Serangan balik

Nichol terus mencium Ocha dengan penuh gairah, kini ciuman keduanya semakin panas. Ocha sampai kewalahan mengimbangi permainan Nichol. Tangan Nichol yang menahan tengkuk Ocha, mulai turun hendak membuka kancing baju Ocha. Namun, Ocha melepas ciuman nya dan menahan tangan Nichol.

Nichol diam, keduanya saling bertatapan.

"Cukup! Jangan melewati batas." Tekan Ocha menatap Nichol.

"Kenapa, Lo kan yang mancing gue duluan?" Sahut Nichol serak.

"Gue ngelakuin itu karna gue mau tau, apa bener gue bukan selera Lo? Tapi ternyata... Heh," Ocha mendelik dengan senyum menyeringai.

Nichol mendorong Ocha ke kasur, kemudian ia mengukung nya dari atas. Berani sekali gadis ini mengujinya seperti ini.

Dengan nafas tercekat, Ocha menelan saliva nya susah payah. Entah kenapa, dengan posisi sedekat ini membuat Ocha menjadi gugup.

"Lo emang bukan selera gue. Tapi, gue pria normal. Jadi jangan salahin gue, karna Lo yang mulai duluan ! "

Nichol mendekatkan wajah nya, kembali menyatukan bibirnya. Melumat bibir yang selalu banyak bicara itu. Entah, kenapa bibir Ocha menjadi candu baginya? Nichol ingin merasakan nya lagi dan lagi.

Sedang, Ocha tidak tau harus berbuat apa. Ini memang salah nya, tidak seharusnya ia melakukan hal tersebut terhadap Nichol. Jika, boleh jujur ciuman Nichol begitu nikmat dan menggairahkan, hingga membuat Ocha perlahan menutup matanya. Menikmati setiap sesapan dan lumatan yang Nichol berikan.

Jantung Ocha berdetak semakin kencang, saat Nichol mulai menyusuri tengkuk leher nya. Entah, setan mana yang menguasai Ocha saat ini? Gadis itu begitu menikmati dan menerima setiap sentuhan yang di berikan Nichol. Nichol terus menciumi leher mulus Ocha, kemudian dengan sensualnya ciuman Nichol turun ke dada Ocha yang entah sejak kapan kancingnya sudah terbuka.

Ocha menggigit bibir bawahnya, menahan desahannya agar tidak keluar. Lagi dan lagi, Nichol membuat Ocha seolah melayang ke awan. Namun, ketika Ocha tengah menikmati setiap sentuhan yang Nichol berikan. Nichol malah menghentikan aksinya, Ocha membuka matanya yang sejak tadi terpejam. Kini tatapan keduanya beradu,

"Apa kau terpancing nona ceweret?" Ucap Nichol tersenyum devil, kemudian beranjak bangun.

Ocha menatap Nichol tak percaya, perasaan nya saat ini benar-benar campur aduk. Sampai ia tak mampu berkata-kata.

"Sekarang kita satu sama." Kata Nichol lagi.

Ocha mengerjap-ngerjap matanya, ia mengerti sekarang. Jadi, Nichol melakukan itu hanya untuk balas dendam padanya! Ocha beranjak bangun, tak lupa mengancingkan kembali dua kancing baju yang Nichol lepas.

"Jadi, Lo..."

"Ya. Dan Lo sangat menikmatinya " Balas Nichol tersenyum smirk.

Sumpah demi apapun, kali ini Ocha benar-benar malu. Pipinya memerah, bahkan Ocha terlihat salah tingkah. Ia sampai merutuki dirinya, kenapa ia begitu menikmati permainan dari pria kulkas ini? Bodoh! Dirinya benar-benar bodoh.

"Sekarang Lo tau kan kalo gue itu gak seperti apa yang Lo tuduhkan! " Tekan Nichol lagi.

Ya, selama ini Ocha sering mengatai Nichol menyimpang. Karna, pria itu tidak pernah punya pacar. Tapi sepertinya Ocha sudah salah, Nichol adalah pria sejati. Bahkan permainan nya mampu membuat Ocha kehilangan akal. Dan, ciuman nya itu... Ahh!! Sepertinya Ocha memang sudah kehilangan akal sehat nya, ia malah kembali membayangkan ciuman panas nya dengan Nichol disaat seperti ini.

Melihat Ocha hanya diam dengan pipi semerah tomat, akhirnya Nichol memutuskan keluar kamar. Di depan pintu kamarnya, Nichol berdiri menghela nafasnya dengan wajah tertunduk. Pria itu meremas rambut nya sendiri, sebenarnya Nichol hanya berniat main-main saja dengan Ocha. Namun, entah kenapa ia begitu terbawa suasana. Sehingga hampir saja ia kebablasan, bagaimana pun juga Ocha adalah sahabat dari istri nya Derald. Nichol tidak ingin merusak perempuan manapun, termasuk Ocha.

Kini, penampilan Ocha sudah lebih rapi dan segar. Walaupun pakaian yang ia kenakan masih sama. Ocha turun menghampiri Nichol yang sedang memasak, Ocha bingung kenapa pria itu sangat suka sekali masakan rumah dari pada beli di luar.

"Lo mandi aja. Biar gue yang lanjutin masak nya," ujar Ocha ragu-ragu.

