16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng

"Orang gila mana yang melakukan ini!" gumam Lucia.

Karangan bunga yang besar itu seprti mengucapkan atas kematiannya. Lucia mendekat dan membaca tulisan yang berada pada karangan bunga itu. Masing-masing karangan bunga terlihat tulisan yang tercetak jelas menggunakan huruf kapital.

Yang pertama tertulis " MAAFKAN AKU, LUCIA!"

Kemudian setelahnya "TOLONG MAAFKAN AKU."

Sebelahnya lagi "MAAF 100000%! BESOK KAMU MASUK KANTOR, YAA?"

Yang paling ujung tertulis jelas "MAAF UNTUK UCAPAN DAN KATA KASARKU."

Dan yang beberapa lainnya sama dengan tulisan yang memiliki inti yang sama.

Lucia tercengang-cengang melihat pemandangan seperti itu. Pemandangan yang spektakuler untuknya. Sangat memukau. Untuk pertama kalinya dalam hidup Lucia ada yang meminta maaf seperti itu. Rasanya sangat mudah orang yang memiliki banyak uang dalam dompetnya. Mengirim karangan bunga yang besar sebanyak itu dalam waktu yang singkat.

Ditambah lagi dengan bunga yang digunakan semua asli. Lucia bisa membayangkan berapa harga yang harus di keluarkan Rey untuk semua itu.

Lucia terdiam tidak bisa berbuat apa-apa, serasa seluruh akal dan daya nalarnya macet dan jalan di tempat. Dia tidak habis pikir dengan ulah Rey tersebut. Dia bahkan merasa seperti dalam negeri dongeng yang sama sekali tidak realistis.

"Apa yang dia rencanakan?"

"Apa dia psikopat?"

"Bagaimana jika kebaikan malam ini akan terbalas dengan kejahatan lagi di kantor?" gumam Lucia sendiri di hadapan semua bunga tersebut.

Lucia kemudian memegang kepalanya yang tidak sakit, hanya merasa itu berat. Dia melangkah dengan cepat memasuki rumahnya kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur yang berukuran sedang. Dia menatap langit-langit kamarnya hingga dia terlelap tidur dalam setelan kerja yang belum sama sekali terganti oleh piayama tidurnya.

"Hari yang melelahkan."

...----------------...

Esok hari.

Erina benar-benar sangat pagi untuk bersiap, bahkan dia tidak ingin bertemu dengan karyawan yang lain sebelum masuk kantor. Dia harus sangat cepat. Dia bangun dan segera bersiap dan berlari menuju jalan. dan mungkin saja dia menemukan bus pertama itu sebuah keberuntungan untuknya dan sopir bus tersebut. Karena tidak biasanya ada bus yang melenggang di waktu pagi buta.

Tidak beberapa lama dia telah tiba di perusahaan, langkahnya sesekali sangat cepat setelah itu sangat lambat dia berjingkrak untuk menghindari security yang kemarin dia minta untuk mengusir Rey dari hadapannya.

"Kenapa Nona berjalan seperti itu, apakah anda menghindari sesuatu?"

Mata Lucia membulat sempurna, kepala yang tadinya celingak celinguk, akhirnya dia tertangkap juga. Dia berbalik dan mengarah ke sumber suara lalu tersenyum penuh arti.

"I...ibu sekretaris, ya?" tanya Security tersebut dengan suara yang gugup.

Lucia kemudian mengangguk dan masih dengan tersenyum manis.

"Eh, tunggu. Bagaimana kau mengetahui kalau aku adalah sekretaris?" tanya Lucia penasaran.

"Oh, itu... siapa yang tidak mengenal anda, ibu serang sudah menjadi selebritis di kantor. Mana ada bawahan yang mengusir pimpinannya, sepertinya itu terjadi hanya di perusahaan ini, dan andalah pemeran utamanya,"jelas Security tersebut dengan penuh semangat.

Lucia yang mendengar itu menghembuskan nafasnya berat. Dia membatin jika mungkin dia akan menjadi manusia trending topik dalam waktu sebulan ini atau bahkan seabad.

"Bu sekretaris, kenapa datangnya sangat cepat, anda...."

