20. Kekasih Lucia

"Apakah nak Rey sudah punya kekasih?" tanya Bibi Lucia.

"Belum," timpal Rey dengan ramah.

"Ah, masa belum. Anda ini tampan dan juga..." timpal Bibi tetanggga.

"Calon pacar atau calon istrinya, mau yang kek gimana Nak Rey?" tanya Bibi Lucia kembali.

Obrolan itu tiba-tiba terhenti karena ponsel Rey berbunyi. Terpaksa Rey meminta diri untuk keluar sebentar untuk menerima panggilan telpon. Saatnya Lucia memiliki peluang untuk memberi peringatan kepada Ibu, bibi dan juga bibi tetangganya agar mereka semua tidak mempertanyakan hal-hal aneh seperti itu.

"Jangan permalukan Lucia, yaa....."

"Tolonglah. Aku sangat malu, kalian memberi pertanyaan seperti itu, nanti apa yang di pikirkan pimpinan Lucia," jelas Lucia.

Bibi Lucia kemudian menjelaskan jika itu hanya sebuah pertanyaan, tidak lebih. Jika pun itu lebih dari niat sebelumnya itu juga tidak mengapa. Siapa yang menolak pria tampan dan juga baik hati, kaya raya masuk ke dalam keluarga. Mereke semua kembali heboh dan ribut mendengar penjelasan bibi Lucia.

Bahkan ibu lucia ikut tersenyum dan setuju dengan mereka.

Lucia meringis. "Mama kenapa sih?"

"Lebih baik kau putuskan pacarmu itu Lucia!benar-benar tidak bisa dibandingkan dengan yang ini! Sudah kaya, baik, sopan, perhatian lagi. Cepet sebelum ada yang lebih dulu. Dalam kasus seperti ini biasanya tidak maslah jika menjalin hubungan dengan bos, kau kan bisa di bilang orang terdekatnya di kantor. Kamu tunggu apa lagi? Ibu setuju-setuju saja punya mantu seperti dia!"

Semua orang yang berada dalam ruangan ikut tertawa dan setuju dengan pendapat Nyonya Donna. Lucia mendengar itu hanya memutar matanya jengah dan merasa ibunya itu asal bunyi saja.

"Untuk apa semua itu, baik, sopan dan perhatian kalau dia kaya. Sama aja! Nihil!" jelas Lucia.

Semua orang menatap Lucia heran tidak mengerti dengan apa yang Lucia katakan. Bukankah setiap orang ingin memiliki lelaki dengan kriteria yang seperti itu? Kaya? Bukan kah itu justru bagus?

"Kaya itu masalahnya. Dia bisa saja sudah di tunangkan dengan kedua orang tuanya. Kaya menentukan level, dan aku seperti ini. Kaya juga memberikan banyak saingan dan aku sangat malas dengan itu. Satu lagi, bagaimana jika sudah cinta tapi ternyata ketiga alsan kaya itu terbukti? Kan yang sakit hati juga aku sendiri," jelas Lucia kembali.

Tiba-tiba Rey memasuki ruangan setelah menerima panggilan telpon tersebut dengan wajah yang tergesa-gesa.

"Maaf, saya harus kembali ke kantor, ada pertemuan mendadak setengah jam lagi," jelas Rey.

Lucia mendengar itu terlihat ikut terburu-buru dan besiap-siap. Rey yang melihat itu dengan wajah yang bingung menatap Lucia.

"Kau mau ke mana?" tanya Rey.

"Tentu saja kembai ke kantor," timpal Lucia.

"Tidak usah, aku kan sudah bilang hari ini kau belum kerja sepenuhnya jadi nikmati waktumu di sini," timpal Rey.

Dia menjelaskan jika pekerjaannya kali ini juga bisa di kerjakan tanpa sekretaris. Dan jika dia butuh bantuan, dia bisa memerintah front officenya untuk mengerjakan itu sementara waktu. Rey sudah mengatakan janji dengan Lucia tentang hari itu jadi dia tidak ingin membatalkan janjinya.

