Ternyata teman Ku Naomi cukup baik, Tampa banyak tanya Naomi mau temani Aku.
" Rum.. beneran Kamu mau beli tas mahal itu?" Tanya Naomi ketika Kami sama-sama duduk di dalam mobil.
" Iya Lah " jawab ku pasti. Naomi diam.
" Emang berapa harga nya" tanya ku memang belum tau berapa harga nya.
" Dua ratus juta" jawab Arumi membuat Aku diam. Memang Aku kecanduan barang-barang branded tapi belum ada yang mencapai harga segitu paling mahal ya seratus jutaan lah.
" Ya nggak pa-pa Aku beli" ucap ku Mungkin terdengar Sombong di telinga Naomi hingga ku dengar Dia mendengus gitu.
Kami sampai di depan butik mewah yang kata naomi langganan para selebritis, tapi Aku nggak gentar lah orang ibu ku juga mantan selebritis.
Kami masuk setelah Aku meminta Pak Eko tetap menunggu di mobil, Kami di sambut kurang ramah entah karena Aku masih pakai seragam atau mungkin di lihat nya kami cuma cewek-cewek labil yang nggak akan mungkin bisa beli barang-barang branded yang mereka jual.
Biar nggak enak Aku tetap masuk, niat Ku memang untuk mendapatkan tas itu.
" Mbak saya mau lihat-lihat tas keluaran terbaru" kata Ku pada salah satu pelayan.
" Emang kalian sanggup beli " jawab nya ketus nyaris bikin aku hampir naik darah.
Naomi mengamit tangan ku.
" Eh...Mbak nggak usah jengkali lah masuk kesini kami udah siap sedia dengan uang" ketus Naomi mungkin nggak suka juga dengan ucapan remeh pelayan itu.
" Oh ok saya mau bukti kalau kalian mampu beli" tantang nya. Rasanya mau aja kutarik itu lidah mbak-mbak pelayan biar tau rasa, tapi lagi-lagi Naomi mengamit tangan ku Seolah berkata tenang jangan terbawa emosi.
Si Mbak-mbak itu ajak kami, kebagian rak khusus yang memang di gunakan sebagai tempat tas-tas branded di pajang, setelah membuka tutup kaca yang transparan.
" Silahkan awas jangan sentuh sembarangan" ucap nya menginterupsi. Beh jangan tanya telapak tangan Ku udah gatel rasanya pengen nampar mulut si mbak-mbak itu.
Jelas Aku ambil apa yang jadi tujuan ku, " Mbak saya ambil yang ini" kata Ku.
" Ya mari bayar di kasir " Ajak nya jutek setelah nutup pintu kaca itu.
Aku sama Naomi mengikuti langkahnya menuju meja kasir, Ku keluar kan kartu yang di kasih Ayah membuat pelayan juga Naomi melotot liat kartu di tangan Ku.
" Kenapa masih sangsi saya nggak sanggup bayar" ejek Ku sombong.
Ketiga nya masih diam bengong mungkin nggak percaya atau mungkin berfikir Aku simpenan om-om hidung belang atau tepat nya di sebut sugar Daddy.
Setelah membayar Aku kembali mengantar Naomi pulang sambil mengucapkan terimakasih karena telah menemaniku.
" Mi Terimakasih Ya Lo udah temanin Gue" ucap Ku sebelum Naomi turun.
" Ya tapi besok Lo harus jelasin semua ke Gue" jawab nya entah apa maksud nya.
Ingin aku bertanya penjelasan apa yang Dia tuntut trus apa yang mau Aku jelaskan, eh..Dia udah langsung ngeloyor pergi benar-benar pusing Aku dengan tuntutan Naomi.
" Yaudah Pak kita pulang" perintah ku pada Pak Eko, memang dasar nggak banyak omong Pak Eko cuma ngangguk lalu menghidupkan mesin selanjutnya mobil meluncur meninggal kan rumah Naomi.
Aku senyum-senyum lihat bungkusan tas branded yang baru Aku beli, nggak penting harga lah fikir ku walau sempat merasa harga nya kemahalan yang penting sesuai mau ku tas branded ini sudah jadi milik Ku.
