07. Bertemu Kembali

Tidak menjelang lama, pintu ruangan Rey terdengar diketuk pelan dan sopan. Raut wajah Rey tersenyum sinis sepersekian detik mendengar itu kemudian berubah datar dan dingin kembali.

"Pasti dia!"

Rey kemudian berdehem dan menampilkan raut wajah seorang pucuk pemimpin yang tengah kalut dan mudah tersinggung. Dia benar-benar akan serius dengan adegan tersebut.

"Masuk!"

Daun pintu kemudian terbuka. Terlihat sosok wanita yang bertubuh ramping melangkah masuk ke ruangan tersebut dengan sikap canggung. Dia menunduk untuk menghindari tatapan maut di pagi hari. Dia sangat yakin akan mendapatkan tatapan itu, karenanya dia menunduk untuk beberapa menit, agar meyakinkan dirinya dia bisa menghadapi situasi saat itu.

"Angkat wajahmu," ucap Rey dingin.

Dia kemudian mengikuti perintah Rey. Tiba-tiba mata mereka bertemu. Seolah mereka melihat Laut Merah terbelah oleh tongkat mukjizat Nabi Musa! Mereka terdiam beberapa detik, kemudian mata mereka saling melotot.

"Kau?" ucap Rey.

Dia adalah wanita jelmaan Dewi Aphrodite yang di jelaskan Rey sebelumnya kepada Carlo, dia juga tengah melotot menatapnya.

"Kau??!" ucap Lucia.

Rey terdiam. Dia tidak akan mungkin lupa dengan wanita yang cantik dan ceria itu, senyumnya yang menawan dan rambutnya sebahu dengan berwana merah gelap. Setelan blus kantoran dengan berwarna biru dan rok hitam span sebatas lutut dan heels yang tidak begitu tinggi, mereka semua yang melekat terlihat menyatu, begitu serasi di kenakannya.

"Wanita bus itu, tidak mungkin aku tidak mengenalnya, apa lagi melupakannya begitu saja," batin Rey.

"Lucia Eve itu kamu?!" tanya Rey.

"Iya!" timpal Lucia.

Rey mendengar itu memejamkan matanya. Dia menunduk dan memegang kepalanya agar wajahnya yang sedikit menyamarkan senyumnya tidak terlihat. Ia diam sebentar untuk menenangkan hatinya, dirinya, dan mengendalikan euforia hatinya. Setelah itu Rey mengembalikan "setelan" karismanya seperti sedia kala.

Dia bertindak sebagai atasan yang kejam, non kompromi terhadap karyawan yang datang amat sangat terlambat pada hari pertama masuk kerja.

Rey mengembalikan raut wajah datar dan dinginnya setelah itu menatap tajam ke arah Lucia. Dia menghembuskan nafasnya keras sekali, kasar dan berat. Sambil berpura-pura membanting map yang berada di tangannya ke meja kerjanya.

Dia mengeleng-gelengkan kepalanya, membuka jasnya dan menarik setelan kemeja tangannya itu hingga ke siku. Dia pun terlihat melonggarkan dasinya dengan wajah memerah karena amarah. Untuk memastikan semuanya berjalan sesempurna mungkin, dia meminta Lucia untuk menutup pintu.

"Tutup pintunya!" ucap Rey dingin dengan nada suara yang tahu-tahu nya sudah menjadi sangat serius.

Lucia pun menurut dengan berharap, semoga Tuhan masih berbaik hati kepadanya, agar dia tidak mati muda saat itu. Melihat perlakuan Rey, dia sepertinya akan membunuh Lucia hidup-hidup.

"Duduk!" perintah Rey lagi.

Wanita yang berada di hadapannya itu begitu menjadi penurut, dia kemudian duduk dan diam. Sikapnya mulai terancam, di wajah Lucia saat ini lebih mirip kambing yang berada di tanggal 10 Dzulhijjah! Siap untuk di kurbankan.

