidur nya, meletakkan jas di samping nya. Wajah nya datar, tatapan nya kosong. Nichol beranjak, menghampiri sebuah cermin panjang di depan nya, kemudian ia menatap bayangan dirinya yang ada di dalam cermin tersebut . Setiap kata yang ia ucapkan yang begitu merendahkan Ocha terngiang jelas di telinganya. Nichol mengepalkan tangan nya, mata nya tiba-tiba memerah saat bayangan Ocha yang menangis karna nya terlihat jelas di matanya.
Hatinya turut merasakan sakit, saat wajah kecewa dan air mata Ocha terbayang jelas di ingatan. Nichol tidak tau akibatnya akan seperti ini, ia tidak bermaksud menyakiti Ocha tapi kenyataan nya ia sudah membuat hati Ocha terluka. Nichol menutup matanya, emosi yang kini sudah bercampur menjadi satu, antara marah pada dirinya sendiri, kesal karna kelakuan nya yang bodoh dan menyesal karna sudah menyakiti Ocha.
..."Tau apa Lo tentang hidup gue? Sepicik itu pikiran Lo tentang gue? Kalaupun gue pernah gunta-ganti cowok, Gue gak pernah menjajakan tubuh gue pada siapapun ! "...
..."Makasih. Makasih karna Lo udah berhasil ngancurin harga diri gue. Makasih sudah memperlihatkan jati diri Lo yang sebenarnya.. "...
..."Mulai sekarang jangan pernah temui gue lagi, dan gue berharap kita tidak akan pernah bertemu lagi. Hubungan kita kembali ke awal, dimana kita tidak saling mengenal "...
..."Gue, gak mau kenal sama cowok sepicik anda. Tuan Nicholas Oliver Roderik! "...
"Gak. Arrghhkk!!!"
Prangg...!!
Nichol memecahkan cermin di depan nya dengan vas yang ada di dekatnya. Nichol meremas rambut nya, tubuhnya terjatuh ke lantai bertumpu pada kedua lutut nya. Baru kali ini Nichol menangis, rasa sesalnya begitu besar. Nichol seolah tak rela Ocha menjauh darinya, ia tidak tau harus melakukan apa sekarang. Pikiran nya benar-benar kacau, Nichol tidak bisa melakukan apapun selain diam membiarkan Ocha tenang dulu untuk sementara waktu.
Tapi, Nichol sangat membenci dirinya sendiri sekarang. Rasanya ia menjadi laki-laki terpayah di dunia, kenapa ia tidak bisa menjaga mulut nya sendiri? Selama ini Nichol terkenal sebagai orang yang tak banyak bicara, tapi kenapa saat bersama Ocha Nichol tidak bisa mengendalikan dirinya.
Dua kali Nichol menyakiti Ocha dengan menghinanya, kini Nichol sudah melewati batas. Ia sadar dirinya salah, dan Nichol sangat menyesali itu.
Benar yang Ocha katakan, Nichol datang ke kantor Ocha karna memang merindukan nya. Dan, benar Nichol cemburu melihat Ocha bersama pria lain. Tapi, cara Nichol yang salah. Ia tidak mau jujur dengan perasaan nya sendiri, dirinya selalu mengelak dengan apa yang ia rasakan terhadap Ocha.
Bodoh. Katakan jika Nichol memang bodoh, disaat Tuhan mengirim wanita yang bisa mengobati patah hati nya. Tapi, Nichol malah menyia-nyiakan nya, Nichol tidak menyadari akan hal itu.
Bukan Cinta, melainkan penyesalan lah yang ia dapatkan sekarang.
.
.
.
Pagi ini Ocha turun dari kamar nya, seperti biasa gadis itu sudah cantik dan rapi. Gadis itu menghampiri Mama nya menuangkan air kedalam gelas lalu meneguknya.
Windy menoleh memperhatikan Ocha dari samping, "Kamu kalo ada masalah cerita dong sama Mama.." Ucap Windy.
Ocha melirik sekilas, "Mamah sok tau deh. Masalah apa? Ocha gak ada masalah apa-apa," elak nya.
"Jangan bohong. Mama tau kalo kamu itu lagi sedih ya kan? Ayo, sekarang katakan ada masalah apa?" Menatap Ocha serius.
"Gak ada Mah.."