"Tidak. Aku tidak menghindari siapa pun. Memang seharusnya aku datang cepat," timpal Lucia cepat dan segera meningalkan tempat tersebut.

Kantor benar-benar masih sepi, yang masih berada di sana barulah beberapa. Mungkin saja mereka tidak pulang sama sekali. Harus lembur karena pekerjaan yang menumpuk.

Lucia tiba di lantai paling atas. Dia berjalan ke arah kursi dimana tertulis sekretaris diatas meja itu. Letaknya berada di luar, tepat di hadapan ruangan kerja Rey. Dia juga tidka begitu dekat dengan pekerja yang lainnya. Kursi dan meja Lucia sedikit di beri dinding kaca sebagai penyekat bahwa bagian dia berbeda edngan yang lainnya.

Lucia menyimpan tasnya dan duduk di kursi tersebut. Matanya sesekali melirik ruangan kerja Rey.

Dia kemudian bergelidik "Apakah kemarin semua orang yang berdiri di posisi ini benar-benar bisa mendengar dan melihatnya dengan jelas amukanku? Argghhhhh!" batin Lucia dengan frustasi.

Dia bahkan mengggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghapus memori tentang kemarahannya yang terjadi kemarin. Dia ingin memulai harinya dengan baik saa itu.

Waktu menunjukan pukul tujuh lebih, satu persatu para karawan bermunculan. Dan lagi, setiap yang datang mereka akan melirik ke arah Lucia dan segera mempercepat langkah mereka.

Entah apa yang mereka pikirkan.

Pukul 08.00 tepat. Rey telah tiba di perusahaan,seperti biasa, dia akan disambut disetiap sudutnya sampai dia tiba di lantai lima puluh. Entah mengapa jantung Rey berdebar-debar dalam perjalanan menuju ruangan kerjanya. Sebagian alasan karena dia akan melewati meja Lucia, dan sebagiannya lagi karena langkahnya semakin dekat,sorot mata Lucia sudah terlihat jelas mengarah kepadanya edngan penuh perhatian.

Rey kemudian perlahan memperlambat langkahnya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti barang-barang yang melayang atau jeritan jeritan yang penuh dengan kemarahan seperti kemarin. Tapi aneh,justru itu terjadi sebaliknya.

Dahi Rey mengerut saat melihat Lucia berdiri dari tempatnya dengan sikap yang penuh hormat menyambut Rey.

"Selamat pagi Tuan," ucap Lucia datar dan beribawa yang berpadu, seorang yang profesionalisme.

"Pagi," balas Rey.

Rey sibuk dengan pikirannya sendiri, entah dia salah dengar saat itu, entah dia mengangap Lucia sedang berakting untuk membalasnya, atau entah karena bunga-bunga itu!

"Saya ingin menghadap!" ucap Lucia dengan suara yang pelan, datar dan penuh hati-hati.

Rey terdiam sebentar dan mempersiapkan diri menghirup udara yang banyak untuk mengisi paru-parunya. Karena kata ruangan di kepalanya sangat mengerikan. Bagaimana saat memasuki ruangan Lucia kembali mengamuk dan kali ini lebih parah dari yang kemarin. Mengamuk part 2.

"Saya ingin menghadap, Tuan!" ucap Lucia kembali.

Rey yang tersadar dengan ucapan Lucia akhirnya mengangguk dengan cepat.

"Tentu saja boleh, silahkan!" timpal Rey.

Rey kemudian berjalan memasuki ruangannya sedangkan Lucia berjalan mengikuti langkah Rey di belakangnya. Dan saat itu langkah mereka berdua juga diikui oleh pandangan semua orang yang berada dalam lantai lima puluh tersebut, bahkan da dari mereka yang ingin mendengar jelas percakapan pimpinan dan sekretarisnya itu, harus mondar mandir dan mengambil sesuatu yang tidak di butuhkan sama sekali, dekat dari keduanya.

"Apa yang kau dengar? Apa yang mereka perbincangkan?" bisik salah satunya.

Sebelum jawaban itu keluar dari mulut karywan yang menguping, semua orang berjalan dan berkumpul di meja tersebut.