Lucia menelan ludahnya berat karena sikap dan tatapan Rey kepadanya.

Rey kemudian menarik nafas panjang, kemudian bangkit dari tempat duduknya. Dan berjalan mengintari punggung Lucia. Dia berjalan seakaan dia saat ini bertindak layaknya seorang detektif di ruang interogasi, atau sosok pengacara yang penuh gaya di film-film pengadilan di Hollywood.

"aku tahu ini hari pertamamu masuk kerja. Mungkin kau belum terbiasa dengan keadaan lalu lintas dari rumahmu ke kantor ini. Aku juga tahu kau yang telah dengan baik hati membayar ongkos di bus tadi. Dan untuk itu jelas aku harus sangat berterimah kasih dengan hal itu ..."

Rey sengaja menjeda kalimatnya, membuat kalimatnya mengambang dengan tujuan agar nada selanjutnya dia bisa beri pukulan yang telak pada kesempatan selanjutnya.

"Tapi, apakah lantas itu berarti bisa membuatmu bertingkah seenaknya di sini?! Hah?!" ucap Rey yang seperti bom meledak, suara Rey begitu keras macam orang kalap.

Lucia yang mendengar itu dengan wajah yang pucat dan tegang merasa luar biasa kaget sampai dia mengeluarkan suara pekikan lirih, lebih mirip tikus yang terjebak dalam perangkap.

"Kau pikir, kau ini siapa? Kau pikir kantor ini milik kakekmu? Tempat yang kau bisa datang dan pergi seenaknya saja?!"

Rey semakin membuat aksi di luar rencana awal, dia semakin menjadi-jadi dan semakin panas. Walau dalam hati dia sangat gemas melihat mimik wajah Lucia dengan perubahan wajah lainnya. Apa lagi saat dia terpekik lirih, hampir saja membuyarkan konsentrasinya. Dia ingin tertawa tapi masih sanggup Rey tahan.

"Atau jika perusahaan ini, kantor ini milkmu, terserah kau saja ingin datang atau tidak!! Orang lain banting tulang untuk mencari pekerjaan, sedangkan kau? Sudah dapat pekerjaannya malah kau bikin main-main! Kau tidak profesional! Kau amatiran!!" teriak Rey.

Lucia mati kutu. Dia sudah menyiapkan diri untuk amarah, sudah menerima segalanya sejak awal jika akhirnya dia akan mendapat marah pimpinannya, reaksi Lucia sudah dia catat dalam isi kepalanya beserta alasan. Dia memang mengharapkan reaksi yang tidak bersahabat atas keterlambatannya agar tidak ada rasa hutang budi bagi perusahaan dan pimpinannya. Tapi tetap saja dia tidak berharap akan segempar itu.

Badan Lucia menggigil ketakutan. Keringat dingin mulai menitik di pelipisnya.

"Tapi, Tuan ... saya tadi baru saja meng ...."

"Diam! Shut up!" ucap Rey kejam.

"Jangan sesekali membantah atau memotong pembicaraan ku sebelum aku selesai bicara!" timpal Rey kembali.

Rey menjelaskan jika di tempat tersebut dia sebagai pemimpin mendidik karyawannya dengan sangat baik, tidak seperti Lucia yang seenaknya. Dia menjelaskan jika dia adalah seorang pimpinan, bos tertinggi. Setidaknya dia adalah orang yang bisa menentukan hidup atau tidaknya para karyawan di perusahaan tersebut berdasarkan hasil upah mereka.

"Kalian bisa makan yang enak, berteduh di rumah yang nyaman bisa menyekolahkan anak, bisa piknik atau bulan madu, itu semua berkat kemurahan hatiku memberi kalian belas kasih, dan itu, kau juga termasuk kedalamnya!" ucap Rey dengan suara yang tegas dan congkak.

Rey tidak ada habisnya mengatakan jika Lucia di terima bekerja di perusahaan itu karena dia sebagai pimpinan memiliki rasa simpatik dengan CV nya (curiculum vitae).

