03. Hari yang kacau

"Ingat pesan bibi, Rey belum sangat mengerti budaya di tempat ini. Tapi aku yakin dia memiliki karakter agar tidak berbuat hal yang melanggar budaya kita," jelas Maura kepada ponakannya itu.

"Baiklah bibi ..." timpal Carlo lirih.

Beberapa hari dalam keluarga Alfred, banyak hal yang Rey pelajari dengan budaya mereka. Mulai dari sistem sarapannya yang berbeda sedikit dengan orang Indonesia.

Rey biasanya melihat beberapa orang sarapan dengan nasi goreng, bahkan Rey sering sarapan dengan nasi goreng bersama Bram, nasi goreng buatan Naya. Tapi di negara tersebut sangat konsisten dengan menu sarapan, minum kopi dan yang lainnya.

Beberapa hari kemudian, Rey memperhatikan itu semua, tidak hanya di keluarga Alfred tapi di sepanjang jalan, orang-orang terlihat sarapan dengan biskuit bersama dengan kopi, atau cornetto yang berisi madu, krim dan cokelat. Di negara tersebut pun memiliki jam khusus untuk minum kopi. Negara Itali memang tekenal dengan negara penikmat kopi karena itu dia memiliki jam khusus untuk itu.

Saat pagi, kopi yang tersaji adalah espresso yang diberi buih susu, sedangkan siang mereka akan minum kopi dengan porsi kecil setelah makan siang, cappuccino e cornetto.

Begitupun dengan makan siangnya, mereka selalu memiliki dua hidangan utama. Yang pertama pasta atau spageti dan yang kedua adalah daging. Menu makan malamnya, Rey akan selalu melihat pasta dimana-mana.

Terkadang Rey merindukan makanan di Indonesia, sate dan makanan seafood. Nasi goreng apa lagi, menu makanan kesukaan Rey.

...----------------...

Hari pertama kerja.

Seorang gadis bernama Lucia sedang berada di atas bus, wajahnya penuh dengan peluh dan nafasnya terengah-engah, dia sesekali menatap keluar jendela bus hanya sekedar melihat, dia sudah berada di mana saat itu.

Rasanya setiap orang yang bekerja di hari pertama akan mengalami hal yang sama saat mendapatkan aktifitas yang padat bertepatan dengan hari pertama kerja.

Rencana di malam hari tidak berjalan dengan baik, semuanya kacau balau. Faktanya hari itu dia bangun tepat waktu, lebih pagi dari biasanya. Dia berlari menggunakan heels dan setelan formal kantoran dengan jarak yang lumayan menguras tenaga. Setelah itu, barulah dia menemukan taksi untuk mengantar pakaian untuk ibunya di rumah sakit.

Rumah Lucia memang sedikit lebih terpencil dari kota, hingga dia harus berjalan kaki keluar wilayah tersebut untuk menemukan taksi. Waktunya terbuang banyak. Di tambah saat di rumah sakit, dia harus memberi ibunya motivasi agar dia kuat dan bisa menjalani operasi itu dengan lancar.

"Lucia janji, saat semuanya telah selesai, Lucia akan segera menemui mama," ucap Lucia dengan memegang wajah ibunya.

"Mama tahu, maafkan mama karena merepotkan kamu," timpalnya.

"Tidak mama, harusnya Lucia yang meminta maaf, karena tidak bisa menemani mama," jelas Lucia.

Ibunya hanya mengangguk. Dia sangat paham situasi itu karena Lucia adalah tulang punggung keluarga, dia harus bekerja keras di tambah lagi dia harus menanggung biaya rumah sakitnya yang mahal. Lucia sudah bercerita sebelumnya jika dia sudah mendapatkan pekerjaan, dia diterima oleh perusahaan besar sebagai sekretaris dan dia memiliki gaji yang sangat besar.

"Mama tidak usah khawatir lagi masalah biaya. Lucia akan bekerja dengan baik di perusahaan besar itu," jelas Lucia dengan tersenyum lembut.