"Aku tidak mendengar jelas, tapi kalian sepertinya akan medengar keributan yang baru lagi," jelasnya.

"Ah, benarkah? Bukankah mereka terlihat sedikit lebih ramah dan sudah saling menyapa?"

Terpopuler

Comments

Datu Zahra

Datu Zahra

dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.

2024-05-11

3

lihat semua
Episodes
1 01. Masa Lalu Rey
2 02. Keluarga Baru di Italia
3 03. Hari yang kacau
4 04. Siapa dia
5 05. Nepotisme
6 06. Payah!
7 07. Bertemu Kembali
8 08. Amarah Lucia
9 09. Amarah Lucia 2
10 10. Mengusir pemilik perusahaan
11 11. Tangisan Lucia
12 12. Terusir kembali
13 13, Terusir kembali 2
14 14. Permintaan Maaf
15 15. Wejangan Supir Taksi
16 16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17 17. Perasaan Canggung
18 18. Hah? Bertemu ibuku?
19 19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20 20. Kekasih Lucia
21 21. Merakyat dan Sederhana
22 22. Jangan Panggil Aku Tuan
23 23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24 24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25 25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26 26. Kerjaan yang Padat
27 27. Belum Siap
28 28. Pengalihan Wacana
29 29. 500 Euro Untukmu
30 30. Ajakan Carlo
31 31. Tentang Rey
32 32. Apakah Dia Mutan?
33 33. Rencana Perjodohan Rey
34 34. Cemburu?
35 35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36 36. Tuan Rocco Tertawa
37 37. Selera Musik Yang Sama
38 38. Kekesalan Rey
39 39. Kecurigaan Melda
40 40. Tuan Rocco dan Lucia
41 41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42 42. Makan Malam
43 43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44 44. Perkenalan Rey dan Pedro
45 45. Rey dan Pedro
46 46. Pedro Cemburu
47 47. Kediaman Rey
48 48. Bertemu Nyonya Maura
49 49. Perkenalan Sera dan Lucia
50 50. Lucia dan Keluarga Alfred
51 51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52 52. Stop! Berhenti!
53 53. Skenario Dadakan
54 54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55 55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56 56. Dinner with Angel
57 57. Rey Ilfeel
58 58. Umpatan Rey
59 59. No Komen
60 60. Ke Korea?
61 61. Lunch Bersama Carlo
62 62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63 63. Break!
64 64. Kunjungan Nyonya Maura
65 65. Meeting Dua Minggu
66 66. Bukan Hasutan
67 67. Kita?
68 68. Pasangan Pengantin Baru?
69 69. Mirip Acara Kumpul Besan
70 70. Tebakan Rey
71 71. Menunggu Sebuah Panggilan
72 72. Ibumu atau Ibuku?
73 73. Kenapa Harus Lucia
74 74. Bersama Bianca
75 75. Omong Kosong!
76 76. Sebatas Itu
77 77. Sindrom CInta Anak Remaja
78 78. Hai, Seksi!
79 79. Tolong Resign.
80 80. Masih Rahasia
81 81. Mau Ikut Kan?
82 82. Selamat Datang di Korea.
83 83. Hanya Sekretaris
84 84. Putus
85 85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86 86. Bersantai Sejenak
87 87. Rey Stop
88 88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89 89. Mendadak Pulang
90 90. Saya Tunangan Carlo
91 91. Aku Tidak Bisa
92 92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93 93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94 94. Love Sucks
95 95. Aku Kenapa?
96 96. Lalu Masalahnya Apa?
97 97. Tapi Dia Sekretarisku!
98 98. Kissing
99 99. Will You Marry Me?
100 100. Istri Siapa?
101 101. Lepaskan!!!
102 102. Tidak Ada Solusi
103 103. Kau Dari Mana Saja.
104 104. Konsepnya Berganti
105 105. Thank You
106 106. Berbahagia.
Episodes