Ocha berlalu, duduk di kursi meja makan. Lalu mengambil dua potong roti bakar yang sudah di lapisi selai aneka rasa. Ocha memakan nya dengan lahap, seolah ia tak punya beban apapun. Jujur sebenarnya Ocha hampir menangis saat Windy bertanya tentang masalah nya, hanya saja Ocha ingin melupakan semuanya. Ia tidak mau mengingat hal itu lagi, Ocha tidak ingin menangis sia-sia apalagi untuk pria yang tidak punya hati seperti Nichol.
"Tapi, Mamah liat kemarin kamu menangis?"
Icha menghentikan makan nya, "Mama salah liat. Orang Ocha gak nangis, kemarin Ocha kecapean aja. Jadi pengen langsung istirahat," Jelas Ocha.
"Bener cuma kecapean?" Tanya Windy tidak yakin.
"Iya Mamah ku sayang. Oya, Nenek kemana Mah?" Tanya Ocha mengalihkan pembicaraan.
"Nenek pergi sama Bi Asih ke rumah sakit," sahut Windy.
"Emang nya Nenek kenapa?" Tanya Ocha kali ini serius.
"Gak papa, Nenek cuma mau periksa kesehatan nya aja."
"Em,, kirain Nenek kenapa-napa." Menghela nafas tenang.
"Oya, gimana kamu sama Farhan sekarang?" Tanya Windy lagi.
"Gak gimana-gimana," jawab Ocha sekenanya.
"Semalam Farhan bilang dia di tawari kerja di sebuah rumah sakit ternama di sini, dan pagi ini wawancara nya " Kata Windy sembari melakukan aktifitas nya.
"Bagus dong." Timpal Ocha santai.
"Kamu tau gak, dia itu ternyata Dokter loh?" Menghentikan sejenak aktifitasnya.
"Iya Ocha tau. Farhan udah cerita kok kemarin," sahut Ocha.
"Waah, sepertinya kalian sudah semakin dekat?" Goda Windy.
"Apaan sih mah, gak sedeket itu juga. Kemarin kita cuma cerita soal kerjaan aja," timpal Ocha menggigit rotinya lagi.
Windy tersenyum, Ocha melihat jam tangan nya.
"Mah, Ocha berangkat dulu ya udah siang nih. " Beranjak bangun.
"Tunggu bentar, ini kamu minum dulu susunya " Menyodorkan segelas susu untuk Ocha.
Ocha tersenyum, ia sudah seperti anak kecil saja di kasih minum susu. Namun, Ocha tak menolak ia tetap meminumnya sampai tandas.
"Sudah.." Kata Ocha memberikan gelas pada Mamanya.
"Kalo gitu Ocha berangkat ya. Cup ! " Mencium pipi Windy kemudian melesat pergi.
Di luar Ocha mencari-cari sesuatu, "Kunci mobil gue dimana? Kok gak ada," gumam nya merogoh hand bag milik nya.
"Astaga!" Pekik gadis itu.
Ocha baru ingat jika kunci mobil nya ada di Farhan, Ocha kembali masuk kedalam rumah.
"Mah.." Panggil Ocha sedikit berteriak.
Windy yang tengah mencuci piring pun menoleh ke arah Ocha, "Lho kamu kok balik lagi?"
"Ma, Mama liat Farhan gak?"
"Farhan kan udah pergi dari semalam. Dia sudah mendapat tempat tinggal baru sekarang, "
"Apa pergi? "
"Iya."
Ocha mendengus kesal, ia hendak menelpon. Tapi, ia lupa kalau Ocha tak memiliki nomor hp nya Farhan. Ocha semakin kesal, mana di kantor banyak banget kerjaan yang tertunda gara-gara kemarin.
"Emang nya ada apa sih? Tumben banget kamu nanyain Farhan,"
"Masalah nya kunci mobil Ocha ada di Farhan, kemarin Ocha titip ke dia. Tapi, Ocha lupa ngambil " Ujar Ocha menjelaskan.
"Oh kunci. Tunggu sebentar! " Windy berlalu begitu saja, hingga membuat Ocha menyerngit bingung.
Tak lama Windy kembali, "Ini. Kamu nyari ini kan?" Memberikan kunci mobil pada Ocha.
"Hah, kok bisa ada di Mamah sih?"
"Iya, kemarin malam sebelum pergi Farhan nitip ini ke Mama. Tapi, Mama lupa ngasih ke kamu. Maaf ya..!"
"Ya ampun, Mama. Ya sudah tidak papa, yang terpenting sekarang kunci mobil nya aman jadi Ocha gak pusing lagi. Kalo gitu Ocha pamit ya Mah, " Kata Ocha tersenyum tipis.
"Iya, hati-hati ya.." Ocha mengangguk kemudian pergi.