"Baiklah, aku pergi. sore nanti pak Maksimo akan menjemputmu untuk pulang sampai rumah," jelas Rey.

semua yang mendengar itu tersenyum penuh arti kepada Lucia dan Rey, kemudian menaikkan alisnya secepat kilat dan mengerdipkan matanya.

"Mereka, apa-apaan sih" batin Lucia yang kembali merasa dongkol.

"Baiklah Bu, Bibi dan semuanya. Saya pamit, saya berharap anda segera pulih seperti sedia kala dan beraktfitas penuh semangat kembali," ucap Rey.

Dia berdiri dari tempatnya dan merapikan setelan jasnya. Dan ingin melangkah meninggalkan ruangan tersebut tapi sebelum itu Nyonya Donna meminta Lucia mengantarnya.

"Iya ma, ini Lucia juga mau mengantar tuan Rey," ucap Lucia.

Lucia tidak bisa berkata-kata lagi lebih dari itu, semua orang telah menatap mereka berdua dengan penuh kasmaran. Sepertinya hanya mereka yang sangat bersemangat untuk itu. Lucia tidak sama sekali.

Tiba di koridor rumah sait, Rey kembali pamit dan tersenyum kepada Lucia. Dia berjalan dengan tegap memasuki mobil mewahnya dengan tatapan para wanita yang berada di sekelilingnya. Lucia melihat itu hanya menghembuskan nafasnya kasar dan membenarkan apa yang berada di pikirannya sebelum itu.

"Siapa pun yang menjadi pendampingnya hanya bisa makan hati saja," batin Lucia kembali.

...----------------...

Hampir sebulan berlalu, Rey dan Lucia terlihat akrab dan selama itu juga Rey tidak pernah lagi mengadakan meeting penting untuk memeriksa laporan para karyawan dengan cara mendetail. Seperti sebelumnya yang bahkan hanya salah pengetikan saja, mereka bisa merasakan amukan Rey.

Rey menatap jam yang bertengger di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukan pukul 16.30. Dia kemudian terlihat buru-buru mematikan laptopnya dan meraih ganggang telpon yang berada di mejanya. Hanya menekan satu tombol dia telah terhubung dengan Lucia yang duduk di meja tepat di depan ruangan Rey.

"Ya, Tuan?" tanya Lucia.

"Sudah mau pulang atau belum?" tanya Rey.

"Saya baru saja akan pulang," timpal Lucia.

"Tolong, temui saya sebentar," ucap Rey.

Lucia kemudian mengiyakan dan segera meletakkan ganggang telponnya kembali dan sedetik kemudian dia memasuki ruangan atasannya sambil memegang bolpoin dan buku catatan. Dia pikir Rey akan mendikte kerjaan seperti mendikte bacaan seperti guru kelas yang meminta siswa mencacat dan dia membaca dengan versi tercepat.

Rekaman suaran pun telah di atifkan Lucia melalui ponselnya sebagai antisipasi jika saja dia tidak bisa memahami dengan jelas perintah Rey. Dia bisa saja memutar berulang kali atau betanya kepada karyawan yang lebih berpengalaman tentang maksud Rey tersebut.

Begitulah cara kerja lucia selama ini di belakang layar tapa Rey sadari. Dia selalu mendapat pujian cepat paham dan cepat bekerja tapi di balik itu semua dia sedang tergopoh-gopoh. Bagaimana bisa karyawan yang baru saja mulai sudah sempurna. Belum lagi banyak hal yang harus dia pelajari, adaptasi lingkungan dan perkenalan tugas. Karena pekerjaan yang sebelumnya tidak sesuai dengan pengalaman kerja yang di tekuninya saat ini.

"Kau punya PDA?" tanya Rey.

Wajah Lucia bingung. Dia berusaha mencerna pertanyaan Rey.

"PDA?"

"Iya, PDA (personal digital assistant)," jelas Rey.