"Sekarang, begini perlakuanmu dengan orang yang memberimu kesempatan untuk hidup lebih lama lagi? Hah?!" ucap Rey dengan sorot mata yang tajam.

Badan Lucia bergetar hebat, dia mulai terisak kecil mendengar ucapan Rey yang tertancap di hatinya. Dengan ketakutan dan emosi yang meluap, dikeluarkan Lucia dengan air mata. Senyum samar Rey kembali terpancar di wajahnya, dia ingin tahu sejauh mana Lucia bisa bertahan. Jika dia ingin mengakhiri semua itu, dia harus segera meminta untuk mengundurkan diri terlebih dulu, pikir Rey.

Episodes
1 01. Masa Lalu Rey
2 02. Keluarga Baru di Italia
3 03. Hari yang kacau
4 04. Siapa dia
5 05. Nepotisme
6 06. Payah!
7 07. Bertemu Kembali
8 08. Amarah Lucia
9 09. Amarah Lucia 2
10 10. Mengusir pemilik perusahaan
11 11. Tangisan Lucia
12 12. Terusir kembali
13 13, Terusir kembali 2
14 14. Permintaan Maaf
15 15. Wejangan Supir Taksi
16 16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17 17. Perasaan Canggung
18 18. Hah? Bertemu ibuku?
19 19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20 20. Kekasih Lucia
21 21. Merakyat dan Sederhana
22 22. Jangan Panggil Aku Tuan
23 23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24 24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25 25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26 26. Kerjaan yang Padat
27 27. Belum Siap
28 28. Pengalihan Wacana
29 29. 500 Euro Untukmu
30 30. Ajakan Carlo
31 31. Tentang Rey
32 32. Apakah Dia Mutan?
33 33. Rencana Perjodohan Rey
34 34. Cemburu?
35 35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36 36. Tuan Rocco Tertawa
37 37. Selera Musik Yang Sama
38 38. Kekesalan Rey
39 39. Kecurigaan Melda
40 40. Tuan Rocco dan Lucia
41 41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42 42. Makan Malam
43 43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44 44. Perkenalan Rey dan Pedro
45 45. Rey dan Pedro
46 46. Pedro Cemburu
47 47. Kediaman Rey
48 48. Bertemu Nyonya Maura
49 49. Perkenalan Sera dan Lucia
50 50. Lucia dan Keluarga Alfred
51 51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52 52. Stop! Berhenti!
53 53. Skenario Dadakan
54 54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55 55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56 56. Dinner with Angel
57 57. Rey Ilfeel
58 58. Umpatan Rey
59 59. No Komen
60 60. Ke Korea?
61 61. Lunch Bersama Carlo
62 62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63 63. Break!
64 64. Kunjungan Nyonya Maura
65 65. Meeting Dua Minggu
66 66. Bukan Hasutan
67 67. Kita?
68 68. Pasangan Pengantin Baru?
69 69. Mirip Acara Kumpul Besan
70 70. Tebakan Rey
71 71. Menunggu Sebuah Panggilan
72 72. Ibumu atau Ibuku?
73 73. Kenapa Harus Lucia
74 74. Bersama Bianca
75 75. Omong Kosong!
76 76. Sebatas Itu
77 77. Sindrom CInta Anak Remaja
78 78. Hai, Seksi!
79 79. Tolong Resign.
80 80. Masih Rahasia
81 81. Mau Ikut Kan?
82 82. Selamat Datang di Korea.
83 83. Hanya Sekretaris
84 84. Putus
85 85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86 86. Bersantai Sejenak
87 87. Rey Stop
88 88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89 89. Mendadak Pulang
90 90. Saya Tunangan Carlo
91 91. Aku Tidak Bisa
92 92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93 93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94 94. Love Sucks
95 95. Aku Kenapa?
96 96. Lalu Masalahnya Apa?
97 97. Tapi Dia Sekretarisku!
98 98. Kissing
99 99. Will You Marry Me?
100 100. Istri Siapa?
101 101. Lepaskan!!!
102 102. Tidak Ada Solusi
103 103. Kau Dari Mana Saja.
104 104. Konsepnya Berganti
105 105. Thank You
106 106. Berbahagia.
Episodes

