Pacar Pura-Pura

Hari berlalu dengan begitu cepat. Nichol menghabiskan hari-harinya dengan setumpuk pekerjaan, karna saking banyak nya pekerjaan yang harus dia handle bulan ini. Apalagi, Derald sudah mengambil cuti sebulan. Ia ingin menemani Anin di kehamilan Anin yang sudah menginjak 9 bulan, Derald ingin selalu menjaga dan memantau istrinya menuju hari kelahiran calon buah hati mereka.

Nichol menyandarkan punggung nya di sandaran kursi miliknya, dengan sesekali memijit pelipisnya yang terasa berdenyut. Bagaimana tidak, walaupun ia sudah berusaha menerima. Namun, penolakan Citra selalu mengganggu pikiran nya. Hingga suara pintu menyadarkan nya,

"Masuk!" Seru Nichol membenarkan posisi duduk nya.

Seorang wanita berpakaian rapi memasuki ruangan nya, "Permisi Pak. Di luar ada tamu yang ingin bertemu," Kata wanita yang sudah lama bekerja dengan Nichol.

"Siapa?" Tanya Nichol.

"Nona Ocha," Jawab nya ramah.

Sejenak Nichol merasa heran, untuk apa gadis rusuh itu datang menemuinya?

"Suruh dia masuk ! "

Wanita dewasa itu mengangguk patuh, ia kembali keluar dan mempersilahkan Ocha masuk. Ocha membuka pintu ruangan Nichol perlahan, pandangan nya menatap lurus pria yang tengah duduk dengan gagah di kursi kekuasaan nya.

Ocha berjalan mendekati meja Nichol, "Sorry gue ganggu ! " Kata Ocha.

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Nichol singkat.

Ocha menatap wajah Nichol yang selalu serius itu, "Sebenernya gue gak berniat dateng kesini. Tadi beberapa kali gue hubungin Lo, tapi Handphone Lo gak aktif..." Sahut Ocha.

Nichol meraih ponselnya, ahh iya lupa pada saat meeting tadi pagi Nichol memang mematikan ponselnya, dan ia lupa mengaktifkan nya kembali.

"Emang ada hal penting apa, sampai Lo bela-belain dateng ke kantor gue?" Kata Nichol masih dengan ekspresi nya yang datar.

Beberapa kali Ocha menghela nafas nya, dengan secepat kilat ia duduk di kursi depan Nichol.

"Gue butuh banget bantuan Lo Nic."

Akhirnya Ocha terpaksa menurunkan ego dan gengsi nya. Ocha sudah tidak punya pilihan lain, hanya Nichol yang bisa membantu nya sekarang. Ocha tidak peduli jika ia akan mendapat olokan dari Nichol yang terpenting Nichol mau menuntaskan masalahnya.

"Bantuan? Bantuan apa?"

"Lo mau gak jadi pacar pura-pura gue?!" Celetuk Ocha to the point.

Nichol membelalak menatap Ocha tak percaya. Apa yang gadis ini katakan, ada angin dari mana sampai ia berani mengajaknya pacaran bohongan? Nichol berpikir pasti Ocha sedang bermain-main dengan nya. Sungguh Nichol tidak habis pikir, disaat ia tengah kesal dan banyak pikiran Ocha malah membuat dirinya semakin kesal.

"Kalo Lo kesini cuma mau bikin gue kesel mending Lo pergi deh ! " Cerca Nichol.

"Siapa juga yang mau bikin Lo kesel. Gue serius Nichol, please bantuin gue! Gue bener-bener lagi butuh bantuan Lo," menatap Nichol dengan tatapan sungguh-sungguh.

Ocha bener-benar pusing, ia sudah putus asa. Ocha bingung harus minta tolong sama siapa lagi. Nichol bukanlah orang pertama yang ia mintai bantuan, Ocha sudah mencoba ke beberapa cowok koleksinya, yang ia pikir bisa membantunya. Tapi, ternyata semuanya tidak bisa. Bukan karna mereka semua menolak, tapi mereka meminta syarat yang tidak mungkin Ocha berikan.