Nichol melirik sekilas, entah kenapa situasinya menjadi canggung seperti ini?

"Oke. Tapi, ingat jangan sampe makanan ini Lo masukin racun! " Tegas Nichol.

Mata Ocha membulat sempurna, ingin marah tapi ia tidak berani. Ocha masih malu, dengan kejadian pagi ini. Untung hari ini hari libur, jadi Nichol dan Ocha lebih santai.

Nichol melengos pergi, dibalik itu Nichol tersenyum tipis sangat tipis. Sepertinya menggoda Ocha, kini akan menjadi hobi baru untuknya, entahlah. Rasanya Nichol sangat suka melihat wajah kesal Ocha, apalagi saat gadis itu tersipu malu. Nichol menggelengkan kepalanya, saat bayangan Ocha muncul di pikiran nya.

Masakan telah selesai. Bahkan Ocha sudah menata dengan rapi, di meja makan. Ia tinggal menunggu Nichol saja, tiba-tiba dering ponsel mengalihkan perhatian nya. Ocha mengangkat telpon nya yang ternyata dari Mama nya.

"Hallo Mah ! "

"Ocha. Kamu kemana aja sih sayang? Kenapa kamu gak pulang, kamu dimana? Mama telponin kamu dari semalam, tapi handphone kamu gak aktif. Kamu bikin Mama khawatir tau gak?! " Sahut Windy panik.

"Maaf Mah. Ocha udah bikin Mama khawatir, Ocha cuma butuh waktu aja buat nenangin diri. Ocha baik-baik kok Mah, jadi Mama gak perlu khawatir..."

"Terus dimana kamu sekarang?" Tanya Windy lagi.

"Ocha... Ocha nginep di hotel Mah, " Jawab Ocha Bohong.

Windy nampak menghela nafas lega, "Syukurlah, kalo kamu baik-baik aja. Sekarang pulang ya sayang, Mama sudah bicara sama keluarga pria itu semalam. Dan, mereka sudah mengerti. Mereka tidak akan memaksa kamu, hanya saja Farhan ingin berkenalan dengan mu."

"Farhan?" Ulang Ocha.

"Ya, pemuda itu bernama Farhan. Dia hanya ingin berkenalan dan berteman dengan mu, dia juga sudah mengatakan kalau dia tidak akan memaksa kamu.."

"Mama gak bohong kan?"

"Kapan Mama bohong sama kamu, sayang?"

Wajah Ocha berubah sendu, "Tapi, Nenek?"

"Tidak papa. Nenek memang masih marah, tapi kita bicarakan baik-baik ya. Mama yakin, Nenek akan mengerti. "

Jujur Ocha sangat sedih, ia juga menyesal sudah membentak Neneknya kemarin. Ocha tidak berniat meninggikan suaranya di depan Nenek nya, hanya saja kemarin perasaan Ocha sedang kacau dan ia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.

"Mama benar sebaiknya gue pulang sekarang. Gue harus minta maaf sama Nenek," batin Ocha.

"Ocha?"

"Iya Mah, Ocha pulang."

Windy tersenyum mendengar itu, "Mama tunggu ya sayang. Mama juga udah masakin makanan kesukaan kamu, nanti kita makan sama-sama ya " Kata Windy antusias.

"Hm..."

Setelah menutup telpon nya, Ocha berbalik. Ia terkejut melihat Nichol yang sejak tadi berdiri di belakang nya.

Pria itu hanya menatap Ocha saja, tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya. Eksfresi wajahnya datar seperti biasa. Dengan santainya Nichol duduk di kursinya, Ocha berjalan mendekati Nichol yang saat ini tengah menuangkan nasi kedalam piringnya.

"Nichol. Gue harus pulang," Ucap Ocha.

"Pulanglah."

"Tapi, mobil gue..."

"Ada di bawah," Jawab Nichol singkat.

Ocha merasa heran kenapa sikap Nichol berubah dingin lagi, tidak seperti tadi.

"Makasih ya, buat semalam. Dan, thanks juga udah mau kasih tumpangan buat gue. Kalo gitu gue pamit," Ocha meninggalkan meja makan, mengambil tas nya yang ia simpan di sofa lalu pergi.

Sedang, Nichol yang tadinya begitu asik dengan makanan di piring menghentikan kegiatan nya. Selera makan nya seolah hilang bersamaan dengan kepergian Ocha.

Nichol mendengar pembicaraan Ocha dan Mamanya, entah kenapa hatinya berdenyut kala ia mendengar nama laki-laki lain yang keluar dari mulut Ocha? Nichol juga tidak ingin gadis itu pulang lebih cepat. Baru satu malam Ocha tinggal di apartemen nya, tapi sudah membuat apartemen yang selalu sepi menjadi lebih berwarna. Ocha yang cerewet dengan suara memekik, membuat paginya lebih hangat.

...****************...

Jangan lupa Like, Vote, Komen dan Hadiah nya...

Terimakasih🤗

Terpopuler

Comments

Nia Yusniah

Nia Yusniah

semangat,alur cerita bagus,keren

2024-06-11

3

Felicia amira

Felicia amira

tetep semangat Thor 💪💪💪🌹🌹

2024-05-30

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!