"Pergilah sayang, nanti kau terlambat," ucap mama Lucia.

Lucia mendengar itu kemudian mengecup kening ibunya dan segera meninggalkan ruangan tersebut. Langkah Lucia sangat panjang dan sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Ah, sial! Aku sudah sangat terlambat," gumam Lucia kemudian berlari.

"Taksi, ah. Di mana taksi," gumam Lucia panik.

Dia kemudian lari ke arah halte untuk menaiki bus yang terlihat berhenti untuk menaikkan para penumpang di sana.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan dan itu sudah melanggar aturan kantor. Dalam rencana Lucia, rute yang seharusnya bisa di tempuh dengan aman kini berubah menjadi ancaman terhadap hari pertama kerjanya di hari senin yang bersejarah.

"Macet?! Ah, mati aku," gumam Lucia dalam bus.

Dia kembali menatap ke luar arah jendela dan melihat menara perusahaan Alfred yang kemungkinan jaraknya hanya dua kilo meter lagi. Namun dengan kemacetan dan juga penumpang bus yang lumayan padat membuatnya tidak bisa bergerak dan melakukan apapun.

Lucia hanya berharap saat tiba di perusahaan nanti, tidak ada kendala dalam lift menuju lantai lima puluh, agar dia bisa menjelaskan alasan keterlambatannya dengan baik.

"Toh, aku terlambat tanpa disengaja dan aku baru terlambat satu jam, tidak mengapa mendapat sedikit amukan. Semangat Lucia," gumamnya dengan menyemangati diri sendiri.

Kepala lucia sudah dipenuhi dengan rencana ribuan alasan agar pimpinannya bisa menerima alasan tersebut. Jika dia mendapat hukuman di perusahaan tersebut dia bisa menerimanya tapi jika hukuman itu adalah memberhentikan dia dari pekerjaannya itu adalah tantangan terberat, dia benar-benar harus memilih alasan yang tepat.

Lucia kemudian menarik nafasnya lega setelah mendapatkan ide yang lain. Bukankah membesuk orang yang sakit terutama itu adalah seorang ibu selalu bisa menjadi tameng yang sangat ampuh untuk membatalkan amarah siapa saja? Terutama atasan.

"Benar Lucia, kau bisa menggunakan alasan itu," batin Lucia kemudian dia tersenyum.

Dia benar melakukan itu, tidak hanya sebuah kebohongan yang disengaja karena dia tahu jika kebohongan bisa saja akan terbongkar pada akhirnya. Ada karma yang harus dibayar. Lucia yakin jika atasannya pasti memiliki pengertian dengan hal yang semacam itu.

Dari infromasi yang dia dapatkan, atasannya nanti adalah putra tunggal Rocco Alfred pemilik Alfred Corporation, yang masuk daftar salah satu konglomerat di negara tersebut. Tuan Rocco pemilik perusahaan tersebut baru mempublikasikan bahwa dia memiliki seorang anak tepat tujuh tahun yang lalu.

Wajahnya tidak pernah di ekspose di media, entah apa alasannya. Hanya orang tertentu saja yang bisa melihat wajahnya, tepatnya hanya orang yang bekerja di perusahaan tersebut.

Informasi lain yang Lucia dapatkan adalah, anaknya itu telah mengambil kuliah di Inggris hingga program doktoral dalam bidang bisnis, dan media.

Setelah semuanya selesai selama tujuh tahun itu, anaknya kembali dan dia langsung diberi jabatan sebagai direktur di perusahaan tersebut, mungkin saja agar dia memiliki pengalaman terlebih dulu sebelum mewarisi kerajaan bisnis Rocco Alfred, ayahnya.

Pemikiran Lucia kembali menyerang dirinya sendiri. Bagaimana jika anak yang dibesarkan bergelimang uang sejak kecil seperti itu biasanya memiliki pribadi yang arogan, dan nafsu berkuasa yang cukup hebat.

Lucia kemudian menggelengkan kepalanya.

