"Sudah cukup! Ayok pulang. " Nichol menarik tangan Ocha.
Ocha menepis tangan Nichol, "Enggak. Gue.. Gak mau pulang! Gue gak mau ketemu sama Nenek lampir yang jahat itu," ucap gadis mabuk itu.
Nichol menyerngit, "Lo tau? Nenek lampir itu maksa buat jodohin gue. Tapi, gue gak mau. Makanya gue kabur ke sini," terangnya kemudian tertawa.
"Akh ya. Gue lupa! Lo kan gak mau tau masalah gue, bahkan saat gue minta tolong Lo buat jadi pacar pura-pura gue, Lo gak mau nolongin gue " Eksfresi wajah nya berubah kesal, "Lo malah marah dan ngehina gue.." Tutur gadis itu menunduk sedih.
Mendengar itu Nichol jadi merasa bersalah. Jadi, itu alasan Ocha memintanya untuk menjadi pacar pura-pura, karna Ocha tidak mau di jodohkan.
"Dasar beruang kutub. Kenapa Lo tega banget sama gue? Dasar jahat. Menyebalkan!!" Ocha memukul-mukul dada bidang Nichol.
Nichol membiarkan Ocha memukulinya sampai gadis itu puas. Baginya pukulan itu tak terasa sakit sedikitpun, tapi geli bagaikan di gelitik.
Dirasa puas, Ocha pun menghentikan pukulan nya. Ocha mundur beberapa langkah, "Dengar! Jangan pernah ngikutin Gue lagi. Lo pergi saja sana, jangan peduliin gue. Heuh.. " Menunjuk-nunjuk tidak jelas, dengan tubuh sempoyongan Ocha hendak meninggalkan Nichol.
Nichol mencekal tangan Ocha, refleks membuat Ocha berbalik menatapnya dengan tatapan khas orang mabuk. Tanpa, aba-aba Nichol menggendong Ocha ala bridal style. Walaupun sang empu terus berontak tapi Nichol tidak peduli. Ia membawa gadis itu masuk kedalam mobil miliknya, lalu mendudukkan Ocha di kursi samping nya.
Ocha terus meracau tidak jelas, bisa di bayangkan tidak mabuk saja gadis ini sudah banyak bicara, apa lagi ketika tidak sadar seperti ini. Ocha terus bicara hingga merembet kemana-mana, sampai membuat kepala Nichol pusing.
"Hey, Lo mau bawa gue kemana? Em... Lo mau nyulik gue ya?" Menunjuk Nichol dengan wajah menggemaskan, "Apa Lo mau jual gue, kaya si brengsek itu?" Mata Ocha membulat tajam.
Nichol sempat terhenyak mendengar tuduhan Ocha. Ia ingat waktu itu Ocha pernah cerita kalau Ocha di jebak dan di jual pada pria hidung belang. Ternyata kejadian itu begitu membekas bagi Ocha.
"Kenapa dunia ini sangat kejam sama gue?! Huuaaaa..." Ocha menangis kencang, Nichol jadi panik sendiri.
"Ssstt. Jangan nangis, Lo tenang gue gak bakal ngelakuin itu !" Ucap Nichol mencoba menenangkan.
Sesekali ia menoleh pada Ocha, lalu beralih pada jalanan. Namun, tangis Ocha malah semakin kencang. Nichol menepikan mobil nya di pinggir jalan, mengambil sesuatu dari belakang. Nichol terpaksa harus menutup mulut Ocha dengan lakban, gadis ini terlalu berisik suara nya mengganggu konsentrasi Nichol saat mengemudi.
Namun Ocha menolak, gadis itu tidak bisa diam. Nichol melepaskan sabuk pengaman nya, lalu mendekat, mengikis jarak. Kepala Ocha yang terus bergerak ke kiri dan ke kanan, hingga tanpa sengaja membuat bibir keduanya beradu dan saling menempel. Nichol membulatkan matanya terkejut, sedang Ocha malah menutup matanya. Demi apa? Jantung Nichol berdetak sangat cepat, ini adalah ciuman pertama nya. Nichol sadar, ia segera menarik diri menatap ke depan dengan pandangan kosong.