"Dengar! Gue lagi banyak banget kerjaan, gue aja pusing sama masalah gue. Kenapa gue harus ngurusin masalah Lo? " Tegas Nichol cuek.

Pasalnya Nichol tidak ingin terlibat masalah perasaan lagi untuk sekarang. Baru beberapa hari yang lalu ia mendapat penolakan cinta, belum juga sembuh bahkan jika dapat di lihat hatinya masih berdarah-darah. Tapi, hari ini Ocha malah mengajak nya menjadi pacar pura-pura dia pikir hatinya ini mainan anak kecil apa?

Ocha meremas tangan nya sendiri, "Nichol. Please.. Kali ini aja, gue bener-bener butuh Lo. Cuma Lo yang bisa nolongin gue, please Nichol cuma malam ini aja " Menangkupkan kedua tangan nya dengan tatapan penuh harap.

"Gak. Gue gak bisa! Bukan nya cowok Lo itu banyak, kenapa Lo gak minta mereka aja?" Beranjak bangun dari duduk nya.

"Gue gak bisa!"

"Kenapa? Kenapa gak bisa, sedangkan sama gue bisa?!" Ucap Nichol sedikit meninggi, Nichol sangat marah sekarang.

"Karna mereka minta one night sama gue!" Jawab Ocha menatap Nichol tajam, hingga membuat Nichol bungkam seketika.

"Gue gak bisa memberikan apa yang mereka mau. Makanya mereka nolak bantu gue," sambungnya menunduk sedih.

Nichol tersenyum miring, "Jelas mereka gak mau. Karna Lo itu cuma ngejadiin mereka sebagai alat, Lo pikir mereka mau di mainin kaya gini, hah?"

Entah kenapa kata-kata Nichol sangat menyakiti hatinya, mata Ocha mulai berkaca-kaca.

"Cewek kaya Lo emang pantes di giniin. Lo pikir cowok gak punya hati? Dengan gampang nya Lo dateng terus minta mereka, termasuk gue. Buat jadi pacar pura-pura? LO PIKIR INI LUCU!! "

BrAkk..!!

Nichol mulai tersulut emosi, ia memukul meja dengan cukup keras. Luka hatinya masih basah. Membuat ia mudah tersinggung, apalagi dengan permintaan Ocha yang membuat harga dirinya seolah runtuh. Berani sekali gadis sepertinya bermain-main dengan perasaan nya yang tengah terluka.

Ocha sampai terperanjat kaget. Ia tidak menyangka reaksi Nichol akan seperti ini, Ocha tahu kalau Nichol pasti akan menolaknya atau mungkin mengolok-oloknya. Tapi, kenapa harus berlebihan dan semarah ini?

"Gue gak ada maksud mainin perasaan Lo Nichol. Gue cuma mau minta tolong. Kalo Lo emang gak mau nolongin gue, Lo gak usah ngehina gue..." Ocha tak bisa menahan sakit hatinya lagi, dengan tangis tertahan Ocha meluapkan kekesalan nya.

"...Lo pikir gue mau, ngemis-ngemis kaya gini? Gue terpaksa! Hiks.. Gue pikir, Lo satu-satunya cowok yang bisa bantu gue. Ternyata gue salah. Lo sama aja kaya mereka, bahkan Lo lebih parah tau gak! Lo ngehina gue, sedangkan Lo sendiri gak tau masalah gue. Alasan gue meminta bantuan Lo! " Ocha menghapus air matanya kasar.

Nichol menatap Ocha datar, "Gue gak peduli dan gue gak mau tau! Mending sekarang Lo pergi dari sini," usir Nichol datar.