Lucia sudah paham dan segera menimpali ucapan Rey dengan mengelengkan kepalanya jelas. Rey kemudian tersenyum dan segera meraih sebuah kotak lengkap dengan bingkisan, kemudian memberikan itu kepada lucia.

Lucia menerima itu dengan wajah yang bingung.

"Itu untukmu, harusnya aku beri sejak awal tapi aku selalu lupa," jelas Rey.

"Tapi Tuan, saya tidak ingin jika gaji saya di potong dan juga saya..."

"Perusahaan besar ini memfasilitasi karyawannya dengan sangat baik. Tidak hanya yang seperti kau jelaskan. Itu untukmu dari perusahaan jadi berhenti menggunakan bolpoin dan buku lagi. Kau bisa gunakan IPAD itu," jelas REy.

Episodes
1 01. Masa Lalu Rey
2 02. Keluarga Baru di Italia
3 03. Hari yang kacau
4 04. Siapa dia
5 05. Nepotisme
6 06. Payah!
7 07. Bertemu Kembali
8 08. Amarah Lucia
9 09. Amarah Lucia 2
10 10. Mengusir pemilik perusahaan
11 11. Tangisan Lucia
12 12. Terusir kembali
13 13, Terusir kembali 2
14 14. Permintaan Maaf
15 15. Wejangan Supir Taksi
16 16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17 17. Perasaan Canggung
18 18. Hah? Bertemu ibuku?
19 19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20 20. Kekasih Lucia
21 21. Merakyat dan Sederhana
22 22. Jangan Panggil Aku Tuan
23 23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24 24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25 25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26 26. Kerjaan yang Padat
27 27. Belum Siap
28 28. Pengalihan Wacana
29 29. 500 Euro Untukmu
30 30. Ajakan Carlo
31 31. Tentang Rey
32 32. Apakah Dia Mutan?
33 33. Rencana Perjodohan Rey
34 34. Cemburu?
35 35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36 36. Tuan Rocco Tertawa
37 37. Selera Musik Yang Sama
38 38. Kekesalan Rey
39 39. Kecurigaan Melda
40 40. Tuan Rocco dan Lucia
41 41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42 42. Makan Malam
43 43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44 44. Perkenalan Rey dan Pedro
45 45. Rey dan Pedro
46 46. Pedro Cemburu
47 47. Kediaman Rey
48 48. Bertemu Nyonya Maura
49 49. Perkenalan Sera dan Lucia
50 50. Lucia dan Keluarga Alfred
51 51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52 52. Stop! Berhenti!
53 53. Skenario Dadakan
54 54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55 55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56 56. Dinner with Angel
57 57. Rey Ilfeel
58 58. Umpatan Rey
59 59. No Komen
60 60. Ke Korea?
61 61. Lunch Bersama Carlo
62 62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63 63. Break!
64 64. Kunjungan Nyonya Maura
65 65. Meeting Dua Minggu
66 66. Bukan Hasutan
67 67. Kita?
68 68. Pasangan Pengantin Baru?
69 69. Mirip Acara Kumpul Besan
70 70. Tebakan Rey
71 71. Menunggu Sebuah Panggilan
72 72. Ibumu atau Ibuku?
73 73. Kenapa Harus Lucia
74 74. Bersama Bianca
75 75. Omong Kosong!
76 76. Sebatas Itu
77 77. Sindrom CInta Anak Remaja
78 78. Hai, Seksi!
79 79. Tolong Resign.
80 80. Masih Rahasia
81 81. Mau Ikut Kan?
82 82. Selamat Datang di Korea.
83 83. Hanya Sekretaris
84 84. Putus
85 85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86 86. Bersantai Sejenak
87 87. Rey Stop
88 88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89 89. Mendadak Pulang
90 90. Saya Tunangan Carlo
91 91. Aku Tidak Bisa
92 92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93 93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94 94. Love Sucks
95 95. Aku Kenapa?
96 96. Lalu Masalahnya Apa?
97 97. Tapi Dia Sekretarisku!
98 98. Kissing
99 99. Will You Marry Me?
100 100. Istri Siapa?
101 101. Lepaskan!!!
102 102. Tidak Ada Solusi
103 103. Kau Dari Mana Saja.
104 104. Konsepnya Berganti
105 105. Thank You
106 106. Berbahagia.
Episodes