"Tidak, pasti sejelek-jeleknya manusia arogan, dia masih memiliki hati. Mana mungkin dia tidak tersentuh dengan sesuatu yang berbau rumah sakit, dan operasi transplantasi ginjal?" gumam Lucia lagi.

Dengan wajah yang mengeras, dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri dengan menggunaan alasan seperti itu.

Lucia adalah wanita yang ramping dan berwajah kecil, dagu yang sedikit runcing, wajahnya lebih sedikit mirip dengan boneka yang menggemaskan tapi tidak dengan tatapnya, terkadang mata Lucia sangat tajam. Alis yang tidak terlalu tebal, hidung yang kecil dan tidak terlalu mancung, rambutnya sebahu, rapi dan berwarna merah. Dia sangat memukau.

Terpopuler

Comments

Femmy Femmy

Femmy Femmy

kasih lihat Fotonya dong Thor

2024-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 01. Masa Lalu Rey
2 02. Keluarga Baru di Italia
3 03. Hari yang kacau
4 04. Siapa dia
5 05. Nepotisme
6 06. Payah!
7 07. Bertemu Kembali
8 08. Amarah Lucia
9 09. Amarah Lucia 2
10 10. Mengusir pemilik perusahaan
11 11. Tangisan Lucia
12 12. Terusir kembali
13 13, Terusir kembali 2
14 14. Permintaan Maaf
15 15. Wejangan Supir Taksi
16 16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17 17. Perasaan Canggung
18 18. Hah? Bertemu ibuku?
19 19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20 20. Kekasih Lucia
21 21. Merakyat dan Sederhana
22 22. Jangan Panggil Aku Tuan
23 23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24 24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25 25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26 26. Kerjaan yang Padat
27 27. Belum Siap
28 28. Pengalihan Wacana
29 29. 500 Euro Untukmu
30 30. Ajakan Carlo
31 31. Tentang Rey
32 32. Apakah Dia Mutan?
33 33. Rencana Perjodohan Rey
34 34. Cemburu?
35 35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36 36. Tuan Rocco Tertawa
37 37. Selera Musik Yang Sama
38 38. Kekesalan Rey
39 39. Kecurigaan Melda
40 40. Tuan Rocco dan Lucia
41 41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42 42. Makan Malam
43 43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44 44. Perkenalan Rey dan Pedro
45 45. Rey dan Pedro
46 46. Pedro Cemburu
47 47. Kediaman Rey
48 48. Bertemu Nyonya Maura
49 49. Perkenalan Sera dan Lucia
50 50. Lucia dan Keluarga Alfred
51 51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52 52. Stop! Berhenti!
53 53. Skenario Dadakan
54 54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55 55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56 56. Dinner with Angel
57 57. Rey Ilfeel
58 58. Umpatan Rey
59 59. No Komen
60 60. Ke Korea?
61 61. Lunch Bersama Carlo
62 62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63 63. Break!
64 64. Kunjungan Nyonya Maura
65 65. Meeting Dua Minggu
66 66. Bukan Hasutan
67 67. Kita?
68 68. Pasangan Pengantin Baru?
69 69. Mirip Acara Kumpul Besan
70 70. Tebakan Rey
71 71. Menunggu Sebuah Panggilan
72 72. Ibumu atau Ibuku?
73 73. Kenapa Harus Lucia
74 74. Bersama Bianca
75 75. Omong Kosong!
76 76. Sebatas Itu
77 77. Sindrom CInta Anak Remaja
78 78. Hai, Seksi!
79 79. Tolong Resign.
80 80. Masih Rahasia
81 81. Mau Ikut Kan?
82 82. Selamat Datang di Korea.
83 83. Hanya Sekretaris
84 84. Putus
85 85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86 86. Bersantai Sejenak
87 87. Rey Stop
88 88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89 89. Mendadak Pulang
90 90. Saya Tunangan Carlo
91 91. Aku Tidak Bisa
92 92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93 93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94 94. Love Sucks
95 95. Aku Kenapa?
96 96. Lalu Masalahnya Apa?
97 97. Tapi Dia Sekretarisku!
98 98. Kissing
99 99. Will You Marry Me?
100 100. Istri Siapa?
101 101. Lepaskan!!!
102 102. Tidak Ada Solusi
103 103. Kau Dari Mana Saja.
104 104. Konsepnya Berganti
105 105. Thank You
106 106. Berbahagia.
Episodes