Saat Ocha hendak membuka pintu mobil, ponsel nya tiba-tiba berdering.
"Haish, apalagi sih.." Gerutu Ocha merogoh ponselnya di tas.
"Anin? Ngapain dia telpon pagi-pagi gini? " Ocha menggeser tombol hijau menempelkan ponselnya ke telinga.
"Hallo Nin," sapa Ocha.
"Cha, Lo dimana?" Ucap Anin dari sebrang telpon.
"Gue di rumah, ini mau berangkat ke kantor. Kenapa?" Jawab Ocha.
"Em.. Gue mau minta tolong sama Lo, bisa gak?" Tanya Anin.
"Minta tolong apa?" Kini Ocha yang bertanya.
"Gue gak bisa jelasin di telpon, nanti sore Lo sana Vina ke rumah aja. Nanti gue jelasin," pinta nya.
"Oh, oke. Tapi gue gak bisa jamin datang tepat waktu, soalnya lagi banyak banget kerjaan di kantor, gak papakan?" Tukas Ocha.
"Iya gak papa. Nanti kalo udah selesai kerjaan aja Lo kesini nya, tapi jangan sampai enggak aja! " Tambah Anin memperingatkan.
"Lo tenang aja, gue pasti dateng kok. Lagian gue udah kangen banget sama Lo dan calon ponakan gue.."
"Yaudah kalo gitu, gue tunggu ya..." Sahut Anin.
"Oke, bye ! "
"Bye.."
Ocha menutup telpon nya, menyimpan ponselnya ke tas, lalu ia masuk kedalam mobilnya dan menjalankan kendaraan roda empat itu meninggalkan halaman rumah nya.
Di kantor.
"Cha Lo di telpon Anin gak tadi pagi?" Tanya Vina yang kini tengah berada di ruangan Ocha.
"Iya," jawab Ocha.
"Kira-kira dia mau minta tolong apa ya?"
"Gue juga gak tau, dia belum ngasih tau gue soalnya."
Vina memikirkan apa kira-kira yang Anin ingin katakan, tapi tiba-tiba ia teringat soal Nichol yang kemarin datang ke kantor.
"Oya Cha, kemarin Lo ketemu gak sama Nichol?" Tanya Vina.
Refleks, Ocha menghentikan kegiatan nya. Pandangan nya kosong, namun terlihat gurat ke kekesalan di wajah nya.
"Cha. Kenapa kok diem?" Tanya Vina lagi.
"Emang gak ada pembahasan lain apa, selain ngebahas cowok itu?" Ucap Ocha malas.
"Cowok itu? Wait, bukan nya Lo sering manggil dia si beruang kutub, atau kalo gak beruang kutub si kulkas. Kok sekarang beda sih?"
"Bodo amat, gue udah gak peduli lagi sama dia. Udah gak usah bahas dia lagi, bikin mood gue rusak aja ! " Ocha semakin kesal memikirkan nya.
Vina tersenyum misterius, "Jangan-jangan kalian lagi berantem ya.." Tebak nya.
"Lo lupa, tiap hari gue sama dia kan kalo ketemu emang gak pernah akur. Udah ah, nih berkas Lo. Kerja, gosip mulu ! " Sahut Ocha ketus.
"Hehe, iya deh.. "
Vina tak ingin menggoda Ocha lagi, kelihatan sekali Ocha sedang pusing. Vina mengambil berkas di meja Ocha lalu pergi. Vina tidak tau saja jika pusing Ocha itu bukan karna kerjaan tapi karna Nichol.
Gara-gara Vina, Ocha jadi teringat kejadian kemarin. Hatinya selalu berdenyut nyeri, jika mengingat ucapan Nichol yang begitu menyakitkan.
"Apa gue seburuk itu di mata nya?" Gumam Ocha pilu.
Ocha menghela nafas panjang, ia berusaha untuk fokus bekerja dan melupakan masalah nya untuk saat ini. Jujur sebenarnya Ocha masih sangat terluka, tapi ia harus bisa menyembunyikan dari orang-orang di sekitarnya, Ocha tidak ingin mereka ikut khawatir dengan dirinya yang sebenarnya begitu rapuh saat ini. Ocha menggelengkan kepalanya, ia bisa. Ocha pasti bisa menyelesaikan masalah nya tanpa harus melibatkan siapapun. Lalu Ocha, kembali sibuk dengan berkas dan laptopnya.
...****************...
Jangan lupa Like, Vote, Komen dan tabur mawar nya ya🤗😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Felicia amira
Doble up dong thor
2024-06-10
2