Updated 106 Episodes

1
01. Masa Lalu Rey
2
02. Keluarga Baru di Italia
3
03. Hari yang kacau
4
04. Siapa dia
5
05. Nepotisme
6
06. Payah!
7
07. Bertemu Kembali
8
08. Amarah Lucia
9
09. Amarah Lucia 2
10
10. Mengusir pemilik perusahaan
11
11. Tangisan Lucia
12
12. Terusir kembali
13
13, Terusir kembali 2
14
14. Permintaan Maaf
15
15. Wejangan Supir Taksi
16
16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17
17. Perasaan Canggung
18
18. Hah? Bertemu ibuku?
19
19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20
20. Kekasih Lucia
21
21. Merakyat dan Sederhana
22
22. Jangan Panggil Aku Tuan
23
23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24
24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25
25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26
26. Kerjaan yang Padat
27
27. Belum Siap
28
28. Pengalihan Wacana
29
29. 500 Euro Untukmu
30
30. Ajakan Carlo
31
31. Tentang Rey
32
32. Apakah Dia Mutan?
33
33. Rencana Perjodohan Rey
34
34. Cemburu?
35
35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36
36. Tuan Rocco Tertawa
37
37. Selera Musik Yang Sama
38
38. Kekesalan Rey
39
39. Kecurigaan Melda
40
40. Tuan Rocco dan Lucia
41
41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42
42. Makan Malam
43
43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44
44. Perkenalan Rey dan Pedro
45
45. Rey dan Pedro
46
46. Pedro Cemburu
47
47. Kediaman Rey
48
48. Bertemu Nyonya Maura
49
49. Perkenalan Sera dan Lucia
50
50. Lucia dan Keluarga Alfred
51
51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52
52. Stop! Berhenti!
53
53. Skenario Dadakan
54
54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55
55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56
56. Dinner with Angel
57
57. Rey Ilfeel
58
58. Umpatan Rey
59
59. No Komen
60
60. Ke Korea?
61
61. Lunch Bersama Carlo
62
62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63
63. Break!
64
64. Kunjungan Nyonya Maura
65
65. Meeting Dua Minggu
66
66. Bukan Hasutan
67
67. Kita?
68
68. Pasangan Pengantin Baru?
69
69. Mirip Acara Kumpul Besan
70
70. Tebakan Rey
71
71. Menunggu Sebuah Panggilan
72
72. Ibumu atau Ibuku?
73
73. Kenapa Harus Lucia
74
74. Bersama Bianca
75
75. Omong Kosong!
76
76. Sebatas Itu
77
77. Sindrom CInta Anak Remaja
78
78. Hai, Seksi!
79
79. Tolong Resign.
80
80. Masih Rahasia
81
81. Mau Ikut Kan?
82
82. Selamat Datang di Korea.
83
83. Hanya Sekretaris
84
84. Putus
85
85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86
86. Bersantai Sejenak
87
87. Rey Stop
88
88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89
89. Mendadak Pulang
90
90. Saya Tunangan Carlo
91
91. Aku Tidak Bisa
92
92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93
93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94
94. Love Sucks
95
95. Aku Kenapa?
96
96. Lalu Masalahnya Apa?
97
97. Tapi Dia Sekretarisku!
98
98. Kissing
99
99. Will You Marry Me?
100
100. Istri Siapa?
101
101. Lepaskan!!!
102
102. Tidak Ada Solusi
103
103. Kau Dari Mana Saja.
104
104. Konsepnya Berganti
105
105. Thank You
106
106. Berbahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!