Sampai di rumah Aku sudah di tunggu Ibu di depan, Ku lihat wajah nya agak kurang semangat entah apa aku nggak tau. Alah paling Ibu sedang kesal dengan orang-orang yang bekerja, Asal kalian tau Ibu ku juga punya usaha sendiri dan itu modal nya dari hasil jerih payahnya sewaktu jadi model.
"Arumi ikut ibu" katanya tegas begitu Aku baru turun dari mobil. Ya memang begitu lah ibu tegas beda dengan Ayah kadang sebagai Anak aku juga heran apa Mungkin jiwa Ayah dan ibu ku ketukar.
" Apa yang kamu beli sampai menghabiskan uang dua ratus juta" tanya nya tudupoin, Aku cuma mendengus dan heran kenapa ibu bisa tau, trus siapa yang kasi tau!?'. Naomi nggak mungkin lah lewat apa cobak Dia ngasih tau ibu.
Pak Eko juga nggak mungkin, karena Pak Eko cuma Aku suruh tunggu di mobil.
" Jawab Arumi" tuntut ibu Ku dengan raut wajah menyimpan marah.
" Ini Bu" ku Sorong tas yang masih terbungkus rapi.
" Apa itu?" tanya nya.
" Tas bu" jawab Mendengar jawaban Ku mata ibu sedikit melebar.
" Coba buka Ibu pengen liat" katanya lagi entah kenapa bukan nya buka sendiri tapi malah nyuruh Aku, ya Ahir nya Aku ngalah Aku buka juga bungkusan itu.
Ibu ku geleng-geleng kepala lihat tas yang Aku beli, " cuma begini dua ratus juta" ucap nya, Aku mengangguk.
" Tau nggak kamu satu tas ini sudah menghabiskan tiga bulan keuntungan Ayah mu " kata nya tajam, Aku menggeleng karena memang nggak tau berapa pendapatan Ayah.
" Aduh Arumi kamu jangan begini, belajar lah prihatin" ucap Ibu Ku mulai berubah intonasi sedikit lebih rendah. Aku mendengar dengan malas karena udah sering kata-kata itu terus yang sering ibu katakan pada ku.
" Mana Black cards Ayah mu" pinta nya mengulurkan telapak tangan, Aku jadi tau pasti Ayah lah yang sudah ngomong, siapa lagi.
" Ini" kata Ku setelah ku letakkan Black cards itu di atas meja.
" Mulai sekarang kurangilah belanja yang nggak perlu, belajar lah untuk hidup hemat Nak" katanya semakin lunak.
Aku diam nggak menampik nasehat nya memang benar, tapi Aku kan anak tunggal masih punya banyak kemauan lagian uang Ayah yang segitu banyak siapa yang ngabisin kalau nggak Aku anak nya, fikir Ku sombong.
" Yaudah sana kamu bawa tas kamu itu, ganti pakaian kamu terus makan" ucapnya perhatian seperti biasa, walau ibu ku wanita sibuk tapi tetap sempat mengurus Aku dan Ayah.
Aku nurut apa kata Ibu, Aku keluar dari kamar Ibu. Langkah Ku terhenti ternyata Ayah sudah pulang.
" Kenapa cemberut muka nya Hhhmmm.." tanya Ayah ku seperti biasa mencium puncak kepalaKu.
" Ayah ngadu ke Ibu ya ?" sosor Ku langsung.
" Iya sayang Ayah tadi cuma nanya apa ada tas harga nya sampai dua ratus juta, rupanya ibu bilang yang milyaran pun ada " jawab Ayah ku yang memang kurang perduli dengan fashion. Terbukti sudah Ayah yang kasih tau Ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
💫0m@~ga0eL🔱
ibu yang hebat, aku suka thor 🌹
2024-07-08
1
anjurna
Sampai milyaran? Kalau aku mending buat beli rumah daripada tas/Scowl/
2024-04-24
0
anjurna
Kalau ini aku dukung Arumi. Aku pun kesal dengan pelayanan mbak-mbak nya. Tampar sajalah🤭🤭🤭
2024-04-24
1