Updated 106 Episodes

1
01. Masa Lalu Rey
2
02. Keluarga Baru di Italia
3
03. Hari yang kacau
4
04. Siapa dia
5
05. Nepotisme
6
06. Payah!
7
07. Bertemu Kembali
8
08. Amarah Lucia
9
09. Amarah Lucia 2
10
10. Mengusir pemilik perusahaan
11
11. Tangisan Lucia
12
12. Terusir kembali
13
13, Terusir kembali 2
14
14. Permintaan Maaf
15
15. Wejangan Supir Taksi
16
16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17
17. Perasaan Canggung
18
18. Hah? Bertemu ibuku?
19
19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20
20. Kekasih Lucia
21
21. Merakyat dan Sederhana
22
22. Jangan Panggil Aku Tuan
23
23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24
24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25
25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26
26. Kerjaan yang Padat
27
27. Belum Siap
28
28. Pengalihan Wacana
29
29. 500 Euro Untukmu
30
30. Ajakan Carlo
31
31. Tentang Rey
32
32. Apakah Dia Mutan?
33
33. Rencana Perjodohan Rey
34
34. Cemburu?
35
35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36
36. Tuan Rocco Tertawa
37
37. Selera Musik Yang Sama
38
38. Kekesalan Rey
39
39. Kecurigaan Melda
40
40. Tuan Rocco dan Lucia
41
41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42
42. Makan Malam
43
43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44
44. Perkenalan Rey dan Pedro
45
45. Rey dan Pedro
46
46. Pedro Cemburu
47
47. Kediaman Rey
48
48. Bertemu Nyonya Maura
49
49. Perkenalan Sera dan Lucia
50
50. Lucia dan Keluarga Alfred
51
51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52
52. Stop! Berhenti!
53
53. Skenario Dadakan
54
54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55
55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56
56. Dinner with Angel
57
57. Rey Ilfeel
58
58. Umpatan Rey
59
59. No Komen
60
60. Ke Korea?
61
61. Lunch Bersama Carlo
62
62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63
63. Break!
64
64. Kunjungan Nyonya Maura
65
65. Meeting Dua Minggu
66
66. Bukan Hasutan
67
67. Kita?
68
68. Pasangan Pengantin Baru?
69
69. Mirip Acara Kumpul Besan
70
70. Tebakan Rey
71
71. Menunggu Sebuah Panggilan
72
72. Ibumu atau Ibuku?
73
73. Kenapa Harus Lucia
74
74. Bersama Bianca
75
75. Omong Kosong!
76
76. Sebatas Itu
77
77. Sindrom CInta Anak Remaja
78
78. Hai, Seksi!
79
79. Tolong Resign.
80
80. Masih Rahasia
81
81. Mau Ikut Kan?
82
82. Selamat Datang di Korea.
83
83. Hanya Sekretaris
84
84. Putus
85
85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86
86. Bersantai Sejenak
87
87. Rey Stop
88
88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89
89. Mendadak Pulang
90
90. Saya Tunangan Carlo
91
91. Aku Tidak Bisa
92
92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93
93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94
94. Love Sucks
95
95. Aku Kenapa?
96
96. Lalu Masalahnya Apa?
97
97. Tapi Dia Sekretarisku!
98
98. Kissing
99
99. Will You Marry Me?
100
100. Istri Siapa?
101
101. Lepaskan!!!
102
102. Tidak Ada Solusi
103
103. Kau Dari Mana Saja.
104
104. Konsepnya Berganti
105
105. Thank You
106
106. Berbahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!