"Gue emang salah. Gue berpikir di balik sikap Lo yang datar dan nyebelin, masih ada sisi baik dalam diri Lo. Tapi, enggak! Itu semua palsu. Justru inilah sikap asli Lo yang sebenarnya, JAHAT DAN GAK PUNYA HATI !! " Ocha berbalik meninggalkan ruangan Nichol dengan hati yang hancur.

Ocha merutuki hidup nya yang seperti ini. Kenapa ia harus jadi tertekan, Ocha merasa hidup nya yang dulu bebas perlahan hilang. Beberapa hari yang lalu, saat Vina memberinya ide untuk mencari pacar pura-pura sebenarnya Ocha takut. Tapi, kemarin malam Nenek nya bilang jika ia mengundang keluarga pemuda yang ingin di jodohkan dengan Ocha. Itupun tanpa sepengetahuan dari Windy dan Ocha, dan malam ini dimana cowok itu dan keluarganya akan datang ke rumah.

Ocha di buat frustasi, ia bingung harus melakukan apa. Neneknya itu selalu melakukan apa yang dia inginkan tanpa mempedulikan perasan orang lain. Ocha tidak punya pilihan lain selain mencoba ide yang di usulkan oleh Vina. Ocha sudah mencoba meminta cowok-cowok yang pernah dekat dengan nya, tapi mereka malah meminta syarat yang tak mungkin Ocha kabulkan.

Hanya Nichol, Ocha berharap Nichol bisa membantunya. Tapi, di luar dugaan Nichol malah menghina dan membentaknya dengan kasar. Padahal, Ocha belum menjelaskan alasan ia meminta Nichol menjadi pacar pura-puranya. Entah kenapa pria itu terlihat kesal padanya, bahkan terlihat dari sorot matanya jika ia sangat marah.

Ocha menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga sampailah di tempat di sebuah tempat yang sering ia dan Anin kunjungi dulu. Sebuah taman yang terdapat danau juga disana, Ocha berdiri menatap lurus. Memandangi hamparan air danau yang tenang, matanya mulai memanas. Kata-kata Nichol yang menyakitkan kembali terngiang di telinganya, satu buliran bening berhasil lolos.

Perlahan Ocha mulai terisak, hingga tubuhnya merosot ke bawah. Ocha bersimpuh di tanah dengan ke dua lutut sebagai tumpuan. Ocha menangis sejadi-jadinya melepas sesak didada. Untung di taman sangat sepi, karna ini memang masih jam kerja. Bahkan di jam seperti inilah orang-orang tengah sibuk dengan kegiatan nya.

"Hiks... Arrgkhh...!! " Ocha berteriak kencang seraya memukul-mukul dadanya sendiri.

Kenapa ia merasa sakit dan terluka, bukan hanya karna ia akan di jodohkan. Rasa sakit yang lebih mendominasi itu karna ucapan dan sikap Nichol terhadapnya.

"Apa seburuk itu gue di mata Lo?! Kenapa rasanya sakit sekali...?" Racau nya sembari terisak.

Ocha benar-bener merasa sendiri sekarang, tak ada lagi yang bisa menjadi sandaran nya. Pada siapa ia harus meluapkan isi hatinya? Pada siapa Ocha harus berbagi beban yang selalu menghimpit dadanya? Kenapa hidupnya harus menjadi seperti ini? Ocha pikir menjadi dewasa itu menyenangkan, ternyata ia salah. Semakin banyak beban yang harus ia pikul, begitu banyak masalah yang mesti ia selesaikan sendiri.

Apakah ia harus mengalah? Apakah Ocha harus mengubur mimpinya mendapatkan laki-laki yang ia cintai, laki-laki yang bisa mencintainya dengan sepenuh hati? Impian berumah tangga layaknya Anin dan Derald. Apa mungkin ini takdir nya, harus mendapatkan pasangan dari hasil perjodohan yang sama sekali tak Ocha inginkan. Kenapa ia harus se sial ini..?

...****************...

Jangan lupa Like, Vote, Komen and Hadiah nya ya..🤗

Episodes
Episodes

Updated 64 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!