Nichol berpikir, ini hanya kecelakaan. Ia tidak sengaja mencium Ocha, tapi kenapa harus gadis menyebalkan ini yang mengambil ciuman pertamanya? Dan, ada apa dengan jantung nya saat ini? Kenapa jantungnya terus berdetak tak karuan seperti ini?
Nichol menoleh, menatap Ocha yang malah tertidur, sesekali gadis itu bergumam tak jelas.
"Sial ! Setelah mencuri ciuman pertama gue, gadis gila ini malah tertidur." Rutuk Nichol melanjutkan perjalanan.
Di tengah perjalanan Nichol berpikir, harus membawa Ocha pulang kemana. Kalau Nichol bawa Ocha kerumahnya, orang tuanya pasti khawatir bisa jadi Ocha bakal di marahi habis-habisan oleh Mamanya. Tapi, apa pedulinya? Pikir Nichol.
Namun, setelah dipikir-pikir kasihan juga. Nichol juga merasa bersalah, Ocha melakukan semua ini itu pasti karna stres dan kecewa terhadap nya. Tapi, kalo bukan ke rumahnya Nichol harus membawa gadis ini kemana? Apa Nichol harus kembali membawa Ocha ke apartemen nya?
"Gadis ini benar-benar merepotkan! " Gumam Nichol melirik Ocha sekilas.
...----------------...
Nichol menidurkan Ocha di tempat tidurnya perlahan, di pandangi wajah damai itu sebentar. Lalu, Nichol hendak pergi mandi. Namun, Ocha mencekal tangan nya, Nichol menoleh ke arah tangan nya.
"Jangan pergi! Jangan tinggalin aku! Aku sendirian sekarang..."
Suara Ocha begitu pilu, baru kali ini Nichol mendengar suara yang begitu lembut dari mulut gadis ini. Terlihat buliran bening meluncur dari sudut mata Ocha.
Mendengar itu, entah kenapa hati Nichol seolah terenyuh? Nichol tiba-tiba merasa kasihan, ia tidak menyangka gadis yang selalu ceria, berisik dan bahkan selalu meledeknya. Kini, seolah hilang. Begitu banyak beban yang gadis ini pikul sendiri, sampai-sampai membuat Ocha terpaksa melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan. Hanya untuk menghilangkan beban yang selama ini mengganjal di hatinya.
Dengan hati-hati, Nichol melepaskan tangan Ocha. Setelah berhasil, ia menarik selimut tebal lalu menutupi tubuh Ocha hingga sebatas dada. Kemudian pergi, membiarkan Ocha beristirahat.
.
.
.
Aaarrggghhhk...!!!
Nichol terperanjat bangun, ia yang tengah nyenyak tidur, terkejut begitu mendengar teriakan Ocha. Ya, semalam Nichol rela tidur di sofa, karna Ocha menempati kasurnya.
"KENAPA GUE ADA DI SINI?!" Pekik gadis itu lagi.
Nichol beranjak mendekati Ocha dengan wajah kesal.
"Heh, Lo gak liat apa ini rumah bukan hutan. Bisa gak sih kalo ngomong itu pelan-pelan, ngagetin orang tidur aja. Mana masih pagi lagi,"
Ocha menatap Nichol yang tengah mengomelinya, "Eh, elo?! Kenapa gue ada disini? Elo, pasti Lo kan yang udah bawa gue kesini?" Timpal Ocha sewot.
"Iya gue emang yang bawa Lo kesini, kenapa?"
"Ihh.. Dasar cowok mesum, gak tau malu. Ngapain Lo bawa gue ke apartemen Lo? Jangan-jangan Lo ngapain-ngapain gue ya?"
"Jangan asal nuduh Lo. Gue bawa Lo kesini itu dengan niat baik, bukan nya terimakasih malah nuduh sembarang. Kalaupun gue, ngapain-ngapain Lo apa buktinya? "
Ocha diam, benar juga. Ocha tidak merasakan apapun hanya kepalanya saja yang masih terasa pening, bahkan bajunya saja masih terpasang dengan baik tidak ada yang berubah. Kalaupun Nichol melakukan sesuatu padanya, pasti ia akan merasa sakit di bagian bawah nya. Karna kata orang, dan menurut novel yang ia baca. Saat melakukan hubungan untuk pertama kalinya akan merasa sakit di bagian intim nya. Tapi, Ocha tak merasakan apapun.