Updated 106 Episodes

1
01. Masa Lalu Rey
2
02. Keluarga Baru di Italia
3
03. Hari yang kacau
4
04. Siapa dia
5
05. Nepotisme
6
06. Payah!
7
07. Bertemu Kembali
8
08. Amarah Lucia
9
09. Amarah Lucia 2
10
10. Mengusir pemilik perusahaan
11
11. Tangisan Lucia
12
12. Terusir kembali
13
13, Terusir kembali 2
14
14. Permintaan Maaf
15
15. Wejangan Supir Taksi
16
16. Permintaan Maaf ala Negeri Dongeng
17
17. Perasaan Canggung
18
18. Hah? Bertemu ibuku?
19
19. Kehebohan Keluarga dan Tetangga Lucia
20
20. Kekasih Lucia
21
21. Merakyat dan Sederhana
22
22. Jangan Panggil Aku Tuan
23
23. Undangan Syukuran Nyonya Donna
24
24. Pertemuan Keluarga Besar Lucia
25
25. Pertemuan Keluarga Lucia 2
26
26. Kerjaan yang Padat
27
27. Belum Siap
28
28. Pengalihan Wacana
29
29. 500 Euro Untukmu
30
30. Ajakan Carlo
31
31. Tentang Rey
32
32. Apakah Dia Mutan?
33
33. Rencana Perjodohan Rey
34
34. Cemburu?
35
35. Bertemu Tuan Rocco Alfred
36
36. Tuan Rocco Tertawa
37
37. Selera Musik Yang Sama
38
38. Kekesalan Rey
39
39. Kecurigaan Melda
40
40. Tuan Rocco dan Lucia
41
41. Perpustkaan dan Tuan Rocco
42
42. Makan Malam
43
43. Sejarah Hidup Tuan Rocco
44
44. Perkenalan Rey dan Pedro
45
45. Rey dan Pedro
46
46. Pedro Cemburu
47
47. Kediaman Rey
48
48. Bertemu Nyonya Maura
49
49. Perkenalan Sera dan Lucia
50
50. Lucia dan Keluarga Alfred
51
51. Kedekatan Lucia dengan Keluarga Alfred
52
52. Stop! Berhenti!
53
53. Skenario Dadakan
54
54. Memutuskan Tali Persaudaraan
55
55. Hubungan Berpacaran Ditangguhkan
56
56. Dinner with Angel
57
57. Rey Ilfeel
58
58. Umpatan Rey
59
59. No Komen
60
60. Ke Korea?
61
61. Lunch Bersama Carlo
62
62. Pertengkaran Pedro dan Lucia
63
63. Break!
64
64. Kunjungan Nyonya Maura
65
65. Meeting Dua Minggu
66
66. Bukan Hasutan
67
67. Kita?
68
68. Pasangan Pengantin Baru?
69
69. Mirip Acara Kumpul Besan
70
70. Tebakan Rey
71
71. Menunggu Sebuah Panggilan
72
72. Ibumu atau Ibuku?
73
73. Kenapa Harus Lucia
74
74. Bersama Bianca
75
75. Omong Kosong!
76
76. Sebatas Itu
77
77. Sindrom CInta Anak Remaja
78
78. Hai, Seksi!
79
79. Tolong Resign.
80
80. Masih Rahasia
81
81. Mau Ikut Kan?
82
82. Selamat Datang di Korea.
83
83. Hanya Sekretaris
84
84. Putus
85
85. Kau Akan Bertemu Dengan Pria Yang Lebih Baik
86
86. Bersantai Sejenak
87
87. Rey Stop
88
88. Secret Admirer di Negeri Sakura
89
89. Mendadak Pulang
90
90. Saya Tunangan Carlo
91
91. Aku Tidak Bisa
92
92. Semuanya Berlalu Begitu Saja
93
93. Cinta Juga Harus Tahu Diri
94
94. Love Sucks
95
95. Aku Kenapa?
96
96. Lalu Masalahnya Apa?
97
97. Tapi Dia Sekretarisku!
98
98. Kissing
99
99. Will You Marry Me?
100
100. Istri Siapa?
101
101. Lepaskan!!!
102
102. Tidak Ada Solusi
103
103. Kau Dari Mana Saja.
104
104. Konsepnya Berganti
105
105. Thank You
106
106. Berbahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!