Updated 106 Episodes

1
01. Masa Lalu Rey
2
02. Keluarga Baru di Italia
3
03. Hari yang kacau
4
04. Siapa dia
5
05. Nepotisme
6
06. Payah!
7
07. Bertemu Kembali
8
08. Amarah Lucia
9
09. Amarah Lucia 2
10
10. Mengusir pemilik perusahaan
11
11. Tangisan Lucia
12
12. Terusir kembali
13
13, Terusir kembali 2
14
14. Permintaan Maaf
15
15. Wejangan Supir Taksi
16
16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17
17. Perasaan Canggung
18
18. Hah? Bertemu ibuku?
19
19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20
20. Kekasih Lucia
21
21. Merakyat dan Sederhana
22
22. Jangan Panggil Aku Tuan
23
23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24
24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25
25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26
26. Kerjaan yang Padat
27
27. Belum Siap
28
28. Pengalihan Wacana
29
29. 500 Euro Untukmu
30
30. Ajakan Carlo
31
31. Tentang Rey
32
32. Apakah Dia Mutan?
33
33. Rencana Perjodohan Rey
34
34. Cemburu?
35
35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36
36. Tuan Rocco Tertawa
37
37. Selera Musik Yang Sama
38
38. Kekesalan Rey
39
39. Kecurigaan Melda
40
40. Tuan Rocco dan Lucia
41
41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42
42. Makan Malam
43
43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44
44. Perkenalan Rey dan Pedro
45
45. Rey dan Pedro
46
46. Pedro Cemburu
47
47. Kediaman Rey
48
48. Bertemu Nyonya Maura
49
49. Perkenalan Sera dan Lucia
50
50. Lucia dan Keluarga Alfred
51
51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52
52. Stop! Berhenti!
53
53. Skenario Dadakan
54
54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55
55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56
56. Dinner with Angel
57
57. Rey Ilfeel
58
58. Umpatan Rey
59
59. No Komen
60
60. Ke Korea?
61
61. Lunch Bersama Carlo
62
62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63
63. Break!
64
64. Kunjungan Nyonya Maura
65
65. Meeting Dua Minggu
66
66. Bukan Hasutan
67
67. Kita?
68
68. Pasangan Pengantin Baru?
69
69. Mirip Acara Kumpul Besan
70
70. Tebakan Rey
71
71. Menunggu Sebuah Panggilan
72
72. Ibumu atau Ibuku?
73
73. Kenapa Harus Lucia
74
74. Bersama Bianca
75
75. Omong Kosong!
76
76. Sebatas Itu
77
77. Sindrom CInta Anak Remaja
78
78. Hai, Seksi!
79
79. Tolong Resign.
80
80. Masih Rahasia
81
81. Mau Ikut Kan?
82
82. Selamat Datang di Korea.
83
83. Hanya Sekretaris
84
84. Putus
85
85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86
86. Bersantai Sejenak
87
87. Rey Stop
88
88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89
89. Mendadak Pulang
90
90. Saya Tunangan Carlo
91
91. Aku Tidak Bisa
92
92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93
93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94
94. Love Sucks
95
95. Aku Kenapa?
96
96. Lalu Masalahnya Apa?
97
97. Tapi Dia Sekretarisku!
98
98. Kissing
99
99. Will You Marry Me?
100
100. Istri Siapa?
101
101. Lepaskan!!!
102
102. Tidak Ada Solusi
103
103. Kau Dari Mana Saja.
104
104. Konsepnya Berganti
105
105. Thank You
106
106. Berbahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!