Ocha bernafas lega. Lalu tatapan nya kembali tertuju pada Nichol, "Tapi.. Lo gak grapa-grepe gue kan?" Tanya Ocha menatap Nichol dengan mata memicing.
Mata Nichol melebar, "Tuh mulut bener-bener ya. Kayanya perlu gue sumpel pake kaos kaki gue juga nih! " Ancam Nichol.
Refleks Ocha menutup mulut dengan kedua tangan nya. Nichol mendekati Ocha, memajukan wajah nya ke arah gadis itu. Sejenak membuat Ocha gugup, karna wajah bantal Nichol begitu dekat dengan nya. Walaupun baru bangun tidur, tapi pria itu terlihat begitu menawan.
"Beberapa kali gue bilang sama Lo, kalo Lo itu bukan selera gue. Paham ! "
Ocha merasa kesal dengan ucapan Nichol, sampai entah dari mana ia punya ide konyol dalam otak nya. Nichol menyeringai melihat wajah dongkol Ocha.
'CUP'
Serangan tiba-tiba itu membuat eksfresi wajah Nichol berubah seketika, tubuhnya kaku seolah membeku.
Ocha memberikan lumatan kecil, hingga membuat desiran aneh di tubuh Nichol. Ocha terus menggodanya dengan memberi lumatan yang begitu menggairahkan. Namun, Nichol berusaha menahan hasrat yang tiba-tiba naik. Dia juga pria normal, jika di pancing terus seperti ini. nichol sendiri tidak tau sampai kapan ia akan bertahan.
Karna gemas tak kunjung mendapat balasan, Ocha menggigit bibir bawah Nichol, lalu lidahnya menerobos masuk. Nichol sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi, perlahan ia menutup matanya membalas ciuman Ocha sesuai dengan insting nya.
Ocha senang, ide nya berhasil. Kemudian mengalungkan tangan nya di leher Nichol.
Ciuman si gadis playgirl memang yang terbaik, tak ada yang bisa menolak serangan darinya. Ocha memang sering melakukan ciuman panas, tapi hanya dengan laki-laki pilihan nya gadis itu tidak melakukan nya dengan sembarang cium saja. Ia juga pilih-pilih, jika kalian tanya kenapa Ocha berani mencium Nichol? Itu karna Ocha kesal setiap kali bersama nya Nichol selalu mengatakan tidak berselera terhadapnya. Ocha hanya berniat membuktikan, apakah benar yang pria itu katakan? Tapi, ternyata salah Nichol terbuai oleh ciuman nya ini. Itu artinya Ocha lah yang menang karna berhasil meruntuhkan ego pria dingin ini.
Keduanya saling mencecap, lidah keduanya saling membelit. Entah sejak kapan Ocha terbuai dan menikmati setiap sesapan yang Nichol berikan. Ocha salah karna sudah membangunkan singa yang telah lama tertidur, bagaimana pun Nichol adalah pria dewasa dan pastinya menginginkan hal seperti ini. Namun, Nichol tidak pernah melampiaskan pada sembarang perempuan. Nichol selalu berusaha menahan dan menjaga yang ada di dirinya hanya untuk wanita yang ia cinta dan yang akan menjadi pasangan nya.
Tapi, kali ini entah kenapa Nichol tidak bisa mengontrol dirinya sendiri? Bahkan saat ia mencium aroma parfum Ocha membuat gairahnya semakin naik. Nichol kembali menautkan ciuman nya dengan Ocha, setelah keduanya mengisi pasokan oksigen masing-masing.
Ocha mulai kewalahan, ia merasa heran. Bagaimana pria datar dan dingin seperti Nichol begitu mahir berciuman? Apakan diam-diam Nichol sering melakukan nya dengan banyak wanita? Pikir Ocha di tengah pertautan mereka.
...****************...
Sampai sini dulu ya... Papayy👋🏻🏃🏻♀
Jangan lupa Like, Vote dan Komen. Oya, tabur mawarnya juga ya😉🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Felicia amira
🌹🌹
2024-05-28
1